Design Thinking, Kenali lebih jauh untuk Produktivitas

Design thinking pada awalnya diterapkan bagi mereka yang bekerja sebagai designer ketika mencari solusi dari masalah dengan menekankan pendekatan dari sisi user.

Design Thinking melibatkan seluruh pihak dalam prosesnya, hal ini menjadi kelebihan Design Thinking dimana kita menyelesaikan masalah dengan melihatnya dari berbagai sisi.

Secara teknisnya, saya percaya Design Thinking dapat diterapkan dalam banyak bidang. Tidak hanya dalam membuat aplikasi tapi juga untuk keperluan engineering, arsitektur, advertising, organisasi, atau bahkan kehidupan sehari-hari.

Pengertian

Menurut interaction-design.org design thinking adalah sebuah metodologi desain yang bertumpu pada pencarian solusi untuk menyelesaikan permasalahan tertentu. Design Thinking ditujukan untuk memecahkan masalah yang kompleks yang belum terdefinisi secara jelas atau belum ditemukan solusinya terbaiknya (mungkin sudah ada solusi, tetapi belum maksimal) dengan cara memahami kebutuhan manusia yang terlibat, dengan menciptakan banyak ide dalam sesi brainstorming serta melakukan pendekatan langsung melalui pembuatan prototype dan pengujian langsung.

Design Thinking sendiri dipopulerkan oleh David Kelley dan Tim Brown pendiri IDEO – sebuah konsultan desain yang berlatar belakang desain produk berbasis inovasi. Kita bisa memanfaatkan design thinking untuk mengembangkan perusahaan ini baik itu startup maupun korporasi

Design thinking adalah proses memecahkan masalah menggunakan pendekatan solusi praktis dan kreatif yakni dengan menekankan pendekatan dari sisi user.

Melalui proses design thinking ini, diharapkan kamu dapat memecahkan masalah, menciptakan produk atau aplikasi solutif yang efektif dengan memahami kebutuhan pengguna terlebih dahulu.

Proses design thinking

Ada berbagai macam proses yang harus dilalui dalam proses design thinking ini. Setidaknya ada sekitar 5 proses design thinking yang harus kamu lalui, yaitu.

  • Empati

Untuk bisa memberikan solusi terbaik bagi suatu produk, tahap awal yang harus dilalui dalam pola pikir design thinking adalah menanamkan rasa empati.

Melalui rasa empati ini kamu bisa memahami kebutuhan, tujuan dan keinginan pengguna.

Biasanya dalam tahap ini kamu harus mampu menahan asumsimu terkait keinginan pengguna.

Sebaliknya, yang perlu dilakukan adalah melakukan riset untuk mengumpulkan wawasan tentang pengguna dengan melihat dari sisi psikologis dan emosionalnya.

  • Define

Tahap lanjutan dari proses berpikir design thinking adalah define atau menjelaskan masalah tersebut.

Di fase ini kamu mulai mengetahui apa yang menjadi hambatan bagi user dari hasil pengamatan yang kamu dapatkan dari tahap empati tadi.

Nah, diharapkan di akhir fase ini kamu bisa menggambarkan sebuah ide berdasarkan pandangan user tersebut melalui produk atau aplikasi yang akan kamu buat.

Adapun bentuk tahapannya bisa saja dengan menuliskan kebutuhan user dan menggunakan pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi.

  • Ideate

Sebelumnya kamu sudah memahami pengguna dan kebutuhan mereka lewat tahap empati. Kamu pun sudah menganalisis pengamatanmu di tahap define.

Nah, di tahapan ini kamu dan tim dapat mulai berpikir out of the box untuk mencari solusi dari masalah yang dihadapi user.

Ada berbagai macam teknik menggali ide yang bisa digunakan seperti brainstorm, brain white, scamper, mind mapping hingga worst possible idea.

Setelah memilih salah satu teknik dari pemikiran di atas biasanya di akhir fase, kamu dan tim pada akhirnya hanya akan memilih beberapa ide saja untuk diaplikasikan.

  • Prototipe

Langkah ini menjadi sesuatu yang penting karena kamu akan mencoba mengubah ide yang didapatkan dari tim tadi menjadi tiruan produk nyata atau produk uji coba.

Di tahap prototipe ini tim akan fokus pada kendala dan kekurangan prototiype tersebut. Prototipe ini juga akan terus ditingkatkan, dirancang, diperbaiki sehingga mendekati hasil dari produk yang diinginkan.

  • Tes

Tahapan dalam proses design thinking selanjutnya adalah kamu dan tim akan menguji prototipe langsung kepada pengguna.

Di tahap ini kamu akan melihat bagaimana user berinteraksi dengan prototipe dan mengumpulkan umpan balik berupa pengalaman mereka menggunakan prototipe tersebut.

Dengan mengujinya kepada user, kamu bisa tahu terlebih dahulu kekurangan dari produkmu tersebut, sebelum mulai menjualnya ke pasaran.

Ini adalah tahapan terakhir dari proses design thinking. Namun dalam praktiknya kelima tahapan dalam proses berpikir design thinking ini akan terus berulang.

Pasalnya, hasil dari fase pengujian ini bisa digunakan untuk mendefinisikan masalah-masalah lainnya yang dihadapi pengguna.

Apa saja Manfaat

Cara berpikir design thinking nyatanya tidak hanya memudahkanmu dalam bekerja, tapi juga memberikan banyak manfaat bagi industri bisnis seperti:

  • Penghematan biaya dan ROI yang luar biasa
  • Menciptakan berbagai inovasi
  • Menciptakan retensi dan loyalitas pelanggan
  • Mampu mengurangi waktu desain dan pengembangan
  • Bisa diterapkan di seluruh perusahaan

Contoh pengaplikasian

AirBnb jadi salah satu perusahaan yang menggunakan pemikiran design thinking ini hingga sukses seperti sekarang

Contoh kesuksesan penerapan design thinking adalah seperti perusahaan AirBnB yang membangun budaya eksperimen dalam bisnis mereka sehingga membawanya menjadi perusahaan yang besar seperti sekarang ini.

Selain AirBnb, masih ada contoh lain yang diterapkan oleh perusahaan lain seperti UberEats dengan membangun produk berdasarkan pengalaman take away yang diinginkan oleh user.

ELEMEN PENTING DI DALAM DESIGN THINKING

1. People centered :

Perlu ditekankan bahwa setiap tindakan harus berpusat pada apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh user. Tanpa ada kebutuhan dan keinginan, maka solusi yang dibuat hanya akan memecahkan masalah orang tertentu saja impact yang ditimbulkan hanya seperti percikan api kecil. Hati-hati karena kita bisa-bisa hanya akan mengeluarkan energi besar untuk sesuai yang kecil.

2. Highly creative :

Kreativitas dibebaskan sebebas-bebasnya, tidak ada aturan yang kaku dan baku. Bahkan, sebaiknya berkolaborasi dari berbagai bidang yang berbeda untuk melahirkan solusi yang terbaik.

3. Hands on :

Proses desain itu sendiri dilakukan dengan melakukan percobaan lain. Bukan hanya teori atau hanya sebuah gambar sketsa di atas kertas.

4. Iterative :

Proses dilakukan dengan tahapan-tahapan yang dikerjakan secara berulang-ulang untuk improvisasi dan menghasilkan solusi terbaik.

SIKAP DASAR

1. Experimentation

Sikap suka bereksperiman dan keluar dari yang sudah pakem (out of the box) bisa saja menghasilkan solusi-solusi yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Lakukan hal-hal yang diluar kebiasaan sehingga mendapatkan experience yang berbeda. Budayakan juga kepada anggota tim kita untuk suka bereksperimen dan melakukan hal-hal baru.

2. Testing & Iteration

Uji coba, uji coba dan terus uji coba… Kalau dalam pembuatan game kita mengenal istilah PLAYTESTING. Semakin banyak kita melakukan playtesting, maka game yang kita buat akan semakin teruji dari berbagai sisi. Di Educa Studio sendiri sebuah game bisa mengalami ratusan bahkan ribuan kali pengujian untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Iterasi adalah sesuai yang menjemukan, menjenuhkan dan bahkan membuat bosan, tetapi demi hasil yang terbaik harus dilalui.. Lakukan improvisasi sehingga tim tidak mengalami kejenuhan dalam iterasinya.

3. Collaboration

Untuk memecahkan masalah-masalah yang kompleks, dibutuhkan kolaborasi dengan para ahli di bidangnya. Semangat kolaborasi harus terus digaungkan untuk menemukan solusi terbaik. Pola pikir kolaboratif menjadi WAJIB!

Tingkatkan kinerja tim hingga 100% dengan sistem monitoring aktivitas real-time, anti-fraud dan pengelolaan administrasi HR otomatis. JojoTimes solusi untuk semua kebutuhan Mobile HR. Dengan pengenalan wajah dan fitur GPS yang akurat, Anda dapat mengetahui apa yang sedang dilakukan karyawan Anda di mana pun mereka berada. Apakah mereka di kantor, pergi ke pertemuan atau bekerja dari jauh. Jangan khawatir, ini bukti penipuan. Pantau aktivitas karyawan Anda saat itu terjadi, dengan bantuan pengenalan wajah biometrik, alat GPS yang akurat, dan deteksi identitas palsu. Gunakan Jojonomic sekarang juga untuk Penunjang Work From Home anda!