Mengenal Istilah PPC dalam Dunia Digital Marketing

PPC

Pay Per Click atau yang lebih akrab disebut dengan PPC merupakan salah satu jenis strategi digital marketing yang cukup banyak digunakan oleh pelaku usaha. Cara ini dianggap cukup efektif untuk menjangkau banyak pelanggan dengan modal minim yang bisa disesuaikan dengan anggaran.

Nah, bagi Anda yang tertarik untuk menggunakan strategi pemasaran yang satu ini. Penting untuk mengenalnya lebih dalam mulai dari definisi, manfaat serta cara melakukannya. Berikut Jojonomic berikan informasi lengkap mengenai hal-hal tersebut. 

Apa itu PPC?

Apa itu PPC?

PPC sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari Pay Per Click. Istilah ini merujuk pada sebuah strategi pemasaran digital yang mengharuskan pelaku bisnis membayar setiap iklan mereka yang diklik oleh target marketnya. 

Biasanya strategi ini dijalankan dengan budget yang cukup, beragam. Jika Anda ingin mendapatkan hasil yang maksimal, maka anggaran untuk iklan pun harus lebih besar. Karena semakin banyak orang yang mengklik iklan Anda tersebut, saldo iklan Anda pun akan terpotong. Ketika saldo sudah habis, hal ini akan menyebabkan iklan Anda berhenti berjalan.

Dalam prakteknya, PPC terdiri dari beberapa jenis yang perlu Anda ketahui. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

Jenis-jenis PPC  

Facebook Ads

1. Search advertising

Jenis iklan PPC yang satu ini biasanya kita temui saat mencari informasi sebuah brand atau produk tertentu di mesin pencari seperti Google. Iklan ini muncul di hasil pencarian paling atas dan terbatas label “Ads” atau “Iklan” di bagian atas tepat di sebelah url website-nya.

Tujuan dari menggunakan jenis iklan yang satu ini adalah untuk meningkatkan trafik website dan menarik konsumen baru yang melakukan pencarian terkait dengan keyword yang Anda targetkan.

2. Social media advertising

Selanjutnya adalah social media advertising. Di mana biasanya iklan ini muncul atau sering kita temui saat menggunakan sosial media tertentu seperti Facebook, Instagram, Youtube dan lain-lain. Postingan yang ditampilkan biasanya bertuliskan “Sponsored” atau “Bersponsor”.

Orang-orang yang menggunakan jenis PPC yang satu ini biasanya juga mencantumkan teks call to action pada iklannya. Call to action merupakan sebuah tulisan atau kalimat yang dirangkai untuk menarik pembacanya agar melakukan perintah sesuai yang diinstruksikan. Contohnya saja, “Shop Now”, “Download Here”, “Contact Us”, dan masih banyak lagi lainnya.

3. Remarketing

Pernahkah Anda membuka sebuah e-commerce mencari sebuah produk namun kemudian Anda ragu dan tidak jadi membelinya? Saat Anda keluar dari situs e-commerce tersebut dan membuka sebuah blog atau akun sosial media Anda, tiba-tiba muncul iklan dari produk yang ingin Anda beli tadinya.

Nah, itulah yang disebut remarketing. Strategi ini tergolong efektif untuk mengkonversikan pelanggan yang sebelumnya memang sudah tertarik dengan produk atau brand Anda menjadi bentuk penjualan. Dengan cara ini peluang orang-orang kembali mengunjungi lapak produk Anda di e-commerce atau sebuah website akan semakin besar.

4. Google Shopping

Jika Anda pernah mencari nama sebuah produk di pencarian Google. Biasanya pada bagian teratas muncul kolom yang berisi produk serta keterangan harga dari masing-masing situs e-commerce. Apabila Anda mengoperasikan penjualan produk lewat situs marketplace atau e-commerce, penggunaan jenis PPC yang satu ini juga layak untuk dicoba.

5. Display advertising

Terakhir ada display advertising yang tak kalah efektif untuk menghasilkan penjualan bagi sebuah bisnis. Lewat cara ini, Google akan menampilkan iklan Anda ke seluruh situs yang menjadi partnernya. Dengan demikian, iklan yang terpasang akan menjangkau lebih banyak orang. Anda pun dapat membuat audiens khusus yang lebih spesifik agar iklan sampai pada target market yang tepat.

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan PPC untuk Iklan Bisnis

Dalam prakteknya, strategi Pay Per Click juga menawarkan kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Bagi Anda yang ingin menggunakan cara ini untuk memaksimalkan pemasaran dalam bisnis, maka perlu mengetahui dua hal tersebut. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Kelebihan PPC

Kelebihan PPC

Penggunaan strategi PPC yang tepat akan membuat Anda menjangkau pelanggan dengan lebih cepat dan tepat. Metode ini memungkinkan Anda dapat menargetkan pelanggan sesuai dengan ketertarikan yang mereka miliki. Informasi target market yang Anda tuju pun dapat dibuat lebih spesifik. Mulai dari menentukan usia, jenis kelamin, lokasi dan berbagai macam kata kunci lain untuk membuatnya lebih tertarget.

Misalnya, bisnis Anda bergerak di bidang fashion wanita. Anda bisa menggunakan PPC dengan target pasar audiens yang berjenis kelamin perempuan, berusia antara 18 hingga 40 tahun, berdomisili di sekitar lokasi bisnis Anda, memiliki ketertarikan terhadap tas, kebaya, gamis, jilbab dan sejenisnya. Dengan demikian, iklan Anda akan tampil pada orang-orang yang sesuai dengan kriteria tersebut.

Selain itu, kelebihan dari pay per click adalah Anda dapat menyesuaikan budget iklannya. Beberapa PPC dari sosial media seperti Facebook dan Instagram pun dapat dimulai dengan budget mulai dari Rp 11 ribuan. Tentunya, semakin besar anggaran yang Anda sediakan, maka semakin luas iklan tersebut dapat menjangkau target pasar yang Anda inginkan.

Kekurangan PPC

Kekurangan PPC

Sedangkan untuk kekurangannya, metode Pay Per Click ini cukup tricky dan dapat dengan mudah dicurangi oleh kompetitor atau audiens yang usil. Misalnya, mereka secara dengan sengaja melakukan klik berulang kali pada iklan Anda. Dengan demikian, saldo iklan Anda akan lebih cepat habis atau jika Anda menggunakan pembayaran via kartu kredit maka tagihan akan lebih mudah membengkak.

Selain itu penargetan audiens yang terlalu luas juga dapat membuat iklan Anda tidak bekerja secara maksimal. Artinya, iklan Anda hanya menjangkau orang-orang yang memiliki ketertarikan pada produk serupa namun tidak memiliki minat untuk membelinya. Hal ini jika diteruskan hanya akan membuat bisnis Anda mengalami kerugian karena iklan yang digunakan tidak menghasilkan penjualan.

Cara Melakukan Strategi Pemasaran PPC

Cara melakukan PPC

Seperti yang kita tahu, tak hanya Google saja yang menyediakan layanan iklan Pay Per Click saat ini. Beberapa platform sosial media lain pun juga turut menyediakannya. Sebut saja Facebook dan Instagram yang memiliki cukup banyak pengguna dari berbagai macam kalangan.

Untuk memulainya, masing-masing platform kurang lebih menyediakan menu atau fitur yang sama. Anda dapat mengontrol budget dan target audiens sesuai yang diinginkan. Demografi target market harus dibuat secara spesifik agar menghasilkan angka penjualan yang lebih signifikan.

Setelah kampanye iklan berakhir, Anda juga dapat melakukan evaluasi mengenai kinerja iklan tersebut. Apakah sudah cukup efektif atau justru malah sebaliknya? 

Selain itu, Anda juga bisa menghentikan kampanye iklan kapan pun tanpa harus menunggu saldo iklan habis atau masa berlaku yang telah ditentukan sebelumnya. Terlebih jika Anda merasa iklan tersebut kurang efektif dalam menjangkau pelanggan. Anda juga dapat mengubah iklan meskipun baru saja ditayangkan pada pelanggan. 

Kesimpulan

Nah, itulah tadi sekilas informasi mengenai PPC atau Pay Per Click, sebuah metode pemasaran digital yang banyak digandrungi saat ini. Kunci kesuksesan dari strategi ini terletak pada penargetan konsumen serta modal yang Anda gunakan.

Semakin besar anggaran yang disediakan, maka iklan akan bekerja dengan lebih maksimal. Namun demikian, tanpa strategi penargetan konsumen yang tepat, iklan yang Anda buat hanya akan menjadi pajangan tanpa menghasilkan penjualan atau kenaikan trafik yang signifikan.

Selain manajemen iklan yang harus dilakukan secara tepat, Anda juga harus memperhatikan kondisi keuangan dalam perusahaan atau bisnis. Pastikan bahwa keuangan bisnis dalam kondisi yang sehat dan stabil. Jangan sampai budgeting iklan yang kurang tepat justru membuat perusahaan Anda merugi ke depannya.

Untuk membantu pengelolaan anggaran keuangan dalam perusahaan, Anda bisa menggunakan JojoExpense. Aplikasi yang dapat memudahkan Anda dalam mengelola seluruh manajemen keuangan usaha atau bisnis yang dijalankan. Mengelola pengeluaran bisnis pun dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efisien hanya lewat ponsel.

Selain itu, JojoExpense juga menyediakan fitur lain yang tak kalah membantu. Sebut saja fitur Budget Controlling, Cash Advance, Reimbursement Online, Mobile Approval dan masih banyak lagi lainnya. Tak hanya itu, dilengkapi dengan teknologi Intelligence OCR dan Real-Time Geotagging, JojoExpense memungkinkan Anda terhindar dari risiko financial fraud yang kerap terjadi dalam sebuah perusahaan. Menarik, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan JojoExpense dan permudah cara Anda dalam mengelola pengeluaran perusahaan sekarang juga!