9 Cara Financial Modelling Untuk Perencanaan Bisnis Anda

Sudah pernah dengar proses financial modelling? Sebelum menyiapkan dan mengalokasikan dana untuk operasionalitas perusahaan, nyatanya perlu melakukan tahapan ini terlebih dahulu. Proses financial modelling bisa disebut perancangan keuangan bisnis kedepan. Dengan kata lain ini adalah gambaran arah bisnis menurut pendekatan finansial.

Tak heran perusahaan-perusahaan yang sudah cukup berpengalaman akan melalui financial modelling. Tujuannya demi mendapatkan analisis keuangan yang realistis. Financial model tak kenal batas. Jadi, hal seperti ini juga bisa dilakukan pada perusahaan anda. Nah, sebagai pengusaha, pastinya anda pun ingin memiliki bisnis yang berkembang besar seperti perusahaan lainnya, bukan?

Agar lebih mudah menerapkannya, ikuti 9 cara financial modeling di bawah ini yuk! Tapi sebelumnya ketahui dulu apa pengertian, kegunaan dan komponen pentingnya dulu, ya.

Pengertian Financial Modelling

financial modelling

Istilah financial modelling merujuk pada suatu aktivitas membuat suatu financial model. Lalu apakah financial model itu? Mengutip Corporate Finance Institute, setidaknya ini adalah sebuah maket yang menampilkan kinerja keuangan bisnis di masa depan. Umumnya dituangkan dalam bentuk spreadsheet.

Untuk mendapatkan gambaran keuangan, perlu ada beberapa variabel yang masuk dalam hitungan. Yaitu memasukan histori kinerja sebelumnya, laporan-laporan keuangan seperti laporan arus kas, laba rugi, hingga neraca, dan asumsi yang diharapkan. Diantara ketiga komponen tersebut, baiknya anda perhatikan lebih dekat soal asumsi. Mengapa?

Pahamilah bahwa asumsi masih sebatas dugaan yang muncul dari data. Kemungkinan terjadinya pun bisa saja tidak sesuai dengan yang diharapkan. Maka menyusun asumsi dalam financial modelling harus diperkuat dengan data komprehensif yang mengaitkan seluruh aspek. Data tersebut akan berdiri sebagai alasan munculnya asumsi yang diusung. Dengan demikian model yang ditawarkan pun bukan ilusi semata.

Jika dipelajari lebih lanjut, mungkin akan menjadi pekerjaan panjang bagi orang awam. Oleh karena itu,  sebaiknya percayakan tugas ini pada tim yang paham betul mengenai ilmu keuangan. Lebih jauh lagi, sebagai pengusaha, anda pun perlu merekrut sumber daya yang benar-benar kompeten. Hasilnya perkembangan bisnis pun diperkirakan mampu mencapai titik progresif.

Kegunaan Financial Modelling Bagi Bisnis Anda

financial modelling

Menjadi salah satu metode perencanaan

Melakukan financial modelling bisa menjadi salah satu media untuk merencanakan pemanfaatan keuangan dalam bisnis anda. Di posisi ini, hasilnya dapat langsung digunakan untuk upgrading strategi bisnis kedepannya. Nah, sampai di sini, anda akan menemukan esensi mengapa penyusunan asumsi perlu dilakukan secara menyeluruh. Salah satunya karena model tersebut akan menjadi pedoman perusahaan menentukan langkah operasional.

Mengontrol kinerja tim secara efektif

Indikasi efektivitas kinerja tim akan terlihat pada data-data laporan yang menjadi bahan perhitungan. Salah satu contohnya bisa ditemukan dari kesenjangan antara arus kas berjalan dengan arus kas proyeksi. Seperti misalnya pengeluaran yang melebihi pemasukan atau pengelolaan dana investasi yang tidak terkontrol. Apabila data mengungkapkan demikian, maka kemungkinan sumber kegagalan bisa dipersempit pada kinerja tim yang kurang maksimal. Di tahap inilah peran financial modelling akan membantu anda untuk mencari tahu akar kegagalan yang mengarah pada etos atau kompetensi sumber daya.

Media analisis risiko

Cukup dengan financial modelling, penilaiam risiko bisa sekaligus dilakukan. Biasanya pengukuran akan menggunakan analisis sensitivitas dan elastisitas. Secara teknis, tim keuangan akan mengukur aktivitas operasional atau kinerja sumber daya terhadap parameter masing-masing. Nantinya akan diperoleh hasil yang menunjukkan data risiko terhadap setiap lini objek pengukuran.

Metode pengambilan keputusan

Seluruh komponen yang lengkap dengan model juga bisa dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan. Asumsi yang berdasar akan berperan besar dalam memberikan gambaran proyeksi kondisi finansial, operasional, maupun marketing kedepannya. Dari titik inilah anda dapat menentukan langkah yang akan dijalankan setelahnya. Entah itu tetap melanjutkan proses sebelumnya atau bahkan merencanakan perubahan di sebagian atau seluruh sistem.

9 Cara Melakukan Financial Modelling

financial modelling

Setelah mengenal lebih dalam tentang financial modelling, kini saatnya mengetahui sekilas cara penerapannya. Masih mengutip dari Corporate Finance Institute, berikut ini adalah 9 caranya.

Menyiapkan data historis sebelumnya dan asumsi

Persiapkan laporan keuangan/financial statement 3 tahun terakhir dalam bentuk spreadsheet. Lalu mulailah buka seluruh asumsi yang dibandingkan dengan data historis. Hal ini digunakan untuk mengukur pertumbuhan pendapatan, margin, biaya-biaya pendukung hingga biaya tetap.

Mulai perhitungan dari laporan laba rugi

Tahap ini akan menggunakan basis asumsi periode mendatang. Lalu menghitung laporan laba rugi, laba kotor, biaya operasional, hingga pendapatan kotor.

Mengisi neraca

Langkah selanjutnya adalah menyusun neraca. Untuk permulaan, perhitungan bisa dimulai dari kalkulasi piutang dan inventaris. Dan seterusnya tetap menggunakan perhitungan menurut standar akuntansi.

Buat seluruh jadwal tagihan

Di sini anda dituntut untuk menyusun jadwal modal aset. Mulai dari inventaris peralatan, hutang dan bunga, hingga properti. Setiap komponen tersebut akan ditarik dari data historis.

Menyelesaikan laporan laba rugi dan neraca

Untuk laporan laba rugi perhitungan dilakukan denga menghubungkan depresiasi, jadwal inventaris peralatan, bunga dengan jadwal hutang. Sedangkan untuk neraca, kaitkan saldo inventaris penutup dengan saldo utang penutup.

Buat laporan arus kas

Perhitungan laba rugi dan neraca sebelumnya adalah dasar untuk menyusun laporan arus kas. Tentu dengan menyusun laporan ini, kondisi keuangan bisnis dapat lebih terprediksi. Apakah dalam keadaan sehat atau kurang baik.

Melakukan analisis DCF

Secara definisi DCF (Discounted Cash Flow) merupakan cara menilai prospek pertumbuhan ke depan. Artinya di sinilah saatnya memulai penilaian bisnis dengan menggunakan metode DCF.

Tambahkan analisis dan skenario sensitivitas

Di langkah ini anda akan mendapatkan nilai perusahaan yang dipengaruhi perubahan asumsi. Oleh karena itu aspek sensitivitas jadi bagian penentu.

Membuat skema atau grafik

Agar hasil lebih mudah dipahami, baiknya rangkum dalam bentuk grafik. Cara ini akan memudahkan semua pihak membaca dan cepat mengambil keputusan.

Pentingnya Test Pada Financial Model

financial modelling

Sudah yakin financial model bisnis anda tepat? Bisa jadi model yang didapatkan tidak berlangsung semulus perkiraan, lho. So, jangan lepas tangan dulu sebelum mengujinya dengan serangkaian stress test dan audit test.

Jangan tanggung-tanggung. Cobalah untuk uji dengan skenario terburuk lewat pengubahan data input. Kemudian perhatikan apakah model tetap aman seperti yang diharapkan.

Jika model ternyata tidak mampu menahan kondisi tersulit, maka inilah tugas anda untuk merombak seluruh perhitungan sebelumnya. Yakinlah formulasi yang diukur dan dihitung matang-matang tidak akan menghasilkan model yang lemah untuk kelangsungan bisnis anda.

Penutup

Nah, itulah 10 cara saat melakukan financial modelling yang bisa anda terapkan bersama tim. Ikuti langkahnya secara berurutan agar prosesnya tak membingungkan. Dengan memahami bagaimana model keuangan, proyeksi bisnis kedepannya jadi lebih tergambar, bukan? Pengalokasian dana pun tak hanya sekadar perkiraan tanpa alasan yang kuat. Perkembangan bisnis jadi lebih terprediksi sambil terus mengantisipasi risiko mendatang.

Maka dari itu agar financial modelling tidak terkendala kurang data, selalu ingatkan tim untuk selalu siap dengan segala catatan keuangan. Usahakan untuk hindari pengerjaan bersifat manual karena sangat rawan hilang. Artinya, anda butuh sistem otomatis yang mengerti alur kerja keuangan, seperti Jojo Expense.

Jojo Expense

Anda bersama tim keuangan hanya cukup bekerja secara online melalui platform Jojo Expense untuk mengarsipkan dan menyiapkan data historis. Karena setiap kali muncul transaksi, data beserta analisisnya akan otomatis terarsipkan secara digital. Anda dan tim pun bisa mengaksesnya dimanapun tanpa harus bertatap muka. Didukung fitur Unlimited Expense Category, semua catatan pengeluaran yang berbeda tidak akan tercampur. Berapapun jenisnya cukup atur sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Manfaatkan juga fitur Capture Expense dan Real-Time Reporting untuk meng-input pengeluaran secara langsung. Dengan begini, tim mampu menghemat waktu penyimpanan data. Menyelesaikan pekerjaan lain sampai mengajukan approval menjadi lebih optimal cukup dalam satu platform terintegrasi.

So, tunggu apa lagi. Segera daftarkan perusahaan anda untuk optimalisasi keuangan bersama Jojo Expense sekarang juga, ya!