Ragam Jenis Aktiva Tetap Dan 6 Cara Memperolehnya

laporan keuangan

Setelah mempelajari revaluasi aset pada beberapa artikel sebelumnya, kali ini kita akan membahas ragam dan jenis aktiva tetap, serta 6 cara memperolehnya. Sebelum membahasnya, kita harus tahu sebenarnya apa sih aktiva tetap itu? Secara garis besar, aktiva tetap bisa disebut juga aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Kemudian apakah kegunaannya kita mengetahui informasi ini? Simak tulisan di bawah ini yuk!

Pengertian Aktiva Tetap Menurut Dua Sumber

Menurut PSAK, pengertian aktiva tetap adalah aktiva yang berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Sedangkan, pengertian aktiva tetap menurut Ikatan Akuntansi Indonesia adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual, dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Jenis Aktiva Tetap

asset

Aset tetap dibagi menjadi dua jenis, yaitu aset berwujud apabila mempunyai wujud fisik yang nyata dan dapat dilihat, seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan pabrik, kekayaan alam dan lain-lain. Sedangkan, aktiva tetap tidak berwujud adalah aset tetap yang tidak nampak fisiknya, merupakan hak yang istimewa yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan, seperti hak paten, hak cipta, merk dagang, dan lain-lain. Nilai dari dari suatu aset tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan terkandung dalam wujud fisik yang dimiliki aktiva tersebut, untuk itu perlu adanya pengelompokan aktiva.

Golongan-Golongan Aktiva Tetap Berwujud

Pengelompokan aset tetap berwujud terbagi dalam tiga golongan masa penggunaaanya, yaitu:

  1. Tidak terbatas, aktiva seperti ini tidak mengalami penyusutan atas harga perolehannya, karena manfaatnya tidak akan berkurang dalam menjalankan fungsinya selama jangka waktu yang tidak terbatas, seperti tanah untuk bangunan perusahaan.
  2. Terbatas dan dapat diganti dengan aktiva sejenis bila masa kegunaannya telah berakhir. Contoh aktiva ini antara lain bangunan, mesin, alat pabrik, kendaraan, dan lain-lain.
  3. Terbatas dan tidak dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah habis, misalnya sumber lain seperti pertambangan. Maka, harga perolehan aktiva sumber alam harus dialokasikan kepada periode dimana sumber itu memberikan hasil.

Jenis-Jenis Aktiva Tetap

Adapun aset tetap diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu:

  1. Dicantumkan atas harga perolehannya tanpa adanya penyusutan (depreciation) atau deplesi (depleted), misalnya tanah, dimana gedung atau kantor didirikan.
  2. Disusutkan, misalnya gedung, gudang, mesin-mesin, peralatan pabrik atau kantor dan lain-lain.
  3. Diplesi, misalnya tanah atau barang tambang lainnya.

Jenis Aktiva Tetap Dari Berbagai Sudut

Jenis aset tetap juga bisa dibagi dari berbagai sudut, yakni:

Sudut subtansi

  • Tangible Assets atau aktiva berwujud, seperti lahan, mesin, gedung dan peralatan.
  • Intangible Assets atau aktiva yang tidak berwujud seperti goodwill-patents, copyright, hak cipta franchise dan lain-lain.

Sudut disusutkan atau tidak

  • Depreciated Plant Assets yaitu aset tetap yang disusutkan seperti bangunan, peralatan, mesin, inventaris, jalan dan lain-lain.
  • Undepreciated Plant Assets yaitu aset tetap yang tidak disusutkan seperti tanah.

Aktiva Tetap Berdasarkan Sifat dan Contohnya

Aset tetap terbagi menjadi dua sifat, yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tak berwujud. Lebih lanjutnya akan dijelaskan di bawah ini.

Aktiva Tetap Berwujud

Aktiva tetap berwujud ialah aset tetap yang mempunyai bentuk fisik. Ada 3 jenis dari aktiva tetap berwujud, diantaranya ialah:

  • Aktiva yang memiliki sumber penyusutan atau juga depresiasi misalkan seperti bangunan ataupun gedung, peralatan, inventaris, kendaraan, mesin-mesin produksi dan yang lainnya.
  • Aktiva yang mempunyai sebuah sumber dari deplesi ataupun penyusutan, misalkan seperti tambang mineral, mineral deposits ataupun sumber daya alam lainnya. Sumber daya alam ataupun tambang bisa habis dengan kegiatan-kegiatan eksploitasi kepada sumber-sumber tersebut. Oleh sebab itu, sumber alam harus bisa dialokasikan pada periode-periode, yang mana sumber daya alam ataupun tambang bisa membuahkan hasilnya.
  • Aktiva yang tidak mengalami sebuah penyusutan ataupun tidak mengalami deplesi, misalnya seperti tempat ataupun tanah yang diatasnya didirikan sebuah bangunan perusahaan dan yang lain sebagainya.

Aktiva tetap tidak berwujud

Ini adalah aktiva yang tidak mempunyai wujud fisik, meski begitu mempunyai manfaat yang besar bagi perusahaan yang dinyatakan ke dalam bentuk jaminan tertentu, misalnya seperti hak cipta, hak monopoli, hak paten, merk dagang dan lain sebagainya.

Karakteristik Aktiva Tetap

Ahli yang berbeda-beda menyebutkan karakteristik yang beragam pula untuk aktiva tetap. Berikut adalah beberapa karakteristik tersebut berdasarkan ahli masing-masing:

Jerry J. Weygandt

  • Memiliki bentuk fisik (bentuk dan ukuran yang jelas)
  • Digunakan dalam kegiatan operasional
  • Tidak untuk dijual ke konsumen

Soemarso S.R

  • Masa manfaatnya lebih dari satu tahun
  • Digunakan dalam kegiatan perusahaan
  • Dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan
  • Nilainya cukup besar

6 Cara Perolehan Aktiva Tetap

buying

Setelah mempelajari ragam dan jenis aset tetap. Lalu, ada 6 cara memperoleh aset tetap. Apa sajakah itu? Akan dijelaskan di informasi yang tertera di bawah ini.

Pembelian Tunai

Diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam pembukuan dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperolehnya termasuk harga yang tercantum di faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar siap dipakai.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Apabila dalam pembelian aktiva tetap ada potongan tunai, maka potongan tunai tersebut merupakan pengurangan terhadap harga faktur, tidak memandang apakah potongan itu didapat atau tidak. Dan apabila dalam suatu pembelian diperoleh lebih dari satu macam aset tetap, maka harga perolehan harus dialokasikan pada masing-masing aset tetap.

Misalnya dalam pembelian gedung beserta tanahnya maka harga perolehan dialokasikan untuk gedung dan tanah. Dasar alokasi yang digunakan sedapat mungkin dilakukan dengan harga pasar relatif masing-masing aktiva, yaitu dalam hal pembelian tanah dan gedung, maka dicari harga pasar tanah dan harga pasar gedung, masing-masing harga pasar ini dibandingkan dan menjadi dasar alokasi harga perolehan.

Pembelian Angsuran

Didapat dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aset tetap tidak boleh termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran baik jelas-jelas dinyatakan atau tidak dinyatakan tersendiri, harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga.

Cara pencatatannya adalah pembayaran setiap tahun dibuat jurnal yang mengurangi utang sebesar pokok pinjaman yang dilunasi dan mendebit biaya bunga untuk tahun yang bersangkutan dan kreditnya kas sebesar angsuran.

Ditukar dengan Surat-surat Berharga

Diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat dalam buku besar sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi itu tidak diketahui, maka harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut.

Apabila harga pasar surat berharga dan aset tetap yang ditukar tidak diketahui, maka dalam keadaan seperti ini nilai pertukaran ditentukan oleh keputusan pimpinan perusahaan. Nilai pertukaran ini dipakai sebagai dasar pencatatan harga perolehan aktiva tetap dan nilai-nilai surat berharga yang dikeluarkan.

Pertukaran aset tetap dengan saham atau obligasi perusahaan akan dicatat dalam rekening Modal Saham atau Utang Obligasi sebesar nilai nominalnya, selisih nilai pertukaran dengan nilai nominal dicatat dalam rekening Agio/Disagio.

Bila dalam pertukaran ini perusahaan menambah dengan uang muka harga perolehan mesin adalah jumlah uang yang dibayarkan ditambah dengan harga pasar surat berharga yang dijadikan penukar.

Ditukar dengan Aktiva Tetap yang lain

Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar menukar atau istilah populernya “tukar tambah”. Aktiva lama digunakan untuk membayar aktiva baru, baik seluruhnya atau sebagian di mana kekurangannya dibayar tunai. Kondisi seperti ini prinsip harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu aktiva baru dikapitalisasikan dengan jumlah sebesar harga aktiva lama ditambah uang yang dibayarkan (kalau ada), atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aktiva baru yang diterima.

Diperoleh dari Hadiah atau Donasi

Didapat dari hadiah atau donasi pencatatannya bisa dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan. Untuk menerima hadiah seringkali juga dikeluarkan biaya, namun biaya-biaya tersebut jauh lebih kecil dari nilai aset tetap yang diterima. Bila aktiva tetap dicatat sebesar biaya yang sudah dikeluarkan, maka hal ini akan menyebabkan jumlah aktiva dan modal terlalu kecil, juga beban depresiasi menjadi terlalu kecil. Untuk mengatasi keadaan ini maka aktiva yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya. Depresiasi atau penyusutan aset tetap yang diterima dari hadiah dihitung dengan cara yang sama dengan aktiva tetap yang lain.

Aktiva yang Dibuat Sendiri

Melalui pertimbangan tertentu perusahaan seringkali membuat sendiri aset tetap yang diperlukan seperti gedung, alat-alat, dan perabot.

Pembuatan aktiva ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas atau karyawan yang masih idle. Semua biaya yang dibebankan untuk pembuatan aktiva sendiri seperti bahan, upah langsung, dan factory overhead langsung tidak menimbulkan masalah dalam menentukan harga pokok aktiva tetap yang dibuat. Tapi untuk biaya factory overhead tidak langsung menimbulkan sebuah pertanyaan tentang berapa besar yang harus dialokasikan untuk aktiva yang sedang dibuat itu? Ada 2 cara untuk membebankan biaya factory overhead yaitu:

– Kenaikan biaya factory overhead yang dibebankan pada aktiva yang dibuat.

– Biaya factory overhead dialokasikan dengan tarif untuk pembuatan aktiva dan produksi.

Pencatatan Aktiva Tetap

Pada saat pengakuan awal, perusahaan harus mencatat aktiva tetap sebesar biaya perolehan awal yang meliputi beberapa unsur di bawah ini.

  • Harga beli yang mencakup pajak pembelian dikurangi potongan serta diskon pembelian.
  • Biaya yang dikeluarkan, seperti biaya pengangkutan barang dari lokasi awal sampai tujuan.
  • Perkiraan awal biaya pembongkaran dan perakitan aset hingga siap untuk digunakan.
  • Dalam kegiatan pembelian tanah dan bangunan, pencatatan wajib dilakukan secara terpisah dengan harga masing-masing.

Faktor Penyebab Penyusutan pada Aset Tetap

Apapun jenis asetnya, baik aktiva tetap ataupun aktiva tidak tetap sekalipun pasti mengalami penyusutan. Tentu saja penyusutan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini dua faktor penyebab penyusutan aset tetap yang dibagi menjadi dua, yaitu faktor fisik dan fungsional.

Faktor Fisik

Penyusutan aset tetap secara fisik ini terjadi ketika aset digunakan secara terus menerus, terjadi kerusakan, ataupun usia barang yang memang sudah tua. Contohnya, Anda memiliki meja kerja yang sudah lama digunakan sejak beberapa tahun yang lalu. Seiring berjalannya waktu, tentu saja semakin lama digunakan, meja tersebut akan semakin berkurang nilai asetnya.

Faktor Funsional

Selanjutnya, faktor kedua yang mempengaruhi penyusutan aset tetap adalah fungsional. Kondisi ini terjadi ketika ketidakmampuan aset dalam memenuhi kebutuhan produksi, sehingga perlu penggantian aset yang baru. Sebagai contoh, perusahaan memiliki aset komputer yang sudah lama digunakan. Nah, semakin tinggi kebutuhan perusahaan dan semakin lama usia komputer, biasanya komputer tersebut tidak mampu untuk diajak kerjasama. Dengan kata lain, komputer tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhan perusahaan.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Biaya Penyusutan

Secara umum, biaya penyusutan aktiva ini akan dibebankan kepada perusahaan disetiap periodenya. Dimana, setiap biaya yang dicantumkan merupakan sebuah taksiran atau estimasi saja. Besaran nominalnya tersebut secara akurasi nantinya tergantung pada ketelitian perhitungan. Berikut ini merupakan tiga faktor yang memengaruhi penyusutan terhadap aset tetap.

Harga Perolehan (Acquisition Cost)

Salah satu faktor penting yang paling berpengaruh terhadap penyusutan biaya aktiva adalah acquisition cost atau harga perolehan. Harga ini mengacu pada biaya total pembelian aset dan menjadi dasar dari besarnya depresiasi yang tercatat oleh perusahaan dalam pembukuan akuntansi. Perlu Anda ketahui, harga perolehan ini bukan hanya sekedar harga atas pembelian aset, melainkan juga biaya pengiriman, bea cukai, pajak penjualan, biaya persiapan lokasi, pamasangan, dan biaya pengujian. Contohnya, ketika Anda mendapatkan properti sebagai aset tetap, maka harga perolehan aset tersebut bisa Anda dapatkan dengan mudah melalui survei dan lainnya.

Nilai Residu (Salvage Value)

Selanjutnya, nilai residu atau nilai jual kembali suatu aktiva tetap juga merupakan salah satu faktor yang memengaruhi biaya penyusutan. Hal ini perlu Anda perhatikan lagi pada masa akhir manfaatnya. Nah, untuk menentukan jumlah biaya aset yang disusutkan tersebut, nilai residu dikurangi dengan biaya aset tetap. Dengan demikian, nilai yang Anda peroleh menjadi bagian dalam perhitungan penyusutan.

Umur Ekonomis Aktiva (Economic Life)

Faktor terakhir adalah umur ekonomis aktiva atau bisa dikatakan sebagai periode aset bisa berguna bagi perusahaan. Umur aset tetap ini berbeda-beda dari umur aktual. Tugas penting yang harus Anda lakukan saat ini untuk pengelolaan aset perusahaan yang baik adalah menentukan dan memperkirakan umur aset. Dengan menentukan umur ekonomis suatu aset tersebut, maka Anda bisa mengambil keputusan kapan waktu paling tepat untuk berinvestasi dan mengalokasikan dana untuk membeli aset baru.

Strategi untuk Menjaga Aset Perusahaan Biar Tetap Maksimal

Aset tetap maupun tidak tetap harus selalu dijaga oleh perusahaan. Pasalnya, tanpa adanya aset, maka kegiatan operasional perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Mulai dari pembayaran gaji karyawan, pembelian barang, hingga penjualan yang dapat meningkatkan aset pun bisa terhambat. Nah, diperlukan strategi mendasar untuk menjaga aset perusahaan diantaranya sebagai berikut.

Pahami Histori Aset

Setiap perusahaan yang berkembang dengan baik sudah sepatutnya mengetahui histori aset atau sejarah perkembangan aset tersebut. Mulai dari tahap perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Dengan mengetahui dan memahami histori dari tahapan-tahapan set, merupakan salah satu upaya bagi perusahaan untuk menjaga aset tetap utuh dan maksimal.

Asuransikan Bisnis

Ternyata, asuransi tidak hanya sebatas untuk diri sendiri ataupun karyawan saja, melainkan juga aset bisnis. Cobalah untuk mengatur ulang anggaran perusahaan dalam mengasuransikan bisnis Anda pada asuransi yang tepat. Dengan adanya asuransi, diharapkan akan memberikan kemudahan pada Anda ketika mendapatkan masalah dalam bisnis. Pastikan untuk memiliki polis asuransi yang tepat dan sesuai kebutuhan untuk menunjang bisnis maupun aset.

Pilih Entitas yang Tepat

Perlu Anda tahu, sebuah bisnis dengan kepemilikan tunggal bukanlah sebuah pilihan terbaik terutama dalam hal menjaga aset. Sebab, ketika perusahaan tercatat dengan kepemilikan tungga, maka aset pribadi juga akan terkena dampak gugatan potensial dari departemen perpajakan. Untuk itu, pastikan untuk menyiapkan entitas, seperti perseroan terbatas (PT) sebagai langkah penting untuk menjaga aset sekaligus pengembangan bisnis.

Pisahkan Rekening Pribadi dengan Perusahaan

Strategi ini sebenarnya sangat penting untuk kebaikan berbagai sektor. Misalnya, memudahkan pengelolaan arus kas dan yang pasti menjaga aset perusahaan biar tetap maksimal. Tidak hanya rekening pribadi, sebenarnya perlu Anda pertimbangkan pula untuk memiliki buku cek khusus untuk bisnis. Penggunaan nama perusahaan pada setiap dokumen dan catatan bisnis lain sangat penting untuk keberlangsungan perusahaan itu sendiri.

Terapkan Sistem Kontrak yang Tepat

Beberapa kasus terjadi berkaitan dengan kreditur dan perusahaan yang bermasalah. Tahukah Anda, bahwa kreditur bisa dengan mudah menjatuhkan perusahaan sekaligus asetnya karena bersifat lengah? Hal tersebut bisa terjadi ketika kreditur membuat sistem kontrak dengan kecurangan didalamnya. Untuk itu, sangat penting bagi pengusaha untuk membaca kontrak terlebih dulu secara teliti supaya tidak terjebak. Sebuah perjanjian kontrak untuk kerjasama harus dibuat berdasarkan prosedur yang tepat. Ingat, jangan sekali-kali percaya terhadap perjanjian yang diucapkan dimulut. Jika perlu, sewa notaris atau penasihat hukum sebagai saksi dan penerjemah dari makna perjanjian kontrak bagi kedua belah pihak biar tidak terjadi kesalahpahaman.

Lakukan Aset Tracking Secara Periodik

Sama halnya dengan persediaan barang dagang, aset tetap juga perlu dilakukan pengecekan secara berkala. Pasalnya, setiap aset yang Anda miliki bisa membebani pajak, asuransi, pembelian, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengecekan aset menggunakan teknologi seperti barcode atau kode ID pada setiap aset. Dengan demikian, berapapun aset yang dimiliki bisa terlacak dengan mudah. Kode barcode tersebut kemudian ditempelkan pada set dan dilakukan scanning untuk mengetahui identitas sekaligus histori asetnya.

Gunakan Teknologi Solusi Manajemen Aset Otomatis Seiring berkembangnya jaman, tentu akan memakan waktu lama jika harus menerapkan sistem manajemen aset secara manual. Biar lebih cepat, gunakan sistem manajemen aset otomatis melalui sebuah aplikasi atau software. Jangan lupa, pastikan sistemnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.

Jojonomic

Diatas sudah dijelaskan mengenai ragam jenis aset tetap dan 6 cara memperolehnya. Aktiva tetap atau aset tetap ini sangat bermanfaat untuk menambah pundi-pundi keuangan kita. Nah, setelah kita mengetahui informasi diatas selain memelihara aset tetap perusahaan kita juga bisa loh memanajemen pengeluaran perusahaan dengan menggunakan aplikasi JojoExpense. Aplikasi ini berfungsi sebagai manajemen reimburse dan cash advance. Jadi, jika kita ingin reimburse atau meminta dana di awal (cash advance) secara cepat dan pencairan yang cepat bisa digunakan loh aplikasi ini. Karena apa? Karena aplikasi ini dapat diakses kapan pun dan dimana pun yang memudahkan penggunaan.