Apa saja yang dibutuhkan saat Bekerja di Digital Advertising?

Digital Advertising sedang tumbuh dan berkembang pesat akhir-akhir ini. Tahun 2016 kemarin, total ad spending di Indonesia mencapai hampir $2,7 milyar. Jumlah ini diprediksi akan terus tumbuh hingga tahun 2020 yang diperkirakan mencapai $3,56 milyar. Dari jumlah tersebut, posisi iklan melalui teknologi mobile menempati posisi yang cukup strategis. Meski belum mendominasi jumlah keseluruhan pengeluaran iklan, namun iklan mobile diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat seiring dengan maraknya penggunaan perangkat mobile di kalangan konsumen Indonesia.

Di tahun 2015 iklan mobile menduduki market share sebesar 15% dari total keseluruhan iklan di Indonesia. Sejauh ini, search dan display menjadi jenis iklan paling favorit yang digunakan para advertiser di Indonesia. Barangkali trend ini berkembang juga seiring dengan perubahan trend di kalangan konsumen Indonesia yang mulai mengandalkan smartphonenya untuk kebutuhan sehari-hari. Dari mulai melakukan riset produk, mencari tahu harga di pasaran, hingga melakukan transaksi, semua dilakukan melalui genggaman.

Meningkatnya penggunaan teknologi mobile, khususnya di bidang digital advertising tentu saja membuat posisi advertiser atau orang yang memiliki keahlian sebagai digital advertiser mendapatkan posisi strategis. Terlebih, ilmu mengenai digital advertising memang tidak diajarkan secara spesifik di perguruan tinggi yang notabene menjadi salah satu ‘pemasok’ sumber daya manusia terbesar di Indonesia. Tak heran jika keberadaan para digital advertiser ini menjadi posisi yang mahal dan diincar oleh banyak orang.

Sebenarnya, untuk menjadi seorang digital advertiser, semua orang memiliki kesempatan yang sama. Setidaknya seseorang diwajibkan menguasai beberapa skill untuk menjadi seorang digital advertiser atau digital strategist secara umum, di antaranya adalah memahami konsumen, mengerti penggunaan tools, dan pandai membaca trend. Untuk tools sendiri, saat ini banyak platform yang menyediakan fasilitas kursus atau kelas online, baik itu gratis atau berbayar. Sementara, skill lain seperti problem solving maupun analisis terhadap data yang kompleks semestinya telah banyak diajarkan melalui materi-materi perkuliahan di perguruan tinggi.

  • Menguasai berbagai platform

Penguasaan terhadap tools menjadi syarat wajib bagi seseorang yang ingin berkarir sebagai digital strategist. Paling tidak, seseorang harus menguasai PPC, content marketing, maupun social media marketing untuk menjadi seorang digital strategist atau digital specialist. Khusus untuk PPC, barangkali ini menjadi skill wajib yang harus dikuasai, mengingat sebagian besar digital advertising memang menggunakan platform ini untuk eksekusinya.

Ada dua platform besar untuk PPC marketing, yakni Google AdWords dan juga Bing Ads. Namun, mengingat persentase orang yang menggunakan Bing sebagai search engine jauh di bawah Google, Anda sebenarnya cukup menguasai AdWords saja untuk menjadi PPC specialist. Baik Bing maupun AdWords, keduanya sama-sama menawarkan program sertifikasi yang menjadi penanda bahwa seseorang cukup kompeten untuk menggunakan platform mereka secara keseluruhan.

Jadi, bagi Anda yang ingin menjadi digital advertiser khususnya di bidang PPC, tidak ada salahnya untuk segera mengambil program sertifikasi ini agar keahlian Anda semakin meyakinkan.

  • Learning while doing

Yang unik dari digital advertising ini adalah proses kreatifnya yang sangat luas. Artinya, masing-masing advertiser memiliki persoalan berbeda yang menuntutnya untuk berbeda pula dalam penyelesaian. Oleh karena itu, belajar melalui program sertifikasi atau kursus online tidak akan cukup sampai benar-benar terjun ke lapangan.

Seorang digital advertiser harus mengalami kerja yang sesungguhnya untuk benar-benar menjadi ahli. Anda bisa mengikuti program internship atau probation yang banyak diadakan oleh agency-agency digital yang ada. Melalui kerja-kerja nyata inilah, pengetahuan dan keahlian Anda akan benar-benar diuji dengan berbagai kasus yang menuntut cara penyelesaian yang berbeda-beda.

Kunci utamanya adalah tetap belajar, entah belajar teori dan penguasaan tools atau belajar melalui kerja di lapangan. Intinya, dengan banyak belajar dan mencoba penyelesaiian kasus-kasus baru di lapangan, hal tersebut akan melatih Anda untuk semakin mahir dan tangkas dalam setiap persoalan digital advertising.

Tipe Digital Advertising

Iklan digital kini sudah berevolusi. Awal mulanya iklan digital masih sederhana sebagai gambar statis yang muncul di bagian atas situs web. Iklan digital telah menjadi bagian dari kehidupan internet sehari-hari. Buat kamu yang mungkin baru saja terjun ke dunia marketing mungkin akan sedikit bingung dalam memahami berbagai contoh iklan digital yang tersedia. Kamu juga harus menentukan jenis digital apa yang akan digunakan untuk mengiklankan bisnis. Membuat iklan bisa menjadi tantangan tetapi juga bisa sangat mudah dengan platform yang tepat. Kalau kamu masih perlu memahami banyak hal tentang contoh iklan digital, disini akan dibahas mengenai apa saja tipe-tipe dan contoh iklan digital dan kapan waktu yang tepat untuk menggunakannya.

Search Engine Marketing

SEM atau Search Engine Marketing adalah salah satu jenis pemasaran digital yang mencakup iklan PPC atau Pay Per Click. Iklan PPC memungkinkan kamu membuat iklan khusus sendiri, menetapkan anggaran, dan melihat metrik setelah iklan aktif berjalan. Dalam PPC ada dua jenis iklan yang bisa kamu jalankan di mesin pencari seperti Google, yaitu iklan pencarian dan iklan bergambar. Iklan pencarian muncul ketika pengguna mengetik kata kunci atau keyword ke mesin pencari. Iklan ini akan sangat kuat ketika muncul di mesin pencari, karena kemungkinan besar pelanggan potensial yang mencari kata kunci tersebut akan melihat iklan yang kamu pasang. Orang-orang yang menemukan iklan pencarian kamu adalah orang yang memang mencari produk kamu atau barang dan layanan yang serupa. Jadi, iklan yang kamu pasang tidak akan terlihat oleh seseorang yang belum pernah mendengar tentang produk atau layanan kamu.

Iklan Bergambar (Display Ads)

Iklan bergambar adalah iklan yang muncul di situs web lain. Pelanggan potensial yang melihat iklan bergambar akan ditargetkan setelah mencari produk atau layanan, atau kebetulan masuk di situs web yang berisi iklan tersebut. Biasanya, ketika menggunakan iklan bergambar, marketers akan memasarkan kepada orang-orang yang belum pernah mendengar produk kamu. Artinya, iklan ini fokus pada meningkatkan brand awareness. Google Display Ads memungkinkan kamu menjangkau lebih dari 90% orang di internet, di lebih dari 2 juta situs web. Hal yang perlu ditekankan disini adalah, meskipun ini adalah angka yang besar, namun tidak akan menjamin bahwa kamu akan memperoleh konversi dari iklan tersebut.

Ada beberapa ukuran berbeda untuk iklan bergambar. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan beberapa percobaan terpisah untuk melihat iklan mana yang mendapat konversi terbanyak untuk merek kamu. Kamu bisa menggunakan dua contoh iklan digital secara bersamaan untuk mendapatkan insight tentang pelanggan dari berbagai sudut. Supaya iklan digital yang kamu lakukan lebih efektif, cobalah untuk membedakan audiens yang belum pernah mendengar tentang layanan dan produk kamu, dengan pelanggan yang tahu apa yang mereka inginkan dari layanan kamu.

Google Shopping Ads

Google Shopping Ads juga termasuk dalam kategori PPC. Iklan ini menampilkan produk bersamaan dengan gambar dan muncul di Google, dilengkapi dengan informasi harga produk, dan dari situs mana produk tersebut berasal. Menyiapkan jenis iklan ini cukup mudah. Mulailah dengan mengunggah produk kamu ke Google’s merchant center, kemudian kamu bisa membuat kampanye belanja. Jenis iklan ini sangat bagus jika kamu memiliki 500 produk atau lebih. Namun, jika kamu menjalankan bisnis yang lebih kecil dan menjual produk dalam jumlah yang terbatas, Google Shopping Ads mungkin bukan cara yang tepat. Kamu tidak perlu khawatir, karena ini hanyalah salah satu contoh iklan digital. Masih ada banyak pilihan contoh iklan digital yang bisa kamu coba, DomaiNesians.

Social Media Advertising

Dalam periklanan media sosial ada beberapa jenis kampanye periklanan digital yang harus kamu jalankan sebagai pengusaha. Kamu bisa menjalankan iklan di LinkedIn, Pinterest, atau YouTube. Kamu bisa beriklan di platform ini untuk menghasilkan arahan, mendorong penjualan, meningkatkan brand awareness, dan menjangkau semua orang. Semua platform tersebut hebat, namun pada penjelasan kali ini hanya akan membahas Facebook dan Instagram saja.

Facebook dan Instagram

Facebook adalah salah satu platform periklanan tertua dan terpopuler. Kamu bisa membuat iklan menggunakan Facebook’s Ads Manager dan dengan mudah mengintegrasikan iklan yang sama ke Instagram. Facebook sangat bagus jika kamu ingin meningkatkan visibilitas merek. Kamu juga bisa menargetkan demografi tertentu, lokasi, atau bahkan minat yang dimiliki pelanggan kamu. Di Facebook, ada beberapa jenis iklan yang bisa kamu jalankan tergantung pada tujuan bisnis kamu. Kamu bisa mengatur iklan secara khusus untuk hal-hal seperti pembuatan prospek, konversi, atau pemasangan aplikasi.

Iklan Instagram juga terintegrasi langsung ke dalam platform itu sendiri. Ada beberapa perbedaan antara postingan biasa dengan iklan, seperti tombol yang bisa di klik pada foto “pelajari lebih lanjut” atau “belanja sekarang”, atau foto dengan teks “Sponsored”. Sebagian besar pengguna Instagram berada di luar Amerika Serikat, jadi jika kamu ingin beriklan di tingkat yang lebih global, Instagram adalah platform yang sempurna. Instagram juga merupakan platform seluler. Disinilah platform Facebook lebih unggul. Iklan kamu bisa ditampilkan baik di seluler maupun di versi desktop. Meskipun demikian, kamu bisa menggunakan kedua platform ini untuk beriklan.

Jangan lupa untuk selalu melakukan riset pasar untuk melihat dimana pelanggan potensial kamu menghabiskan waktu mereka dan platform media sosial mana yang lebih mereka sukai. Perlu diingat pula bahwa beberapa orang yang menggunakan Facebook, tidak menggunakan Instagram, begitu juga sebaliknya. Meskipun kedua platform ini saling berkaitan, namun ada baiknya jika kamu menggunakan kedua platform tersebut.

Remarketing/Retargeting Advertising

Pernah bertanya-tanya bagaimana internet tahu bahwa kamu tertarik dengan produk tertentu? Gaun yang dijual di salah satu online shop terus menerus bermunculan di setiap halaman web dan Instagram. Contoh iklan digital ini disebut dengan remarketing atau retargeting. Setelah pengguna menunjukkan minat pada suatu produk, kamu bisa mengumpulkan data itu untuk digunakan demi keuntungan di masa depan. Retargeting atau remarketing bisa dilakukan dengan menggunakan email, media sosial, dan SEM. Beberapa pelanggan berpikir email atau posting media sosial yang menargetkan ulang mereka adalah tanda bahwa mereka harus membeli produk itu. Inilah mengapa retargeting berfungsi dan efisien.

Jangan hanya melakukan retargeting satu kali. Kirim email dan pastikan kamu menjalankan retargeting di media sosial. Dengan cara ini, pelanggan tidak akan ketinggalan iklan kamu. Iklan retargeting di media sosial bisa dalam beberapa bentuk. Iklan dinamis yang sebelumnya dilihat oleh pelanggan akan mendorong mereka untuk kembali ke situs kamu dan berbelanja. Itu bisa saja terlihat iklan biasa, tetapi pengguna bisa melihat beberapa produk yang mereka inginkan untuk dibeli. Mereka bisa mengklik salah satu produk dan diarahkan ke situs web kamu.

Video Marketing

Meskipun sebagian besar merupakan bagian dari iklan media sosial, iklan video dapat berada dalam kategori mereka sendiri ketika berbicara tentang contoh iklan digital. Rentang perhatian yang pendek adalah tantangan besar bagi pengiklan. Dan inilah mengapa video mendominasi periklanan digital. Video memungkinkan orang menyerap konten secara efisien dan tanpa banyak usaha. Menggunakan video sebagai pengganti iklan teks bisa menjadi pengubah strategi untuk bisnis kamu. Kamu bisa menggunakan pilihan ini untuk mendapat keterlibatan lebih dengan audiens kamu lebih cepat.

Membuat iklan video mungkin tampak sulit, tetapi dalam jangka panjang, hal itu layak dilakukan. Saat ini, kita hidup dalam kepuasan instan. Jika kamu bisa memberikan informasi kepada pelanggan dengan cepat, mereka akan mendengarkan apa saja yang kamu katakan. Iklan video di platform media sosial sedang tumbuh dan mungkin sudah mendominasi beberapa news feed kamu.

Dengan HRIS Integration, JojoPayroll menjadikan perhitungan Anda lebih mudah karena dapat dilakukan integrasi data untuk otomatisasi kehadiran sehari-hari, cuti, lembur, dan workshift. Aplikasi berbasis cloud membuat semua data dalam tempat yang aman dan mudah untuk dikelola secara terpusat. Semua data dapat dengan mudah diakses kapan saja di mana saja. JojoPayroll Membantu Anda Mengelola Payroll Perusahaan dengan Cara Baru yang Lebih Baik.