Daftar Aplikasi Penghitungan PPh 21, Mudah dan Bebas Pusing

Salah satu tugas terberat seorang divisi keuangan perusahaan adalah ketika harus menghitung besarnya PPh 21 yang mesti dibayar para karyawan perusahaan mereka. Berkutat dengan sederet angka-angka dan sejumal perhitungan yang sangat menyita waktu dan juga membuat pusing.

Beruntungnya, salah satu fungsi teknologi adalah untuk memudahkan pekerjaan manusia, termasuk bagian hitung-menghitung. Saat ini telah banyak aplikasi penghitungan PPh 21 yang bisa kamu coba agar kamu tak lagi pusing tiap akhir bulan menghitung PPh 21.

Berikut ini kami bocorkan untuk kamu aplikasi-aplikasi yang bisa dipakai, namun sebelumnya, mari kita ulas sedikit tentang apa itu PPh 21.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Apa Sebenarnya PPh 21 itu?

Kita mungkin sudah sering mendengar PPh 21 tapi belum mengerti atau paham tentang apa sebenarnya PPh 21.

Nah, menurut Direktorat Jendral Pajak dalam websitenya menjelaskan bahwa PPh 21 merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, serta pembayaran lain yang berhubungan dengan pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subyek pajak dalam negeri.

Dasar Pengenaan Pajak (DPP)

Bagi kamu yang masih asing dengan istilah Dasar Pengenaan Pajak (DPP), istilah ini merupakan dasar untuk pengenaan pajak yang diperoleh dari penghasilan kena pajak dari seorang wajib pajak. Sebab, tidak semua wajib pajak diharuskan untuk membayar pajak penghasilan 21 apabila gajinya tidak menyentuh batas ambang tertentu.

Untuk mengetahui apakah kamu termasuk dalam kategori yang mesti membayar PPh 21, dapat dilihat pada Peraturan Dirjen Pajak, Nomor: PER – 16/PJ/2016 Bab V Pasal 9 yang berisikan perihal beberapa poin penting, seperti:

1.Penghasilan Kena Pajak, yang berlaku bagi:

  • Pegawai Tetap;
  • Penerima pensiun berkala;
  • Pegawai Tidak Tetap yang penghasilannya dibayar secara bulanan atau jumlah kumulatif penghasilan yang diterima dalam 1 (satu) bulan kalender telah melebihi Rp 4.500.000 (empat juta lima ratus ribu rupiah);
  • Bukan Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c yang menerima imbalan yang bersifat berkesinambungan.

2. Jumlah penghasilan yang melebihi Rp 450.000 (empat ratus lima puluh ribu rupiah) sehari, yang berlaku bagi Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga Kerja Lepas yang menerima upah harian, upah mingguan, upah satuan atau upah borongan, sepanjang penghasilan kumulatif yang diterima dalam 1 (satu) bulan kalender belum melebihi Rp 4.500.000 (empat juta lima ratus ribu rupiah).

3. 50% (lima puluh persen) dari jumlah penghasilan bruto, yang berlaku bagi Bukan Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c yang menerima imbalan yang tidak bersifat berkesinambungan.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

4. Jumlah penghasilan bruto, yang berlaku bagi penerima penghasilan selain penerima penghasilan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, dan huruf c.

5. Dasar pengenaan dan pemotongan PPh Pasal 26 adalah jumlah penghasilan bruto.

Metode Penghitungan PPh 21

Metode dalam penghitungan PPh 21 ini terbagi dalam tiga cara sesuai dengan kebijakan penggajian setiap perusahaan, yaitu grossgross up, dan nett. Ketiga metode tersebut diperbolehkan menurut ketentuan pemerintah, sebagaimana terdapat pada penjelasan Peraturan Dirjen Pajak No PER-16/PJ/2016 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi.

  • Metode Gross adalah metode pemotongan pajak di mana karyawan menanggung sendiri jumlah pajak penghasilannya.
  • Gross Up adalah metode pemotongan pajak di mana perusahaan memberikan tunjangan pajak yang sama besar dengan jumlah pajak yang dipotong dari karyawan.
  • Metode Net adalah metode pemotongan pajak di mana perusahaan menanggung pajak karyawannya.

Aplikasi Penghitungan PPh 21

Kebanyakan dari perusahaan masih menggunakan cara manual untuk menghitung besar PPh 21. Direktorat Jendral Pajak sendiri memberikan langkah-langkah dan template untuk menghitung besarnya PPh 21 di website mereka.

Kegunaan dari template ini adalah kamu dapat mengimpor data secara otomatis dan aplikasi OnlinePajak akan langsung menghitungnya. Aplikasi ini juga bisa kamu gunakan untuk mempermudah kamu menghitung PPh 21.

Selain menggunakan template yang dikeluarkan oleh OnlinePajak, kamu juga bisa menggunakan aplikasi penghitungan PPh 21 berikut ini dengan sejumlah keunggulannya:

1. Solfina

Solfina adalah salah satu program aplikasi penghitungan PPh 21. Aplikasi penghitungan yang satu ini terus mengalami pengembangan.

Dari tampilan Solfina di atas bisa kita lihat bahwa program ini juga dapat digunakan untuk menghitung berapa iuran tunjangan kesehatan, ketenagakerjaan, dan pensiun dari jumlah gaji yang diterima oleh karyawan.

Dengan menggunakan program ini, kamu tidak perlu bingung menghitung sendiri besaran PPh 21 atau iuran tunjangan yang harus dibayarkan untuk tiap karyawan.

Solfina juga dapat digunakan untuk menghitung honor dengan mata uang asing. Perhitungan juga bisa dilakukan menggunakan metode PPh Net atau Gross.

Keunggulan lain yang dimiliki oleh Solfina adalah kamu bisa menghitung pajak berdasarkan gaji harian, mingguan, atau bulanan.

2. e-SPT PPh 21

Satu lagi aplikasi penghitungan PPh 21 yang dikeluarkan oleh  Direktorat Jenderal Pajak (DJP), yaitu e-SPT PPh 21. e-SPT PPh 21 sendiri memberikan kita kemudahan untuk pembuatan dan pelaporan SPT PPh 21.

Agar dapat digunakan, kamu harus mengunduh software tersebut di laman DJP dan menginstallnya ke-komputermu.  DJP menyediakan software ini secara gratis!

Untuk langkah-langkah menginstall dan cara penggunaan, kamu dapat melihat tutorialnya di laman OnlinePajak, di sana sudah dijelaskan secara detail.

3. Kompak

Aplikasi penghitungan PPh 21 yang satu ini punya nama unik yang merupakan akronim dari Kalkulator Menghitung Pajak.

Sesuai dengan namanya,  pengoperasian aplikasi ini kurang lebih memang seperti kalkulator. Kompak bisa kamu gunakan untuk menghitung PPh dari bulanan hingga tahunan. Tidak hanya itu, Kompak juga bisa digunakan untuk menghitung Pajak Pertambahan Nilai.

Namun, masih ada keterbatasan jumlah data yang bisa dihitung, yaitu tidak lebih dari 5000 karyawan. Aplikasi ini bisa diunduh secara gratis dan menurut catatan laman websitenya, telah diunduh lebih dari 8770 kali.

Keuntungan Menggunakan Aplikasi Penghitung PPh 21

Ada beberapa keuntungan yang akan kamu rasakan jika beralih dari cara lama yaitu menghitung PPh 21 dengan manual dibandingkan dengan menggunakan aplikasi penghitung PPh 21.

Keuntungan yang terasa jelas adalah waktu akan lebih efisien, sebab kamu telah dimudahkan dengan sistem penghitungan yang telah diproses secara otomatis. Tugas kamu hanya tinggal memasukan data sesekali. Kemudian setelah diunggah, aplikasi yang bertugas untuk mengerjakannya. Kamu dapat mengerjakan tugas lain yang masih tertumpuk di meja kerja atau sekadar merenggangkan otot-otot setelah seharian bekerja.

Selain aplikasi penghitungan PPh 21 di atas, ada cara yang jauh lebih mudah dan mutakhir untuk membantu kamu mengurus penggajian karyawan beserta segala embel-embelnya. Yaitu aplikasi keluaran dari Jojonomic, bernama JojoPayroll.

JojoPayroll memberikan kamu kemudahan dalam banyak hal. Tidak hanya penghitungan PPh 21 hingga BPJS yang dilakukan secara otomatis. Namun, aplikasi ini juga memudahkan kamu dalam mentransfer gaji secara real time ke-lebih dari 150 bank di Indonesia hanya dengan sekali klik. Slip gaji juga bisa secara otomatis di-input ke e-spt perusahaan dan karyawan, membuat kamu bisa mengurangi dokumentasi manual. Menarik bukan? Lalu tunggu apa lagi, kamu bisa mencoba demo JojoPayroll secara gratis di sini.