Seputar Forecasting untuk Kesuksesan Bisnismu

Kamu memiliki bisnis sendiri? Kamu pasti sering memikirkan, merencanakan, bahkan “meramal” kira-kira berapa jumlah barang yang akan terjual dan apa saja inovasi yang dibutuhkan kedepannya, kan? Wajar saja, karena kamu ingin mengetahui keadaan atau prospek bisnis, bahkan sebelum kamu memulainya. Nah, kalau kamu sering melakukannya, berarti kamu sedang melakukan forecasting terhadap bisnis atau perusahaan kamu. Mau tahu seputar perencanaan atau forecasting ini beserta fungsi dan jenis-jenisnya untuk kesuksesan bisnis kamu? Yuk, kita pelajari bersama-sama dibawah ini!

Pengertian Forecasting dalam Perusahaan

Forecasting atau yang sering disebut dengan perkiraan yaitu kegiatan yang bertujuan untuk meramalkan atau memprediksi segala hal. Biasanya terkait dengan produksi, penawaran, permintaan dan penggunaan teknologi dalam sebuah industri atau usaha. Perkiraan ini, pada akhirnya akan digunakan oleh perusahaan maupun pihak manajemen operasional untuk membuat perencanaan terkait kegiatan usaha dalam beberapa periode tertentu, seperti dalam kurun waktu sebulan, satu semester, atau setahun.

Jadi, pada dasarnya, forecasting ini merupakan  suatu teknik analisa perhitungan yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif. Tujuannya untuk memperkirakan kejadian di masa depan dengan menggunakan referensi data-data di masa lalu. Analisa atau peramalan ini bertujuan untuk memperkirakan prospek ekonomi dan kegiatan usaha serta pengaruh lingkungan terhadap prospek tersebut untuk mencapai target yang diharapkan.

Oops! We could not locate your form.

Peramalan ini sendiri juga bisa menjadi dasar bagi perencanaan jangka pendek, menengah maupun panjang suatu perusahaan dalam mengembangkan produk bisnis.

Karena itu, untuk menjamin sebuah tingkat perkiraan yang akurat dan bisa digunakan sebagai dasar perhitungan sebuah proses bisnis kedepannya, pastinya kamu butuh sebuah alat ukur yang akurat dan teruji berdasarkan jenis perkiraan itu sendiri, kan? Untuk mengetahui apa saja alat ukur yang bisa kamu gunakan dan jenis perkiraan beserta tujuan dan fungsinya, yuk kita lanjut baca artikel di bawah ini!

Fungsi Perkiraan atau Peramalan (Forecasting)

Tujuan atau fungsi forecasting ini bisa kamu lihat pada saat pengambilan keputusan. Hal ini karena keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan. Nah, apa saja ya yang menjadi fungsi dari forecasting ini menurut Heizer dan Render (2009:47) untuk kelangsungan bisnis kamu?

Mengkaji Kebijakan Perusahaan

Mengkaji kebijakan perusahaan adalah fungsi peramalan yang pertama. Mengkaji kebijakan perusahaan di sini, yakni yang berlaku saat ini dan di masa lalu. Serta melihat sejauh mana pengaruh di masa datang untuk produk bisnismu.

Mencegah Time Lag atau Delay

Fungsi kedua adalah untuk mencegah time lag atau delay. Perkiraan atau peramalan diperlukan karena adanya time lag atau delay antara saat suatu kebijakan perusahaan ditetapkan dengan saat implementasi.

Dasar Penyusunan Bisnis

Terakhir yakni sebagai dasar dalam penyusunan sebuah bisnis. Peralaman ini merupakan dasar penyusunan bisnis pada suatu perusahaan sehingga dapat meningkatkan efektivitas suatu rencana bisnis.

Jenis-jenis Perkiraan atau Peramalan (Forecasting)

Ada 4 jenis perkiraan atau peramalan berdasarkan beberapa aspeknya, yaitu :

Perkiraan Berdasarkan Waktu

Berdasarkan waktu, perkiraan atau forecasting bisa dibagi menjadi tiga jenis menurut Herjanto, (2008:78) yaitu :

Perkiraan Jangka Panjang

Perkiraan jangka panjang ini mencakup waktu lebih dari 18 bulan. Misalnya, peramalan yang diperlukan dalam kaitannya dengan penanaman modal, perencanaan fasilitas dan perencanaan untuk kegiatan penelitian dan pengembangan atau litbang.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Peramalan Jangka Menengah

Selanjutnya untuk jangka menengah, mencakup waktu antara 3 sampai 18 bulan. Misalnya, peramalan untuk perencanaan penjualan, perencanaan produksi dan perencanaan tenaga kerja tidak tetap.

Peramalan Jangka Pendek

Terakhir, untuk jangka pendek mencakup jangka waktu kurang dari 3 bulan. Misalnya, peramalan dalam hubungannya dengan perencanaan pembelian material, penjadwalan kerja dan penugasan karyawan di dalam atau luar kota.

Perkiraan Berdasarkan Operasi di Masa Depan

Berdasarkan fungsi dan perencanaan operasi di masa depan, perkiraan atau forecasting dibagi menjadi tiga jenis menurut Heizer dan Render (2009:47) yaitu :

Perkiraan Ekonomi (Economic Forecast)

Jenis pertama adalah perkiraan ekonomi. Perkiraan atau peramalan ini menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan. Khususnya untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan lainnya.

Perkiraan teknologi (Technological Forecast)

Kedua ada perkiraan teknologi. Perkiraan ini memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik. Serta membutuhkan pabrik dan peralatan yang baru.

Perkiraan Permintaan (Demand Forecast)

Terakhir ada perkiraan permintaan. Merupakan proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini juga disebut peramalan penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia (SDM).

Perkiraan Berdasarkan Sifat Penyusunan

Berdasarkan sifat penyusunannya, perkiraan atau forecasting dibagi menjadi dua jenis menurut Ginting (2007) yaitu :

Perkiraan Subjektif

Jenis pertama berdasarkan sifat penyusunannya adalah perkiraan subjektif. Perkiraan atau peramalan ini didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya.

Perkiraan Objektif

Kemudian ada perkiraan objektif. Pada peramalan ini didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam penganalisaan data tersebut.

Perkiraan Berdasarkan Jenis Data yang Disusun

Terakhir, berdasarkan jenis data ramalan yang disusun, perkiraan dibagi menjadi dua jenis menurut (Saputro dan Asri (2000:148) yaitu :

Perkiraan Kualitatif

Jika dilihat berdasarkan jenis data yang disusun, perkiraan kualitatif merupakan contoh pertama. Perkiraan atau peramalan ini didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil ramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting kamu ketahui karena peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas hasil penyelidikan, seperti pendapat salesman, pendapat sales manager, serta pendapat para ahli dan survey konsumen.

Perkiraan kuantitatif

Peramalan yang didasarkan atas data penjualan pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Penggunaan metode yang berbeda akan diperoleh hasil yang berbeda juga.

Kegiatan perkiraan atau forecasting dalam berbisnis ini sangat menentukan penjualan dan kesuksesan bisnis kamu. Khususnya untuk memperkirakan prospek ekonomi, dan meraih keuntungan yang besar pada nantinya.

Nah, untuk mensukseskan proses forecasting atau perkiraan ini kamu pasti membutuhkan perencanaan keuangan yang baik dan matang dalam laporan keuangan kamu, kan? Tidak perlu khawatir, kamu bisa menggunakan aplikasi JojoExpense untuk semua kegiatan perencanaan laporan keuangan kamu. Dijamin laporan keuangan kamu bisa lebih akurat dan teratur, dan pastinya kamu bisa lebih produktif karena laporan keuangan kamu akan di-update secara otomatis dan bisa kamu cek kapanpun dan di manapun. Lebih efisien dan praktis juga, kan? Tertarik untuk mencoba aplikasi dari Jojonomic ini sekarang?