Memahami Integrasi Ekonomi ASEAN Beserta Pratiknya

Pernah dengar kata integrasi? Atau mungkin kamu pernah menggunakannya untuk nama sebuah kegiatanmu? Dalam artikel kali ini, kita akan coba bahas soal integrasi, khususnya yang terkait dengan dunia ekonomi.

Oops! We could not locate your form.

Kita akan coba bahas mulai dari pengertian, hingga contoh dari integrasi ekonomi. Kamu perlu mengetahui dan mempelajarinya. Jika kamu adalah seorang pengusaha yang mendambakan produkmu bisa mendunia, atau ingin meluaskan pasar, mungkin salah satu hal yang harus kamu pelajari adalah interasi ekonomi ini. Langsung saja, yuk kita bahas poin-poinnya berikut ini.

Pengertian Integrasi

Bagian awal artikel ini akan kita mulai dengan pembahasan terkait pengertian dari kata integrasi. Acuan paling sederhana dan yang pertama adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),  yakni pembauran hingga menjadi sesuatu yang utuh atau bulat.

Pengertian lain menyebutkan, integrasi berarti sebuah sistem yang mengalami pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Sedangkan jika kita mengacu pada Bahasa Inggris, integrasi diartikan dengan integration, yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan.

Mungkin dapat kita simpulkan, bahwa integrasi berarti penggabungan hal-hal yang tadinya terpisah, menjadi satu kesatuan utuh yang baru. Namun bagaimana dengan integrasi ekonomi? Berikut akan kita bahas maksud dari integrasi ekonomi.

Integrasi Ekonomi

Jika kamu mengikuti isu MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang sempat menarik perhatian masyarakat Indonesia beberapa tahun lalu. Mungkin kamu sudah pernah atau bahkan sering mendengar istilah integrasi ekonomi.

Dalam buku Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, Javanovic mengartikan integrasi ekonomi sebagai sebuah proses, dimana suatu negara berusaha meningkatkan tingkat kemakmurannya. Dalam upaya tersebut, integrasi merupakan salah satu kebijakan atau strategi yang efisien, ketimbang negara melakukan kebijakan unilateral.

Pengertian lain datang dari United Nation Conference on Trade and Development (UNCTAD). UNCTAD mengatakan, integrasi ekonomi merupakan kesepakatan yang dilakukan, untuk memfasilitasi perdagangan internasional dan pergerakan faktor produksi lintas negara.

Hal yang perlu diperhatikan ketika membahas soal integrasi ekonomi, adalah perbedaannya dengan integrasi keuangan. Keberadaan integrasi ekonomi dan integrasi keuangan merupakan pembagian sektoral dari sebuah aktivitas integrasi.

Perbedaan antar keduanya, jika integrasi ekonomi merupakan upaya integrasi di sektor riil untuk mencapai pertumbuhan ekonomi. Sedangkan integrasi keuanagn merupakan merupakan integrasi yang berfokus pada kerja sama dan memelihara stabilitas keuangan.

Konsep-konsep Integrasi Ekonomi

Dalam pengaplikasiannya, integrasi ekonomi tidak mutlak atau tidak sekadar pada hal terkait ekonomi. Ada beberapa hal lain yang turut mempengaruhinya. Untuk memahami lebih jauh, salah satu hal yang perlu kita pahami terkait integrasi adalah konsep-konsep yang ada di dalamnya. Yuk kita coba bahas.

Integrasi Pasar dan Integrasi Kebijakan

Pertama adalah integrasi pasar dan integrasi kebijakan. Maksudnya, dalam suatu proses integrasi ekonomi, perlu adanya integrasi pasar antar negara-negara yang menjadi bagian dari aktivitas ini. Sebelum integrasi pasar tersebut dilakukan, maka hal yang perlu dikerjakan adalah integrasi kebijakan.

Integrasi pasar, akan ditandai dengan adanya pergerakan pasar yang dipengaruhi oleh supply and demand. Hal tersebut akan mempengaruhi pelaku pasar peserta integrasi. Nantinya aktivitas barang dan jasa akan terlihat meningkat dalam suatu union.

Sedangkan integrasi kebijakan adalah integrasi dalam ranah kebijakan ekonomi. Biasanya, peserta integrasi akan membuat satu kebijakan bersama terkait ekonomi yang harus dipatuhi oleh semua anggota.

Ambigiusitas Integrasi Ekonomi

Selanjutnya adalah timbulnya rasa ambigu dalam integrasi ekonomi. Dalam suatu integrasi ekonomi, akan ditemukan dua aturan yang saling berseberangan. Hal tersebut dipengaruhi oleh kemungkinan adanya aturan terkait pelarangan penjualan yang muncul bersamaan dengan aturan izin penjualan.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Dua aturan itu muncul berdasarkan adanya dua kepentingan, kepentingan untuk menambah dan membatasi. Perbedaan aturan ini dapat berlaku di berbagai tingkat integrasi, seperti regional, plurilateral, hingga bilateral.

Keuntungan dan Kerugian Integrasi Ekonomi

Sebagaimana yang lainnya, setiap hal, kebijakan, ataupun kegiatan memiliki kelebihan dan kekurangannya. Pun dengan integrasi ekonomi. Ada beberapa hal yang menjadi keuntungan suatu negara ketika menjadi bagian dari integrasi ekonomi, dan ada pula kerugiannya. Berikut akan kita bahas satu persatu.

Keuntungan

Pertama, akan kita bahas dari keuntungan, atau manfaat yang bisa didapat oleh peserta integrasi ekonomi. Integrasi ekonomi menjanjikan manfaat ekonomi. Baik dari sudut pandang pelaku ekonomi, juga bagi perekonomian kawasan.

Melalui integrasi ekonomi, akan ada aktualisasi dan peningkatan kualitas pasar. Diharapkan pasar dapat meningkatkan nilai jual dan variasi kualitas produknya. Hal tersebut baik pelaku pasar dalam satu negara ataupun antar negara anggota.

Manfaat lain yang bisa kamu dapat ketika melakukan integrasi ekonomi adalah efisiensi produksi dan meluasnya pasar. Dengan begitu, biaya produksi bisa ditekan menjadi lebih rendah. Satu hal lain yang mungkin terjadi adalah meningkatnya nilai investasi di wilayah peserta integrasi ekonomi tersebut.

Kerugian

Ada keuntungan, maka ada juga kerugian. Ketika kamu akan melakukan integrasi ekonomi, kerugian juga perlu kamu perhatikan dan kamu pelajari baik-baik. Berikut beberapa kerugian yang mungkin diterima peserta integrasi ekonomi.

Kerugian pertama yang mungkin diterima adalah pembatasan kewenangan suatu negara terhadap kebijakan fiskal, moneter, atau keuangan yang mempengaruhi kinerja ekonomi dalam negeri. Dengan kata lain, negara juga bisa saja kehilangan kedaulatannya setelah mengikuti integrasi ekonomi.

Kerugian kedua yang mungkin terjadi adalah kehilangan potensi pasar suatu negara. Hal tersebut bisa terjadi ketika suatu negara peserta integrasi ekonomi tidak mampu bersaing dengan negara lainnya. Akhirnya nanti negara tersebut dapat ketergantungan impor.

Praktik Integrasi Ekonomi dan ASEAN

Setelah pemaparan berbaai teori, mungkin kita bisa masuk ke contoh atau praktik integrasi ekonomi. Contoh yang mudah kita lihat adalah pembentukan Europe Union (EU). Uni Eropa telah menjadi tolok ukur keberhasilan integrasi ekonomi suatu kawasan. Hingga menjadi percontohan dan ditiru, bahkan oleh ASEAN.

Namun, untuk dapat melakukan integrasi ekonomi kawasan, tidak semudah mencotoh keberhasilan kawasan lain, ada hal penting yang perlu diketahui terkait tantangan yang nantinya bisa mendukung atau menggagalkan integrasi ini. Ada beberapa tantangan yang masih perlu diperhatikan ASEAN untuk melakukan integrasi ekonomi.

Kelemahan Visi dan Mandat secara Politik, serta Masalah Kepemimpinan Kawasan

Tantangan pertama yang harus menjadi perhatian adalah adanya dominasi kekuasaan antar negara di ASEAN yang masih sangat besar, bahkan lebih besar dari kepentingan kawasan. Hal tersebut menjadi sulit untuk mencapai sebuah integrasi ekonomi.

Dominasi kekuasaan tersebut berasal dari lemahnya visi dan mandat secara politik, atau lebih mudah jika disebut dengan tidak adanya pemimpin unuk ASEAN. Hal tersebut membuat setiap negara merasa punya kekuatan masing-masing.

Nilai-nilai ASEAN yang Lebih Mengedepankan Voluntery Approach

Negara-negara ASEAN memiliki rasa persaudaraan yang kuat satu sama lain. Hal tersebut berakibat pada tingginya empati dan minimnya ketegasan antar negara ASEAN saat akan merumuskan suatu kebijakan. Banyaknya inisiatif kerja sama ini dapat menjadi tantangan dan faktor penghambat terjadinya integrasi ekonomi ASEAN.

Problem Divergensi antar Negara ASEAN

Problem diverensiasi ekonomi antar negara di ASEAN memang cukup besar. Hal tersebut bertambah ketika bergabungnya Cambodia, Laos, Myanmar, dan Vietnam (CLMV). Negara ASEAN bahkan terbagi dalam empat kelompok, (i) Singapura, (ii) Malyasia dan Thailand, (iii) Indonesia, Filiphina dan Brunei, (iv) CLMV.

Masalah Kedaulatan

Salah satu tantangan terbesar integrasi ekonomi di ASEAN adalah terkait kedaulatan. Kedaulatan negara adalah hal yang sensitif bagi negara-negara di ASEAN. Kerugian dari integrasi yang dapat menghilangkan wewenang suatu negara, berbanding terbalik dengan kedaulatan yang ingin terus dipertahankan oleh negara-negara di ASEAN.

Berdasarkan penjelasan ini, mungkin kamu sudah memahami apa itu integrasi ekonomi, bahkan menjadi salah satu orang yang mendambakan adanya hal tersebut. Bercita-cita menjadikan ASEAN bak Eropa memang tidak salah, tapi masih banyak hal yang harus kita siapkan dan rapihkan untuk melaksanakan integrasi ekonomi ini.

Kamu perlu menyiapkan perusahaan atau usahamu untuk menghadapi integrasi ekonomi. Ada kualitas yang harus ditingkatkan, dan berbagai hal yang harus disiapkan. Kamu harus menjadikan perusahaanmu telah selesai mengurus urusan pribadinya seperti masalah keuangan, sebelum terjun ke ranah persaingan dagang yang luas.

Bentuk integrasi ekonomi ASEAN

Menurut para ahli, integrasi ekonomi ASEAN dibagi menjadi beberapa bentuk yang berbeda, di antaranya:

  • Pengaturan perdagangan preferensial atau preferential trade arrangements dibentuk oleh negara-negara yang sepakat menurunkan berbagai hambatan perdagangan di antara mereka. Bahkan, membedakannya dengan berbagai negara yang tidak termasuk anggota.
  • Kawasan perdagangan bebas atau free trade area yang memiliki berbagai hambatan perdagangan, baik tarif maupun non-tarif di antara negara-negara anggota dihilangkan sepenuhnya. Akan tetapi, tiap negara anggota ASEAN masih memiliki hak untuk mempertahankan atau menghilangkan segala bentuk hambatan perdagangan yang diterapkan pada negara non-anggota.
  • Persekutuan pabean atau customs union merupakan bentuk integrasi ekonomi ASEAN yang mewajibkan semua negara anggotanya untuk menghilangkan berbagai hambatan perdagangan di antara mereka. Bukan itu saja, setiap negara anggota harus menyeragamkan kebijakan perdagangan yang dimiliki terhadap negara lain non-anggota.
  • Pasar bersama atau common market adalah suatu bentuk integrasi ekonomi yang kegiatannya bukan hanya seputar perdagangan berupa barang saja yang dibebaskan, melainkan juga arus faktor produksinya. Misalnya, modal dan tenaga kerja yang dibebaskan dari segala hambatan.
  • Uni ekonomi atau economic union yang ditandai dengan keseragaman kebijakan moneter dan juga fiskal dari tiap negara anggota pada suatu kawasan. Bisa juga bagi negara yang melakukan kesepakatan. Beberapa pakar mengkaji, integrasi ekonomi yang menurunkan ataupun menghilangkan berbagai hambatan perdagangan di antara negara anggota berpeluang meningkatkan daya saing sekaligus membuka besarnya pasar yang dimiliki.

Bukan itu saja, integrasi ekonomi ini juga bisa meningkatkan persaingan industri domestik yang memacu efisiensi produktif di antara produsen lokal serta meningkatkan kualitas dan kuantitas input barang dalam perekonomian. Selain itu, produsen lokal juga bisa meningkatkan profit seiring besarnya pasar ekspor sekaligus meningkatkan kesempatan kerja.

Fakta di balik integrasi ekonomi antar negara jadi penantian lama ASEAN

Seperti yang telah kita ketahui, Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA yang telah diluncurkan pada 31 Desember 2015 merupakan bentuk baru dari integrasi ekonomi kawasan yang telah dicapai organisasi bersangkutan sejauh ini.

Demi memperkuat hubungan antarnegara di kawasan, ASEAN pun meluncurkan cetak biru ASEAN 2025 dengan tujuan untuk pedoman bagi integrasi yang lebih baik di masa yang akan datang. Selain itu, hal ini bertujuan untuk membentuk iklim ekonomi yang lebih kompetitif dan terintegrasi.  

Di setiap prosesnya, banyak hal yang telah dilakukan oleh negara anggota ASEAN untuk bisa mencapai tujuan akhir MEA. Perlu kamu ketahui juga, integrasi ekonomi pada dasarnya menjanjikan kesejahteraan bagi para anggota ASEAN. Namun, hal ini tetap sejalan dengan berbagai upaya yang tentu saja membutuhkan pendanaan tidak sedikit.

Integrasi ekonomi di setiap negara berpotensi memiliki sejumlah hambatan

Upaya integrasi ekonomi di setiap negara ini jadi rekanan dagang alami di kawasan yang ternyata juga memiliki potensi hambatan. Ketahuilah,integrasi ekonomi melalui perdagangan bebas atau FTA justru tidak akan menciptakan efek pengalihan arus perdagangan. Sebab, hubungan kerja sama perdagangan ini telah dilakukan sejak sebelum FTA berlaku.

Kebanyakan rekan perdagangan adalah negara-negara tetangga terdekat di sekitar kawasan ASEAN. Alih-alih mendapat keuntungan, justru hal tersebut bisa menimbulkan sejumlah pengurangan biaya yang berlebihan. Oleh sebab itu, para petinggi mengimbau supaya para anggota di kawasan ekonomi memberi perhatian bukan hanya pada usaha demi meningkatkan keuntungan. Melainkan juga meminimalkan biaya yang bisa saja muncul.

Proses integritas ekonomi ASEAN cenderung lebih lambat

Bisa dikatakan, proses integritas ekonomi ASEAN ini juga dinilai cenderung lebih lambat bila dibandingkan dengan integrasi ekonomi di kawasan lain. Artinya, tidak secepat yang diharapkan oleh banyak kalangan.

Sementara komunitas ekonomi Uni Eropa hanya membutuhkan waktu sekitar 20 tahun saja unt implementasinya. Di samping itu, perlambatan dalam proses integrasi ekonomi ASEAN ini juga bakal terlihat melalui peningkatan perdagangan intra ASEAN yang hanya meningkat sebanyak 1% dalam kurun waktu 10 tahun.

Tentu saja, angka tersebut jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah perdagangan dalam kurun waktu yang sama di sejumlah kawasan integrasi ekonomi lainnya. Misalnya saja NAFTA yang mencapai 50%, Uni Eropa 63%, SADC 18%, dan Mercosur atau Amerika Selatan sebesar 14%.

Para ahli berpendapat, perkembangan lambat di dalam kawasan ASEAN disinyalir karena adanya orientasi individual berupa kemiripan komoditas perdagangan. Berdasarkan kondisi geografis dan kemajuan industri yang setara di negara ASEAN, maka marak dijumpai komoditas yang saling menyerupai di wilayah ini.

Bukan itu saja, lambatnya perkembangan integrasi ekonomi ASEAN juga merupakan akibat dari tipikal anggota ASEAN yang bekerja tanpa jadwal teratur. Hal tersebut berbeda dengan kawasan ekonomi lain. Contohnya, ketika anggota ASEAN saling menegosiasikan sebuah perjanjian kerja sama, maka implementasinya bisa berjalan lambat sehingga sulit menemukan titik puncak.

Inilah yang membuat ASEAN berbeda dengan sejumlah kawasan integrasi ekonomi lainnya di dunia yang lebih menggunakan fondasi kebijakan konkret dan formal. Sementara itu, ASEAN cenderung bersandar pada faktor yang kurang mengikat, seperti tingkat sosial ekonomi yang tengah berkembang, budaya, dan sejarah keberagaman yang cukup besar.

Meski perkembangan integrasi ekonomi di ASEAN dinilai berjalan sangat lambat, hal ini tetap tidak menutup kemungkinan Asia Tenggara akan ikut menikmati proses pergeseran basis ekonomi. Hal ini dipandang bisa memberi peluang bagi Asia Tenggara untuk menjadi semakin strategis dengan perannya sebagai pasar sekaligus basis produksi dari situasi tersebut.

Stabilitas dan ekonomi perdamaian ASEAN memacu pertumbuhan ekonomi

Berdasarkan data yang dirilis oleh Dana Moneter Internasional atau IMF pada Januari 2017 lalu, stabilitas dan ekosistem perdamaian yang diciptakan oleh ASEAN berhasil memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibanding rata-rata pertumbuhan dunia.

Saat itu disebutkan, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2%, Kamboja 7,1%, Filipina 6%, Myanmar 8,2%, Laos 7%, dan Vietnam sekitar 5,9%. Ketahuilah, angka tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia yang mencapai 3,1%.

Berdasarkan data tersebut di atas, jelas bukan tidak mungkin ASEAN nantinya mampu jadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Namun perlu digarisbawahi, ASEAN mampu menjaga pertumbuhan ini sekaligus menyiapkan sejumlah instrumen dan kerangka kerja ekonomi yang jauh lebih kompleks.

China dengan basis industri dan manufaktur super kuat atau India yang cukup mumpuni di bidang perangkat lunak serta teknologi komunikasi informatika bisa jadi peluang emas bagi ASEAN untuk meraup keuntungan.

Caranya mudah, cukup mengembangkan basis produksi dengan menjalin hubungan konsumtif antara kedua negara. Meski demikian, asumsi perkembangan positif ekonomi ASEAN juga akan menyisakan permasalahan dan juga tantangan di masa yang akan datang.

Tentu saja, ASEAN harus memikirkan sejumlah usaha guna mengatasi segala bentuk ketimpangan ekonomi yang sangat besar antar negara di bagian Utara, Selatan, ataupun Indocina yang baru bergabung dengan ASEAN di tahun 90-an. Para pakar melihat masalah ini belum tuntas, bahkan dianggap sebagai isu yang sangat menonjol.

Ketika ASEAN makin mendorong integrasi ekonomi, tapi celah pembangunannya tidak terarah, maka ketimpangan di tiap negara anggotanya bakal terasa kuat. Hal ini bukan hanya menyangkut ketimpangan yang bersifat ekonomi ataupun perdagangan, tapi dikhawatirkan juga bisa memicu adanya sentimen yang kuat antarnegara anggota ASEAN.

Jojonomic

Untuk itu, kamu bisa meminta bantuan Jojonomic, melalui aplikasi Jojo Expense untuk mengatur keuangan perusahanmua. Alur keuangan bisa kamu kontrol dimana saja dan kapan saja dengan lebih efisien. Selamat mencoba!