Bonus Demografi: Manfaat, Tantangan hingga Upaya Mengatasinya

Untuk Anda generasi milenial, perlu memperhatikan lebih tentang apa itu bonus demografi, fenomena ini adalah di mana penduduk yang masuk ke dalam usia produktif jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif.

Apakah ini sebuah fenomena yang baik? Dengan adanya hal ini dapat menjadi sebuah momentum dan juga peluang yang strategis bagi Indonesia untuk melakukan percepatan pembangunan ekonomi. Namun di sisi lain, bonus demografi dapat menjadi tantangan bahkan bencanca apabila tidak dipersiapkan dengan baik dan matang.

Lantas apa pengertian bonus demografi secara detail? dan bagaimana fenomena ini dapat menjadi pengaruh yang sangat besar bagi suatu negara? Yuk simak terus artikel ini!

Apa itu Bonus Demografi?

Shibuya Crossing 2019

Fenomena ini adalah sebuah kondisi di mana usia produktif antara umur 15 sampai 64 tahun jauh lebih besar dari usia tidak produktif. Artinya, negara kita akan menerima ledakan masyarakat usia produktif, yang kini telah menjadi prioritas utama pemerintah sekarang.

Tak hanya itu, jumlah masyarakat berusia produktif ini menguasai 70% populasi suatu negara. Sementara itu, jumlah masyarakat berusia nonproduktif hanya 30% di antaranya.

Terdapat banyak negara yang telah berhasil dan terbukti memanfaatkan bonus demografi dengan maksimal seperti China, Korea Selatan dan Jepang. Salah satu manfaat yang diberikan oleh bonus demografi adalah, bisa mengubah tingkat perekonomian di sebuah negara, dari negara berkembang menjadi negara maju.

Di Indonesia sendiri, bonus demografi ditaksirkan terjadi pada 2020-2030. Puncaknya yaitu pada 2028-2030, ketika 100 orang produktif menanggung 44 orang nonproduktif.

Bagaimana Bonus Demografi Bisa Terjadi?

penduduk

Dilansir dari Detik, bonus demografi terjadi karena adanya perubahan struktur umur penduduk Indonesia, yang disebabkan oleh dua hal ini:

  1. angka kematian bayi (infant mortality rate) menurun sehingga jumlah bayi yang tetap hidup hingga dewasa terus meningkat.
  2. angka kelahiran total (total fertility ratemenurun sehingga anak yang berusia di bawah 15 tahun pun berkurang.

Untuk sebuah negara yang ingin mencapai keberhasilan dan juga keuntungan dalam fenomena ini, dapat dimulai dengan melakukan peningkatan pelayanan kesehatan, kualitas dan kuantitas pendidikan, melakukan pengendalian jumlah penduduk, dan kebijakan ekonomi demi mendukung terwujudnya fleksibilitas tenaga kerja, dan hal inilah yang sedang gencar dilakukan pemerintah Indonesia.

Dampak Bonus Demografi

Ada Ganjil Genap, MRT Naikkan Target Penumpang Jadi 100.000 Per Hari

Hal yang positif dari fenomena ini yaitu, dengan jumlah usia produktif yang lebih besar akan mengakibatkan beban hidup menjadi lebih ringan, karena hidup penduduk usia non produktif akan ditanggung oleh penduduk usia produktif.

Dampak negatif juga akan dihadapi jika tidak mempersiapkan diri dengan baik dalam menyambut fenomena bonus demografi ini. Terutama kesiapan pembangunan SDM yang akan menentukan sejauh mana pemerintah berhasil dalam memanfaatkan peluang bonus demografi tersebut.

Tanpa dibekali dengan kualitas sumber daya  manusia yang  memadai, maka proporsi penduduk usia produktif yang sedemikian besar pada saat itu hanya akan menciptakan dampak buruk pada pembangunan negara.

Salah satu dampak negatif yang bisa diprediksi adalah jumlah pengangguran yang  tidak terkendali karena tidak terserap ke dalam lapangan kerja yang ada akibat  kualifikasi dan kualitas yang  tidak memenuhi standar pekerjaan  yang tersedia.

Kondisi demikian akan memberikan efek domino ke berbagai bidang kehidupan manusia. Berkurangnya tingkat pendapatan akibat ketimpangan antara  standar kualifikasi yang dibutuhkan  dan kualitas sumber daya manusia yang tidak memadai, dapat memicu lonjakan tingkat kemiskinan, yang memberikan dampak buruk pada  kehidupan ekonomi, pendidikan dan kesehatan masyarakat.

Dengan kata lain, ketidaksiapan semua pemangku kepentingan pembangunan dalam menyambut fenomena ini akan membuat sebuah negara gagal dalam window of opportunity yang langka ini.

Bonus Demografi di Indonesia

Mengenal Xenial, Generasi antara Milenial dan Generasi X, JB'ers Sudah  Tahu? | jadiberita.com

Pada tahun 2020-2030 Indonesia berpeluang untuk  mengalami fenomena ini, di mana negara ini akan memiliki sekitar 180 juta orang berusia produktif,  sementara yang tidak berkurang menjadi 60 juta jiwa. Ini berarti  10 orang usia produktif hanya akan menanggung  3-4 orang usia tidak produktif.

Proyeksi puncak era bonus demografi Indonesia menurut proyeksi BPS akan dicapai antara rentang tahun 2025-2030, atau ketika jumlah penduduk usia produktif Indonesia ada pada angka minimal 70% dari total jumlah penduduk.

Dari  perspektif pembangunan manusia, tidak pelak lagi rentang waktu menjelang tahun 2020-2030 merupakan periode yang paling tepat mempersiapkan fondasi kokoh bagi periode bonus demografi tersebut.

Keadaan bonus demografi yang akan dialami bangsa Indonesia memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaat utama sekaligus manfaat terbesar dari adanya bonus demografi Indonesia adalah mengubah tingkat ekonomi Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju.

Upaya dalam Mengatasi Bonus Demografi

Survei Milenial Indonesia Terhadap Pandemi Covid-19, Begini Hasilnya -  Lifestyle Bisnis.com

Salah satu upaya yang bisa ditempuh adalah dengan melibatkan generasi muda dari kalangan organisasi kemahasiswaan dalam pemberdayaan masyarakat, terutama di bidang sosial dan ekonomi. Langkah ini diharapkan bisa jadi strategi agar generasi muda bisa punya kemampuan memberdayakan dirinya secara ekonomi dan memberi kontribusi pada perekonomian nasional.

Wakil Ketua DPR-RI DR (HC) Rachmat Gobel mengatakan, masih banyak potensi ekonomi Indonesia yang belum tergarap secara optimal, seperti kegiatan ekonomi berbasis budaya. Dengan keragaman budaya dan tradisi Indonesia, potensi ekonomi di sektor ini sangat besar.

Tantangan Bonus Demografi

Dilansir dari alinea.id, syarat yang harus dipenuhi suatu negara apabila ingin berhasilmemanfaatkan bonus demografi. Pertama, SDM harus berkualitas. Masyarakat berkualitas dapat meningkatkan pendapatan per kapita. Kedua, terserapnya tenaga kerja. Dengan banyak dibutuhkannya tenaga kerja, maka pengangguran berkurang dan kesejahteraan akan meningkat. Ketiga, meningkatnya tabungan rumah tangga. 

Guna mencapai taraf tersebut, diperlukan intervensi konkret pemerintah sebagai agen pembangunan untuk menyiapkan sektor usaha yang sesuai dengan penambahan jumlah pekerja usia produktif. Pemerintah juga perlu investasi dana cukup untuk  pengembangan SDM melalui pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan penguasaan iptek.

Selanjutnya, reorientasi kurikulum pendidikan. Sekolah/universitas sebagai ‘pencetak’ SDM perlu menyesuaikan dengan kebutuhan pembangunan ekonomi dan dunia usaha. Kurikulum pendidikan kita hanya mempersiapkan pelajar/mahasiswa untuk kelak menjadi karyawan, bukan pengusaha yang bisa membuka peluang usaha baru.  Padahal untuk menuju negara maju, butuh 14% penduduk usia produktif yang menjadi pengusaha. Indonesia baru 3,1% dari populasi yang berwirausaha, sehingga perlu peningkatan.

Kemudian semua stakeholder termasuk pemerintah, harus serius memanfaatkan momen emas ini dengan meningkatkan kualitas SDM melalui program pendidikan terampil yang siap pakai (terutama bidang teknologi informasi), program pelatihan pekerja, dan perluasan jangkauan pendidikan. Semua ini memerlukan iklim investasi dan birokrasi yang kondusif untuk membuka kesempatan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat. 

Perlu memfokuskan pembangunan agro industri dan industri dasar sebagai penopang aktivitas perekonomian. Melakukan pengalihan dana investasi dari sektor konsumtif ke sektor produktif terutama industri padat karya. Memperkecil jurang pendapatan kaya dan miskin dengan pemerataan kue pembangunan.

Kesimpulan

Fenomena ini dapat menjadi tantangan besar bagi Anda yang berada dalam rentang usia produktif, khususnya Anda generasi milenial. Namun, ada berbagai hal yang bisa Anda lakukan untuk menjadikannya sebuah peluang, yaitu dengan meningkatkan softskill dan creative thinking.

Dan bagi Anda yang sedang menjalankan bisnis, terdapat aplikasi yang dapat menunjang bisnis Anda ke arah yang lebih maju yaitu,  Jojo Expense.

Jojo Expense

Jojo Expense merupakan sebuah aplikasi yang didesain khusus untuk memudahkan kinerja Anda dalam manajemen keuangan dan pengeluaran. Aplikasi ini efektif dalam meningkatkan efisiensi pekerjaan hingga 76 persen.

Selain itu, fitur pendukungnya pun cukup lengkap. Mulai dari Budget Controlling, Cash Advance, Reimbursement Online hingga Transfer Antar Bank secara Real Time. Tak hanya itu, Jojo Expense juga dilengkapi dengan teknologi mutakhir berupa Intelligence OCR dan Realtime Geotagging yang memungkinkan Anda dapat terhindar dari risiko fraud financial. Menarik, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Jojo Expense dan permudah cara Anda dalam mengelola keuangan perusahaan sekarang juga!