Aliansi Strategis: Pengertian hingga Tipe dan Penggunaanya

√ Aliansi : Pengertian, Prisip, Proses, Jenis & Contoh

Pernahkah kamu mendengar aliansi strategis? Atau tahukah kamu apa itu aliansi? Aliansi merupakan penggabungan antara dua atau lebih kelompok menjadi satu dengan tujuan agar dapat mencapai tujuan masing-masing dengan lebih baik karena adanya kerjasama yang saling menguntungkan.

Aliansi dapat juga diartikan sebagai persekutuan yang dilakukan oleh perseorangan, kelompok atau organisasi, yang mempunyai sumberdaya (sarana, prasarana, dana, keahlian, akses, pengaruh, informasi) dan bersedia untuk terlibat aktif atau berperan dalam menjalankan fungsi dan tugas tertentu.

Lalu apa pengertian dari strategic alliance? Dalam dunia bisnis strategic alliance bukan hal baru lagi. Jika kamu ingin berbisnis kamu harus mengerti makna dari strategic alliance. Artikel dibawah ini akan menjelaskan, dari pengertian, keuntungan, penggunaan serta tipe. Berikut kita simak artikelnya!

Kerjasama Kemitraan & Aliansi Strategis

Apa itu Aliansi Strategis?

Aliansi strategis adalah sebuah hubungan antara beberapa kelompok yang memiliki tujuan sama dan melibatkan beberapa bidang bisnis.

Di mana pihak yang melakukan aliansi bukan menjadi pesaing bisnis secara langsung walaupun memiliki kesamaan produk atau jasa yang memiliki target yang sama. Hal tersebut membuat para pihak pelaku bisnis yag terkait harus mampu melakukan sesuatu yang lebih baik, dan menimbulkan kerjasama yang baik.

Sehingga dengan adanya aliansi maka suatu perusahaan dapat saling membantu terkait kemampuan yang dimiliki. Dengan hal tersebut dapat dikatakan bahwa strategic alliance ini penting bagi perusahaan dalam menjalankan suatu bisnis.

Stategi Pemasaran – Alvin Blog's

Keuntungan Aliansi Strategis

Dalam era ekonomi dewasa ini, strategic alliance memungkinkan korporasi meningkatkan keunggulan bersaing bisnisnya melalui akses kepada sumber daya partner atau rekanan.

Akses ini dapat mencakup pasar, teknologi, kapital dan sumber daya manusia. Pembentukan tim dengan korporasi lain akan menambahkan sumber daya dan kapabilitas yang saling melengkapi (komplementer).

Sehingga korporasi mampu untuk tumbuh dan memperluas secara lebih cepat dan efisien. Khususnya pada korporasi yang tumbuh dengan pesat, relatif akan berat untuk memperluas sumber daya teknis dan operasional.

Dalam proses, korporasi membutuhkan penghematan waktu dan peningkatan produktivitas dengan tanpa mengembangkan secara individual; hal ini agar korporasi dapat tetap fokus pada inovasi dan bisnis inti organisasi.

Korporasi yang tumbuh pesat dipastikan harus melakukan strategic alliance untuk memperoleh benefit dari saluran distribusi, pemasaran, reputasi merek dari para pemain bisnis yang lebih baik. Dengan melakukan strategic alliance, beberapa keuntungan, yaitu:

  • Memungkinkan partner untuk konsentrasi pada aktivitas terbaik yang sesuai dengan kapabilitasnya
  • Pembelajaran dari partner dan pengembangan kompetensi yang mungkin untuk memperluas akses pasar
  • Memperoleh kecukupan sumber daya dan kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat hidup.

Pengertian Aliansi Strategis hingga Tipe dan Penggunaanya -

Penggunaan Aliansi Strategis

Berikut ini strategic alliance pada umumnya digunakan perusahaan untuk:

  • Mengurangi biaya melalui skala ekonomi atau pengingkatan pengetahuan
  • Meningkatkan akses pada teknologi baru
  • Melakukan perbaikan posisi terhadap pesaing Memasuki pasar baru
  • Mengurangi waktu siklus produk
  • Memperbaiki usaha-usaha riset dan pengembangan
  • Memperbaiki kualitas

Perencanaan Aliansi yang Berhasil

Sebelum korporasi melakukan aliansi yang strategi dengan rakanan, secara internal korporasi harus melakukan beberapa persiapan. Hal ini dilakukan agar aliansi yang dijalankan berhasil sukses.

Pemikiran yang mendalam tentang struktur dan rincian bagaimana aliansi akan dikelola perlu mempertimbangkan hal berikut dalam perencanaan proses aliansi. Korporasi terlebih dahulu mendefinisikan outcome yang diharapkan melalui hubungan strategic alliance. Selain juga menentukan elemen-elemen apa saja yang dapat disediakan oleh masing-masing pihak dan keuntungan yang akan diperoleh.

Suatu korporasi juga perlu terlebih dahulu melakukan proteksi atas berbagai hak kekayaan intelektual melalui beberapa kesepakatan dan perjanjian legal. Hal itu agar tidak terjadi proses transer pengetahuan yang merugikan.

Korporasi juga harus sejak awal menentukan pada layanan atau produk apa yang akan dijalankan. Untuk keberhasilan pengoperasian layanan ataupun produk, korporasi perlu mengkaji sejauh mana terdapat kompatibilitas budaya perusahaan agar terciptas tingkat kepercayaan yang baik.

Setelah beberapa kajian tersebut dilakukan, sesungguhnya proses pembentukan strategic alliance adalah melalui tahapan berikut:

Pengembangan Strategi

Pada tahap ini akan dilakukan kajian tentang kelayakan aliansi, sasaran dan rasionalisasi, pemilihan fokus isu yang utama dan menantang, pengembangan sumberdaya strategi untuk mendukung produksi, teknologi, dan sumber daya manusia. Pada tahapan ini dilakukan penyesuaian sasaran dengan strategi keseluruhan perusahaan/ korporasi.

Penilaian Rekanan

Pada tahap ini dilakukan analisis potensi rekan yang akan dilibatkan, baik kekuatan maupun kelemahan, penciptaan strategi untuk mengakomodasi semua gaya manajemen rekanan.

Selain itu juga bisa menyiapkan kriteria pemilihan rekanan, memahami motivasi rekanan dalam membangun aliansi dan memperjelas gap kapabilitas sumber daya yang mungkin akan dikeluarkan oleh rekanan.

Negosiasi Kontrak

Tahap ini mencakup penentuan apakah semua pihak memiliki sasaran yang realistik, pembentukan team negosiasi, pendefinisian kontribusi masing-masing pihak dan pengakuan atas proteksi informasi penting, pasal-pasal terkait pemutusan hubungan, hukuman/penalti untuk kinerja yang buruk, dan prosedur yang jelas dan dapat dipahami dalam interaksi.

Operasionalisasi Aliansi

Mencakup penegasan komitmen manajemen senior masing-masing pihak, penentuan sumber daya yang digunakan untuk aliansi, menghubungkan dan menyesuaian anggaran dan sumberdaya dengan prioritas strategis, penegasan kinerja dan hasil dari aktivitas aliansi.

Pemutusan Aliansi

Aliansi dapat dihentikan dengan syarat-syarat tertentu yang disepakati. Pada umumnya ketika sasaran tidak tercapai, atau ketika partner melakukan perubahan prioritas strategis, atau melaukan realokasi sumberdaya ke tempat yang berbeda.

Pengertian Aliansi Strategis hingga Tipe dan Penggunaanya -

Tipe Aliansi Strategis

strategic alliance memiliki beberapa tipe, berikut penjelasannya:

Join Venture

Adalah salah satu tipe strategic alliance dimana didalamnya terdapat dua tau lebih perusahaan yang menciptakan perusahaan secara mandiri dan legal.

Kemudian perusahaan tersebut dapat saling berbagi sumber daya dan keahlian yang dimiliki untuk dikombinasikan agar mampu meningkatkan kemampuan untuk bersaing yang baik.

Equity Strategic Alliance

Merupakan salah satu tipe aliansi yang strategi yang didalamnya terdapat dua atau lebih perusahaan yang mempunyai bagian kepemilikan yang berbeda dengan perusahaan yang dibentuk secara bersama-sama.

Akan tetapi mampu untuk mengkombinasikan seluruh sumber daya dan keahlian atau ketrampilan agar mampu meningkatkan persaingan bisnis yang berkualitas.

Nonequity Strategic Alliance

Artinya salah satu tipe strategic alliance yang didalamnya terdapat dua atau lebih perusahaan memiliki hubungan atas suatu perjanjian untuk menggunakan sebagian sumber daya.

Serta keahlian atau ketrampilan yang khas tetapi tidak berbagi terkait modal untuk mengembangkan keunggulan dalam bersaing.

Global Strategic Alliances

Merupakan salah satu tipe strategic alliance yang didalamnya terdapat sebuah kerjasama secara partnerships antara dua atau lebih perusahaan.

Di mana perusahaan tersebut bukan terjadi antar dalam negara tetapi antar lintas negara dan lintas industri.

Pengertian Aliansi Strategis hingga Tipe dan Penggunaanya -

Prinsip Aliansi Strategis

Mereka yang berada dalam lingkaran utama suatu aliansi bisa saja berbeda pandangan, bahkan beda ideologi politik. Namun hal tersebut tidak menjadi penghalang dalam mencapai tujuan aliansi tersebut. Berikut ini adalah beberapa prinsip aliansi:

  • Temukan persamaan visi, bukan perbedaan kepentingan. Aliansi harus dimulai dengan berbaik sangka.
  • Utamakan untuk menggagas beberapa pencapaian kecil, dan percaya pada harapan kamu, bukan rasa takut.
  • Lakukan tugas dan kegiatan sesuai dengan rencana. Jika kita gagal merencanakan, maka kita berencana untuk gagal.
  • Utamakan isu yang telah disepakati dan bertumpu pada isu tersebut dalam melakukan gerakan.
  • Selalu terbuka dengan pandangan lain, bersedia bermufakat dan mengedepankan negosiasi yang saling menguntungkan.

Sekarang kamu telah mengetahui apa itu strategic alliance. Jika kamu memiliki bisnis dan ingin melakukan strategic alliance kamu sudah mengetahui apa yang akan dilakukan.

Pengertian ALIANSI Adalah: Prinsip, Proses, dan Contoh Aliansi

Memahami Aliansi Strategis

Meskipun aliansi strategis dapat berupa aliansi informal, tanggung jawab setiap anggota ditentukan dengan jelas. Kebutuhan dan manfaat yang diperoleh oleh bisnis yang bermitra akan menentukan berapa lama koalisi berlaku.

  • Adanya aliansi strategis adalah pengaturan antara dua perusahaan yang telah memutuskan untuk berbagi sumber daya untuk menjalankan proyek tertentu yang saling menguntungkan.
  • Perjanjian aliansi strategis dapat membantu perusahaan mengembangkan proses yang lebih efektif.
  • Aliansi strategis memungkinkan dua organisasi, individu atau entitas lain untuk bekerja menuju tujuan yang sama atau berkorelasi.

Efek dari pembentukan aliansi strategis dapat mencakup memungkinkan setiap bisnis mencapai pertumbuhan organik lebih cepat daripada jika mereka bertindak sendiri.

Kemitraan memerlukan pembagian sumber daya gratis dari setiap mitra untuk keuntungan aliansi secara keseluruhan.

Pengertian Aliansi, Bentuk, Proses Pembentukan dan Contoh Aliansi Lengkap –  Pelajaran Sekolah Online

Jenis Aliansi Strategis

Usaha patungan (JV) sering disebut aliansi strategis – dan memang demikian, meskipun kita lebih cenderung menyebutnya dengan nama yang tepat. JV didirikan ketika dua perusahaan, Perusahaan A dan Perusahaan B, mendirikan anak perusahaan atau anak perusahaan, Perusahaan C, untuk melaksanakan tujuan bisnis aliansi. Jika Perusahaan A dan Perusahaan B masing-masing memiliki 50 persen di Perusahaan C, maka itu adalah usaha patungan 50-50. Tapi, mereka dapat mengalokasikan kepemilikan dalam persentase berapa pun yang mereka inginkan.

Struktur serupa disebut “aliansi ekuitas”, di mana Perusahaan A membeli persentase ekuitas di Perusahaan B (atau sebaliknya). Jika Perusahaan A membeli 45 persen saham Perusahaan B, misalnya, aliansi strategis ekuitas akan dibentuk.

Namun seringkali, ketika bisnis berbicara tentang aliansi strategis, mereka mengacu pada struktur yang jauh lebih longgar. Aliansi strategis kontraktual dibuat ketika dua atau lebih perusahaan menandatangani kontrak untuk mengumpulkan sumber daya mereka dan mencari keuntungan bersama. Pengaturan ini kurang terlibat dan kurang mengikat dibandingkan pembelian ekuitas dan JV. Sebaliknya, kedua perusahaan tetap otonom, sambil menjajaki peluang baru bersama.

How a Strategic Alliance Can Help Your Business | Ground Floor Partners

Membuat Mitra Strategis yang Baik

Kata kuncinya di sini adalah “strategis”  Anda perlu menemukan seseorang yang bekerja sekeras Anda untuk mencapai tujuan bersama. Idenya adalah agar semua mitra mendapatkan keuntungan, dan mendapatkan keuntungan yang sama, selama aliansi. Istilah lain untuk aliansi di sini adalah ” hubungan simbiosis “. Jika aliansi tidak berhasil untuk kedua mitra, maka itu tidak benar-benar strategis.

Bagaimana Anda tahu jika mitra akan benar-benar strategis untuk bisnis Anda? Umumnya, itu akan memenuhi satu atau lebih kriteria berikut:

  • Penting untuk keberhasilan tujuan bisnis , seperti menjangkau pelanggan baru, mengembangkan hubungan industri yang kuat, mengembangkan produk baru atau pengurangan biaya.
  • Ini dapat membantu Anda mengembangkan atau mengukur kompetensi inti . Apakah pasangan mengisi kekosongan Anda?
  • Memblokir ancaman kompetitif , seperti aliansi maskapai penerbangan yang berbagi rute untuk menghentikan pesaing berbiaya rendah mendapatkan pijakan
  • Mengurangi risiko serius bagi bisnis Anda , seperti ancaman yang ditimbulkan oleh pengecer online terhadap toko fisik yang tidak memiliki kemampuan pengiriman dan distribusi nasional.

Pada pandangan pertama, Anda mungkin tidak memiliki banyak kesamaan dengan mitra strategis yang diusulkan – hanya sedikit orang yang membayangkan betapa suksesnya kemitraan antara kedai kopi dan toko buku. Tetapi jika ada ruang bagi Anda untuk memberikan sesuatu, serta mendapatkan kembali, maka hubungan itu layak untuk dijelajahi.

Risiko Aliansi Strategis

Tidak ada pengaturan bisnis yang sepenuhnya bebas risiko, dan ada tantangan tertentu yang perlu dipertimbangkan saat membangun aliansi strategis: Mitra mungkin membesar-besarkan atau salah menggambarkan manfaat yang mereka bawa ke meja. Anda memberi lebih dari yang Anda dapatka. Salah satu pasangan mungkin melakukan lebih dari yang lain, menyebabkan frustrasi dan konflik. Apakah aliansi hanya strategis untuk satu mitra dalam aliansi?

Perbedaan cara kerja kedua mitra dapat menyebabkan konflik, bahkan jika tujuan aliansi jelas. Dengan aliansi jangka panjang, para pihak akan menjadi saling bergantung. Apa dampaknya terhadap otonomi Anda? Bagaimana jika Anda menjadi lebih bergantung pada pasangan daripada pasangan pada Anda?

Aliansi berhenti menambah nilai pada bisnis Anda dan menjadi tidak lebih dari hubungan bisnis konvensional. Bisakah kamu keluar Mitra mungkin gagal menggunakan sumber daya pelengkap mereka secara efektif. Ini bisa merugikan kedua belah pihak; paling tidak, akan menghambat kinerja tujuan aliansi.

Bahkan aliansi jangka pendek akan mengharuskan Anda untuk membuka bisnis dan informasi kepemilikan Anda kepada pihak lain. Lakukan ini dengan ringan dengan risiko Anda sendiri. Intinya adalah, harus ada kepercayaan yang besar di antara kedua mitra.

Takeda announces multiple cell therapy collaborations

Keberhasilan Sebuah Organisasi Bergantung Pada Nilai Aliansi Strategis & Ekosistem

Menurut Accenture, 76% pemimpin bisnis yang disurvei setuju model bisnis saat ini tidak akan dapat dikenali dalam 5 tahun ke depan. Ekosistem dan aliansi strategis akan menjadi agen perubahan utama.

Setiap industri rentan terhadap gangguan, dan pemimpin bisnis harus mencari di tempat yang tidak terduga untuk mendapatkan keunggulan yang mereka butuhkan untuk menjaga organisasi mereka tetap relevan dan berkembang. Mengaburkan garis antara pesaing dan industri adalah kunci untuk memasuki pasar baru dan membawa produk dan layanan baru ke pasar dengan cepat.

Tapi, aliansi strategis yang sebenarnya membutuhkan manajemen yang efisien untuk mewujudkan potensi mereka yang sebenarnya, dan mengingat waktu dan energi yang dibutuhkan untuk kemitraan tradisional, ini lebih sulit daripada kedengarannya. Memilih mitra yang tepat untuk proyek yang tepat membutuhkan wawasan yang mendalam tentang penjualan mitra, pemasaran, dan data proyek serta pemahaman tentang pelanggan mereka dan seluruh solusi yang mereka cari. 

Dengan mitra strategis, perusahaan dapat memanfaatkan pasar ide, sumber daya, dan pengetahuan yang hampir tak terbatas yang tidak mungkin dilakukan dalam usaha tunggal sambil menghindari jebakan yang mengarah pada kemitraan yang gagal dan potensi yang tidak terwujud.

PODCAST: Negotiation Tips For Outside Services

Contoh Aliansi Strategis

Kesepakatan antara Starbucks dan Barnes & Noble adalah contoh klasik aliansi strategis. Starbucks menyeduh kopinya. Barnes & Noble menyediakan buku-buku itu. Kedua perusahaan melakukan apa yang mereka lakukan terbaik sambil berbagi biaya ruang untuk keuntungan kedua perusahaan.

Aliansi strategis bisa datang dalam berbagai ukuran dan bentuk:

  • Sebuah perusahaan minyak dan gas alam mungkin membentuk aliansi strategis dengan laboratorium penelitian untuk mengembangkan proses pemulihan yang lebih layak secara komersial.
  • Pengecer pakaian mungkin membentuk aliansi strategis dengan satu produsen untuk memastikan kualitas dan ukuran yang konsisten.
  • Sebuah situs web dapat membentuk aliansi strategis dengan perusahaan analitik untuk meningkatkan upaya pemasarannya.

Untuk pengelolaan keuangan perusahaan kamu dapat menggunakan JojoExpense. Hal ini memberi kamu akses mudah menuju keuangan perusahaan kamu tidak peduli tempat dan waktu.

Baik kamu mau mengajukan request reimbursement atau mengizinkan cash advance, semua dapat dilakukan melalui telepon genggam. Sehingga, anda dapat mengajukan request kamu secara langsung atau simpan untuk nanti, misalnya kamu ingin cek ulang aplikasi.

Semuanya tergantung karena kamu yang berkuasa soal manajemen finansial sendiri. Selamat mencoba!