Apa Saja Perbedaan IFRS dan PSAK dalam Standar Akuntansi?

buku besar

IFRS dan PSAK sangat berpengaruh pada laporan keuangan suatu perusahaan. Hal ini karena kedua standar tersebut dibutuhkan untuk membentuk kesamaan prosedur dalam menjelaskan bagaimana laporan keuangan disusun dan disajikan.

Perbedaan IFRS dan PSAK juga sangat menonjol lho, dan wajib kamu ketahui untuk pencatatan akuntansi di perusahaan kamu.

Nah, sebelum membuat laporan keuangan, yuk cari tahu dulu pengertian, manfaat, dan perbedaan dari IFRS dan PSAK supaya analisa laporan keuangan perusahaan kamu lebih akurat dan lengkap!

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Pengertian PSAK dalam Akuntansi

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yaitu suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan.

SAK atau Standar Akuntansi Keuangan merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun 1995, menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. Jadi, sudah sangat resmi dan lama digunakan di negara kita ini.

Di Indonesia sendiri, SAK merupakan terapan dari beberapa standar akuntansi yang sudah ada seperti, IAS, IFRS, ETAP, GAAP.

Selain itu, PSAK juga terbagi menjadi dua kategori besar, yaitu PSAK Syariah dan juga SAP. Apa saja pengertian dari kedua PSAK ini?

PSAK Syariah

Pertama, PSAK Syariah ini digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non-syariah.

Dalam PSAK Syariah ini, pengembangan dilakukan dengan model PSAK umum, tapi jenis ini berbasis syariah dengan mengacu kepada fatwa MUI.

Diketahui, PSAK Syariah ini berada dalam PSAK 100-106 yang terdiri dari :

  • Kerangka Konseptual
  • Penyajian Laporan Keuangan Syariah
  • Akuntansi Murabahah
  • Musyarakah
  • Mudharabah
  • Salam
  • Istishna

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

SAP

Bisa diartikan, SAP adalah Standar Akuntansi Pemerintah yang diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan.

Lalu, SAP ini ditetapkan sebagai PP (Peraturan Pemerintah) yang diterapkan untuk entetitas pemerintah, dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

Ini tercantum pada PP Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005, tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PP SAP). Kamu bisa menyusun SAP dengan tahapan-tahapan berikut ini :

  • Identifikasi Topik untuk Dikembangkan Menjadi Standar
  • Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP
  • Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja
  • Penulisan draf SAP oleh Kelompok Kerja
  • Pembahasan Draf oleh Komite Kerja
  • Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan
  • Peluncuran Draf Publikasian SAP (Exposure Draft)
  • Dengar Pendapat Terbatas (Limited Hearing) dan Dengar Pendapat Publik (Public Hearings)
  • Pembahasan Tanggapan dan Masukan Terhadap Draf Publikasian
  • Finalisasi Standar

Jadi, SAP disusun hanya untuk instalasi kepemerintahan, baik pusat maupun daerah untuk menyusun laporan keuangan dalam pemerintahan.

Pemerintah juga mengharapkan dengan adanya SAP, maka akan ada transparansi, partisipasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, sehingga bisa mewujudkan pemerintahan yang baik dan lancar.

Pengertian IFRS dalam Akuntansi

Kamu sudah pernah mendengar istilah ini sebeumnya belum? IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB).

Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia lho, yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC) , dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).

Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi.

Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999 dalam Intan Immanuela, puslit2.petra.ac.id).

Manfaat IFRS dan PSAK

IFRS dan PSAK masing-masing memiliki manfaat penting dalam pembuatan laporan keuangan, yaitu:

Manfaat IFRS

Penerapan IFRS memiliki manfaat sebagai berikut :

  • Meningkatkan daya banding laporan keuangan
  • Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal Internasional
  • Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan
  • Mengurangi biaya pelaporan keuangan perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis
  • Membuat kualitas pelaporan keuangan meningkat menuju best practice

Manfaat lain dari SAK ETAP antara lain :

  • Lebih mudah implementasinya dibandingkan PSAK-IFRS karena lebih sederhana
  • Walaupun sederhana namun tetap dapat memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan
  • Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai dengan kondisi di Indonesia serta dibuat lebih ringkas
  • SAK ETAP masih memerlukan profesional judgement namun tidak sebanyak untuk PSAK-IFRS
  • Tidak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan PSAK lama, namun ada beberapa hal yang diadopsi/modifikasi dari IFRS/IAS

Perbedaan IFRS dan PSAK

Ada beberapa perbedaan IFRS dan PSAK yang wajib kamu pahami sebelum membuat laporan keuangan, yaitu :

Kerangka Dasar

No.PerbedaanIFRSPSAKEfek Konvergensi
1Cangkupan pengaturanDesain IFRS diperuntukan untuk entitas yang bersifat profit oriented dan SME (Small Medium Enterprise). IFRS belum mengatur standar akuntansi untuk perusahaan berbasis syariah.SAK diperuntukan untuk Entitas yang bersifat profit-oriented, Nirlaba, UKM, dan perusahaan berbasis syariah.Akan ada penerapan standar yang bersifat setengah-setengah terhadap perusahaan yang berbasis syariah
2Kerangka DasarMemungkinkan penilaian aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud menggunakan nilai wajar. Laporan keuangan disajikan dengan basis true and fair (IFRS Framework par 46)Sama seperti IFRS, PSAK memberikan alternatif penggunaan nilai wajar untuk menilai kembali aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud. Laporan keuangan disajikan dengan basis “fairly stated” (kerangka dasar par 46) 
3Pernyataan kepatuhan akan standarEntitas harus membuat pernyataan eksplisit tentang kepatuhan akan standar IFRSEntitas tidak harus membuat pernyataan kepatuhan akan SAKHarus dibuat pernyataan eksplisit akan kepatuhan pada PSAK di CALK
4Prinsip Ketetapan Waktu(Timeliness)Tidak diatur secara khusus kapan entitas menyajikan laporan keuanganDianjurkan agar entitas menyajikan laporan keuangan paling lama 4 bulan setelah tanggal neracaPerlunya penyesuaian aturan terkait dengan kewajiban entitas untuk memenuhi kewajiban perpajakan dalam menyampaikan SPT Tahunan paling lambat tanggal 31 maret untuk WP Orang Pribadi dan 30 April untuk WP Badan
5Basis StandarMenganut standar akuntansi berbasis prinsip untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan keterbantingan laporan keuangan antar entitas secara global.Menganut standar akuntansi berbasis aturan. 
6Prinsip KonservatifTidak lagi mengakui prinsip konservatif, namun diganti dengan prinsip kehati-hatianMasih mengakui prinsip konservatif 

Persedian (IAS 2; PSAK 14 REV 2008)

No.PerbedaanIFRSPSAKEfek Konvergensi
1Pengukuran biayaPengukuran persedian berdasarkan biaya atau net realizable value (nilai realisasi bersih) mana yang lebih rendahSama dengan IFRS persedian harus diukur berdasarkan biaya atau realisasi neto, mana yang lebih rendah 
2Penggunaan Metode LIFOIFRS melarang penggunaan metode (Last In First Out). Hanya boleh memggunakan metode FIFO atau rata-rata tertimbangDalam PSAK No. 14 Rev 1994, penggunaan metode LIFO masih diperbolehkan. Namun dalam revisi tahun 2008 penggunaan metode. LIFO sudah dilarang. Hanya digunakan metode FIFO (First In First Out) rata-rata tertimbangDiperlukan penyesuaian aturan terhadap pelarang metode LIFO dalam konteks perpajakan.

Alasan penggunaan Standar Akuntansi Keuangan

Tak bisa dipungkiri, Indonesia memiliki pasar modal yang sangat bisa diandalkan di kawasan Asia karena mampu memberikan pendapatan terbesar di dunia. Tak heran jika kemudian banyak investor asing maupun dalam negeri yang berlomba-lomba untuk berinvestasi di Indonesia. Inilah yang membuat penerapan SAK dalam setiap perusahaan sangat bermanfaat bagi para investor pasar modal asing untuk memutuskan berinvestasi atau tidak.

Dengan adanya keseragaman bentuk akuntansi yang berlaku secara internasional, tentu bakal membuat laporan keuangan suatu perusahaan bisa digunakan secara global pula.

Manfaat Standar Akuntansi Keuangan bagi beberapa pihak

Tahukah kamu, Standar Akuntansi Keuangan atau SAK ternyata menyimpan segudang manfaat bagi beberapa pihak. Penasaran apa saja? Berikut ulasan selengkapnya yang perlu kamu ketahui.

Pemegang saham

Bagi para pemegang saham, informasi SAK membantu mereka dalam memantau pertumbuhan sekaligus kondisi keuangan perusahaan. Dengan demikian, para pemegang saham ini bisa tahu seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayar dividen kepada investor.

Investor atau penanam modal

Lain halnya dengan investor atau penanam modal, SAK berfungsi untuk mengetahui seberapa besar risiko dan kondisi keuangan suatu perusahaan. Melalui SAK, para investor ini juga bisa memutuskan tepat atau tidaknya berinvestasi pada perusahaan yang dimaksud.

Kreditur

SAK berguna untuk menilai kemampuan dalam membayar pinjaman atau pengembalian utang sesuai jangka waktunya bagi para kreditur. SAK juga bisa dijadikan acuan yang penting untuk memutuskan apakah suatu perusahaan layak diberi pinjaman atau tidak.

Pemasok

Demi menilai kemampuan bayar perusahaan pada saat jatuh tempo, pemasok atau supplier membutuhkan SAK. Dengan demikian, kredibilitas perusahaan dalam membayar pinjamannya bisa terlihat jelas.

Pemerintah

Standar Akuntansi Keuangan juga bisa digunakan oleh pemerintah untuk menentukan kebijakan jumlah pajak dan data statistik pendapatan nasional. Bukan itu saja, SAK juga bisa membantu perspektif pemahaman yang sama untuk investor asing dalam membaca laporan keuangan terkait atau investor asal Indonesia yang ingin melakukan ekspansi ke luar negeri.

Tujuan laporan keuangan PSAK

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan arus kas entitas. Selain itu, laporan keuangan juga bisa dijadikan pusat informasi kinerja keuangan. Tentu saja, hal ini sangat bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam setiap pembuatan keputusan ekonomi.

Pada dasarnya, laporan keuangan bisa jadi acuan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Adapun informasi yang disajikan laporan keuangan terdiri dari aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan-kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik, serta arus kas.

Contoh praktis laporan keuangan PSAK

Ada beberapa komponen laporan keuangan secara lengkap berdasarkan PSAK, yaitu sebagai berikut:

Laporan posisi keuangan pada akhir periode

Perlu kamu ketahui, neraca adalah bagian dari jenis laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi. Di dalamnya menunjukkan informasi posisi keuangan perusahaan di akhir periode tersebut.

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif

Adapun penghasilan komprehensif lain yang dimaksud adalah perubahan aset atau liabilitas yang tidak memengaruhi laba pada periode berjalan. Selain itu, ada juga selisih revaluasi aset tetap, perubahan nilai investasi available for sales, dampak transaksi laporan keuangan, penyajian dengan cara tunggal atau penyajian dengan dua tipe laporan (laba rugi dan komprehensif).

Laporan perubahan ekuitas selama periode

Berdasarkan PSAK 1 revisi 2009 mengenai penyajian laporan keuangan, laporan perubahan ekuitas untuk suatu periode berisi informasi atau memiliki unsur sebagai berikut:

  • Total laba rugi dengan penyajian terpisah untuk jumlah yang dialokasikan bagi pemilik induk suatu perusahaan dan kepentingan non-pengendali.
  • Dampak dari setiap penerapan retrospektif atau penyajian kembali untuk setiap komponen modal. Umumnya, hal ini ditunjukkan dengan penyesuaian terhadap saldo laba awal di periode tersebut.
  • Rekonsiliasi atas segala bentuk perubahan selama periode berjalan untuk semua komponen modal terkait yang dihasilkan dari laba rugi dan pendapatan komprehensif lain. Selain itu juga transaksi dengan para pemilik perusahaan. Contohnya, penarikan modal atau tambahan modal.
  • Dividen yang diakui beserta jumlah per lembar saham. Post ini juga bisa disajikan dalam catatan atas laporan keuangan perusahaan.

Laporan arus kas selama periode

Tujuan dari pernyataan ini adalah menyajikan syarat untuk beberapa ketentuan atas segala informasi perubahan historis dalam kas dan setara kas suatu entitas. Hal ini disampaikan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikannya berdasarkan pendanaan, aktivitas operasional dan investasi selama suatu periode.

Entitas melaporkan arus kas dari setiap aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu metode berikut ini:

  • Metode langsung yang memungkinkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto beserta pembayarannya diketahui.
  • Metode tidak langsung yang memungkinkan laba atau rugi disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh transaksi yang bersifat non-kas, akrual dari penerimaan, atau penangguhan. Selain itu juga untuk pembayaran kas operasi di masa lalu atau masa depan dan pos penghasilan atau beban terkait arus kas investasi maupun pendanaan.

Catatan atas laporan keuangan

Pada poin ini, catatan yang dimaksud berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan penting lainnya.

Laporan posisi keuangan pada awal periode

Ketentuan ini menyatakan, bahwa laporan posisi keuangan pada awal terdekat, sebelumnya ketika entitas menerapkan kebijakan akuntansi retrospektif. Bisa juga saat entitas tersebut menyajikan kembali pos-pos laporan keuangan atau saat entitas mengklarifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

Fungsi laporan keuangan perusahaan

Berdasarkan pengertiannya, laporan keuangan ini dibuat karena memiliki banyak fungsi sekaligus manfaat bagi pimpinan perusahaan. Lantas, seperti apa fungsi yang dimaksud terkait bisnis tersebut?

Mengetahui kondisi usaha secara nyata

Kehadiran laporan semacam ini berfungsi untuk mengetahui dan menilai kondisi perusahaan kamu. Apabila pencatatan keuangan mengalami kerugian, maka bisa dipastikan perusahaan tidak akan berkembang atau bahkan sebaliknya. Berdasarkan hal tersebut, pihak pimpinan tentu bisa menentukan sikap apa yang tepat untuk melanjutkan usaha atau justru menutupnya karena menanggung sejumlah kerugian.

Bahan perbaikan

Laporan keuangan sengaja dibuat agar perusahaan bisa melakukan perbaikan dari setiap kegiatan usahanya. Setiap laporan yang disebutkan akan jadi bahan evaluasi dalam mencari solusi. Saat perusahaan mengalami krisis, maka harus segera dicari penyebab sekaligus solusinya. Dengan begitu, ketika perbaikan ini telah berjalan baik, perusahaan bisa belajar dari kesalahan lalu supaya tidak terulang kembali.

Bahan pertanggungjawaban perusahaan

Laporan keuangan berfungsi sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dalam memberikan bukti kegiatan usaha kepada para investor ataupun pemerintah di setiap aspek keuangan, pajak, dan lain sebagainya. Pada saat investor mulai mempercayai perusahaan tersebut, maka secara otomatis perusahaan harus memiliki laporan keuangan yang detail beserta manajemen yang baik.

Ketahuilah, laporan keuangan bisa kamu jadikan sebagai hasil pembukuan suatu bisnis. Biasanya, laporan ini berisi seluruh data keuangan secara menyeluruh sehingga Anda bisa mengetahui secara pasti kesehatan dari keuangan bisnis itu sendiri dengan baik. kamu juga bisa membuat perencanaan bisnis yang lebih matang di setiap laporan keuangan. Sebab, kamu bisa melakukan pengecekan data berulang secara faktual.

Sekarang kamu sudah mengenal tentang definisi dan perbedaan IFRS dan PSAK, kan? Selain untuk keseragaman laporan keuangan, kedua standar akuntansi tersebut juga diperlukan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, dan memudahkan auditor dalam membuat menghitung dan mengeceknya.

IFRS dan PSAK juga memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.

Nah, kalau kamu mau lebih mudah lagi mencatat dan membuat laporan keuangan, kamu bisa menggunakan aplikasi JojoExpense dari Jojonomic ini!

Jojonomic

Laporan keuangan perusahaan kamu akan terbukti lebih lengkap dan akurat dan pastinya cepat dengan sistem otomatisnya yang bisa kamu pantau dimanapun dan kapanpun! Tidak perlu khawatir karena privasi nya juga terjamin lho! Mau lebih produktif dan efisien? Yuk, gunakan JojoExpense dari sekarang! Jangan ketinggalan ya!