Simak Perkembangan Teknologi Fingerprint

Fingerprint adalah suatu teknologi yang dapat mendeteksi sidik jari manusia, perkembangan teknologi ini sangatlah pesat, mulai dari suatu perangkat yang memang khusus atau yang hanya dapat mendeteksi sidik jari saja, semakin berjalannya waktu teknologi ini sekarang sudah terdapat di berbagai macam perangkat seperti, laptop, smartphone dan mesin cuci. Teknologi ini berfungsi sebagai alat pengaman yang efektif dan efisien.

Teknologi ini juga mempunyai kelebihan seperti; mudah digunakan, dapat mendeteksi sidik jari dengan cepat, dan memberikan pengamanan yang mutakhir, dan teknologi ini sangat berguna di masa depan nanti, dan dapat di gunakan oleh semua orang.

Fingerprints sensor merupakan salah satu fitur yang terdapat pada smartphone. Bahkan fitur ini hampir wajib ada pada smartphone terkini. Fingerprints sensor (sensor sidik jari) menjadi fitur pengaman pada smartphone sebagai kode akses untuk mengaktifkan ponsel. Meskipun kode akses untuk mengaktifkan ponsel sudah beragam (seperti pin atau pola) namun fitur sensor sidik jari masih dianggap teknologi yang terkini.

Namun sebenarnya sensor sidik jari ini tidaklah menggunakan teknologi yang sama. Karena sejak pertama diperkenalkan, sensor sidik jari mengalami perkembangan yang cukup pesat. Berikut ini beberapa teknologi sensor sidik jari pada smartphone yang sudah digunakan.

Teknologi sensor pada ponsel sebenarnya mengikuti perkembangan dari teknologi yang ada di pasaran. Jadi bila ada teknologi terkini yang tersedia, maka teknologi tersebut akan disematkan pada ponsel.

1. Optical Fingerprint Scanners

Optical fingerprint scanner ini merupakan teknologi awal yang digunakan untuk membaca sidik jari. Sesuai dengan namanya, teknologi ini menggunakan gambar atau image dari sidik jari yang diambil dan mengolahnya menggunakan algoritma khusus. Algoritma ini digunakan untuk menganalisa bagian-bagian unik dari sidik jari seperti kerutan di ujung jari atau tanda khusus yang lain serta menganalisa bagian yang gelap dan terang dari gambar sidik jari.

Cara kerjanya mirip dengan mesin absen yang menggunakan sidik jari. Saat Anda meletakkan jari di permukaan sensor, akan ada cahaya yang membaca bagian mana yang gelap dan terang. Setelah itu data akan disimpan di memori. Pada layar berjenis OLED, sensor jenis ini biasanya diletakkan di layar karena OLED mampu menentukan bagian piksel layar sebelah mana yang menyala. Berbeda dengan layar IPS yang seluruhnya menyala dan bisa mengganggu proses pemindaian.

Namun karena optical fingerprint scanner hanya mampu mengambil gambar 2D dan tidak bisa menentukan lekukan sidik jari, alhasil sensor ini mudah ditipu dengan menggunakan gambar sidik jari palsu.

2. Capacitive Fingerprint Scanners

Teknologi lanjutan adalah scanner kapasitif. Sensor kapasitif menggunakan susunan kapasitor kecil di sensornya untuk mengambil data sidik jari. Sensor ini bekerja berdasarkan perubahan muatan energi listrik yang dapat disimpan oleh sensor akibat perubahan jarak lempeng, perubhan luas penampang dan perubahan volume dielektrikum sensor kapasitif tersebut. Konsep kapasitor yang digunakan dalam sensor kapasitif adalah proses menyimpan dan melepas energi listrik dalam bentuk muatan-muatan listrik pada kapasitor yang dipengaruhi oleh luas permukaan, jarak dan bahan dielektrikum.

Setelah detil sidik jari disimpan, data digital dari sidik jari ini akan dianalisa untuk mencari pola yang unik yang akan disimpan dan akan di panggil kembali saat dibutuhkan. Sensor kapasitif ini tidak bisa ditipu dengan foto. Hanya saja, bila jari yang digunakan dalam keadaaan basah, sensor akan kesulitan mendeteksi arus yang dibutuhkan.

3. 3D Ultrasonic Fingerprint Scanners

Teknologi terkini adalah 3D ultrasonik scanner. Disebut 3D karena pencitraan yang dihasilkan seperti halnya tampilan 3 dimensi. Bahkan ‘in-screen fingerprint reader’ yang digunakan ultrasonik scanner ini merupakan tren baru dalam desain ponsel karena tidak mengambil ruang di bodi dan sesuai konsep layar dan bezel yang minim.

Teknologi sensor sidik jari 3D yang dikembangkan oleh Qualcomm ini menggunakan gelombang suara untuk membaca sidik jari. Dengan sensor yang dibenamkan ke dalam (salah satu dari beberapa lapisan) layar ponsel, jari Anda tetap menyentuh permukaan layar (bukan sensor), namun kulit mengirim sinyal listrik yang lantas mengaktifkan sensor. Kemudian sensor mengirim gelombang suara ke kulit, membaca dengan detil permukaan kulit (termasuk lekukan dan belokan sidik jari) dan menyimpan informasi tersebut ke prosesor. Tidak hanya itu, gelombang suara (sound waves) yang dikirimkan tersebut juga mampu mendeteksi aliran darah. Sehingga akan menolak memindai jari yang terluka atau jari yang tidak memiliki aliran darah. Qualcomm bahkan mengklaim ultrasonic fingerprint sensor bisa membaca permukaan jari hingga kedalaman 4mm.

Kecanggihan teknologi deteksi sidik jari memang membuat beberapa perusahaan mampu membangun mental para karyawannya untuk disiplin dalam soal menghargai waktu. Dengan mesin absensi tersebut, maka tingkat kecurangan yang sering dilakukan karyawan bisa diminimalisir. Karyawan tidak akan mungkin bisa membolos dengan mudah karena sistem deteksi hanya bisa dilakukan oleh diri Anda sendiri.
innovation
Cara Pembacaan Deteksi Sidik Jari
Berkat kecanggihannya, kini deteksi sidik jari sudah digunakan di beberapa kantor untuk bisa memantau kehadiran karyawan sehingga lebih memudahkan divisi HR untuk membuat laporan. Teknik pembacaan sidik jari pun juga bermacam-macam diantaranya:

• Optis
Optis merupakan sebuah teknik pembacaan sidik jari dimana pola sidik direkam dengan menggunakan cahaya. Alat perekam yang ada di mesin absensi merupakan sebuah kamera digital sementara tempat untuk meletakkan jari disebut dengan scan area. Di bawah scan area terdapat sebuah pemancar cahaya yang dapat menerangi seluruh permukaan jari. Hasil dari pantulan cahaya yang mengenai jari itulah yang disimpan di dalam memori dalam bentuk sidik jari yang diterima oleh alat penerima. Terdapat kelemahan dalam sistem ini yaitu hasil scan bergantung pada kualitas sidik jari. Jika sidik jari Anda tidak terlihat jelas ataupun terluka, maka hasil dari pembacaan pun tidak bagus. Jika menggunakan teknik ini untuk absensi, maka besar kemungkinan bisa dipalsu dengan jari lain.

• Ultra sonik
Seperti namanya, teknik ini menggunakan suara dengan frekuensi yang tinggi yang bisa menembus lapisan kulit. Suara dengan frekuensi tinggi tersebut dihasilkan oleh alat yang disebut transducer piezoelectric. Setelah itu, pantulan yang dihasilkan ditangkap dengan alat yang sejenis. Pantulan itu digunakan untuk membaca pola sidik jari. Meskipun tangan Anda sedang dalam kondisi kotor, namun alat tetap bisa mendeteksi. Hal yang sama berlaku untuk scanner dimana meskipun permukaan scanner kotor, namun tidak akan menghambat proses pembacaan.
• Kapasitans
Teknik ini menggunakan pengukuran kapasitant yang digunakan untuk membentuk pola sidik jari. Scan area memiliki fungsi sebagai lempeng kapasitor sementara kulit ujung jari sebagai lempeng kapasitor yang lainnya. Terdapat kelemahan pada sistem ini yaitu adanya aliran listrik statis pada tangan. Gundukan dan juga lembah yang terdapat dalam sidik jari membuat kapasitor setiap tangan berbeda-beda.
• Thermal
Teknik yang satu ini menggunakan suhu jari untuk mengetahui pola sidik. Cara yang dilakukan juga sedikit berbeda dengan yang lain. Apabila scanner biasa membaca sidik jari dengan meletakkan jari selama kurang lebih 3 detik di atas layar, maka thermal menggunakan gosokan jari pada scan area. Apabila tangan hanya diletakkan saja, maka suhunya akan sama karena keseimbangan.

Kelebihan Deteksi Sidik Jari

Pada sistem absen tradisonal, karyawan yang merasa malas masuk kerja bisa menitipkan absen kepada rekannya tanpa harus hadir di dalam kantor. Dengan demikian, data absensi sangat diragukan validitasnya karena pihak personalia tidak bisa memantaunya sendiri. Namun teknologi deteksi sidik jari memiliki beberapa kelebihan yang sangat bermanfaat yaitu:

• Harga lebih murah dibandingkan dengan sistem biometrik yang lainnya
• Karyawan tidak bisa menitipkan absen
• Bisa menekan biaya pengeluaran fiktif perusahaan seperti uang lembur dan prestasi karyawan.
• Mampu meningkatkan produktivitas karyawan karena bisa hadir tepat waktu
• Data absensi langsung terhubung di komputer sehingga lebih mudah membuat laporan

Setelah Anda mengetahui cara pembacaan deteksi sidik jari yang beragam serta kelebihan alat absensi tersebut, diharapkan bagi setiap kantor untuk mempunyai teknologi yang sama demi perkembangan suatu perusahaan menjadi lebih baik dari segi kedisiplinan karyawan.

 

Dapatkan analisis dalam berbagai format file, termasuk in-app dashboard, .xls dan PDF, untuk kebutuhan apa pun yang dimiliki oleh perusahaan Anda. Optimalkan manajemen finansial Anda dengan database all-in-one, terintegrasi dengan sistem-sistem akutansi, antara lain Xero, SAP dan Zahir. Mulai pakai JojoExpense hari ini. Gunakan waktu Anda dengan efisien dengan manajemen pengeluaran otomatis.