Inflasi dan Deflasi : Perbedaan, Jenis dan Pengaruhnya

Perekonomian suatu negara pasti berkaitan dengan yang namanya inflasi dan deflasi. Istilah ini  sering dikaitkan dengan kondisi perekonomian yang tidak baik apalagi jika inflasi tidak wajar atau tidak terkendali, dan deflasi terus-menerus. Dalam berbisnis, kamu juga harus mengetahui juga pengertian, jenis, dan pengaruh dari inflasi dan deflasi ini karena pastinya akan mempengaruhi penjualan dan produksi dari usaha kamu.

Nah, kamu mau tahu seputar inflasi dan deflasi ini untuk keberlangsungan bisnismu? Deflasi biasa terjadi di setiap negara dan itu akan memengaruhi seluruh sistem keuangan. Jika Anda seorang pebisnis, kedua hal ini juga menyangkut standar kebijakan mengenai harga produk yang akan dirilis untuk bisnis Anda.

Dengan pemahaman ini, Anda dapat menentukan jumlah barang yang akan naik atau turun. Karena alasan-alasan di atas, artikel berikut akan memberikan penjelasan umum dan penjelasan ahli tentang konsep inflasi dan deflasi. Berikut penjelasannya:

Pengertian Inflasi dan Deflasi

Massive Inflation May Be Coming, Because the US Government Has Cornered  Itself into a Fiscal End Game - Foundation for Economic Education

Jadi inflasi merupakan kenaikan harga barang secara umum, dimana terdapat kecenderungan terhadap peningkatan harga secara terus menerus dalam kurun waktu tertenu. Peristiwa kenaikan harga yang dimaksud bukan hanya dari satu atau dua barang saja lho, akan tetapi meluas pada hampir seluruh barang yang ada di suatu kota atau negara.

Sebaliknya, deflasi adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan harga-harga barang secara masif dan terus menerus pada periode yang singkat. Deflasi ini sangat bertolak belakang dengan inflasi yang menyebabkan kenaikan harga-harga barang secara umum. Oleh karena itu deflasi bisa diartikan juga dengan disinflasi atau penurunan tingkat inflasi dalam suatu negara.

Nah, jadi singkatnya inflasi ini merupakan kenaikan harga barang dibandingkan dengan periode sebelumnya, sedangkan deflasi merupakan penurunan harga barang yang jauh dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Inflasi dan Deflasi menurut para ahli

Menurut Parkin dan Bard, inflasi adalah peristiwa di mana mata uang nominal yang dapat dibayar masyarakat untuk jangka waktu tertentu meningkat. Ini disebut rasio mata uang terhadap komoditas. Sementara itu, menurut Nopirin, inflasi adalah kenaikan harga komoditas dalam kurun waktu tertentu, dan kenaikan ini terus berlanjut.

Suatu peristiwa yang terjadi karena kemampuan finansial masyarakat yang kuat untuk memperoleh suatu produk atau komoditas. Jika dilihat dari penuturan di atas, pengertian inflasi adalah kenaikan harga barang-dagangan dalam kurun waktu tertentu, karena adanya kenaikan rasio mata uang pembelian komoditi maka harga tersebut berlaku dalam jangka waktu yang terus menerus.

Menurut Stacia E. H. Sitohang, deflasi adalah kebalikan dari inflasi, yaitu harga turun. Oleh karena itu, deflasi disebut juga dengan deflasi. Pada saat yang sama, menurut Wikipedia, deflasi terjadi karena sangat sedikit uang yang beredar di masyarakat. Oleh karena itu, perusahaan harus menurunkan harga produk agar sesuai dengan daya beli tersebut.

Dengan demikian, dapat disimpulkan dari analisis di atas bahwa deflasi adalah penurunan harga semua komoditas secara terus menerus dalam kurun waktu tertentu, yang disebabkan oleh rendahnya proporsi uang yang dibayarkan oleh masyarakat. Jika peristiwa-peristiwa tersebut terjadi secara terus menerus, tentunya siklus perekonomian akan melambat. Banyaknya produk perusahaan yang ditarik, bahkan banyak perusahaan yang bangkrut.

Penyebab inflasi

Mau Dapat Uang Banyak? Coba ke Website Penghasil Uang Berikut! |  Lightbinding.net

Inflasi disebabkan oleh faktor-faktor berikut:

Efek tarikan permintaan

Efek tarik-permintaan menunjukkan bahwa dalam ekonomi di mana ekonomi tumbuh dengan kenaikan upah, orang akan memiliki lebih banyak uang untuk membeli barang dan jasa. Meningkatnya permintaan barang dan jasa akan menyebabkan perusahaan menaikkan harga yang mampu dijangkau konsumen untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan.

Efek penggerak biaya

Teori tersebut menyatakan bahwa ketika perusahaan menghadapi kenaikan biaya input bahan baku dan upah untuk produksi barang konsumsi, mereka akan mempertahankan profitabilitasnya dengan meneruskan kenaikan biaya produksi kepada konsumen akhir dalam bentuk kenaikan harga.

Nilai tukar

Ekonomi pasar luar negeri sangat bergantung pada nilai dolar. Dalam perekonomian perdagangan global, nilai tukar merupakan faktor penting dalam menentukan tingkat inflasi.

Uang Beredar

Pasokan mata uang (currency) yang berlebihan dalam perekonomian merupakan salah satu penyebab utama terjadinya inflasi. Hal ini terjadi ketika jumlah uang beredar / peredaran suatu negara tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi, sehingga menurunkan nilai mata uang tersebut.

Di era modern, banyak negara telah beralih dari metode tradisional menggunakan uang untuk menilai mata uang. Metode penilaian mata uang modern bergantung pada jumlah mata uang yang beredar, dan kemudian pemahaman masyarakat tentang nilai mata uang.

Hutang nasional

Ada banyak faktor yang mempengaruhi utang negara, termasuk pinjaman dan belanja negara. Ketika hutang suatu negara meningkat, setiap negara memiliki dua pilihan:

  1. Bisa menaikkan pajak secara internal.
  2. Anda bisa mencetak lebih banyak uang untuk melunasi hutang.

Penyebab deflasi

Deflasi dapat disebabkan oleh banyak faktor:

  1. Perubahan struktural di pasar modal. Ketika berbagai perusahaan yang menjual barang atau jasa yang serupa bersaing, ada kecenderungan untuk menurunkan harga untuk mengurangi keunggulan kompetitif mereka.
  2. Meningkatkan produktivitas. Inovasi dan teknologi dapat meningkatkan efisiensi produksi sehingga menurunkan harga barang dan jasa. Beberapa inovasi mempengaruhi produktivitas industri tertentu dan mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.
  3. Penurunan jumlah uang beredar. Penurunan jumlah uang beredar akan menurunkan harga barang dan jasa sehingga terjangkau oleh masyarakat.

Jenis-jenis Inflasi dan Deflasi

Inflation Pictures | Download Free Images on Unsplash

Inflasi dan deflasi memiliki beberapa jenis dalam menentukan perekonomian di suatu negara. Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenisnya yang kamu wajib ketahui:

Jenis inflasi berdasarkan tingkat keparahan, yaitu:

Inflasi Ringan

Pada jenis ini, inflasi yang memiliki tingkat kelajuan kurang dari 10% per tahun. Tingkat inflasi seperti ini biasanya terjadi di negara-negara berkembang yang sedang dalam tahap pembangunan. Inflasi ringan juga sering disebut dengan inflasi merangkak atau creeping inflation karena lajunya yang lambat.

Inflasi Sedang

Kemudian jenis inflasi selanjutnya memiliki laju antara 10% hingga 30% per tahunnya. Pada kondisi ini inflasi sudah cukup membuat perekonomian buruk. Dampak dari tingginya tingkat dan laju inflasi akan berpengaruh terhadap pergerakan peningkatan harga, penurunan pendapatan riil masyarakat khususnya kaum buruh. Sehingga ratio kenaikan upah dibandingkan dengan kenaikan harga akan selalu lebih kecil.

Inflasi Berat

Berada pada kondisi yang lebih membahayakan yaitu memiliki laju antara 30% hingga 100% per tahun. Pada tingkat ini kenaikan harga-harga sudah mencapai level sulit untuk dikendalikan. Belum lagi kondisi menjadi lebih buruk akibat para pelaku ekonomi yang melakukan spekulasi demi mengambil manfaat dari kondisi tersebut.

HyperInflation

Kenaikan barang terjadi bila laju inflasi melesat melebihi 100% per tahun. Kondisi ini dapat dilihat bila setiap harga mengalami kenaikan terus menerus dan nilai uang terus berkurang drastis. Hal ini pernah menimpa negara Venezuela dimana nilai uang di Venezuela berada pada level sangat rendah.

Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya

Ada beberapa faktor penyebab inflasi dimana inflasi disebabkan oleh permintaan dan desakan produksi maupun distribusi, yaitu:

Inflasi Dikarenakan Tingginya Permintaan (Demand Full Inflation)

Kondisi inflasi ini diakibatkan oleh tingginya permintaan terhadap barang yang disebabkan oleh besarnya likuiditas di pasar. Keadaan ini mempengaruhi perubahan harga. Peningkatan permintaan akan barang atau faktor produksi ini mengakibatkan peningkatan harga pada barang tersebut.

Kejadian inflasi pada kondisi ini timbul karena adanya kenaikan permintaan ketika situasi full employment yang berawal dari rangsangan jumlah berlebih likuiditas di pasar. Tingginya likuiditas ini juga dapat disebabkan dari kebijakan moneter dari bank sentral dalam mengatur jumlah uang beredar, kebijakan suku bunga hingga aktivitas spekulasi di industri keuangan.

Inflasi Dikarenakan Kenaikan Biaya Produksi (Cosh Push Inflation)

Selain karena tingginya permintaan, inflasi juga dapat disebabkan karena terjadinya perubahan di tingkat penawaran. Terjadinya kelangkaan produksi dan distribusi meski permintaan normal dapat memicu peningkatan harga yang sesuai dengan teori permintaan-penawaran.

Kemudian kondisi iniliah yang bisa disebabkan karena permasalahan teknis pada proses produksi, bencana, kelangkaan bahan baku, penimbunan, dll. Permasalahan yang sama dapat tejadi pada proses distribusi.

Jenis Inflasi Berdasarkan Asalnya

Ada 2 jenis inflasi berdasarkan asal atau lokasinya, yaitu:

Inflasi dari dalam negeri

Hal ini meliputi kerugian anggaran belanja negara secara berkelanjutan. Pada keadaan ini, pemerintah melalui bank sentral yaitu Bank Indonesia biasanya melakukan pencetakan uang baru untuk menutupi kebutuhan. Tapi, hal ini menyebabkan inflasi tingkat lanjut kalau tidak dikelola dengan benar lho. Terjadinya inflasi di dalam negeri juga bisa dikarenakan berbagai hal seperti gagal panen dan lemahnya daya beli masyarakat terhadap suatu produk.

Inflasi dari luar negeri

Mengakibatkan meningkatnya harga produk impor. Contoh inflasi ini biasa dialami oleh negara berkembang yang menggunakan bahan baku dari luar negeri dalam proses produksinya atau yang melakukan perdagangan internasional.

Jenis-jenis Deflasi

Kemudian ada 2 jenis deflasi nih atau penurunan harga barang dalam suatu negara, yaitu:

  1. Deflasi Strategis. Merupakan deflasi yang timbul akibat dari ditetapkannya kebijakan terkait pengendalian gejala konsumsi yang berlebihan dalam rangka menekan kenaikan harga di pasar.
  2. Deflasi Sirkulasi. Deflasi ini muncul pada masa transisi dari ekonomi yang stabil menuju kemerosotan ekonomi. Kondisi ini timbul karena adanya ketidakseimbangan antara konsumsi dan daya produksi. Keadaan tersebut akan menyebabkan penurunan harga di pasaran pada resesi ekonomi di mana diawali dengan berkurangnya kebutuhan masyarakat pada barang ekonomis secara besar-besaran.

Pengaruh Inflasi dan Deflasi

Inflasi dan deflasi pastinya memberikan dampak atau pengaruh dalam keadaan ekonomi di masyarakat. Apa saja pengaruh dari kenaikan dan penurunan barang ini?

Pengaruh Inflasi

Ada beberapa pengaruh inflasi atau kenaikan barang dalam ekonomi suatu negara, yaitu:

Terjadinya permasalahan pada neraca pembayaran

Timbulnya inflasi yang tidak terkendali akan mengakibatkan harga barang impor meningkat sehingga membuat produksi dalam negeri menjadi lesu. Arus uang ke luar negeri akan lebih banyak dibandingkan yang masuk sehingga mengakibatkan kerugian atau defisit pada neraca pembayaran dan menurunnya nilai tukar rupiah.

Inflasi menyebabkan ketidakpastian ekonomi di masa yang akan datang

Apabila kenaikan terjadi, pemerintah perlu betul-betul konsentrasi supaya inflasi tidak berkembang di luar kendali. Hal ini dikarenakan kalau inflasi sudah di luar batas normal, maka akan terjadi ketidakstabilan ekonomi. Kemudian, situasi ini bisa mempengaruhi para investor ataupun pengusaha sebagai pelaku perekonomian, dan bisa merugikan bisnis.

Mendorong Penanaman Modal Spekulatif

Ketika inflasi terjadi, para pemilik modal akan cenderung untuk melakukan suatu investasi yang spekulatif. Contoh dari investasi spekulatif ini yaitu membeli aset berupa tanah, bangunan atau barang-barang berharga yang dianggap lebih menguntungkan. Karena para pemilik modal menghindari investasi produktif yang belum pasti bisa menghasilkan kedepannya dan mengincar keuntungan.

Pengaruh Deflasi

Deflasi memiliki beberapa pengaruh bagi aktivitas perekonomian masyarakat, yaitu:

  1. Berkurangnya jumlah uang beredar. Hal ini dikarenakan pendapatan setiap perusahaan atau individu sebagai penjual atau produsen yang menurun, apalagi dalam waktu yang cukup lama.
  2. Aktivitas ekonomi yang terhambat. Kegiatan jual-beli juga bisa terhambat sehingga mempengaruhi kestabilan ekonomi di suatu negara.
  3. Efek domino dari Lesunya aktivitas ekonomi. Timbulnya efek berkelanjutan seperti menurunnya nilai dan investasi saham, menurunnya nilai property, dan bahkan bisa terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) serentak di dalam suatu perusahaan. Sekarang kamu sudah mengerti kan, apa yang dimaksud dengan inflasi dan deflasi beserta jenis dan pengaruhnya dalam perekonomian? Karena itu, dibutuhkan keseimbangan antara jual-beli dalam kegiatan ekonomi sehari-hari supaya harga barang dan modal tetap normal dan terkendali sehingga keuangan stabil.
inflasi dan deflasi

Nah, kalau kamu mau membuka usaha sendiri atau sudah mempunyai usaha, supaya lebih praktis dan akurat dalam mengelola laporan keuangan kamu, kamu bisa menggunakan aplikasi JojoExpense dari Jojonomic yang keren ini. Pencatatan pemasukan dan pengeluaran kamu bisa lebih teratur dan jelas dengan sistem otomatisnya sehingga kamu bisa lebih produktif dalam berbisnis. Pastinya bisa membawa banyak keuntungan, kan? Tidak perlu khawatir, karena privasi dari semua data sangat terjamin keamanannya. Yuk, tunggu apa lagi? gunakan aplikasi JojoExpense ini sekarang juga!