Pentingnya Mengontrol Biaya Lembur yang Tinggi Bagi Pengusaha

Biaya lembur yang tinggi

Lembur seringkali diidentikkan dengan konotasi yang negatif. Beberapa karyawan tak menyukai jika mereka harus bekerja lembur. Namun tak sedikit pula yang justru berpikir bahwa lembur adalah waktunya mereka mendapatkan insentif tambahan dari perusahaan. 

Alhasil, mereka tak keberatan jika harus lembur bahkan jika itu harus dilakukan tiap hari. Tentunya asalkan masih dalam batas waktu yang wajar.

Bagi para pelaku usaha atau pemilik perusahaan, karyawan yang lembur bisa menjadi insight yang positif untuk mereka. Namun ada juga lho karyawan yang lembur justru malah merugikan perusahaan. Bagaimana bisa?

Biasanya hal ini disebabkan oleh biaya lembur yang tinggi dan harus dibayarkan perusahaan padahal tingkat penjualan mereka tidak maksimal. Artinya, dalam hal ini perusahaan harus tetap membayar karyawan yang bekerja lembur meskipun trafik penjualan tidak meningkat signifikan. Hal inilah yang kemudian membuat perusahaan dapat mengalami kerugian sewaktu-waktu.

Maka dari itu, diperlukan pengontrolan kerja lembur yang baik dalam sebuah perusahaan. Nah, pada artikel kali ini Jojonomic akan memberikan Anda informasi mengenai cara sekaligus pentingnya mengontrol biaya lembur yang tinggi bagi para pelaku usaha. Jangan sampai karyawan yang lembur tidak memberikan dampak apapun pada tingkat penjualan. 

Mengenal Sistem Kerja Lembur

Kerja lembur atau overtime

Sebelum membahas lebih jauh tentang cara mengontrol biaya lembur yang tinggi. Sebaiknya kita kenali terlebih dahulu istilah lembur dalam pekerjaan. Sudahkah Anda tahu apakah itu lembur? 

Lembur sendiri merupakan sebuah istilah yang merujuk pada aktivitas karyawan di kantor yang melebihi jam kerja. Dalam hal ini, karyawan tersebut bekerja lebih dari 40 jam dalam seminggu–yang merupakan waktu kerja ideal perusahaan. Atau jika dibagi per-harinya 7 jam dengan 6 hari kerja atau 8 jam perhari dengan 5 hari kerja.

Aturan lembur yang baik adalah maksimal 3 jam perhari atau 14 jam perminggu dengan ketentuan di luar hari libur resmi atau libur mingguan. 

Cara Perhitungan Lembur Kerja

Perhitungan Lembur

Terdapat dua jenis cara perhitungan lembur kerja yang berlaku. Yakni lembur pada hari biasa (hari kerja) dengan lembur yang dilakukan saat hari libur nasional atau hari libur resmi. Berikut perhitungannya agar lebih mudah dipahami:

  1. Lembur hari kerja

Lembur yang dilakukan pada hari biasa atau saat hari kerja dikenakan rate 1,5 x upah sejam pada saat jam pertama lembur. Sedangkan untuk jam selanjutnya dikenakan 2 x upah sejam.

  1. Lembur hari libur nasional atau istirahat mingguan

Untuk perhitungan lembur di hari libur nasional atau saat istirahat mingguan terdapat beberapa jenis perhitungannya sendiri. Mengingat beberapa perusahaan memiliki jam kerja yang berbeda setiap minggunya.

Pada perusahaan yang menerapkan sistem 5 hari kerja, rate lembur yang berlaku adalah 2 x upah sejam untuk 8 jam pertama. Kemudian 3 x upah sejam untuk jam ke-9 dan 4 x upah sejam untuk jam ke-10 hingga jam ke-11.

Untuk perusahaan yang memiliki sistem 6 hari kerja. Perhitungannya adalah 2 x upah sejam untuk 7 ham pertama. Disusul 3 x upah sejam untuk jam ke-8 hingga 4 x upah sejam untuk jam ke-9 dan ke-10.

Sedangkan pada hari libur yang tiba pada hari kerja paling singkat (contoh saja Jum’at), maka rate yang diberlakukan adalah 2 x upah sejam untuk 5 jam pertama, 3 x upah sejam untuk jam ke-6 hingga 4 x sejam untuk jam ke-7 dan 8. 

PENTING! : Untuk perhitungan upah 1 jam harus dihitung dengan rumus 1/173 x upah sebulan. Yang dimaksud upah sebulan dalam hal ini adalah 100% gaji pokok lengkap dengan tunjangan tetapnya. Jika tidak ada tunjangan tetap yang didapatkan, maka perhitungannya diganti menjadi 75% gaji pokok. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Peraturan Kemenakertrans No. KEP. 102/MEN/VI/2004 Pasal 8 Ayat (2)).

Cara Mengontrol Biaya Lembur yang Tinggi

Cara Mengontrol biaya Lembur yang tinggi

Nah, setelah memahami pengertian istilah lembur sekaligus cara perhitungannya di atas. Selanjutnya, kita akan membahas mengenai cara dalam mengontrol biaya lembur yang tinggi dilihat dari sisi perusahaan. 

Perlu diketahui biaya lembur yang tinggi disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa di antaranya adalah biaya penggunaan listrik, konsumsi karyawan hingga biaya operasional yang lain seperti penggunaan kertas, tinta print, dll.

Untuk mengontrolnya, Anda bisa menerapkan beberapa cara  berikut ini:

1. Lakukan efektivitas lembur

Yang dimaksud efektivitas lembur dalam hal ini adalah perusahaan memerintahkan karyawannya untuk lembur dengan pertimbangan yang matang. Pastikan seluruh karyawan bekerja secara optimal sehingga perusahaan dapat menekan jumlah pengeluaran. 

Produktivitas karyawan sangat dipertaruhkan dalam hal ini. Mereka harus memastikan waktunya digunakan untuk bekerja secara maksimal, deadline yang diberikan pun harus diselesaikan tepat waktu hingga menentukan target penjualan tertentu. Dengan demikian, perusahaan dapat mengurangi tingkat biaya lembur yang tinggi.

Namun perusahaan tak boleh hanya menuntut. Mereka juga harus menyediakan fasilitas yang memadai untuk karyawannya tetap produktif saat bekerja lembur.

2. Lakukan pengarahan 

Agar seluruh karyawan bekerja sesuai dengan porsi dan job descriptionnya. Maka Anda perlu mengarahkan masing-masing karyawan untuk fokus mengerjakan satu atau beberapa hal saat jam lembur. Dengan demikian, seluruh karyawan akan bekerja lebih fokus, runtut, tertarget dan sistematis.

Semakin tepat sasaran masing-masing karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Maka semakin besar biaya lembur yang dapat ditekan oleh perusahaan.

3. Meminimalisir konsumsi

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, perusahaan juga harus menyediakan fasilitas untuk menunjang produktivitas karyawannya. Salah satunya didapat dari penyediaan konsumsi yang memadai untuk mereka.

Namun demikian, jenis konsumsi ini bisa disesuaikan dengan anggaran keuangan perusahaan. Jangan sampai Anda menyediakan jenis konsumsi yang berlebihan namun hasil atau kinerja karyawan tidak sesuai dengan budget yang Anda keluarkan. 

4. Terapkan kontrol kerja lembur

Terakhir, Anda juga harus memastikan bahwa karyawan yang lembur terkontrol dengan baik. Ini berguna agar setiap Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada dalam perusahaan tersebut dapat bekerja secara maksimal saat jam lembur. Perintahkan karyawan lembur sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan saja. Tak perlu memaksakan seluruh karyawan untuk stay di kantor padahal pekerjaan mereka tidak diperlukan saat jam lembur.

Penutup

Itulah tadi sedikit informasi mengenai lembur dan cara mengontrol biaya lembur yang tinggi. Bagi para pemilik bisnis, lembur menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam operasionalnya. Jangan sampai perusahaan mengeluarkan budget lembur yang berlebih namun tidak mendapatkan hasil yang setimpal.

Untuk memudahkan Anda dalam menjalankan operasional perusahaan. Anda bisa menggunakan bantuan aplikasi JojoExpense yang akan memudahkan Anda dalam mengontrol anggaran perusahaan. Seluruh transaksi yang terjadi dalam bisnis bisa Anda catat menggunakan aplikasi yang satu ini.

Tak hanya itu, keuangan bisnis Anda juga dapat terhindar dari penipuan atau korupsi yang dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab dari internal. JojoExpense akan mengirimkan notifikasi pemberitahuan saat terjadi transaksi yang mencurigakan.

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan JojoExpense dan permudah operasional bisnis Anda sekarang juga!