Apakah kamu sudah tahu mengenai jurnal pembalik untuk membuat laporan keuangan perusahaan? Jika belum, mari kita pelajari lebih lanjut mengenai pengertian, tujuan, manfaat, dan contoh dalam pembuatan jurnal pembalik.
Sebelum mempelelajari lebih lanjut tentang jurnal pembalik, kamu harus tahu bahwa jurnal pembalik ini sifatnya opsional. Artinya, kamu tidak wajib membuat jurnal pembalik saat membuat laporan keuangan perusahaan. Jurnal pembalik hanya dibuat jika kamu memang membutuhkannya saat menghadapi kasus tertentu.
Pengertian Jurnal Pembalik
Sekarang, mari kita bahas tentang pengertian jurnal pembalik untuk membuat kamu lebih paham tentang apa itu jurnal pembalik.
Beban yang Dibayar di Muka (Jika Tercatat sebagai Beban)
Beban dibayar dimuka artinya beban yang sudah dibayar namun belum dimasukkan sebagai beban pada periode tersebut. Yang terpenting dari jumlah pengeluaran perusahaan yang telah terjadi, sebagian transaksi akan menjadi beban pada periode tersebut. Namun sebagian pengeluarannya, akan dibebankan pada periode berikutnya.
Beban dibayar di muka ini biasanya terjadi, jika perusahaan membayar biaya transaksi dari pengeluaran perusahaan untuk beberapa periode sekaligus.
Pendapatan yang Masih Akan Diterima
Pendapatan yang masih akan diterima artinya pendapatan yang sudah terjadi dalam suatu periode akuntansi. Namun sayangnya oleh karena itu beberapa alasan, belum diakui sebagai pendapatan perusahaan.
Pendapatan yang Diterima di Muka (Jika Tercatat Sebagai Pendapatan)
Pendapatan diterima dimuka artinya pendapatan yang diterima oleh perusahaan pada awal transaksi yang belum dilakukan kepada pelanggan atau customer.
Jika perusahaan menggunakan pendekatan neraca, maka perusahaan akan mencatat uang yang masuk tersebut sebagai pendapatan diterima di muka. Dan transaksi tersebut akan tercatat sebagai pendapatan, jika perusahaan telah melakukan pekerjaan yang diminta oleh pelanggan.
Pemakaian Atas perlengkapan (Jika Tercatat Sebagai Beban)
Perlengkapan yang digunakan secara menerus oleh perusahaan kemudian dicatat sebagai beban dalam ayat jurnal penyesuaian.
Pencatatan Transaksi Pendapatan dan Biaya Potensial
Terkadang perusahaan mencatat transaksi pendapatan / pengeluaran potensial dengan kata lain, transaksi di masa depan untuk memperjelas konfirmasi pendapatan / biaya. Misalnya, perusahaan membeli barang habis pakai. Ketika transaksi pembelian dilakukan, barang habis pakai ini dengan kata lain aset, dan menjadi biaya saat digunakan.
Untuk memproses transaksi pendapatan atau beban potensial, perusahaan dapat menggunakan metode nominal atau metode aktual untuk mencatatnya. Menggunakan dua metode ini untuk mencatat transaksi pendapatan atau beban potensial untuk memperjelas sebagai berikut:
Contoh 1
07 Juli 2007 perusahaan membeli supplies kantor senilai Rp8.000.000. Pada 31 Desember 2007 pada saat penghitungan fisik diketahui persediaan supplies senilai Rp3.000.000.
Metode Riil:
07/07/07: Supplies Rp8.000.000
Kas Rp8.000.000
(Jurnal reguler: Pembelian supplies dicatat sebagai aktiva)
31/12/07: Biaya supplies Rp5.000.000
Supplies Rp5.000.000
(Jurnal penyesuaian untuk mencatat supplies yang telah menjadi biaya)
Metode Nominal:
07/07/07: Biaya supplies Rp8.000.000
Kas Rp8.000.000
(Jurnal reguler: Pembelian supplies dicatat sebagai biaya)
31/12/07: Supplies Rp3.000.000
Biaya supplies Rp3.000.000
(Jurnal penyesuaian untuk mencatat biaya supplies yang ternyata masih merupakan aktiva)
Contoh 2:
01 Oktober 2007 Cherry membayar di muka biaya sewa gedung senilai Rp12.000.000 untuk periode sampai dengan 30 September 2008.
Metode Riil:
01/10/07: Sewa gedung dibayar dimuka Rp12.000.000
Kas Rp12.000.000
(Jurnal reguler: Pembayaran sewa dimuka dicatat sebagai aktiva)
31/12/07: Biaya sewa gedung Rp3.000.000
Sewa gedung dibayar dimuka Rp3.000.000
(Jurnal penyesuaian untuk mengakui sewa gedung dibayar dimuka yang telah menjadi biaya)
Metode Nominal:
01/10/07: Biaya sewa gedung Rp12.000.000
Kas Rp12.000.000
(Jurnal reguler: Pembayaran sewa di muka dicatat sebagai biaya)
31/12/07: Sewa gedung dibayar dimuka Rp9.000.000
Biaya sewa gedung Rp9.000.000
(Jurnal penyesuaian untuk mengakui biaya sewa gedung yang ternyata masih merupakan aktiva)
Metode Nominal dan Jurnal Pembalik
Jika perusahaan menggunakan metode nyata, tidak satu pun dari dua transaksi di atas perlu mengimbangi jurnal. Dengan kata lain, jika pencatatan menggunakan metode nominal, maka perusahaan harus membuka jurnal, oleh karena itu akan muncul beberapa akun baru pada saat entri disesuaikan, yaitu akun “persediaan” dan akun “sewa gedung dibayar dimuka”. Kedua akun tersebut dengan kata lain akun nyata. Untuk menjaga konsistensi metode nominal, akun riil baru harus ditutup melalui jurnal pembalik.
Berikut ini artinya jurnal pembalikan untuk dua transaksi di atas, di mana metode nominal digunakan untuk mencatat transaksi reguler.
- 01/01/08: Biaya supplies Rp3.000.000
Supplies Rp3.000.000
(Jurnal pembalik untuk menutup akun Supplies) - 01/01/08: Biaya sewa gedung Rp9.000.000
Biaya sewa gedung dibayar di muka Rp9.000.000
(Jurnal pembalik untuk menutup akun Biaya sewa gedung dibayar di muka)
Jurnal pembalik pada dasarnya sama dengan ayat jurnal penyesuaian, perbedaannya untuk memperjelas rekening yang didebet pada ayat jurnal penyesuaian akan dicatat pada jurnal dan sebaliknya.
Contoh Jurnal Pembalik
Kamu telah mempelajari, pengertian, tujuan, manfaat dari jurnal pembalik pada pembahasaan sebelumnya. Sebagai tambahan, kita praktik dengan beberapa misalnya kasus untuk memperkuat pemahaman kita tentang jurnal pembalik. Berikut ini beberapa contoh kasus yang bisa kamu pelajari untuk membuat jurnal pembalik:
Beban yang Masih Harus Dibayar
Berikut ini contoh kasus dalam akun beban yang masih harus dibayar:
Kamu menyewa sebuah rumah untuk dijadikan kantor sebesar Rp2.500.000 di sebuah kawasan di Jakarta Selatan, maka pencatatan dalam ayat jurnal penyesuaian dan jurnal pembaliknya artinya sebagai berikut:
Jurnal Penyesuaian | Jurnal Pembalik | |||||
D | Beban Sewa | Rp2.500.000 | Utang Sewa | Rp2.500.000 | ||
K | Utang Sewa | Rp2.500.000 | Beban Sewa | Rp2.500.000 |
Beban yang dibayar di muka
Berikut ini contoh kasus dalam akun beban yang dibayar di muka:
Kamu HR dari sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara. Risiko yang dimiliki karyawanmu besar, sehingga kamu pun mengurus asuransi kesehatan mereka sebagai bentuk tanggungjawab perusahaan kepada para karyawannya.
Kamu pun membayar uang di muka sebesar Rp5.000.000 kepada PT. Asuransi Sehat Jiwa Raga, maka pencatatan dalam ayat jurnal penyesuaian dan jurnal pembaliknya sebagai berikut:
Jurnal Penyesuaian | Jurnal Pembalik | |||||
D | Asuransi dibayar di muka | Rp5.000.000 | Beban asuransi | Rp5.000.000 | ||
K | Beban asuransi | Rp5.000.000 | Beban Asuransi dibayar di muka ewa | Rp5.000.000 |
Pendapatan yang Masih Akan Diterima
Berikut ini contoh kasus dalam akun pendapatan yang masih akan diterima:
Kamu artinya seorang pengusaha kaya raya dibidang teknologi informasi, kemudian kamu menerima cicilan utang dari pelanggan yang belum membayar jasa perusahaanmu sebesar Rp.300.000, maka pencatatan dalam ayat jurnal penyesuaian dan jurnal pembaliknya sebagai berikut:
Jurnal Penyesuaian | Jurnal Pembalik | |||||
D | Piutang bunga | Rp300.000 | Pendapatan bunga | Rp300.000 | ||
K | Pendapatan bunga | Rp300.000 | Piutang bunga | Rp300.000 |
Pendapatan Diterima di Muka (Jika Tercatat Sebagai Pendapatan)
Berikut ini contoh kasus dalam akun pendapatan diterima di muka:
Kamu artinya seorang pemilik vila di kawasan Puncak Bogor. Ada sebuah keluarga yang ingin menyewa vila yang kamu miliki selama 3 hari, kemudian mereka pun mentransfer uang sejumlah Rp500.000 sebagai uang muka dan berjanji melunasinya setelah acara mereka selesai, maka pencatatan dalam ayat jurnal penyesuaian dan jurnal pembaliknya sebagai berikut:
Jurnal Penyesuaian | Jurnal Pembalik | |||||
D | Pendapatan sewa | Rp500.000 | Sewa diterima dimuka | Rp500.000 | ||
K | Sewa diterima dimuka | Rp500.000 | Pendapatan sewa | Rp500.000 |
Pemakaian Perlengkapan (Bila Tercatat Sebagai Beban)
Berikut ini contoh kasus dalam akun pemakaian perlengkapan:
Ada seorang karyawan yang menggunakan perlengkapan kantor terus menerus, jika dinominalkan berjumlah Rp50.000. Sehingga kamu pun sebagai seorang staff keuangan mencatatnya sebagai beban, maka pencatatan dalam ayat jurnal penyesuaian dan jurnal pembaliknya dengan kata lain sebagai berikut:
Jurnal Penyesuaian | Jurnal Pembalik | |||||
D | Perlengkapan | Rp50.000 | Beban perlengkapan | Rp50.000 | ||
K | Beban perlengkapan | Rp50.000 | Perlengkapan | Rp50.000 |
Nah, sebagai kesimpulannya sekarang kamu sudah tahu kan tentang yang berkaitan dengan jurnal pembalik, seperti pengertian, tujuan, manfaat, dan misalnya. Sehingga kamu bisa membuat jurnal pembalik dengan baik dan benar jika saat waktu diperlukan. dan bagaimana cara membuatnya.
Ketika membuat laporan keuangan, kamu pasti menerima banyak data pengeluaran perusahaan, mulai dari transaksi yang sifatnya kecil maupun besar.
Jika terlalu banyak data kertas bukti transaksi yang kamu urus, ada kemungkinan data terselip atau bahkan hilang. Hal tersebut bisa membuatmu kesulitan dalam menyusun laporan keuangan.
Nah, kamu tidak perlu khawatir dengan masalah tersebut oleh karena itu jika kamu menggunakan aplikasi JojoExpense data pengeluaran perusahaan tersebut akan tersimpan dengan baik dan rapi secara digital pada sistem yang ada di dalam JojoExpense.
Tidak hanya itu, aplikasi JojoExpense juga akan membantu kamu meningkatkan efisiensi manajemen pengeluaran perusahaanmu hingga 76% lho.
Aplikasi JojoExpense akan mempermudah urusan perusahaanmu dengan sistem yang sudah dibuat dengan baik oleh Jojonomic. Ayo segera coba demo gratisnya sekarang!