Cahaya menerangi Tanah Air. Dari Sabang sampai Merauke. Dan dari Miangas ke Pulau Rote. Ideologi pancasila juga seperti bulan yang memancarkan iluminasi menembus kegelapan malam, keindahan yang menyejukkan mata bagi yang melihatnya.
Pancasila juga seperti matahari, tak pernah lelah menyinari jalan ke depan bagi anak Bangsa. Sinarnya tak hanya menyehatkan, tapi juga dirindukan. Pancasila juga seperti lilin, yang apinya mengarahkan kehidupan ke terowongan gelap ketidakpastian. Biarlah Pancasila menjadi cahaya. Sebuah mercusuar kehidupan kita sebagai bangsa. Jangan meredupkan lampu, apalagi padamkan.
Pengertian Ideologi Pancasila
Ideologi Pancasila ialah nilai-nilai luhur budaya serta agama (religius) bangsa Indonesia. Pancasila ini berkedudukan sebagai dasar negara serta ideologi negara. Jadi, pancasila merupakan kumpulan nilai-nilai maupun norma yang dengan berdasarkan sila-sila pancasila. Seperti yang kita tau bahwa terdapat lima sila yakni :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pengertian Dasar Negara
Dasar negara adalah suatulandasan kehidupan dalam bernegara. Dasar negara ialah sebuah dasar untuk dapat mengatur penyelenggaraan negara.
Negara tanpa adanya landasan/dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki patokan atau pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga tidak memiliki arah dan juga tujuan yang jelas, serta memudahkan pada timbulnya suatu kekacauan. Dasar negara ialah sebagai pedoman hidup dalam bernegara melingkupi cita-cita negara, tujuan negara, serta norma bernegara.
Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara
Setelah mengetahui apa itu Pancasila dan Dasar Negara, Dibawah ini merupakan fungsi pancasila sebagai Ideologi Negara, ialah sebagai berikut :
- Menyatukan bangsa Indonesia, memperkokoh serta memelihara kesatuan dan juga persatuan.
- Membimbing dan juga mengarahkan bangsa Indonesia dalam mencapai suatu tujuannya.
- Memberikan kemauan untuk dapat memelihara dan juga mengembangkan identitas bangsa Indonesia
- Menerangi serta mengawasi keadaan, serta juga kritis kepada adanya upaya untuk dapat mewujudkan cita-cita yang terkandung di dalam pancasila.
- Sebagai pedoman dalam kehidupan bangsa Indonesia agar dapat menjaga keutuhan negara serta juga memperbaiki kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.
Makna Ideologi Pancasila
Pancasila selain memiliki kedudukan sebagai dasar dari negara, juga memiliki kedudukan sebagai Ideologi Nasional bangsa Indonesia.
Sehingga makna pancasila dari ketetapan tersebut bahwa nilai-nilai yang tercamtum dalam pancasila itu menjadi tujuan, cita-cita normatif bagi penyelenggaraan bernegara.
Pancasila ialah sebagai ideologi memiliki makna antara lain sebagai berikut:
- Nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila itu merupakan cita-cita normatif penyelenggaraan bernegara.
- Nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila itu merupakan nilai yang disepakati dengan bersama dan oleh sebab itu menjadi salah satu alat atau sarana untuk pemersatu (integrasi) masyarakat Indonesia.
Proses Perumusan Pancasila sebagai Negara
Proses Penyusunan Pancasila Sebagaimana negara pada tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan di Asia Timur, banyak cara Jepang yang digunakan untuk menarik simpati khususnya kepada masyarakat Indonesia, salah satunya adalah Jepang. ikrar untuk memberikan kemerdekaan bagi Indonesia, diucapkan oleh Perdana Menteri pada tanggal 7 Kaiso September 1944.
Sebagai kelajutan dari janji tersebut, maka pada tanggal 29 April 1945, Jepang membentuk Badan Penyelidik Upaya Persiapan Kemerdekaan Indonesi (BPUPKI atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai), yang tugasnya adalah untuk menyelidiki segala sesuatu tentang persiapan kemerdekaan Indonesia. BPUPKI diketuai oleh DR. Rajiman Widiodiningrat, wakil ketua R.Bendera Suroso dan Mr. Hachibangase dari Jepang dan terdiri dari 60 orang. Selama masa jabatannya BPUPKI melakukan dua kali sidang.
Fungsi Pokok Pancasila sebagai Negara dan Ideologi Negara
Fungsi pokok Pancasila sebagai bernegara adalah sebagai berikut:
- Sebagai tumpuan negara, penduduk Pancasila sebagai norma dasar atau norma fundamental (fundamental norm) Negara Pancasila demikian menduduki norma hukum tertinggi dalam ideologi negara Indonesia. Pancasila adalah hukum ideal (staatside) baik hukum tertulis maupun tidak tertulis (konvensi).
- Sebagai sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupakan asas negara yang berarti kedudukan tertinggi, oleh karena itu Pancasila sekaligus menyusun landasan ideal arturan – aturan di Indonesia. Oleh karena itu semua undang-undang baik terpusat maupun daerah tidak menyimpang dari prinsip Pancasila atau harus bersumber dari nilai-nilai Pancasila.
- Sebagai Cara Hidup yang merupakan pedoman nilai Pancasila dan pegangan dalam pembangunan bangsa dan negara agar berdiri teguh dan tahu arah dalam menyelesaikan masalah ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya sebagai serta pertahanan dan keamanan.
- Sebagai ruh dan kepribadian bangsa Indonesia, nilai-nilai Pancasila mencerminkan kepribadian bangsa karena nilai-nilai dasar kristalisasi nilai-nilai budaya asli Indonesia, bukan diambil dari bangsa lain.
- Dalam kesepakatan bangsa luhur bangsa Indonesia, Pancasila lahir dari musyawarah para pendiri bangsa (founding fathers). Seperti halnya para wakil bangsa, yang dihasilkan Pancasila itu beralasan moral, sisio kultural. Moral dalam arti tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama yang berlaku di Indonesia, cerminan makna sosial budaya budaya Indonesia, oleh karena itu Pancasila merangkul seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang majemuk.
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Ide tentang Pancasila sebagai ideologi secara terbuka mulai berkembang sejak tahun 1985. Namun semangatnya tumbuh sejak Pancasila sendiri ditetapkan sebagai dasar negara (Emran, 1994: 38). Sebagai suatu ideologi, Pancasila menjadi pedoman dan acuan kita dalam menjalankan kegiatan di segala bidang, sehingga sifatnya harus terbuka, luwes dan serba guna serta tidak tertutup yang akan membuatnya kaku kadaluwarsa. Seperti dikemukakan Alfian, Pancasila sudah dikualifikasikan sebagai ideologi terbuka. Hal ini terlihat dari sifat-sifat yang melekat pada Pancasila dan kekuatan yang terkandung di dalamnya, yaitu ketaatan kualitas tiga dimensi.
Yang dimaksud dengan ideologi terbuka, Pancasila Pancasila adalah ideologi yang dapat beradaptasi dengan era perkembagan tanpa mengubah nilai-nilai dasarnya. Ini tidak berarti bahwa nilai-nilai dasar Pancasila dapat diubah dengan nilai dasar yang lain sama saja dengan meniadakan Pancasila atau meniadakan jati diri / jati diri bangsa Indonesia (AL Marsudi, 2000: 62). Pancasila sebagai ideologi secara terbuka mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar Pancasila yang dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika bangsa Indonesia dan tuntutan zaman secara kreatif sesuai dengan tingkat kebutuhan dan perkembangan bangsa Indonesia itu sendiri.
Tekad kami untuk menjadikan Pancasila sebagai landasan tunggal dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai catatan, istilah Pancasila sebagai landasan tunggal dihapuskan dengan ketetapan MPR tahun 1999, namun pencabutan ini kita artikan sebagai fungsi utama mengembalikan Pancasila sebagai negara. Dalam kapasitasnya sebagai landasan Negara, hendaknya menjadi ruh Pancasila (volkgeits) bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa, khususnya dalam pengembangan Pancasila sebagai ideologi secara terbuka. Selain itu ada faktor lain yaitu tekad bangsa Indonesia untuk menjadikan ideologi alternatif Pancasila sebagai dunia.
JojoExpense
Kamu bekerja sesuai dengan kebutuhan kamu, jangan berlebihan. Jika kamu merasakan kekurangan dalam gaji, maka kamu bisa melakukan negosiasi dengan atasan kamu untuk menaiki gaji kamu sesuai dengan nilai kemampuan yang kamu punya.
Jika kamu sebagai pebisnis, kamu harus memperhatikan juga kebutuhan-kebutuhan dari karyawan kamu agar mereka tidak melakukan KKN ini. Mungkin kamu bisa memakai aplikasi dari Jojonomic yaitu JojoExpense. Disitu kamu dapat mengelola keuangan kamu secara transparan saat kapanpun dan dimanapun.
