Mengenal Sejarah Hari Batik Hingga Diakui UNESCO

Hari Batik

Hari Batik Nasional jatuh pada tanggal 2 Oktober tiap tahunnya. Pada tanggal tersebut biasanya terdapat banyak parade atau festival yang meriah dan diselenggarakan untuk memperingatinya. 

Penentuan tanggal Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober tersebut terjadi bukanlah tanpa sebab. Melainkan karena dipicu oleh pengakuan yang dilakukan oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 pada saat melakukan sidang ke-4 Komite Antar Pemerintah tentang Warisan Budaya Takbenda yang diselenggarakan di Abu Dhabi.

Dalam sidang tersebut, tak hanya batik saja yang diakui keberadaannya sebagai warisan budaya. Tari saman, keris, noken hingga wayang juga turut diakui eksistensinya oleh UNESCO dan dianggap sebagai Budaya Takbenda Warisan Manusia.

Nah, pada artikel kali ini, Jojonomic tak hanya akan membahas mengenai Hari Batik saja. Namun juga informasi terkait sejarah awal kemunculan batik hingga kini telah menjadi salah satu warisan budaya yang berpengaruh dan banyak dicintai orang dalam maupun luar negeri. Penasaran, kan? Simak lengkap artikelnya berikut ini, ya.

Mengenal Batik Lebih Jauh

Mengenal Batik

Definisi batik sendiri sebenarnya merupakan sebuah kain yang dilukis sedemikain rupa dengan pola-pola indah dan sarat akan makna. Tentunya melukis batik tidaklah seperti aktivitas melukis pada umumnya atau ketika Anda melakukannya pada kanvas.

Media yang digunakan adalah sebuah kain dan peralatan yang dibutuhkan untuk melukis adalah berupa lilin atau malam yang berfungsi sebagai tinta atau cat untuk melukisnya. Sedangkan alat yang digunakan berupa canting yang berperan mirip seperti kuas.

Berdasarkan sejarahnya, kata batik sebenarnya berasal dari dua kata yakni ‘amba’ dan ‘titik’. Amba dalam bahasa Jawa berarti lebar dan titik adalah komponen paling dasar dalam sebuah pola gambaran. Sehingga dapat diartikan bahwa batik merupakan sebuah karya dalam media kain yang lebar dan dilukis menggunakan lilin atau malam berupa gabungan dari titik-titik dan menghasilkan pola yang indah.

Seperti yang dilansir dari situs resmi Pemerintah Jawa Barat, pada mulanya, batik merupakan kain yang hanya digunakan sebagai pakaian orang-orang yang berada dalam lingkungan kerajaan atau keraton. Seperti raja, anggota keluarga kerajaan hingga seluruh pekerja yang bekerja untuk kerajaan.

Nah, karena banyak dari pekerja tersebut yang tinggal di luar keraton. Tak jarang mereka sering melanjutkan pekerjaan membatiknya di luar sehingga perlahan banyak orang yang tahu tentang batik dan tertarik untuk meniru membuatnya.

Pada zaman dahulu, kegiatan membatik hanya identik dengan perempuan atau wanita saja. Bahkan aktivitas membatik ini hanya dilakukan untuk mengisi waktu senggang dan bukan sebagai penghasilan utama. 

Namun seiring berjalannya waktu, bisnis batik kini bertebaran di mana-mana. Tak sedikit laki-laki bahkan turut berkontribusi dalam proses produksinya.

Sejarah Batik

Sejarah Batik

Menurut sejarahnya, batik sendiri sebenarnya sudah ada sejak masa kerajaan Majapahit. Hingga kemudian diteruskan pada saat kejayaan kerajaan Mataram, lalu menjalar hingga ke kerajaan Solo dan Yogyakarta. Tak sembarang orang yang dapat mengenakan batik pada saat itu. Hanya para bangsawanlah yang diperkenankan lantaran motif batik dianggap sangat indah dan elegan.

Bukti mengenai kerajaan Majapahit yang pertama kali mengaplikasikan batik di Nusantara adalah karena terdapat peninggalan sisa-sisa batik di wilayah Mojokerto dan Tulungagung, yang mana keduanya adalah bekas wilayah kerajaan Majapahit saat itu.

Popularitas batik kemudian semakin membumbung tinggi ketika Soeharto, Presiden Kedua Indonesia, menggunakan warisan budaya tersebut sebagai oleh-oleh bagi para tamu negara. Bahkan pada saat konferensi pers PBB, Presiden Soeharto juga sempat mengenakan batik yang membuatnya semakin dikenal oleh dunia.

Dulu motif batik memiliki kaitan erat dengan simbol-simbol budaya Jawa, Islami, Hindu dan Budha yang sarat akan makna. Namun seiring dengan perkembangan zaman, ragam motif batik pun mulai mengalami perkembangan menjadi jauh lebih modern. 

Bahkan kini, membuat batik tak melulu harus menggunakan canting secara manual lagi. Ada pun teknik atau metode pembuatan batik dengan cara yang lain seperti dengan batik cap, yang jauh lebih simple untuk digunakan serta lebih cepat dalam proses produksinya.

Motif Batik Paling Populer di Kalangan Masyarakat

Motif Batik Paling Populer

Dari sekian banyak jenis-jenis motif batik yang tersebar di berbagai penjuru daerah. Terdapat beberapa di antaranya yang populer dan menjadi primadona bagi para pecinta batik. 

Nah, masing-masing daerah ini biasanya memiliki motif khasnya tersendiri sehingga daerah satu dengan yang lain memiliki perbedaan baik dari segi bentuk motif maupun pemilihan warna karena terkait dengan filosofis dari masing-masing pola motif tersebut. Berikut adalah beberapa motif batik paling populer dan banyak dijadikan pilihan bagi masyarakat.

1. Batik Mega Mendung

Sesuai namanya, Mega Mendung berarti awan yang mengandung mendung atau akan hujan. Tak heran jika motif batik yang satu ini sangat identik dengan pola yang berbentuk awan dengan memadukan warna gradasi antara biru muda hingga biru tua. 

Motif batik yang satu ini berasal dari Cirebon dan memiliki filosofi atau arti di balik motifnya yang bermakna tentang kehidupan manusia yang harus senantiasa sabar dan tidak mudah marah. Hal ini sejalan dengan proses pembuatan batik Mega Mendung yang memang membutuhkan kesabaran ekstra agar dapat membuat pola-pola awan yang indah.

2. Batik Parang Rusak

Kemudian motif batik yang populer berikutnya adalah Parang Rusak  yang merupakan buatan Panembahan Senopati. Motif ini tercipta ketika ia sedang bertapa di Pantai Selatan dan melihat ombak besar yang kemudian menghantam karang hingga mengalami kerusakan.

Secara filosofis, motif batik Parang Rusak memiliki makna yang cukup dalam. Bahwa seorang manusia harus memiliki pengendalian diri yang baik, kebijaksanaan yang tinggi dan sifat berhati-hati dalam bertindak. Selain itu, menurut sumber yang lain, batik Parang Rusak juga identik dengan simbol untuk tidak mudah menyerah meskipun halangan dan rintangan menghadang di depan mata.

3. Batik Kawung

Siapa sih yang tak kenal dengan motif batik yang satu ini? Motif Kawung merupakan salah satu yang paling populer dan paling banyak dijadikan favorit bagi para pecinta batik. 

Pada zaman dahulu, motif batik Kawung hanya khusus diperuntukkan bagi kalangan kerajaan. Namun seiring berjalannya waktu, motif ini dapat digunakan oleh siapapun tanpa terbatas pada gelar, status dan sebagainya. 

Kawung sendiri memiliki makna filosofis yang berarti keadilan, kesucian dan panjang umur. Bahkan banyak orang juga beranggapan bahwa Kawung dapat mewakili pernyataan bahwa seorang manusia harus senantiasa ingat dengan asal usulnya.

Penutup

Jojo Expense

Demikianlah artikel mengenai sejarah singkat hari Batik hingga kini diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya takbenda yang harus senantiasa dijaga. Bagaimana pun, batik adalah salah satu budaya Indonesia yang sudah cukup mendunia.

Maka dari itu sepantasnya kita sebagai para penerus bangsa untuk menjaga kelestarian dari kebudayaan tersebut dan jangan sampai punah atau orang-orang mulai melupakan keberadaan batik yang elegan. Hari Batik layak untuk dirayakan setiap tahun dan dimeriahkan oleh para penerus bangsa agar budaya ini tak punah apalagi tergerus oleh kemajuan teknologi.

Sudah ada cukup banyak generasi milenial yang memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis batik. Mereka tak hanya berorientasi pada uang, namun juga memiliki tekad kuat untuk mengenalkan batik pada generasi baru dan membawanya ke internasional.

Nah, bagi Anda yang tertarik untuk memulai bisnis batik, maka tak perlu ragu lagi. Karena pangsa pasar batik masih terbuka luas dan pecinta batik tak pernah sepi atau tak pernah mati. Yang terpenting adalah selalu menciptakan inovasi dalam dunia batik agar dapat senantiasa diterima oleh masyarakat umum maupun para pelancong dari luar negeri.

Selain inovasi, Anda juga akan membutuhkan sistem manajemen keuangan dalam perusahaan yang baik dan terstruktur dengan rapi. Jojo Expense dapat dijadikan solusi dalam hal ini. 

Jojo Expense adalah aplikasi yang dapat membantu Anda dalam manajemen pengeluaran perusahaan dengan cara yang lebih efisien. Perangkat ini digadang-gadang dapat meningkatkan efektivitas kinerja manajemen pengeluaran perusahaan hingga 76 persen.

Selain itu, Jojo Expense juga dibekali ragam fitur yang cukup lengkap. Sebut saja mulai dari Capture Expense, Reimbursement Online, Cash Advance, Mobile Approval dan masih banyak lagi lainnya. Aplikasi ini juga dibekali teknologi canggih berupa Intelligence OCR dan Realtime Geotagging yang memungkinkan perusahaan dapat terhindar dari aksi penipuan keuangan. Menarik, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Jojo Expense dan permudah cara Anda dalam mengelola keuangan perusahaan sekarang juga!