Membedah Arti “Bekerja di Bawah Tekanan” dalam Syarat Lowongan Kerja

Bekerja di bawah tekanan

Anda dapat dengan mudah menemukan frasa “bekerja di bawah tekanan” dalam berbagai lowongan kerja. Dalam dunia kerja, tekanan bisa berarti banyak hal tergantung dengan lowongan karir yang diambil. Lingkungan, deadline, dan target bisa jadi adalah hal yang dimaksud.

Namun, beban dan tuntutan pekerjaan adalah hal yang tidak bisa dilepaskan dari dunia kerja. Di mana pun dan apapun bidang pekerjaan yang dipilih tentu memiliki berbagai target, tantangan, dan potensi konflik yang mungkin akan terjadi. Itu semua tergolong sebagai kategori bekerja di bawah tekanan.

Sejujurnya, tak ada makna konkrit mengenai bekerja di bawah tekanan, karena definisinya akan sangat bergantung pada perusahaan penyedia lowongan kerja. Meski begitu, semua perusahaan sepakat menggunakan syarat ini dalam tiap lowongan. Karena itulah, kemampuan memanajemen tekanan menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap pekerja.

Ketika sesi wawancara, pelamar kerja sering mendapat pertanyaan semacam ini dan terjebak antara jawaban “ya” dan “tidak”, meskipun akhirnya banyak bermain aman dengan tidak langsung menjawab pertanyaan tertutup itu. Satu contoh tekanan kerja yang dimaksud perusahaan adalah menyelesaikan masalah supaya memenuhi target meski data telah hilang.

Syarat Bekerja di Bawah Tekanan Tidaklah Asal Tulis

Ilustrasi bekerja di bawah tekanan

Syarat memiliki kemampuan bekerja di bawah tekanan tidak asal tulis karena itu dinilai sebagai salah satu aspek penting ketika masuk pekerjaan yang dituju. Beberapa perusahaan bahkan memberi syarat bagi calon pekerjanya agar bisa bekerja di bawah tekanan, di belakang syarat lain yang tidak kalah abstrak seperti fleksibel. Seperti kemampuan problem solving yang baik, soft skill, dan lain sebagainya.

Ini adalah kriteria seleksi karyawan di masa sekarang, setelah sebelumnya hanya berkutat pada kualifikasi dan pengalaman. Kini, perusahaan melihat kemampuan berpikir out of the box dan melebihi ekspektasi untuk menjadi poin penting bagi kesuksesan perusahaan. Oleh sebab itu, kemampuan bekerja di bawah tekanan perlu dimiliki oleh para pekerjanya.

Pemahaman tentang bekerja di bawah tekanan telah mencapai tahap yang cukup tinggi, hingga pekerja harus punya kemampuan menghadapi volume kerja yang tinggi pula. Untuk itu, calon pekerja dituntut untuk mengembangan sikap leadership dalam jabatan yang nantinya ia pegang, entah sebagai bawahan maupun atasan.

Siapa pun yang dapat mengatasi stres dengan baik tentu akan berpeluang mendapat karir yang bagus. Semakin banyak stress tentu sebanding dengan besarnya income atau penghasilan yang akan diterima. Namun demikian, tanggung jawab yang akan diemban pun akan berbeda pula. Individu tersebut pun dituntut untuk memiliki kemampuan hebat dalam hal perencanaan agar mentalnya kuat menghadapi tantangan dalam dunia kerja.

Kenapa Menjadi Penting?

Stres dalam Bekerja

Dalam berkarir, pekerja tentu akan mengalami pasang surut masalah yang kadang berada di luar jangkauan. Beberapa masalah seperti jatuh sakit karena deadline atau tekanan mental karena lingkungan kerja toxic bisa jadi adalah penyebab hilangnya produktivitas. Jika sudah seperti itu, tentu sang pekerja tidak dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Berbeda dengan karyawan yang telah bersiap, mengenali,hingga mampu mengatasi stress, dia akan berkembang pesat. Semisal perusahaan ingin mempunyai pekerja jenis ini, manajemen harus  bisa menemukan calon pekerja yang mampu di bawah tekanan. Oleh sebab itu, bekerja di bawah tekanan seolah telah menjadi standar utama untuk merekrut pegawai baru di masa kini.

Akan tetapi, beberapa karyawan yang awalnya mampu berkembang di bawah tekanan kerja terkadang tidak sekuat biasanya karena masalah yang unik datang. Untuk mereka yang mengalami hal demikian, dukungan dari rekan kerja dan jajaran manajer sangat dibutuhkan agar segera lepas dari masalah yang menimpanya.

Itulah sebabnya, banyak perusahaan mewajibkan para karyawannya untuk ikut kursus pelatihan kerja dengan harapan dapat menguatkan mental bekerja. Terlebih di masa kini, mental semakin dianggap sebagai aspek penting untuk mencegah tekanan kerja berlebih. Harapannya, tentu kemampuan maksimal karyawan bisa dimaksimalkan.

Dampak Positif dan Negatif Bekerja di Bawah Tekanan

Dampak bekerja di bawah tekanan

Satu poin di antara banyak sisi positif tekanan kerja adalah berkembangnya kemampuan memimpin tim yang berfokus pada target kerja serta perilaku yang lebih terkontrol. Pekerja yang bisa berkembang di bawah tekanan kerja tinggi akan mengembangkan sikap waspada, yang nantinya itu dibutuhkan untuk menjadi sosok pemimpin ideal.

Dilansir majalah “O”, karyawan yang termasuk dalam kategori procrastinator (suka menunda-nunda), punya peluang lebih baik dalam hal problem solving atau penyelesaian masalah. Itu berarti bahwa karyawan jenis ini bisa menyelesaikan masalah dalam jangka waktu yang relatif cepat, terutama saat deadline ketat menjelang.

Namun, ada satu hal menarik tentang ini, yaitu tentang gagasan yang menyatakan bahwa karyawan akan bekerja lebih baik ketika bekerja di bawah tekanan. Pernyataan tersebut nyatanya hanya mitos belaka menurut pernyataan yang dikeluarkan dalam studi oleh Universitas Carleton dalam makalahnya yang bertajuk Procrastination Research Group.

Alih-alih berperan positif, tekanan kerja justru lebih banyak berkontribusi memberi dampak negatif dalam pekerjaan. Terlalu banyak stress dapat mengganggu jam tidur dan kelainan pola makan. Tak jarang, tekanan kerja berlebih dapat berimbas pada hubungan keluarga pekerja, apalagi jika lebih banyak waktu dihabiskan di tempat kerja alih alih di rumah bersama keluarga.

Tekanan kerja berlebih juga dapat menurunkan tingkat konsentrasi sehingga lebih rentan untuk melakukan kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari ketika sedang dalam kondisi prima. Selanjutnya, hal itu dapat menyebabkan stress tambahan. Stress memanglah bisa jadi motivasi untuk menyeimbangkan kehidupan dan karir, istilah kerennya work-life balance. Dengan catatan bisa mengelola secara efektif antara aspek aspek personal dan profesional kerja, stres dapat memotivasi pekerja untuk menjadi lebih baik.

Penutup

Jojo Payroll

Demikianlah artikel mengenai arti bekerja di bawah tekanan yang kerap kali kita temukan dalam syarat lowongan pekerjaan. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa makna kalimat tersebut cukup luas dan fleksibel. Tentu ini tergantung dari profesi atau jabatan apa yang akan Anda lamar dalam lowongan tersebut. 

Semakin tinggi posisinya dalam perusahaan, maka tuntutan untuk bekerja di bawah tekanan ini harus dijadikan pertimbangan. Misalnya bagi seorang yang melamar pekerjaan sales maupun marketing, bekerja di bawah tekanan yang dimaksud dapat berupa target penjualan yang harus dicapai dalam tiap bulan. Apabila target tersebut tidak terpenuhi, maka biasanya terdapat hal tertentu yang harus dikorbankan. Seperti upah yang diterima tidak utuh dan lain sebagainya.

Nah, selain menuntut karyawan untuk dapat bekerja di bawah tekanan. Di sisi lain perusahaan juga harus memperhatikan kesejahteraan pekerja yang ada di dalamnya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membayar gajinya tepat waktu.

Jojo Payroll dapat dijadikan solusi bagi Anda yang ingin meningkatkan kesejahteraan karyawan lewat sistem penggajian yang terstruktur, rapi dan on-time. Aplikasi ini dapat terhubung dengan mesin absensi dalam perusahaan, sehingga sistem penggajian bisa dibuat berdasarkan daftar kehadiran masing-masing karyawan.

Selain itu, Jojo Payroll juga menawarkan perhitungan gaji yang otomatis dengan hasil yang akurat. Sehingga sangat cocok bagi Anda yang tidak mau ribet pada saat hari tutup buku atau menjelang pembayaran gaji.

Perangkat ini juga dapat digunakan untuk menghitung tunjangan, bonus, BPJS hingga pajak pph 21 yang memungkinkan pekerjaan Anda akan jauh lebih ringan dan tidak membutuhkan banyak waktu. Menarik, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Jojo Payroll dan permudah cara Anda menggaji karyawan hanya dalam sentuhan!