Bahan Baku ; Pengertian, Jenis, Serta Faktor Yang Mempengaruhinya

faktor produksi modal

Untuk memproduksi suatu barang, perusahaan biasanya memerlukan bahan baku atau biasa disebut dengan bahan pokok. Bagi kalian yang masih asing dengan istilah bahan baku, maka kamu datang ke artikel yang tepat! Karena, pada artikel kali ini akan dikupas secara tuntas mengenai bahan pokok ini dimulai dari pengertian hingga perbedaannya dengan bahan penolong.

Untuk itu, kamu harus scroll terus artikel ini agar kamu bisa mendapatkan informasinya secara lengkap dan menyeluruh. Langsung saja yuk, kita mulai dari pengertian yang dimiliki oleh bahan baku ini!

Apa itu Bahan Baku?

Terdapat beberapa pengertian dari bahan baku ini. Salah satunya datang dari Baroto Teguh (2002), dalam bukunya yang berjudul Perencanaan dan Pengendalian Produksi, bahan baku dikatakan sebagai barang-barang yang terwujud seperti tembakau, plastik, kertas, ataupun bahan-bahan yang lainnya yang diperoleh dari sumber-sumber alam ataupun yang dibeli dari pemasok, atau diolah sendiri oleh perusahaan untuk dipergunakan perusahaan dalam sebuah proses produksinya.

Pengertian lain datang dari  Hanggana (2008) yang mengatakan bahan baku sebagai sesuatu yang dipergunakan untuk membuat barang jadi, bahan pasti menempel menjadi satu dengan barang jadi.

Oops! We could not locate your form.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan baku dapat dikatakan sebagai bahan utama yang diperlukan untuk membuat barang hasil produksi. Di mana, barang pokok ini harus diolah melalui sebuah proses untuk dijadikan ke bentuk lainnya. Baik menjadi barang jadi, maupun setengah jadi yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Apa saja Jenis Bahan Baku ?

Setelah mengetahui apa pengertiannya, maka saatnya sekarang untuk mengetahui apa saja jenisnya yang ada dan digunakan untuk kegiatan sebuah produksi.

Misalkan produk yang dihasilkan adalah meja, maka direct materialnya adalah kayu karena tetap akan nampak secara menyeluruh pada produk tersebut. Sementara yang tidak langsungnya adalah paku dan juga plamir yang berguna untuk merekatkan kayu tersebut untuk menjadi potongan sebuah meja.

Pastinya ada banyak sekali perbedaan dari bahan baku ini. Meskipun begitu, untuk jenisnya ini hanya akan dibagi dua saja. Hal ini sesuai dengan garis besar jenisnya itu sendiri. Berikut penjelasannya :

Bahan Baku Langsung (Direct Material)

Sering disebut sebagai direct material adalah bahan mentah yang merupakan bagian utama dan berperan langsung untuk menghasilkan barang jadi yang diinginkan. Sehingga harga yang dikeluarkan untuk membeli akan berbanding lurus dengan barang produk yang dihasilkan. Jadi bisa dikatakan biaya yang dikeluarkan dengan hasil produk memilih hubungan yang erat.

Bahan pokok ini sering juga disebut dengan direct material. Jenis ini memiliki pengertian sebagai semua bahan pokok yang merupakan bagian dari barang jadi yang dihasilkan. Biaya yang di keluarkan untuk membeli bahan pokok langsung ini mempunyai hubungan erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang dihasilkan.

Bahan Baku Tidak Langsung (Indirect Material)

Indirect material merupakan nama lain dari bahan pokok jenis ini. Adapun, pengertian yang bisa diambil adalah bahan utama yang ikut berperan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang dihasilkan.

Tidak Langsung adalah kebalikan dengan bahan yang sebelumnya untuk jenis yang satu ini disebut juga indirect material. Dimana bahan yang satu ini sebenarnya juga ikut berperan langsung terhadap proses pembuatan suatu barang. Hanya saja kehadiran bahan yang satu ini tidak langsung terlihat pada barang jadi yang sudah dihasilkan.

Faktor yang Mempengaruhi Bahan Baku

Jenisnya sudah diketahui, maka kini saatnya untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi dari bahan baku ini. Banyak yang mungkin berpikiran bahwa keberadaan bahan baku ini bersifat tidak terhingga, ataupun bisa didapatkan dengan mudah.

Hal tersebut menyebabkan pengusaha melupakan untuk melakukan perhitungan yang tepat terhadap bahan bakunya, itulah mengapa sangat pentin untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi komponen setiap bahan dalam membuat suatu produk.

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut diantaranya adalah :

Faktor Harga

Untuk faktor yang pertama ini sepertinya sudah banyak yang mengetahui dan mulai memperhitungkan hal ini. Ini merupakan landasan atau dasar untuk seorang pengusaha menyiapkan sebuah perhitungan yang harus disediakan untuk investasi ini terkait dengan kepentingan bisnis. Sehingga penting untuk memperhatikan pergerakannya setiap saat.

Biaya Persediaan

Dalam membeli bahan baku pasti perusahaan memiliki biaya yang terpisah dengan pembelian lain. Dimana perusahaan akan memperhitungkan berapa biaya yang dibutuhkan untuk membelinya. Selain itu berapa lama bahan tersebut dapat bertahan sehingga kehadiran biaya persediaan sangat mempengaruhi hal ini.

Faktor Perkiraan Penggunaan

Dalam penggunaan bahan baku ini tentu sebuah perusahaan memiliki catatan berapa lama bahan ini akan digunakan untuk proses membuat produk jadi. Ternyata hal ini juga menjadi faktor, karena perkiraan dari jumlahnya yang digunakan dalam proses sekarang, akan menjadi patokan untuk produksi yang akan datang.

Model Pembelian Bahan

Biasa disebut juga dengan method, dimana hal ini mempengaruhi besar kecilnya persediaan bahan baku tersebut di dalam kegiatan usaha. Dengan model pembelian bahan yang dilakukan secara berbeda, maka jumlah pembelian optimal yang dihasilkan juga akan berbeda.

Sebagai contoh: dalam pembuatan meja tentu model pembelian kayu dan paku sangat berbeda. Hal ini juga berlaku pada industri apapaun, seluruh bahan memiliki kegunaan dan model yang berbeda tergantung peruntukannya.

Sehingga jangan pernah melupakan kehadiran hal ini sebagai faktor penting yang juga mempengaruhi keberadaan bahan mentah untuk sebuah industri.

Faktor Penggunaan Nyata

Hal ini terkait dengan penggunaan sebenarnya dari bahan yang satu ini namun pada produksi yang sebelumnya sudah dilakukan. Ini bisa disebut dengan penggunaan nyata dari bahan yang satu ini untuk membuat sebuah barang. Sehingga faktor yang satu ini harus mendapatkan perhatian lebih dan bisa menjadi patokan untuk biaya produksi selanjutnya.

Waktu Tunggu

Faktor selanjutnya ini terkait dengan tenggang waktu yang tercipta saat pemesanan bahan dilakukan dan setelah bahan tersebut sampai di tangan.

Hal ini akan memiliki hubungan langsung antara pemesanan dengan persediaan dan waktu penyimpanan dari bahan ini. Sehingga waktu tunggu atau load time ini penting diperhatikan karena apabila diabaikan bisa menyebabkan terjadinya kekurangan pada bahan ini.

Kebijakan Pembelian

Untuk faktor yang satu ini akan mempengaruhi kebijaksanaan pembelanjaan dalam suatu perusahaan. Hal ini berkaitan juga dengan ketersediaan bahan tersebut, dan bagaimana cara agar ketersediaannya tetap terjaga. Selain itu berapa besar biaya yang bisa digunakan untuk berinvestasi dalam persediaan bahan baku ini juga dipengaruhi oleh hal tersebut.

Pembelian Kembali

Lalu ada juga pembelian kembali yang pastinya selalu dilakukan secara rutin oleh perusahaan guna menjaga agar ketersediaan bahan selalu aman. Melakukan pembelian kembali ini akan memberikan pertimbangan terhadap berapa lama waktu tunggu yang dibutuhkan. Sehingga nantinya kedatangan bahan baku ini tepat dan sesuai dengan saat perusahaan membutuhkannya.

Persediaan Pengaman

Seperti yang sudah diketahui bahwa ketersediaan dari bahan ini bisa memberikan keamanan dalam hal produksi. Oleh karena itu biasanya perusahaan memiliki persediaan pengaman yang berfungsi untuk memastikan bahwa produk tersebut tetap ada ketika dibutuhkan. Biasanya persediaan ini memiliki jumlah yang tidak banyak dan hanya digunakan pada waktu tertentu saja.

Biaya Penyimpanan

Terakhir yang menjadi faktor pengaruhnya adalah biaya penyimpanan dari bahan tersebut. Hal ini sebenarnya sangat penting, hanya saja entah mengapa banyak yang mengabaikan hal ini. Padahal jika biaya penyimpanan diperhitungkan, maka akan memberikan perubahan yang besar terhadap bahan baku ini. Jadi pastikan mulai sekarang untuk memperhatikan hal ini dan jangan pernah menganggapnya tidak penting.

Biaya-biaya Persediaan

Kemudian ada biaya-biaya persediaan, merupakan biaya-biaya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengadaan bahan pokok ini.

Kebijaksanaan Pembelanjaan

Ada juga kebijaksanaan pembelanjaan yang merupakan faktor penentu dalam menentukan berapa besar persediaan bahan baku yang akan mendapatkan dana dari perusahaan.

Pemakaian Sesungguhnya

Pemakaian sesungguhnya juga merupakan faktor penentu bahan baku lho! Faktor ini merupakan pemakaian bahan pokok yang sesungguhnya dari periode lalu dan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan.

Indusri Berdasarkan Bahan Baku

Setelah kamu mengetahui jenis-jenis dan faktor yang mempengaruhinya, sekarang kami akan menjelaskan tentang industri berdasarkan bahan utamanya. Tiap-tiap industri membutuhkan bahan pokok yang berbeda, tergantung pada apa yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Industri Ekstraktif

Jenis yang pertama adalah industri ekstraktif. Jenis ini, menggunakan bahan utama yang bisa diperoleh langsung dari alam. Contoh yang termasuk pada jenis industri ini, misalnya industri hasil pertanian, perikanan, kehutanan, peternakan, dan pertambangan.

Industri Non-Ekstraktif

Selanjutnya ada jenis industri non-ekstraktif. Di mana, industri ini lebih pada pengolahan lebih lanjut dari hasil-hasil industri lainnya. Beberapa contoh yang termasuk pada jenis ini, misalnya industri kayu lapis, pemintalan, dan kain.

Industri Fasilitatif

Jenis terakhir ada industri fasilitatif, yakni kegiatan industri yang menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya perbankan, perdagangan, angkutan, ekspedisi, dan asuransi.

Perbedaan Bahan Baku dan Penolong

Kita sudah membahas dengan cukup panjang tentang bahan baku. Tentunya kamu juga sudah memahami bahwa di dalam proses produksi, tidak hanya menggunakan bahan pokok saja, tetapi juga menggunakan bahan lainnya. Bahan lain di dalam proses produksi ini dinamakan dengan bahan penolong. Nah, kedua hal inilah yang terkadang masih membingungkan orang banyak.

Untuk itu, kami akan coba membahas, tentang perbedaan yang dimiliki oleh bahan pokok dan penolong. Namun, sebelum melihat lebih lanjut apa saja perbedaannya, terlebih dahulu kita harus mengerti apa pengertian dari bahan penolong ini. Langsung saja, kita lihat apa pengertian yang dimiliki oleh bahan penolong pada penjelasan di bawah ini

Bahan Penolong

Ternyata, pengertian yang dimiliki, serupa dengan bahan baku, lho! Bahan penolong ini merupakan bahan yang diperlukan untuk memenuhi proses produksi. Tetapi bahan penolong ini hanya dimanfaatkan untuk waktu tertentu, misalnya hanya untuk meningkatkan efisiensi saja.

Pengertian di atas, mungkin kamu akan beranggapan bahwa bahan penolong ini sangat mirip dengan indirect material. Nah, yang membedakan antara bahan penolong dengan bahan tidak langsung adalah jika bahan tidak langsung ini tidak tersedia, maka proses produksi dapat terganggu. Namun, jika bahan penolong ini tidak tersedia, baik itu di pabrik atau pasar, proses produksi tetap bisa berjalan, tetapi ini biasanya membuat kualitas barang menjadi menurun.

Kamu bisa melihat gambarannya dari contoh ilustrasi ketika kamu ingin memasak tempe goreng tepung. Contoh bahan utama yang diperlukan antara lain, tempe, tepung, garam dan merica, serta minyak goreng. Sedangkan bahan penolongnya bisa berupa alat peniris minyak atau tisu untuk mengelap dan menyerap minyak sebelum dikonsumsi atau dibungkus.

Bahan Baku

Berdasarkan ilustrasi di atas, bisa disimpulkan bahwa kebutuhan bahan baku jauh lebih besar. Karena tanpa adanya bahan utama ini, proses produksi sebuah perusahaan tidak akan bisa berjalan. Akan tetapi, tanpa adanya bahan penolong, proses produksi tetap bisa berjalan, namun dengan kemungkinan besar kualitasnya menurun.

Mengenai proporsi dari bahan tersebut, sudah pasti bahan utama memiliki jatah yang lebih besar, terutama pada bahan dengan sifat langsung. Jadi sudah dapat dipastikan bahwa bahan penolong memiliki porsi yang lebih kecil, bahkan dalam pemakaiannya bisa diganti dengan bahan lainnya. Misalnya pada contoh tempe goreng tadi, tanpa adanya tepung dan tempe tentu saja proses produksi tidak bisa dijalankan.

Karena bahan baku ini memiliki porsi yang dominan dalam penggunaan produksi, menyebabkan harga yang dikeluarkan untuk main material ini akan lebih banyak. Jika bahan pokok harganya naik, otomatis berimbas pada harga jual barang yang sudah jadi. Tentu beda dengan harga bahan penolong, meski harga barang penolong naik, maka imbasnya tidak begitu terasa pada harga jual barang.

Jadi itulah tadi pembahasan lengkap terkait dengan bahan baku dimulai dari jenisnya sampai faktor yang mempengaruhinya. Ternyata untuk faktornya sendiri sangat banyak, dan diharapkan mulai sekarang tidak bingung lagi dengan hal yang satu ini. Karena seperti yang diketahui bahwa bahan dasar ini keberadaannya sangat penting untuk keberlangsungan dari produksi dalam sebuah usaha.

Kelola Keuangan dengan Software Terbaik

Masalah yang sering terjadi dalam bisnis adalah kesulitan untuk menghitung keseluruhan nilai dari bahan baku untuk menentukan harga jual suatu produk. Karena faktor ini yang akan menentukan untung rugi dari bisnis Anda.

Untuk kemudahan penghitungan biaya produksi, pencatatan penjualan dan pembelian dan pengelolaan stok, ada baiknya Anda menggunakan software akuntansi yang memiliki semua fitur tersebut, salah satunya adalah Jojonomic.

Platform bisnis all-in-one untuk permudah kelola perusahaan
Suite aplikasi yang unik dan canggih untuk menjalankan seluruh bisnis & membantu tiap tim memberikan hasil kerja terbaik

Dalam perusahaan, hal ini bisa sangat menyita waktu dan tenaga. Oleh karena itu, serahkan saja manajemen pengeluaran perusahaan Anda kepada JojoExpense! Karena sistem Arus kas lebih terkontrol, efisiensi waktu Anda akan meningkat dan semua data terkumpul dengan aman terjamin.

Dapatkan kemudahan Pengelolaan Keuangan Dengan JojoExpense

Solusi Manajemen Pengeluaran Perusahaan yang Fleksibel, JojoExpense memudahkan staf keuangan untuk memantau disbursement perusahaan secara real-time dan akurat. Hemat waktu hingga 77% dengan proses pelaporan pengeluaran otomatis!

FITUR POPULER

  1. Monitor disbursement uang panjar kerja di manapun kapan pun
  2. Proses pelaporan dan pengarsipan reimbursement otomatis dan dapat disesuaikan
  3. Peraturan budget yang disesuaikan untuk reimbursement dan Cash Advance

Silahkan Anda klik Coba Gratis Sekarang dan rasakan kinerja serta manfaatnya bagi laporan keuangan Anda.