Kenali Lebih Dekat dengan Istilah Buyer Persona

Buyer persona adalah karakter yang muncul dalam pikiran Anda ketika membayangkan pembeli ideal produk Anda. Singkatnya, ia adalah representasi dari pelanggan ideal bisnis Anda. Menciptakan buyer persona dapat membantu Anda memahami target audiens Anda dengan lebih mendalam. Terlebih dari itu, buyer persona lah yang akan memudahkan proses penyusunan konten, pembuatan strategi pemasaran, pengembangan produk, dan lain sebagainya.

Buyer persona adalah orang fiktif yang sengaja diciptakan dengan karakteristik tertentu sebagai target konsumen. Buyer persona ini mewujudkan siapa konsumen terbaik dalam bisnis Anda, seperti apa wajahnya, bagaimana sifatnya, dan bagaimana ia mengambil suatu keputusan. Orang yang dapat menciptakan konsumen bayangan ini adalah Anda sendiri sebagai pengusaha karena Anda lah yang mengerti detail produk dan jasa yang dijual. Untuk membuatnya, Anda perlu menggunakan imajinasi pikiran untuk mengkhayal dan kemudian menulisnya. Meskipun terlihat mudah, banyak yang perlu Anda pikirkan untuk menciptakannya.

Mengapa Buyer Persona Penting untuk Bisnis?

Dengan adanya buyer persona, semua aktivitas bisnis yang berkaitan dengan mendapatkan dan melayani konsumen akan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen tersebut.

Ketika akan memilih produk atau layanan, orang cenderung memilih bisnis yang mereka kenal dan percayai. Cara terbaik untuk membangun kepercayaan adalah menunjukkan pemahaman dan empati yang tulus kepada konsumen Anda.

Kenapa Anda Harus Menciptakan Buyer Persona?

Menciptakan buyer persona pada bisnis sangatlah membantu Anda untuk bisa memahami pelanggan atau calon pelanggan Anda dengan lebih baik. Sehingga, Anda bisa memastikan bahwa value yang terdapat pada bisnis bisa benar-benar memberikan manfaat.

Memang, nyatanya Anda tidak akan bisa mengenal setiap pelanggan atau calon pelanggan secara individu. Tapi, setidaknya Anda bisa membuat persona untuk mewakili setiap segmen umum dari target market Anda.

Informasi Apa Saja yang Dibutuhkan?

Untuk bisa mencipatakan buyer persona yang baik tentu Anda harus memikirkan detail buyer persona dengan sangat teliti dan mendetail. Pastikan informasi yang dibutuhkan lengkap dan tidak ada yang terlewat. Berikut ini ada sedikit panduan elemen penting yang harus ada untuk menciptakan buyer persona.

  • Data Pribadi

Dalam data pribadi untuk buyer persona Anda, maka Anda harus bisa menjawab beberapa elemen yang muncul di bawah ini.

  • Nama
  • Jenis Kelamin
  • Usia
  • Jenjang Pendidikan
  • Status Pekerjaan
  • Besar Penghasilan
  • Status Menikah atau Lajang
  • Usia Anak (jika sudah memiliki)
  • Perilaku

Setelah sudah mendapatkan data pribadi dari buyer persona maka selanjutnya adalah tingkah laku atau perilaku dari buyer persona dimana elemen-elemen yang harus diperhatikan seperti :

  • Hobi
  • Makanan dan minumian favorit
  • Hal yang disukai
  • Akun sosial media yang dimiliki
  • Jenis forum online yang diikuti
  • Kebiasaan Belanja

Dalam menciptakan buyer persona perhatikan atau bayangkan juga cara berbelanja dari buyer persona. Maka dari itu elemen berikut ini yang harus diperhatikan.

  • Cara berkomunikasi (melalui telpon, email, atau langsung)
  • Cara mencari informasi sebuah produk
  • Cara mencari informasi belanja secara online
  • Cara belanja offline atau online yang paling disukai

Beberapa elemen di atas adalah sedikit dari banyaknya detail yang harus dipenuhi dalam menciptakan buyer persona. Tentunya semakin banyak detail yang ada pada buyer persona maka akan semakin dekat Anda dengan pembeli. Jika memang ada informasi lain yang harus ditambahkan tentu sangat disarankan. Jika perlu lakukan interview dengan target pasar Anda. Hal ini akan memberikan informasi yang lebih mendetail lagi.

 

Point of sale

Fungsi Buyer Persona

Telah disebutkan di atas bahwa buyer persona sangat penting dalam strategi marketing, lalu apa saja fungsinya? Berikut adalah keuntungan yang bisa Anda dapatkan jika memiliki konsumen khayalan tersebut.

  1. Anda dapat mengidentifikasi kebutuhan serta keinginan konsumen terhadap produk yang dijual.
  2. Memahami bagaimana konsumen Anda membuat keputusan pembelian sehingga Anda dapat menargetkan pemasaran dan membuat penjualan yang lebih baik.
  3. Mengembangkan atau membuat produk atau layanan baru yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga Anda dan mereka sama-sama untung.
  4. Menentukan strategi pemasaran yang tepat sehingga dapat mendatangkan banyak konsumen baru.
  5. Membuat usaha pemasaran Anda menjadi lebih efektif dan efisien.

Bagaimana Cara Memanfaatkan Buyer Persona dalam Bisnis?

Dalam membuat buyer persona, pertama-tama Anda harus bertanya kepada diri sendiri tentang bagaimana konsumen yang ideal. Setelah itu, bandingkan jawaban Anda dengan jawaban rekan-rekan Anda di setiap divisi yang berbeda. Cara ini akan membantu Anda mendapatkan perspektif baru tentang bagaimana konsumen yang ideal. Buyer persona yang dibuat melalui proses ini akan jauh lebih komprehensif daripada Anda membuatnya sendiri tanpa perspektif orang lain.

Salah satu manfaat buyer persona yang dapat dirasakan langsung adalah membantu Anda dalam mendapatkan insight konsumen dan penyelarasan lintas divisi. Hal ini akan memastikan tim pemasaran, tim penjualan, tim pengembangan produk, dan customer service memiliki pandangan yang sama tentang bagaimana konsumen ideal Anda.

Anda dapat menggunakan buyer persona sebagai landasan Anda dalam menyelesaikan pekerjaan, misalnya:

  • Tim pengembangan produk dapat menggunakan buyer persona ketika menciptakan roadmap produk. Ini akan membantu mereka mengidentifikasi dan memprioritaskan perubahan berdasarkan kebutuhan konsumen Anda.
  • Tim pemasaran dapat menggunakan buyer persona dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif. Ketika membuat konten misalnya, buyer persona akan membantu memfokuskan upaya penelitian keyword yang akan digunakan sebagai referensi saat membuat artikel. Mereka juga dapat membantu Anda dalam mengidentifikasi dan memprioritaskan kegiatan pemasaran.
  • Buyer persona juga dapat membantu tim penjualan Anda membangun hubungan dengan calon konsumen potensial. Dengan memahami masalah yang dihadapi calon konsumen, tim penjualan Anda akan lebih siap untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
  • Tim customer service juga dapat memanfaatkan buyer persona untuk melayani konsumen dengan lebih baik. Dengan dilatih tentang bagaimana produk Anda dapat menyelesaikan permasalahan konsumen, tim customer service akan dapat menunjukkan empati yang lebih tulus. Ketulusan akan sangat membantu ketika berurusan dengan konsumen yang sedang marah.

 

Cara Menciptakan Buyer Persona pada Bisnis

Akhirnya, sampailah kita pada pembahasan yang ditunggu-tunggu, yaitu mengenai cara menciptakan buyer persona pada bisnis.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa membuat buyer persona perlu dilakukan riset yang mengarah kepada karakter pelanggan Anda. Sehingga nantinya riset tersebut bisa dijadikan insight dalam menjalankan strategi bisnis lainnya.

Tanpa berlarut-larut, yuk kita bahas langsung langkah-langkahnya berikut ini.

1. Lakukan Riset Mendalam

Sudah menyimak pembahasan sebelumnya mengenai data informasi apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan riset? Yup, langkah awal yang perlu Anda terapkan adalah mengumpulkan informasi selengkap-lengkapnya mengenai pasar Anda.

Mulai dari usia, tempat tinggal, pendapatan, perilaku saat berbelanja, cara mengambil keputusan, dan kenali minat dan aktivitas apa saja yang disukai.

Tapi, bagaimana cara mendapatkannya?

Ada beberapa upaya yang bisa lakukan, salah satunya dengan memanfaatkan beberapa tools seperti Google Analytics (bila memiliki website). Kemudian, platform media sosial seperti Facebook, Instagram, hingga tools social media analytics lainnya seperti Hootsuite, Social Report, Buffer Analyze dan masih banyak lagi.

Misalnya, perusahaan kami Niagahoster, ingin mendapatkan informasi terkait demografi konsumen secara umum. Maka, yang bisa kita lakukan adalah dengan melihat laporan dari setiap pengunjung website yang diperoleh dengan bantuan Google Analytics.

Dengan bantuan tools ini, kita bisa melacak lokasi terbesar mana yang menjadi pengunjung terbanyak website Niagahoster. Ulasan mengenai cara menggunakan Google Analytics secara lengkap.Akan tetapi, khusus Anda yang belum memiliki basis pelanggan, Anda bisa melakukan riset persona melalui target market kompetitor Anda.

Carti tahu info-info mengenai apakah market dari kompetitor memiliki kelompok sasaran yang sama dengan Anda, bagaimana mereka bisa melakukan pendekatan kepada pelanggan, upaya apa saja yang kompetitor lakukan untuk bersaing, dan sebagainya.

2. Kenali Masalah Pelanggan

Di tahap ini, cobalah untuk menjawab pertanyaan seperti: “Apa masalah yang sedang ingin diselesaikan oleh pelanggan potensial Anda? Dan hambatan apa yang mereka hadapi saat mencapai tujuan mereka?”.

Beberapa cara untuk bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah dengan memantaunya secara langsung melalui tools yang disebutkan pada poin sebelumnya.

Bisa juga dengan metode ekstensif lain seperti dengan melakukan survey melalui e-mail, wawancara, bahkan Focus Group Discussion (FGD) untuk memperoleh informasi yang spesifik.

3. Identifikasi Tujuan Pelanggan

Poin ini merupakan sisi lain yang tak kalah penting setelah Anda mengenali pain points konsumen sebelumnya. Yakni saat Anda tahu apa saja masalah yang dihadapi konsumen, selanjutnya Anda mencari tahu goals apa yang ingin mereka capai.

Mungkin bisa saja goals masing-masing pelanggan tidak selalu bersifat professional, alias dapat bersifat pribadi. Dan tidak keseluruhannya berkaitan dengan fitur-fitur bisnis Anda. Tapi, hal ini tetap berperan penting untuk setidaknya Anda bisa melakukan strategi pendekatan yang lebih mumpuni di saat menjalankan strategi marketing.

4. Ketahui Bagaimana Bisnis Anda dapat Membantu

Dengan terciptanya buyer persona, Anda juga bisa memanfaatkannya sebagai bahan dasar dalam pengembangan produk atau layanan dari bisnis Anda.

Singkatnya, Anda bisa melihat bahwa diluar dari produk yang ada saat ini, masih banyak prospek bisnis lainnya yang bisa Anda tawarkan untuk  memenuhi goals pelanggan.

5. Kategorikan Setiap Persona

Langkah ini adalah waktunya Anda mengkategorikan setiap persona yang Anda dapatkan dari setiap proses yang sudah dilalui. Menurut Bryan Eisenberg, seorang penulis asal New York dalam bukunya yang berjudul Buyer Legends– mengungkapkan bahwa buyer persona itu memiliki 4 model yang berbeda, yaitu:

  • Competitive Persona – model buyer persona dengan karakter yang sangat menyukai hal berbau “kompetisi”.  Sehingga, konsumen dengan karakter ini cenderung mencari produk atau layanan yang dapat menambah kualitas diri mereka melebihi konsumen yang tidak menggunakannya.
  • Spontaneous Persona – persona yang mudah dipengaruhi dan mempengaruhi karena melibatkan emosi dalam mengambil keputusan. Dengan kata lain, persona ini lebih gampang terbujuk untuk membeli ketika ada rekannya atau orang yang ia kenal sudah pernah menjadi pelanggan Anda.
  • Methodical Persona – persona dengan karakter yang begitu logis dan teliti saat bertindak. Maka untuk menarik perhatiannya, pastikan bahwa bisnis Anda benar-benar menawarkan produk lebih unggul dibanding milik kompetitor.
  • Humanistic Persona – model persona dengan sifatnya yang sedikit lambat saat mengambil keputusan. Sehingga, upayakan untuk membuatnya berdecak kagum saat menawarkan sebuah produk atau layanan Anda.

Di luar dari 4 model buyer persona milik Bryan Eisenberg, sebenarnya Anda pun bisa dengan bebas menciptakan persona sendiri sesuai yang diinginkan. Selagi Anda sudah mendokumentasikan masing-masing persona dengan format yang jelas.

6. Ciptakan Buyer Persona Negatif

Setiap manusia memiliki sifat positif dan negatif. Begitupun pada proses pembuatan buyer persona pada bisnis. Artinya, persona negatif merupakan kebalikan dari sisi persona positif. Yang mana persona negatif tidak akan menjadi target market Anda.

Dengan mengesampingkan orang-orang yang tidak ditargetkan, secara langsung hal ini menjadikan buyer persona Anda menjadi lebih spesifik.

Misalnya, Anda menjual produk kecantikan khusus kelas menengah ke atas dengan pendapatan di atas 5 juta Rupiah. Maka, persona negatif di sini mengartikan bahwa Anda tidak akan pernah menjadikan konsumen dengan penghasilan di bawah 5 juta Rupiah sebagai target utama Anda.

 

Kumpulkan data dari aliran dana secara otomatis dan hemat berjam-jam dari melakukannya secara manual. Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai pertumbuhan perusahaan Anda, sekaligus memonitori perilaku finansialnya.  Anda tidak perlu lagi khawatir pada penipuan keuangan. JojoExpense dapat memperingatkan Anda mengenai percobaan penipuan dalam reimbursement dan cash advance, berkat Intelligence OCR dan Real-Time Geotagging.