Pilihan Investasi untuk Pemula yang Minim Risiko, Apa Saja?

Investasi untuk Pemula

Investasi menjadi salah satu langkah tepat bagi Anda untuk mewujudkan tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini dikarenakan, lewat berinvestasi Anda sudah berupaya menggerakkan uang yang semula hanya diam dan tak memberikan keuntungan, menjadi dapat bertumbuh dan menawarkan profit yang menggiurkan.

Saat ini ada begitu banyak instrumen investasi yang bisa dijadikan pilihan. Terutama bagi Anda yang masih pemula atau awam dalam dunia permodalan yang satu ini. Ragam instrumen investasi tersebut pun menawarkan berbagai macam risiko yang dapat dipilih sesuai preferensi serta profil dari masing-masing investor.

Anda juga bisa memilih instrumen investasi berdasarkan tujuan keuangan Anda di masa depan. Apakah Anda berinvestasi untuk membeli mobil baru? Menyiapkan dana pernikahan? Atau bahkan membeli rumah? Dengan menentukan waktu detail kapan Anda ingin mencapai tujuan tersebut, nantinya Anda bisa menemukan produk investasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan.

Sebagai contoh, untuk tujuan jangka pendek yang hanya berkisar 1-2 tahun. Anda bisa menggunakan deposito maupun obligasi. Sedangkan jika Anda memiliki tujuan jangka panjang mulai dari 3-5 tahun mendatang. Anda bisa menggunakan instrumen seperti emas, reksadana hingga saham.

Nah, pada artikel kali ini, Jojonomic akan memberikan Anda rekomendasi pilihan instrumen investasi yang tepat dan cocok untuk pemula sesuai dengan profil risiko serta tujuan keuangannya. Apa saja itu? Simak lengkap artikelnya berikut ini, ya.

Pilihan Investasi untuk Pemula yang Minim Risiko

1. Deposito

Investasi untuk pemula - deposito

Siapa sih yang tak mengenal deposito? Instrumen yang merupakan produk keluaran dari bank ini sering disebut sebagai investasi tanpa risiko. Mengapa demikian? Karena ketika Anda berinvestasi pada instrumen yang satu ini, dana yang Anda investasikan akan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 

Selain itu, jika Anda menaruh deposito pada bank-bank besar, maka potensi pihak bank mengalami gagal bayar atau gagal mengembalikan dana Anda tersebut sangatlah kecil. Sehingga Anda tak perlu khawatir tentang risiko kehilangan dana atau penggelapan uang investasi.

Umumnya, deposito menawarkan bunga profit mulai dari 3-4 persen per tahun. Namun belakangan, beberapa bank mulai berani memberikan keuntungan di atas 5 persen bagi nasabah yang mau mendepositokan uangnya.

Dengan profit yang terbilang kecil tersebut, deposito lebih cocok digunakan oleh orang-orang yang tidak mau ribet berinvestasi dan memiliki uang dingin dengan nominal besar. Bagi Anda yang hanya memiliki dana di bawah 10 juta, produk investasi yang satu ini kurang direkomendasikan karena tidak memberikan return yang memadai.

Perlu digaris bawahi juga bahwa deposito memiliki tenor waktu yang harus ditaati. Biasanya berkisar antara 1-24 bulan. Artinya, selama waktu tersebut dana yang Anda investasikan tidak dapat ditarik. Jika memang terpaksa harus digunakan, maka akan dikenai sanksi atau denda dengan besaran sesuai aturan masing-masing bank.

2. Emas

Investasi untuk pemula - emas

Instrumen investasi yang satu ini juga cukup populer di kalangan khalayak umum. Emas kerap dianggap sebagai aset investasi yang menjanjikan karena harganya yang cenderung akan terus naik dari waktu ke waktu. Anggapan tersebut tentu tidaklah salah, mengingat emas merupakan salah satu jenis sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui. Tak heran jika orang zaman dulu kerap menyimpan emas sebagai salah satu bentuk investasi. 

Di era yang serba digital seperti saat ini, investasi emas kini dapat dilakukan dengan cara yang lebih mudah. Anda tak perlu menyimpan emas dalam bentuk fisiknya, melainkan hanya perlu membelinya secara digital melalui platform yang menyediakan. Beberapa platform kredibel yang telah membuka fitur investasi emas adalah Pegadaian, Tokopedia, BukaLapak hingga Gojek.

Lewat investasi digital tersebut, Anda pun tak perlu membeli emas langsung 1 gram. Karena platform-platform tersebut memperbolehkan Anda membelinya mulai dari Rp 1.000. Menarik sekali, bukan?

Kini investasi emas tak harus memiliki modal besar. Siapapun bisa mulai mencobanya dan mewujudkan tujuan keuangan mereka di masa mendatang.

3. Reksadana Pasar Uang

Reksadana

Istilah reksadana belakangan cukup populer di kalangan generasi milenial. Hal ini dikarenakan, reksadana dapat dengan mudah dimulai dan dijalankan. Di mana para pemilik modal atau investor hanya perlu menaruh dana mereka pada salah satu jenis reksadana untuk nantinya uang tersebut akan dikelola oleh seorang Manajer Investasi (MI).

Nah, salah jenis reksadana yang banyak dijadikan pilihan oleh investor pemula ialah reksadana pasar uang atau kerap juga disebut sebagai RDPU. Produk reksadana yang satu ini dianggap cocok bagi pemula karena menawarkan risiko yang rendah. Namun menariknya, reksadana pasar uang memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan deposito, yakni berkisar antara 6 hingga 7 persen per tahun. 

Dengan berinvestasi pada reksadana, Anda tak perlu lagi melakukan analisis teknikal maupun fundamental yang merepotkan. Karena itu adalah tugas seorang Manajer Investasi yang mengelola dana Anda agar memberikan profit atau keuntungan.

Sayangnya, kekurangan reksadana terletak pada fee atau ongkos yang dikenakan untuk membayar jasa dari Manajer Investasi tersebut. Sehingga ketika mendapatkan profit, keuntungan yang didapat harus dibagi sekian persen pada MI yang bersangkutan.

4. Obligasi Pemerintahan

Ilustrasi Obligasi

Terakhir instrumen investasi yang cocok untuk pemula adalah obligasi pemerintahan. Sebagai informasi, setiap tahunnya pemerintah mengeluarkan produk obligasi atau surat utang yang dapat dibeli oleh masyarakat umum.

Sama halnya seperti deposito, obligasi memiliki tenor atau tenggat waktu jatuh tempo yang harus ditaati. Di mana biasanya mulai dari 1 tahun atau 12 bulan. Bagi Anda yang ingin berinvestasi pada obligasi namun takut dana tersebut akan digunakan sewaktu-waktu, maka tak perlu khawatir karena surat utang ini dapat dipindahtangankan.

Dianggap sebagai instrumen investasi yang minim risiko karena obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah memiliki kemungkinan kecil atau bahkan mustahil untuk mengalami gagal bayar. Untuk return yang ditawarkan sendiri mulai dari 5 hingga 8 persen. Hal ini tergantung dari masing-masing produk obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah saat itu.

Perlu diketahui juga bahwa obligasi atau surat utang ini dapat diterbitkan oleh pihak lain selain pemerintah. Misalnya perusahaan swasta yang membutuhkan dana atau pinjaman. Namun produk yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan kurang direkomendasikan bagi Anda yang masih pemula. Karena potensi gagal bayar sangat mungkin terjadi.

Penutup

Jojo Expense

Nah, itulah tadi beberapa investasi untuk pemula minim risiko yang bisa Anda jadikan opsi. Investasi menjadi pilihan yang tepat bagi siapapun yang memiliki tujuan keuangan di masa depan. Lewat menanamkan modalnya pada instrumen investasi yang ada, Anda turut berperan dalam melawan inflasi yang terjadi setiap tahun.

Hal ini berbeda dengan Anda yang menabung secara konvensional di celengan maupun di bank. Di mana uang yang tersimpan di sana sangat rentan tergerus oleh arus inflasi yang terjadi. Sedangkan dengan berinvestasi, Anda dapat membiarkan uang tersebut terus bertumbuh sehingga tidak akan termakan oleh inflasi ekonomi.

Selain itu, satu hal yang perlu diketahui adalah investasi tak hanya perlu dilakukan oleh perseorangan saja. Perusahaan yang memiliki uang dingin di kas mereka juga direkomendasikan untuk meletakkannya pada instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko.

Hal ini bertujuan agar uang dingin tersebut tidak hanya menganggur namun juga dapat memberikan income atau pemasukan ke perusahaan setiap periodenya. Dengan demikian, omset yang didapat perusahaan akan jauh lebih besar dibanding tanpa melakukan investasi.

Namun sebelum memutuskan untuk menggunakan dana dingin tersebut ke instrumen investasi pilihan. Terlebih dahulu pemilik usaha atau bisnis harus memastikan bahwa arus kas dalam perusahaan mereka sudah cukup baik dan stabil. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan Jojo Expense, yang merupakan sebuah software manajemen pengeluaran untuk membantu perusahaan dalam melakukan penganggaran.

Jojo Expense didesain secara khusus dengan ragam fiturnya yang dapat memudahkan kinerja perusahaan mengelola keuangan mereka. Selain untuk mengontrol budget, aplikasi ini juga dilengkapi fitur lain seperti Cash Advance, Capture Expense, Reimbursement Online, Mobile Approval dan masih banyak lagi lainnya.

Dilengkapi juga dengan teknologi mutakhir seperti Intelligence OCR dan Realtime Geotagging, aplikasi dapat menghindarkan perusahaan dari risiko terjadinya penipuan keuangan. Menarik, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Jojo Expense dan permudah cara Anda dalam mengelola keuangan perusahaan sekarang juga!