Mengenal Teknik Kerja Design Sprint Untuk Bisnis Startup

Kegiatan bisnis saat ini makin dipermudah dengan teknologi yang kian hari semakin canggih dan banyak manfaat yang bisa diambil dari kemajuan teknologi bagi sebuah bisnis. Salah satunya adalah teknik kerja design sprint yang kini banyak digunakan di perusahaan startup.  Tentu Anda sudah tahu apa itu startup? Startup merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang teknologi maupun informasi. Di Indonesia banyak kalangan anak muda yang mulai menciptakan bisnis startup. Bisnis startup yang sudah berjalan juga memiliki banyak kreatifitas dan inovasi yang tinggi. Tidak heran, bisnis startup termasuk diperhitungkan dalam bisnis dengan keuntungan yang besar.

Berbicara tentang startup, ada cara kerja mereka yang menggunakan metode design sprint, apakah Anda pernah mendengar istilah ini? Sebagian mungkin sudah mengetahui, sebagian lagi tidak karena teknik kerja ini belum diterapkan. Memang metode bisnis Design Sprint merupakan metode bisnis yang lebih banyak digunakan di perusahaan startup, teknik kerja ini bisa mengarahkan kesuksesan pada sebuah bisnis. lalu bagaimana cara kerja design sprint? Simak pembahasannya berikut ini.

Teknik Kerja Design Sprint

Teknik kerja design sprint merupakan sebuah 5 metode langkah kerja untuk membantu perusahaan dalam membuat suatu produk berdasarkan design thinking dan hanya dalam waktu 5 hari. Metode ini dapat menjawab pertanyaan perencanaan kerja dengan menggunakan desain yang dibuat, menciptakan prototype serta menguji ide dari bisnis kepada customer atau user. Design sprint ini awalnya diperkenalkan oleh seorang bernama Jake Knapp yang berasal dari Google Venture. Hingga saat ini sudah banyak yang menggunakan metode ini di seluruh dunia.

Cara kerja design sprint yaitu menggunakan waktu selama lima hari dalam membangun sebuah produk. Dimana dengan waktu lima hari tersebut dibuat tiap anggota untuk berdiskusi bersama dengan tujuan untuk mendapatkan suatu perencanaan yang selanjutnya bisa digunakan untuk menjalankan rencana tersebut selanjutnya untuk perusahaan.

Waktu Menjalankan Design Sprint

Kapan design sprint bisa digunakan? Pertanyaan ini mungkin masih banyak ditanyakan orang-orang, karena teknik kerja ini dilakukan pada sebuah perencanaan bisnis yang tepat. Namun, untuk kapan menjalankannya, selagi perusahaan sedang menjalani proses mendesain, maka design sprint dapat digunakan setiap saat.

Contoh implementasi metode design sprint pada saat awal menjalankan proyek bisnis, metode ini dapat diterapkan untuk menentukan sesuatu yang ditawarkan melalui produk yang Anda jual.  Contohnya adalah seperti di bawah ini.

  • Awal proyek anda dapat menciptakan visi bersama anggota dengan menentukan keunggulan dari produk yang dijual.
  • Ketika Anda menemui hambatan dalam penjualan
  • Ketika memerlukan proses pengembangan

Tahapan Design Sprint

Berikut ini beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum memulai teknik kerja design sprint. Tahapan tersebut sebagai berikut:

1.      Understand (Memahami)

Tahapan yang pertama yaitu memahami. Tahap memahami dilakukan di hari pertama proses design sprint untuk menyamakan sebuah persepsi dari masing-masing anggota tim tentang suatu produk yang akan dijual. Di tahap ini pula akan dilakukan wawancara dengan calon pengguna atau mereka yang sudah menggunakan produk. Setelah itu, hasil yang didapatkan dari hasil wawancara akan menjadi bahan untuk diskusi dengan seluruh anggota tim. Hasilnya dalam bentuk permasalahan yang harus dipecahkan dengan metode design sprint.

2.      Diverge (Mengembangkan)

Tahapan yang kedua yaitu diverge, pada tahapan ini dilakukan di hari kedua. Setiap individu dan tim memberikan gagasan sebanyak mungkin. Kemudian tiap dari anggota tim melakukan rancangan kasar dengan menulis di sebuah kertas apa saja rancangan dari masing-masing tim. Tujuannya adalah agar orang lain bisa mendapatkan banyangan bagaimana ide rancangan tersebut akan diaplikasikan nantinya.

3.      Decide (Memutuskan)

Pada tahapan ketiga, semua tim berkumpul untuk memutuskan rancangan ide terbaik melalui voting. Rancangan dengan voting terbanyak akan diperbaiki menjadi desain yang rapi untuk kemudian sebagai proses untuk membuat prototipe.

4.      Prototype (Membuat Prototipe)

Tahapan keempat ini yaitu membuat prototype dilaksanakan pada hari keempat. Pada tahap ini tim developer akan membuat prototipe berdasarkan desain yang telah disetujui. Protitipe ini disusun dengan cepat untuk menampilkan usabilitas produk yang selanjutnya akan dipasarkan.

5.      Validate (Validasi)

Tahap validasi dilakukan di hari terakhir yaitu hari ke lima. Pada saat tahapan validasi dilakukan, prototipe diuji langsung ke calon pengguna. Jika sudah mendapatkan hasil validasi yang telah dilakukan, maka hasilnya akan digunakan sebagai dasar penentuan proses iterasi. Pada tahap ini juga menjadi tahap penentuan apa yang akan dilakukan selanjutnya.. Selain itu, tahapan validasi ini dpat memabntu Anda untuk mengambil keputusan apakah produk yang telah diujikan layak dikembangkan atau tidak. Tentunya setelah Anda mengenal design sprint dan juga tahapannya sekarang semakin yakin kan jika design tersebut dapat dimanfaatkan unuk seseorang yang mempunyai profesi sebagai developers, product owners, hingga bagi startup.

Manfaat Design Sprint Untuk Startup

Apakah manfaat yang didapatkan dari metode design sprint yang diterapkan oleh banyak bisnis startup? Metode ini lebih mengedepankan cara untuk berpikir terbuka, untuk itu sangat cocok untuk bisnis startup. Nah, daripada Anda penasaran langsung saja ya berikut ini manfaat untuk startup:

1.      Menghasilkan Jawaban

Dengan teknik kerja menggunakan Design Sprint maka menghasilkan jawaban dari segala permasalahan yang dihadapi. Komunikasi berjalan dengan efektif dengan semua anggota sehingga dapat seluruh anggota dapat membagikan Ide mereka. Sehingga semua asumis dan keraguan terkumpul dan menghasilkan jawaban dari permasalahan yang ada.

2.      Menerima Validasi Secara Langsung

Sebelum produk mulai dipasarkan, validasi sudah bsia diterima secara langsung dari pengguna. Seluruh anggota tim tentu akan bisa memahami apa yang dibutuhkan pelanggan sehingga dapat membangun suatu produk yang didapatkan dari kebutuhan pengguna agar bisa terpenuhi.

3.      Startup dapat Mempunyai Arahan yang Lebih Jelas

Dengan lima tahapan Design Sprint, maka arahan sebuah bisnis startup menjdi lebih jelas dan semua transparansi juga akan tercipta sehingga dapat meningkatkan moral.

4.      Menghemat Waktu dan Biaya

Selama menjalankan proses untuk mengembangkan produk, metode tersebut dilakukan 5 hari untuk memcahkan sebuah masalah yang cukup rumit sehingga dapat mengurangi risiko mengalami kegagalan. Tentunya hal itu dapat membantu sebuah bisnis startup untuk lebih mengehemat biaya namun juga tidak menghabiskan waktu terlalu lama.

Design Sprint  sangat cocok dilakukan oleh para pengusaha yang baru saja memulai dan mengembangkan perusahaannya, juga untuk bisnis startup. Hal tersebut dikarenakan jumlah SDM yang dimiliki masih sedikit sehingga cara berpikir dan mindset mereka terbuka terhadap perusahaan. Metode ini bisa jadi strategi bisnis yang efektif dan sangat berguna bagi pelakustartup.

Tingkatkan Kinerja Tim Hingga 100% Dengan JojoTimes

Meningkatkan kinerja tim di kantor sangat dibutuhkan untuk meningkatkan performa perusahaan. Masalahnya, membangun dan menjaga sebuah tim bisa menjadi pekerjaan sulit untuk para manajer atau pimpinan perusahaan. JojoTimes memudahkan Anda mengetahui seluruh kinerja tim Anda kapanpun dan dimanapun. Coba aplikasi JojoTimes sekarang juga gratis!