Capital Loss Adalah: Definisi, Jenis dan Tips Mencegahnya

Capital Loss Adalah: Definisi, Jenis dan Tips Mencegahnya

Pahami dengan baik apa itu capital loss sebelum memutuskan berinvestasi! Sederhananya, capital loss adalah jenis risiko yang bakal Anda hadapi sebagai investor. Ternyata tidak hanya memberikan keuntungan lebih, berinvestasi dalam bidang tertentu juga terdapat risiko yang patut Anda perhatikan.

Kerugian modal merupakan salah satu jenis risiko yang berpengaruh terhadap penurunan nilai investasi. Investasi yang dimaksudkan di sini adalah berupa saham. Namun, tidak menutup kemungkinan kerugian tersebut juga merupakan kerugian modal yang dapat terjadi di beberapa aset investasi lainnya.

Masih bingung dengan apa yang dimaksud capital loss? Apa saja jenisnya? Bagaimana cara mencegahnya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Capital Loss Adalah …

Ketika Anda memutuskan berinvestasi saham pada suatu perusahaan, tentunya Anda menginginkan keuntungan. Keuntungan yang bisa Anda peroleh ketika berinvestasi adalah dividen dan capital gain.

Dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan yang diberikan secara rutin. Sedangkan capital gain merupakan bentuk keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan aset investasi. Aset tersebut dijual dengan harga lebih tinggi dari harga beli.

Saat melakukan investasi, tidak selamanya investasi mendatangkan keuntungan. Ada saatnya seorang investor menanggung risiko dan mengalami kerugian. Salah satu bentuk kerugian yang dapat dialami investor yaitu capital loss.

Secara pemaknaan, capital loss adalah bentuk kerugian yang terjadi ketika aset investasi mengalami pengurangan nilai. Itu berarti, ketika Anda menjual instrumen investasi, instrumen tersebut terjual dengan harga yang lebih rendah daripada harga belinya. Jadi, kerugian tersebut terjadi jika Anda menjual aset investasi. Jika belum terjual atau masih diprediksi, maka Anda belum bisa dikatakan mengalami capital loss.

Misalnya, seorang investor membeli saham dengan harga Rp 3.000,- per lembar, dan dua tahun kemudian investor tersebut menjualnya dengan harga Rp 2.800,- per lembar, maka investor mengalami capital loss sebesar Rp 200,- per lembar.

Apakah hanya saham yang berpotensi mengalami capital loss? Jawabannya tidak! Pada dasarnya hampir semua aset investasi dapat mengalami kerugian ini. Di antaranya reksa dana, properti dan obligasi. Namun, capital loss secara umum memang sering terjadi pada investasi saham.

Walau terkesan buruk, sebenarnya capital loss adalah kejadian yang sering dialami para investor. Jadi, Anda tidak perlu putus asa jika suatu waktu mengalami hal ini.

Jenis Capital Loss

Secara garis besar, capital loss terbagi dalam dua jenis, yaitu capital loss jangka panjang dan capital loss jangka pendek. Pada dasarnya, semua instrumen investasi berpeluanng mengalami kedua kondisi tersebut.

Namun, kedua jenis capital loss ini memiliki perbedaan dari sisi durasi kerugian. Jadi, risiko tersebut bergantung pada waktu di mana Anda menjual instrumen investasi. Nah, di bawah ini kami jelaskan jenis-jenis capital loss.

1. Capital Loss Jangka Pendek

Seperti yang sudah Anda ketahui bahwa capital loss adalah suatu kerugian yang Anda alami saat berinvestasi. Jenis kerugian yang memiliki durasi waktu yang singkat disebut capital loss jangka pendek. Biasanya, rentang waktu tersebut kurang dari satu tahun. Bahkan, bisa jadi kerugian tersebut Anda alami dalam waktu hitungan hari.

capital loss adalah

Misalnya, Anda melakukan investasi saham sebesar 10 juta rupiah. Lima bulan berikutnya, Anda melakukan penjualan aset saham lantaran nilainya menurun. Inilah kondisi yang dimaksud bahwa Anda mengalami capital loss jangka pendek.

2. Capital Loss Jangka Panjang

Capital loss jangka panjang merupakan sebuah kerugian yang akan terjadi dalam kurun waktu yang lama. Rentang waktu tersebut dihitung berdasarkan waktu ketika Anda membeli aset investasi hingga menjual aset tersebut.

Menurut beberapa ahli, biasanya kerugian ini terjadi setelah melakukan investasi dalam rentang waktu lebih dari satu tahun setelah melakukan pembelian aset.

Misalnya, Anda sedang berinvestasi properti senilai 750 juta rupiah. Tiga tahun setelahnya, Anda terpaksa menjual aset tersebut dengan harga yang lebih murah dari harga beli. Di saat itulah dapat dikatakan Anda mengalami capital loss jangka panjang.

Tips Mencegah Capital Loss

Anda tentu sudah paham bahwa capital loss adalah salah satu risiko yang ada dalam dunia investasi. Seorang investor bisa saja mengalami kerugian karena nilai investasinya mengalami penurunan. Kerugian tersebut dipicu oleh harga jual aset investasi yang lebih rendah dari harga pembelian awal.

Tak usah takut, meskipun terlihat kurang menguntungkan, ternyata risiko investasi atau capital loss masih bisa Anda hindari atau minimalisir lho. Hal tersebut dapat Anda lakukan untuk mengurangi jumlah kerugian agar tidak terlalu besar.

Ini dia tips mencegah atau meminimalisir capital loss yang dapat Anda lakukan:

1. Pilihlah Jenis Investasi secara Selektif

Kalau bicara tentang jenis investasi, tentunya banyak sekali ragam jenis investasi yang dapat Anda pilih. Namun, ada hal-hal yang harus tetap diperhatikan dengan baik sebelum memutuskan berinvestasi. Yakni, Anda harus selektif dalam memilih jenis investasi.

Jenis investasi properti hingga surat berharga adalah jenis investasi yang berisiko tinggi, termasuk investasi saham. Investasi saham dalah jenis investasi yang menjanjikan tingkat pengembalian yang tinggi dengan risiko yang tinggi pula. Oleh karena itu, investasi saham lebih dikenal dengan investasi high risk high return.

Sebelum memutuskan berinvestasi, sebaiknya Anda mencari tahu tentang berbagai jenis investasi dan mempelajarinya dengan baik. Perhatikan juga tren perkembangan dari jenis investasi yang Anda minati.

Jika Anda tertarik untuk melakukan investasi saham, maka alangkah lebih baik jika Anda terlebih dahulu menyelidiki kondisi perusahaan yang dituju. Pastikan laju pertumbuhan dan perkembangan perusahaan terus menunjukkan tren baik.

2. Gali Informasi

Banyak beredarnya isu terkait investasi yang menggiurkan tentunya akan membuat seseorang tergiur untuk melakukan investasi. Namun, hal tersebut justru akan meningkatkan dan memperbesar kemungkinan risiko capital loss.

capital loss adalah

Berinvestasi tentunya berkaitan dengan modal yang tidak sedikit. Oleh karenanya sangat penting betindak secara hati-hati dan rasional ketika hendak berinvestasi. Ketahui segala macam informasi terkait investasi yang Anda minati. Selain agar terhindar dari upaya penipuan, Anda juga dapat meminimalisir kerugian dari capital loss.

3. Tentukan Batas Stop Loss

Batas stop loss merupakan batas kerugian yang dapat Anda tolerir sendiri. Penentuan batas stop loss menjadi hal yang paling penting dalam berinvestasi. Pasalnya, potensi kerugian dalam investasi akan selalu ada, terlebih lagi investasi di pasar modal.

Contoh, Anda menentukan batas stop loss masksimal 15 persen. Itu berarti, jika persentase kerugian yang Anda derita sebesar 15 persen, maka nilai tersebut adlah nilai yang dapat Anda tolerir, sehingga Anda bisa langsung menjual aset tersebut guna menghindari kerugian yang lebih besar.

Itulah pembahasan tentang capital lost, mulai dari definisi, jenis dan tips mencegahnya. Menghindari capital lost adalah suatu keharusan, begitu pula dengan menggunakan aplikasi JojoExpense dari Jojonomic.

Pasalnya, aplikasi JojoExpense dapat membantu perusahaan dalam mengontrol anggaran, mencegah penipuan yang berkaitan dengan keuangan perusahaan dan membantu mengelola pengeluaran perusahaan. JojoExpense didukung dengan fitur-fitur unggulan seperti mobile approval, budget controlling, cash advanced dan lainnya.

Yuk gunakan aplikasi JojoExpense sekarang juga! Dapatkan demo gratis 14 hari dengan cara klik di sini.