Apa itu Gaji on Demand?

gaji on demandGaji on demand adalah metode pembayaran karyawan di mana karyawan dapat menerima upah mereka saat mereka membutuhkannya. Seringkali, karyawan hanya dapat mengakses sebagian atau sesuai batas maksimum upah mereka per periode pembayaran. Selanjutnya sisanya dibayarkan seperti biasa pada hari gajian standar karyawan berikutnya. Layanan ini ditawarkan oleh pengolah penggajian dan perusahaan yang berfokus pada penyediaan layanan gaji on demand.

Memiliki gaji bulanan yang tidak terlalu besar tentu saja harus pandai dalam mengatur keuangan. Apalagi kebutuhan biaya pendidikan anak yang terus meningkat sementara sumber pendapatan tak kunjung bertambah. Anda perlu cermat mengatur gaji bulanan agar tidak tergoda berhutang, apalagi untuk kebutuhan sekunder yang kurang penting.

Sebenarnya besar atau kecilnya gaji on demand tidak menjamin kebahagiaan keluarga dan tercukupinya semua kebutuhan hidup. Persoalan utama ada di manajemen. Ada orang yang gajinya ratusan juta setiap bulan tetapi tetap saja mengeluh kurang. 

Padahal, gaji di bawah Rp10 juta tetap bisa tenang jika ada manajemen yang baik soal keuangan. Bagaimana tips mengatur gaji bulanan tersebut?

1. Gunakan Peta Alokasi Persentase Gaji

Salah satu contoh alokasi gaji bulanan yang banyak disarankan pakar ekonomi adalah sebagai berikut, Parent Pinters bisa mencobanya:

  • Housing 20%
  • Transportation 10%
  • Utilities 6%
  • Food 12%
  • Other stuff 11%
  • Saving 4%
  • Entertainment 4%
  • Retirement 10%
  • Insurance 7%
  • Taxes 16%

Secara umum, Anda perlu mengalokasikan 50% dari gaji bulanan Anda untuk kebutuhan pokok, 30% untuk membayar cicilan dan hutang, 10% untuk ditabung dan 10% lagi untuk pegangan harian.

Pengaturan seperti ini akan membuat jumlah hutang Parent Pinters tetap bisa dicicil dengan baik tanpa harus khawatir mengalami penunggakan pembayaran atau berhutang lagi.

2. Formula 40-30-20-10

Buat Parent Pinters yang merasa kurang cocok atau kurang bisa menyesuaikan dengan pola persentase pembagian gaji di poin pertama di atas, bisa mencoba formula lainnya yakni 40-30-20-10, apa saja poin dari persentase tersebut?

  • Alokasikan 40% gaji Anda untuk biaya hidup dan pengeluaran bulanan rutin seperti biaya makan, transportasi, pulsa, listrik, dan sebagainya.
  • Alokasikan 30% gaji untuk membayar cicilan, misal cicilan rumah, kendaraan, atau hutang-hutang yang lain. Prioritaskan penyelesaian hutang pertama lebih dulu, jangan menambah hutang sebelum lunas.
  • Alokasikan 20% gaji untuk tabungan dan simpanan. Dalam hal ini mungkin untuk biaya pendidikan anak di masa akan datang atau dalam waktu dekat.
  • Jangan habiskan semua gaji untuk kebutuhan pribadi, jadi 10% dari gaji Parent Pinters salurkan untuk kebaikan, terutama zakat bila sudah tercapai jumlah nisabnya. Bersedekah pun harus dilakukan agar rezeki Anda berkah.

3. Membedakan Kebutuhan dan Keinginan

Hal yang seringkali menjebak orang dalam hutang dan hutang lagi adalah keinginan yang sulit dibedakan dengan kebutuhan. Coba perhatikan berapa jumlah tagihan hutang bulanan Anda? Jika angkanya semakin besar ini menjadi hal penting yang harus serius diperhatikan. Menekan tagihan hutang akan memperluas jumlah alokasi biaya hidup yang lain.

Apa yang dibutuhkan bukanlah apa yang diinginkan. Tahan selera sejenak jika Anda ingin lebih bisa menikmati jumlah gaji bulanan yang lebih besar.

Sebagai contoh misalnya kendaraan. Anda sudah memiliki mobil A yang secara kebutuhan sudah memenuhi. Namun, karena adanya rasa keinginan melihat mobil B yang lebih baru variannya, Anda terpaksa mengganti mobil A menjadi B dengan jumlah cicilan yang lebih besar.

Konsekuensinya tagihan Anda akan semakin besar sementara sumber penghasilan tidak bertambah. Jangan sampai karena gaji akhirnya kurang, Anda pun harus berhutang biaya pokok, misalnya biaya pendidikan anak yang akhirnya menunggak karena harus membayar cicilan mobil. Di sinilah pentingnya mengatur kebutuhan dibandingkan keinginan.

4. Mencari Penghasilan Tambahan

Parent Pinters merasa bahwa alokasi gaji bulanan yang sudah mulai kurang untuk kebutuhan pokok? Salah satu solusi adalah dengan mencari penghasilan tambahan jika tidak mau terjerat hutang. Bila Anda pekerja full time maka bisa mencari peluang bisnis paruh waktu yang tetap bisa dijalankan sambil menjalankan pekerjaan utama.

Apa saja contoh mencari penghasilan tambahan yang bisa Anda lakukan:

  • Bisnis produk online baik produk sendiri maupun orang lain
  • Mencoba bisnis investasi seperti bisnis emas dan saham
  • Membuka layanan jasa secara online
  • Bisnis rumahan modal kecil seperti catering, pulsa, laundry atau bisnis jasa rumahan
  • Bisnis dropship produk
  • Marketing freelance perusahaan tertentu

Ada banyak peluang bisnis yang bisa Anda manfaatkan untuk mencari biaya tambahan hidup. Bahkan hal ini bisa dikerjakan secara bersama oleh pasangan keluarga hingga anak-anak. Bila Parent Pinters serius mengusahakannya maka solusi masalah keuangan keluarga secara bertahap bisa diselesaikan. Terutama jumlah hutang menumpuk yang perlu dilunasi.

5. Prioritaskan Biaya Pendidikan Anak

Ada kebutuhan bulanan mendesak yang tidak bisa ditunda dan tidak bisa hutang, misalnya biaya sekolah atau kuliah anak. Jika uang semester tidak dilunasi, maka anak akan terancam masa langkau satu semester misalnya. Hal ini jelas akan merugikan waktu pendidikan anak Anda.

Jadi bagaimana solusinya? Lembaga pinjaman dana pendidikan bisa jadi solusi untuk masalah ini. Sambil Anda mencari biaya hidup tambahan, lembaga pemberi pinjaman pendidikan seperti Pintek akan siap membantu masalah Anda.

Kami dari Pintek mengerti bahwa pendidikan adalah hal utama yang tidak bisa ditunda kebutuhannya. Orang tua yang menyadari hal ini akan berupaya keras mencari biaya untuk urusan pendidikan anaknya. Pintek memiliki visi misi yang mendukung pendidikan di Indonesia menuju generasi emas yang berdaya saing.

Gunakan tips di atas untuk mengatur gaji bulanan Anda. Bila ada masalah dengan biaya pendidikan anak, Pintek siap membantu Anda. Indonesia butuh anak-anak cerdas untuk memajukan negaranya, Pintek hadir memberikan solusi.

Baik sebagai pengusaha atau pekerja yang profesional, Anda juga perlu menggunakan aplikasi JojoExpense dari Jojonomic. Aplikasi ini dapat membantu Anda dalam memanajemen pengeluaran untuk kepentingan usaha secara efisien dan efektif. Anda dapat mengontrol anggaran usaha dengan baik hanya dengan modal smartphone.

strategi pemasaran kewirausahaan

Aplikasi JojoExpense dilengkapi dengan beragam fitur unggulan, seperti mobile approval, capture expenses, budget controlling, reimburse via app & web dan cash advanced. Beragam fitur unggulan ini berperan penting dalam mencapai tujuan sebagaimana disebut di atas.

Yuk gunakan aplikasi JojoExpense dari Jojonomic sekarang juga! Dapatkan demo gratis 14 hari dengan cara klik di sini.