Karyawan Perusahaan : Apa Kewajiban Perusahaan Terhadap Karyawan?

karyawan perusahaan

Setiap perusahaan pastinya membutuhkan karyawan sebagai tenaga yang menjalankan setiap aktivitas yang ada dalam organisasi perusahaan. Selain itu, karyawan merupakan aset terpenting yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap kesuksesan sebuah perusahaan. Jadi, sangat penting lho untuk mempertahankan karyawan dalam suatu perusahaan atau usaha ini.

Karyawan merupakan aset terpenting yang mempengaruhi kesuksesan perusahaan. Tanpa mesin yang canggih, perusahaan dapat tetap beroperasi secara manual, namun tanpa adanya karyawan maka perusahaan tidak akan beroperasi sama sekali.

Meskipun kita sering menggunakan istilah “karyawan” dalam kehidupan sehari-hari, dan bahkan menggunakan pakaian untuk mengekspresikan rasa bangga kita, hanya sedikit dari kita yang tidak mengetahui definisi atau arti sebenarnya dari seorang karyawan.

Karena itu, apa saja kewajiban dan tanggung jawab perusahaan terhadap para karyawannya beserta contoh-contoh kasus pelanggaran dan kompensasi karyawan dalam suatu organisasi atau usaha? Yuk, kita cari tahu semua pada artikel bawah ini bersama-sama!

Pengertian Karyawan dalam Perusahaan

Subri mengatakan bahwa karyawan merupakan setiap penduduk yang masuk ke dalam usia kerja (berusia di rentang 15 hingga 64 tahun), atau jumlah total seluruh penduduk yang ada pada sebuah negara yang memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan akan tenaga yang mereka produksi, dan jika mereka mau berkecimpung / berpartisipasi dalam aktivitas itu.

Jadi, pada dasarnya, karyawan yaitu setiap orang yang memberikan jasa kepada perusahaan ataupun organisasi yang membutuhkan jasa tenaga kerja, yang mana dari jasa tersebut, karyawan akan mendapatkan balas jasa berupa gaji dan kompensasi-kompensasi lainnya.

Karyawan juga dibedakan menjadi dua, yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan tetap merupakan karyawan yang telah memiliki kontrak ataupun perjanjian kerja dengan perusahaan dalam jangka waktu yang tidak ditetapkan (permanent). Sedangkan, karyawan tidak tetap merupakan karyawan yang hanya dipekerjakan ketika perusahaan membutuhkan tenaga kerja tambahan saja.

Definisi dan pemahaman karyawan

Jika dijelaskan secara sederhana, karyawan dapat diartikan sebagai setiap orang yang memberikan jasa kepada perusahaan atau organisasi yang membutuhkan tenaga kerja, dari situ mereka akan menerima gaji dan bentuk kompensasi lainnya.

Selain arti di atas, para ahli juga telah membuat banyak definisi dari istilah “pegawai”, seperti contoh berikut:

  1. Subiri (2002). Menurut Subri, karyawan mengacu pada penduduk usia kerja (15 sampai 64 tahun), atau jumlah total orang yang memproduksi barang dan jasa di suatu negara (jika ada permintaan listrik yang mereka produksi dan mereka ingin berpartisipasi / berpartisipasi acara tersebut.
  2. Negara Bagian Hasi (2002). Menurut Hasibuan, pegawai diartikan sebagai orang yang memberikan jasa (berupa gagasan dan tenaga) dan dibayar atau diberi kompensasi yang besarnya telah ditentukan sebelumnya.

Kewajiban dan Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Karyawan

Nah, pastinya selain memberikan beban tanggung jawab pada karyawan dengan berbagai tugas yang berkaitan dengan perusahaan, perusahaan berkewajiban untuk memberikan apa yang harus diterima oleh karyawannya. Berikut ini beberapa kewajiban perusahaan pada karyawan yaitu :

Menjamin Kesehatan dan Keselamatan Karyawannya

Tempat kerja yang bersih, sehat, dan nyaman dapat memberikan pengaruh positif dan meningkatkan produktifitas dalam bekerja.

Selain itu, kewajiban perusahaan terhadap karyawan yang mengalami kecelakaan kerja juga harus diperhatikan untuk keselamatan dengan tempat kerja yang aman dan sesuai dengan standar keselamatan yang telah ditentukan.

Perusahaan Memberikan Gaji Secara Adil

Selain untuk mengembangkan diri, memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat, motivasi seseorang untuk bekerja adalah untuk mendapatkan upah atau gaji untuk menabung dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Perusahaan Tidak Boleh Memberhentikan Karyawan dengan Semena-mena.

Perusahaan tidak boleh memutuskan hubungan kerja dengan karyawannya secara sepihak atau semena-mena, apalagi sekarang sudah tercantum di Undang-undang yang berlaku.

Menurut Garret dan Kliniski ada tiga alasan konkret dalam memberhentikan karyawan yaitu:

  • Perusahaan hanya boleh memberhentikan dengan alasan yang tepat
  • Harus berpegang pada prosedur yang semestinya
  • Perusahaan harus membatasi akibat negatif bagi karyawan seminimal mungkin.

Jenis karyawan perusahaan

Jika dikelompokkan berdasarkan status, karya-wan dalam perusahaan dapat dibedakan menjadi dua jenis kelompok karyawan, yaitu karyawan jangka panjang dan karyawan tidak tetap.

Karyawan biasa (tetap)

Karyawan tetap adalah karyawan yang telah menandatangani kontrak tidak tetap (permanen) atau perjanjian kerja dengan perusahaan. Dibandingkan dengan pegawai honorer, pegawai tetap biasanya memiliki lebih banyak hak. Selain itu, dari sisi keselamatan kerja, karyawan jangka panjang juga lebih aman dibandingkan karyawan non jangka panjang.

Pekerja sementara

Pegawai tidak tetap adalah pegawai yang dipekerjakan hanya pada saat perusahaan membutuhkan tenaga tambahan. Ketika perusahaan tidak lagi membutuhkan orang lain, perusahaan biasanya dapat memecat karyawan sementara kapan saja. Dibandingkan dengan karyawan jangka panjang, karyawan sementara cenderung memiliki hak yang jauh lebih sedikit dan kurang aman (dalam hal keamanan kerja).

Apa Saja Contoh Kasus Pelanggaran Karyawan Terhadap Perusahaan?

Ada beberapa contoh kasus pelanggaran karyawan terhadap perusahaan yang selayaknya tidak boleh dilakukan, yaitu :

Bolos di Jam Kerja

Nah, banyak karyawan melakukan pelanggaran ini. Karyawan biasanya membolos agar bisa keluar atau dengan alasan mencari udara segar. Padahal apapun alsasannya tentu hal ini merupakan sebuah bentuk pelanggaran terhadap peraturan.

Terlebih lagi, mengingat bahwa dalam aturan kerja sudah tertera jelas bahwa kapan jam kerja dimulai ataupun berakhir. Bagaimanapun juga perusahaan telah membayar karyawan dalam bentu gaji yang diberikan setiap bulan, sehingga diharapkan karyawan dapat lebih disiplin dalam waktu kerja kedepannya.

Melanggar Peraturan Perusahaan yang Berlaku

Tindakan pelanggaran berikutnya yaitu dengan melakukan pelanggaran terhadap peraturan perusahaan yang ada. Misalnya, menggunakan atribut yang tidak sesui dengan ketentuan yang ditetapkan perusahaan atau juga tindakan tidak disiplin lainnya.

Biasanya, tindakan ini bersifat tindakan indisipliner yang masih relatif dapat dimaklumi. Tapi, tentunya kalau dilakukan secara berulang ulang, pemecatan bisa menanti didepan mata seperti juga dalam tujuan hukum ketenagakerjaan. Jadi, jangan sampai melanggar peraturan yang ada ya!

Penggelapan Uang

Salah satu bentuk pelanggaran yang sering dan fatal dilakukan karyawan yaitu penggelapan uang, terutama mereka yang bekerja dan berhubungan dengan keuangan.

Tentunya, tindakan ini tidak hanya merupakan bentuk pelanggaran terhadap karyawan tetapi juga merupakan sebuah tindak pidana.

Hal seperti ini merupakan bentuk dri tindakan karyawan yang sudah tidak dapat ditoleransi lagi, karena selain menimbulkan citra buruk tentu juga akan merugikan perusahaan.

Terlebih lagi, biasanya penggelapan dana dilakukan dengan mengambil jumlah dana yang besar dari perusahaan dan menggunakannya  untuk kepentingan pribadi tanpa sepengetahuan perusahaan.

Menyebarkan Aib Perusahaan

Bentuk pelanggaran yang juga kerap dilakukan karyawan baik secara sengaja ataupun tidak ialan mengumbar aib perusahaan kepada khalayk ramai. Tentu saja hal ini amat berbahaya jika kemudian sampai diketahui oleh pesaing perusahaan lainnya. maka tentu karyawan yang melakukan pelanggaran ini selain berisiko dapat dipecat juga dapat dilsaporkan sebagai sebuah tindakan pidana sebegaimana dalam perbedaan hukum formil dan materiil .

Tidak Ramah Kepada Konsumen

Bagi perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan terhadap konsumen, tentu menempatkan konsumen dalam urutan teratas yang harus menjadi pihak yang paling diperhatikan. Tentunya memberikan pelayanan optimal kepada aparat konsumen menjadi prioritas utama.

Beberapa karyawan kerap melakukan pelanggaran dengan tidak bersikap ramah terhadap konsumen. Tentunya hal ini memberikan citra negatif terhadap perusahaan.

Sehingga tentu saja hal ini akan memberikan dampak negatif terhadap perusahaan dan dapat menimblkan kerugian. Sehingga hal ini merupakan salah satu bentuk pelanggaran yang dilakukan karyawan terhadap  perusahaan.

Contoh Perjanjian Kerja Bersama antara Perusahaan dan Karyawan

Membuat surat perjanjian kerja penting sekali bagi karyawan baru, hal ini tentunya untuk menjamin kesepakatan antara kedua belah pihak.

Hal inipun menjamin kepastian hukum antara pengusaha/atasan bersama pegawai jika terdapat penyalahgunaan dengan sanksi seperti yang sudah ditulis pada surat tersebut. Berikut ini contoh surat perjanjian kerja:

karyawan perusahaan

Bagaimana Contoh Kasus Kompensasi Karyawan Pada Perusahaan?

karyawan perusahaan

Ada beberapa sistem atau contoh kasus kompensasi karyawan pada perusaaan yang biasa digunakan dalam bekerja, yaitu:

Sistem Prestasi

Upah prestasi kerja sering juga disebut dengan upah sistem hasil. Pengupahan dengan cara ini secara langsung berkaitan antara besarnya upah dengan prestasi kerja yang ditujukan oleh karyawan yang bersangkutan.

Cara ini juga bisa mendorong karyawan yang kurang produktif menjadi lebih produktif. Dan akan sangat menguntungkan bagi karyawan yang bisa bekerja cepat dan berkemampuan tinggi dalam mencapai target dan menyelesaikan pekerjaan.

Sistem Waktu

Besarnya kompensasi  juga bisa dihitung berdasarkan standar waktu seperti Jam,Hari, Minggu, Bulan. Besarnya Upah ditentukan oleh lamanya karyawan melaksanakan atau menyelesaikan suatu pekerjaan. Umumnya, cara ini digunakan bila ada kesulitan dalam menerapkan cara pengupahan berdasarkan prestasi.

Sistem Kontrak atau Borongan

Penetapan besarnya upah dengan sistem kontrak atau borongan didasarkan atas kuantitas, kualitas dan lamanya peyelesaian pekerjaan yang sesuai dengan kontrak perjanjian.

Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, maka dalam kontrak juga dicantumkan ketentuan mengenai konsekuensi. Kalau pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai dengan perjanjian baik secara kuantitas, kualitas maupun lamanya penyelesaian pekerjaan.

Sistem ini biasanya digunakan untuk jenis pekerjaan yang dianggap merugikan bila dikerjakan oleh karyawan tetap dan /atau jenis pekerjaan yang tidak mampu dikerjakan oleh karyawan tetap.

Kesimpulan

Itulah beberapa definisi karyawan dan jenis karya-wan perusaha-an. Nah, sekarang kamu sudah mengerti kan, seputar kewajiban perusahaan terhadap karyawan beserta contoh pelanggaran dan sistem kompensasi nya dalam berbisnis?

Sebagai karyawan kita harus bisa menghindari beberapa pelangggaran tersebut supaya bisa terus berprestasi dan bekerja dengan baik. Bagi  perusahaan juga harus bisa melakukan kewajiban dan tanggung jawabnya kepada para karyawannya supaya karyawan bisa tetap betah dan semakin produktif dalam bekerja.

Supaya perusahaan bisa melaksanakan kewajibannya kepada karyawan dengan baik dan tepat waktu, sekarang kamu bisa menggunakan aplikasi HR termudah dan teraman yang bernama JojoTimes dari Jojonomic ini!

karyawan perusahaan

Selain bisa memantau kinerja dan lokasi karyawan, dengan JojoTimes, kamu bisa mengetahui info dan pencatatan absensi karyawan secara online, dengan satu sentuhan jari. Selain itu, pengajuan cuti karyawan juga sangat praktis dan cepat dengan menggunakan aplikasi keren ini sehingga menghemat waktu dan biaya! Yuk, tunggu apa lagi? Segera coba aplikasinya sekarang dan rasakan manfaatnya!