IMF Adalah – Definisi, Peran Penting dan Syarat Bagi Peminjam

IMF adalah

Belakangan, masyarakat dihebohkan dengan utang Indonesia yang telah mencapai angka hampir Rp 6000 triliun. Bahkan baru-baru ini, Indonesia juga dilaporkan telah melakukan pinjaman sebesar USD 500 juta yang setara dengan Rp 7 triliun. Dana pinjaman tersebut digunakan untuk membantu kondisi keuangan negara yang sedang berada dalam guncangan karena situasi pandemi serta bencana alam yang belakangan banyak terjadi.

Seperti yang kita tahu, kondisi ekonomi masyarakat beberapa bulan terakhir banyak yang mengalami penurunan. Di mana hal tersebut disebabkan oleh pandemi virus corona yang tak kunjung kian mereda. Hal tersebut menyebabkan seluruh sistem serta elemen masyarakat yang bergerak di bidang ekonomi hingga kesehatan harus pintar-pintar membuat kebijakan yang akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup warganya.

Nah, dalam praktek untuk membantu memulihkan kondisi ekonomi di dalam negeri, Indonesia pun memutuskan untuk kembali mengambil pinjaman dengan nominal hingga Rp 7 triliun pada Bank Dunia. Namun tahukah Anda bahwa tak hanya Bank Dunia saja yang dapat menjadi kreditur bagi negara yang terserang krisis dan sedang membutuhkan pinjaman dana besar-besaran untuk pemulihan ekonomi akibat krisis?

Salah satu, organisasi resmi yang dinaungi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yakni, Dana Moneter Internasional atau IMF (International Monetary Fund).

Apa itu IMF? Pada artikel berikut, Jojonomic akan memberikan Anda informasi lengkap dan seluk beluknya.

Definisi IMF adalah?

definisi imf adalah

IMF adalah organisasi internasional yang memiliki lebih dari 180 anggota negara di dunia. IMF adalah organisasi yang bergerak di sektor ekonomi yang dibentuk pada tahun 1944 dan didirikan pada 27 Desember 1945.

Secara sederhana, IMF adalah wadah bagi para negara yang ingin mempererat kerjasama moneter, mendorong perdagangan internasional, mengutamakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan di dunia.

Mempunyai visi yang sangat hebat, IMF adalah lembaga yang dapat menawarkan solusi bagi negara-negara yang sedang mengalami krisis dan membutuhkan dana untuk pemulihan ekonomi.

Tujuan IMF

IMF membantu negara-negara yang tengah dilanda krisis dengan memberikan dukungan keuangan kepada negara tersebut. Hal ini bertujuan untuk menciptakan ruang gerak saat negara-negara krisis tersebut menerapkan kebijakan penyesuaian.

Berbeda dengan Bank Dunia yang lebih berfokus pada proyek-proyek hingga program pembangunan jangka panjang dalam syarat peminjaman mereka. IMF lebih berfokus pada kebijakan yang akan diterapkan oleh negara krisis yang meminta bantuan dalam upaya penyembuhan ekonomi.

IMF adalah lembaga yang siap membantu anggota lembaga mereka termasuk di antaranya, negara maju maupun negara berkembang. Intinya semua negara yang mengalami kesulitan dalam neraca pembayaran dengan memberikan kredit jangka pendek hingga menengah. IMF menyediakan pembiayaan pencegahan untuk membantu dan mencegah dan menjamin terhadap krisis.

Syarat Peminjaman Anggota IMF

Syarat Pinjaman Anggota IMF

Syarat peminjaman yang dilakukan oleh anggota IMF dilakukan dengan adanya diskusi yang dilakukan oleh staf internal organisasi tersebut dengan pemerintah. Tujuannya adalah untuk menilai situasi ekonomi dan keuangan hingga ukuran kebutuhan pembiayaan negara peminjam secara menyeluruh. Kesepakatan tentang program ekonomi harus terjadi antara negara tersebut dengan IMF sebelum pinjaman dapat dicairkan.

Terdapat setidaknya beberapa instrumen pinjaman yang ditawarkan oleh IMF kepada anggota mereka yang dikategorikan dalam beberapa tingkatan pendapatan suatu negara. Misalnya instrumen peminjaman bagi negara miskin yang berpandapatan rendah akan berbeda dengan instrumen peminjaman yang ditawarkan untuk negara maju berpendapatan rendah, begitupun bagi negara-negara yang telah kuat dalam ekonomi.

Instrumen peminjaman hingga kebijakan yang disepakati dengan IMF disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan dari negara tersebut. Tidak hanya dari kebutuhan, kondisi krisis pun ikut diperhatikan oleh IMF. Instrumen pinjaman IMF bisa saja berbeda untuk setiap krisis yang dialami oleh negara peminjam.

Jadi pinjaman IMF biasanya dibarengi dengan adanya tindakan dari kebijakan yang bersifat korektif untuk memulihkan negara dari krisis. Oleh karena itu, pembiayaan yang dilakukan IMF memfasilitasi penyesuaian kebijakan yang bertahap dan sangat dipertimbangkan dengan hati-hati. Karena kebijakan itu nantinya akan berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi termasuk lapangan kerja hingga sektor usaha masyarakat negara tersebut.

Kebijakan-kebijakan yang juga akan bervariasi tergantung pada keadaan negara dengan mempertimbangkan masalah yang terjadi karena krisis atau menimbulkan krisis selanjutnya di bidang lain.

Jadi dalam hal ini, IMF menawarkan pembiayaan dalam bentuk pinjaman dengan adanya kesepakatan terkait kebijakan-kebijakan untuk pemulihan ekonomi. Namun hal tersebut tetap akan mendapatkan pengawasan dari IMF dengan melakukan pertimbangan terhadap kondisi negara hingga jenis krisis yang terjadi pada negara tersebut.

Perbedaan IMF dan Bank Dunia

Perbedaan IMF dan World Bank

Berdasarkan informasi dari situs resmi IMF, lembaga ini jelas mempunyai perbedaan dengan bank dunia, baik dari syarat hingga instrumen peminjaman. IMF berfokus pada kebijakan-kebijakan yang lahir untuk pemulihan ekonomi akibat krisis sementara Bank Dunia membantu pembiayaan dalam proyek hingga program jangka panjang untuk pembangunan negara berkembang yang miskin dengan GNP per kapita yang kurang dari USD 865 setahun.

Indonesia belakangan mendapatkan ramalan positif dari IMF terkait kebijakan baru yang dikeluarkan Indonesia dalam upaya penguatan ekonomi karena krisis dengan terciptanya kebijakan Omnibus Law.

Tim IMF yang dipimpin oleh Thomas Helbling mengatakan bahwa Indonesia telah merespon kebijakan yang berani, komprehensif dan terkoordinasi untuk mengatasi kesulitan ekonomi yang terjadi akibat pandemi Covid-19.

Salah satu kebijakan yang disinggung dan paling banyak disorot belakangan ini adalah Omnibus Law. Tim IMF menilai Omnibus Law tentang penciptaan lapangan kerja harus membantu menurunkan hambatan untuk investasi yang nantinya dilakukan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan produktivitas negara.

Tidak hanya itu, IMF juga memuji Indonesia dalam kebijakan Indonesia untuk ekonomi yang berkaitan dengan lingkungan.

Penutup

Jojo Expense

Demikianlah artikel mengenai IMF dari kami kali ini. Dari penjelasan singkat di atas dapat disimpulkan bahwa lembaga IMF berbeda dengan Bank Dunia, namun memiliki peran yang hampir sama. Keduanya sama-sama memiliki tugas untuk memberikan pinjaman pada negara yang membutuhkan bantuan keuangan.

Hanya saja pada IMF lebih berfokus untuk membantu memecahkan permasalahan ekonomi dalam jangka pendek. Sedangkan untuk Bank Dunia sendiri berfokus pada jangka panjang yang umumnya berkaitan dengan program pembangunan berkelanjutan.

Dalam prakteknya, tak hanya negara saja yang membutuhkan pengelolaan dana keuangan dengan baik. Setiap lini bisnis atau usaha pun juga memerlukan manajemen finansial yang terstruktur. Dalam hal ini, perusahaan perlu memberikan atensi lebih terhadap arus kas bisnisnya yang berkaitan dengan uang masuk dan keluar.

Jojo Expense dapat dijadikan solusi untuk membantu mengatasi permasalahan dalam mengelola keuangan perusahaan. Aplikasi ini didesain khusus untuk meningkatkan efektivitas serta efisiensi dalam manajemen pengeluaran hingga 76 persen.

Dibekali dengan fitur yang cukup lengkap mulai dari Budget Controlling, Mobile Approval, Cash Advance, Reimbursement Online, Capture Expense dan masih banyak lagi lainnya. Selain itu, perangkat ini juga dilengkapi teknologi mutakhir yang canggih berupa Intelligence OCR dan Realtime Geotagging yang memungkinkan Anda dapat terhindar dari risiko penipuan keuangan. Menarik, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Jojo Expense dan permudah cara Anda dalam mengelola keuangan perusahaan sekarang juga!