Pengaruh Global Warming Terhadap Berbagai Industri Bisnis

Global Warming

Global warming atau pemanasan global merupakan peristiwa yang cukup marak diperbincangkan. Hal ini dikarenakan masalah ini muncul dengan perkembangan zaman yang semakin maju ke arah progresif, namun secara tidak langsung juga bersifat destruktif bagi lingkungan. Di mana peristiwa ini dapat menyebabkan perubahan iklim yang cukup ekstrem hingga membuat cuaca lebih panas dan kekeringan pun terjadi di mana-mana.

Pertanyaannya, apakah fenomena ini juga berdampak pada berbagai industri bisnis? Jawabannya, iya! Terutama bisnis yang menggantungkan produksi atau operasionalnya berdasarkan hasil panen seperti pertanian, perkebunan dan lain sebagainya.

Nah, pada artikel kali ini, Jojonomic akan mengajak Anda untuk membahas lebih lanjut mengenai risiko yang ditimbulkan oleh global warming dalam sektor bisnis. Namun sebelum terlalu jauh, terlebih dahulu Anda harus mengetahui apa definisi dari global warming itu sendiri.

Definisi Global Warming

Ilustrasi Dampak Global Warming - Es Mulai Mencair

Global warming atau pemanasan global adalah proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, darat hingga lautan di bumi. Singkatnya suhu bumi yang kita tinggali secara keseluruhan akan meningkat secara signifikan.

Dampak dari global warming sendiri sangatlah besar, mulai dari iklim yang mulai tidak stabil, peningkatan permukaan laut, suhu global yang cenderung terus meningkat, gangguan ekologis, hingga dampak yang akan berpengaruh pada bidang sosial dan politik.

Jika berkaitan dengan iklim yang tidak stabil, hingga gangguan ekologis sudah pasti global warming akan mempengaruhi beberapa sektor bisnis salah satunya sektor industri. Terdapat setidaknya 6 sektor industri yang mempunyai risiko paling tinggi dari perubahan iklim karena global warming. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Sektor Bisnis yang Terdampak Besar oleh Global Warming

Agrikultur sebagai salah satu sektor bisnis yang terdampak global warming

1. Agrikultur

Dengan naiknya temperatur atau suhu di bumi, banyak dari produksi di sektor agrikultur akan tercekik. Sektorperkebunan dan pertanian merupakan beberapa yang akan merasakan dampak besar dari global warming. 

Meskipun, suhu yang lebih hangat dapat membantu tanaman tumbuh lebih cepat, namun semuanya tidak bisa berjalan semulus itu. Terdapat lebih banyak risiko yang nantinya akan dirasakan oleh para petani dan pelaku industri di bidang ini. Global warming akan menyebabkan banyak masalah seperti, berkurangnya hasil panen di seluruh dunia.

Dengan adanya krisis tersebut maka juga akan mempengaruhi hasil panen yang menurun. Selain itu, beberapa daerah di bumi bisa menjadi lumpuh lantaran perubahan iklim dan cuaca yang ekstrem.

2. Energi

Campur tangan pemerintah dalam penanganan global warming bisa menimbulkan risiko yang juga akan berdampak pada salah satu sektor bisnis di bidang energi. Bertambahnya aturan hingga kebijakan terkait global warming dan bahan bakar fosil kemungkinan akan mengancam industri minyak, gas dan batu bara yang selama ini selalu menjadi industri yang paling menguntungkan.

Kampanye besar-besaran terhadap energi yang lebih ramah lingkungan akan dilakukan, dan jika sektor industri minyak, gas hingga batu bara tidak bertindak cepat beralih kepada industri yang menghasilkan energi yang lebih ramah lingkungan maka seluruh industri yang berasal dari bahan bakar fosil akan gulung tikar, tergantikan dengan energi kontemporer yang tentunya bersifat mengurangi risiko terjadinya pemanasan global, polusi dan sebagainya.

3. Industri Minuman

Perlu di garis bawahi, sebelumnya Formulir 10-k Coca Cola 2013 menyatakan bahwa “Perubahan pola cuaca, seiring dengan peningkatan frekuensi atau durasi cuaca ekstrim dapat mempengaruhi ketersediaan atau meningkatkan biaya bahan baku utama yang digunakan perusahaan untuk memproduksi produknya.” 

Pernyataan tersebut telah memperkuat bahwa perubahan cuaca hingga iklim yang ekstrem dapat mempengaruhi pasokan ketersediaan air tanah. Tidak hanya air sebagai bahan utama, bahan lain seperti pasokan tebu, bit gula juga akan terancam karena kenaikan suhu bumi yang terjadi akibat pemanasan global.

Contoh kasus yang telah terjadi, pada Juni 2014 lalu, otoritas pemerintah di India memaksa penutupan pabrik pembotolan Coca-Cola di utara India setelah perusahaan dituduh mengekstraksi terlalu banyak air tanah.

4. Industri perikanan

Selanjutnya, saat suhu permukaan air laut naik, industri yang bergerak di bidang perikanan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar pula. Misalnya, Salmon dan Ikan Trout bisa tumbuh dengan subur pada suhu air dingin dan mengalir bebas. Setidaknya akan terdapat 17 persen hilangnya habitat kedua ikan tersebut pada tahun 2030 mendapat dan dua kali lipatnya lagi pada 2060 jika emisi dari polutan panas tidak dikurangi.

Itu hanya contoh dan gambaran yang akan terjadi. Hal tersebut akan menyebabkan kerugian yang besar bagi sektor industri di bidang perikanan dan terutama bagi para nelayan.

5. Sektor Industri Ski dan Pariwisata

Salah satu dampak panjang dari global warming adalah musim dingin yang semakin pendek serta curah hujan yang selalu berubah. Hal itu, akan berdampak pada industri yang memproduksi mobil salju hingga sektor pariwisata di daerah kawasan dataran tinggi mengalami penurunan penjualan.

Di Amerika Serikat dilaporkan setidaknya terdapat kerugian miliaran dolar yang dialami oleh pelaku industri mobil ski akibat dari perubahan iklim dan cuaca yang semakin ekstrem. Bisa Anda bayangkan bagaimana jadinya jika kondisi ini semakin memburuk dari hari ke hari?

6. Industri Wine

Terakhir ada industri wine, industri minuman fermentasi anggur ini merupakan salah satu yang akan banyak mendapatkan risiko besar akibat pemanasan global. Alasannya sederhana, buah anggur membutuhkan lingkungan tertentu untuk tumbuh dan sangat sensitif bahkan terhadap perubahan cuaca yang kecil sekali pun.

Saat suhu di daratan naik, tahap penanaman anggur dan produksi wine akan terhambat dengan menurunnya hasil pertanian anggur yang berkurang secara agresif. Hal ini bisa disebabkan karena kondisi lingkungan yang sudah tidak lagi layak untuk tanaman anggur.

Akibatnya, kualitas buah anggur yang ditanam pun akan mengalami penurunan atau bahkan juga meningkatkan risiko gagal panen.

Penutup

Jojo expense

Nah, itulah tadi pengaruh global warming atau pemanasan global terhadap dunia industri bisnis. Selain memberikan dampak pada industri, fenomena ini juga merugikan banyak pihak. Mulai dari manusia hingga lingkungan di sekitarnya. Termasuk dalam hal ini tumbuhan dan hewan juga akan merasakan dampak dari pemanasan global yang kian memburuk.

Bagi Anda pelaku usaha yang operasionalnya terganggu oleh kondisi iklim maupun cuaca yang ekstrem karena global warming. Maka diperlukan antisipasi terhadap hal-hal tersebut dengan menciptakan planning atau perencanaan lain. Dengan demikian ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bisnis Anda tetap bisa berjalan dan bertahan untuk terus bersaing.

Selain itu penting juga untuk selalu memastikan kondisi keuangan bisnis Anda dalam arus yang positif. Maka dari itu diperlukan pengelolaan arus kas keuangan yang baik dan sesuai. Dengan Jojo Expense, Anda dapat melakukan manajemen pengeluaran dengan cara yang lebih praktis dan efisien.

Aplikasi ini didesain khusus untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan yang berkaitan dengan keuangan bisnis hingga 76 persen. Selain itu, Jojo Expense juga dilengkapi fitur-fitur lain seperti Reimbursement Online, Cash Advance, Capture Expense, Mobile Approval, Budget Controlling dan masih banyak lagi lainnya.

Perangkat ini juga dibekali fasilitas canggih berupa OCR Intelligence dan Realtime Geotagging yang memungkinkan perusahaan dapat terhindar dari risiko penipuan keuangan. Menarik, kan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Jojo Expense dan permudah cara Anda dalam mengelola keuangan perusahaan sekarang juga!