Kebakaran Hutan dan Pengaruhnya Terhadap Kondisi Ekonomi Negara

Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan merupakan bencana tahunan yang kerap kali terjadi di Indonesia. Salah satu peristiwa kebakaran hutan yang terjadi baru-baru ini adalah yang terjadi di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Dalam insiden tersebut, dilaporkan setidaknya hutan dan lahan seluas 12,5 hektar terbakar hangus.

Tak hanya sekali, nyatanya peristiwa ini sudah kerap terjadi dan menjadi peristiwa tahunan yang kerap menjadi sorotan. Kemarau yang berkepanjangan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kebakaran hutan tersebut.

Selain itu, api yang sangat besar ditambah dengan kondisi cuaca yang disertai angin kencang, membuat api semakin sulit dikendalikan dan dipadamkan. Hal itu, akan membuat kebakaran hutan yang terjadi semakin meluas dan melahap habis hutan dan lahan di sekitarnya.

Dalam kejadian yang baru-baru saja terjadi, setidaknya butuh 9 ton air dalam proses memadamkan api. Bayangkan jika kebakaran hutan itu terjadi sangat besar, maka air yang dibutuhkan sebagai bahan dasar dalam proses pemadaman pun pasti lebih besar pula. Belum lagi polusi udara yang dihasilkan dari asap kebakaran tersebut. Jika sudah begini, pihak yang paling dirugikan adalah masyarakat sekitar

Seperti tahun 2019 lalu, BMKG menyebutkan bahwa kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia menyebabkan polusi udara yang sampai ke negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia. Kebakaran yang terjadi hutan dan lahan di Sumatera memberikan dampak pencemaran udara di wilayah sekitar mulai dari Singapura dan Semenanjung Malaysia. 

Akibat peristiwa tersebut, kondisi udara sekitar pun memburuk. Masyarakat dianjurkan untuk mengenakan masker demi menjaga kesehatan paru-paru mereka dan mengurangi aktivitas hariannya di luar rumah. 

Kerugian serta kerusakan lingkungan yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan tidaklah main-main. Selain kehilangan lahan resapan air hujan, hal itu dibarengi pula dengan menurunnya kualitas udara di sekitar lokasi kebakaran.

Selain itu, kebakaran hutan juga dapat membuat banyak kerugian di sektor ekonomi suatu negara. Di antaranya seperti yang telah Jojonomic rangkumkan berikut ini. Apa saja itu?

Pengaruh Kebakaran Hutan Terhadap Kondisi Ekonomi Negara

Pengaruh Kebakaran hutan

1. Kerugian hingga Triliun Rupiah

Bank Dunia mengungkapkan bahwa total kerugian yang didapatkan Indonesia saat kejadian kebakaran hutan 2019 lalu mencapai 5,2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 72,95 triliun. Angka tersebut bahkan setara dengan 0,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Kebakaran hutan pada tahun 2019 setidaknya terjadi di delapan provinsi yang menimbulkan kabut asap tebal di beberapa daerah di Indonesia, Malaysia dan Singapura.

Tak heran jika sampai saat ini, kebakaran hutan menjadi salah satu masalah serius yang harus diatasi oleh pemerintah daerah maupun pusat. Terlebih peristiwa ini terjadi setiap tahun yang mana jika tidak dilakukan penanganan serius maka hutan di Indonesia terancam rata dengan tanah.

2. Masalah kesehatan hingga terhambatnya penerbangan domestik dan luar negeri

Tidak hanya itu, Bank Dunia memperkirakan bahwa penurunan ekonomi yang terjadi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia tak lain disebabkan oleh kebakaran hutan. Kerugian ini didapat setelah serangkaian masalah yang merambat menjadi satu. Salah satunya masalah kesehatan dan penerbangan domestik hingga luar negeri yang timbul akibat polusi udara karena kebakaran hutan yang terjadi. 

Selain itu, aktivitas masyarakat pun banyak yang harus terhenti karena adanya kebakaran hutan tersebut. Seperti rutinitas sekolah, masyarakat yang akan berangkat bekerja dan lain sebagainya.

3. Berkurangnya produksi komoditas

Kebakaran hutan akan banyak mengurangi produksi komoditas suatu negara. Ini bisa meliputi tanaman hutan tahunan serta kayu yang membutuhkan setidaknya dua hingga lima tahun untuk bisa dipanen. Bisa terbayang semakin luas kebakaran hutan yang terjadi maka semakin sedikit pula lahan untuk bahan produksi komoditas yang menyebabkan besarnya angka penurunan produksi.

Selain memakan lahan perkebunan komoditas negara. Kebakaran hutan juga hanya akan membuat banyak masyarakat kehilangan lapangan pekerjaan. Terutama mereka yang berprofesi utama sebagai petani atau tukang kebun di sekitar area hutan yang terbakar.

4. Pandangan negara lain, dan merosotnya permintaan salah satu produk dari lahan hutan

Salah satu produk yang banyak diandalkan dalam alih fungsi lahan hutan adalah kelapa sawit. Suatu negara bisa saja mendapatkan pandangan buruk tentang kejadian kebakaran hutan dan lahan yang terjadi yang menimbulkan efek secara global. Negara-negara yang telah sangat peka terhadap isu-isu lingkungan hingga perubahan iklim akan meningkatkan persepsi mereka terhadap beberapa produk, salah satunya minyak kelapa sawit. 

Misalnya, merosotnya permintaan dari negara-negara Uni Eropa dan rencana negara-negara Uni Eropa untuk tidak lagi menggunakan bahan bakar alami berbasis minyak kelapa sawit di tahun 2030 mendatang. Akhirnya, permintaan terhadap produk minyak kelapa sawit akan menurun yang akan berdampak kembali pada perekonomian di sektor barang ekspor.

Strategi yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Kebakaran Hutan

Strategi Mencegah Kebakaran Hutan

Setelah mengetahui betapa besarnya dampak dari peristiwa kebakaran hutan di atas. Berikutnya, kami juga akan memberikan informasi terkait solusi untuk mencegah insiden tersebut terjadi secara terus menerus. Berikut beberapa strategi yang bisa dicoba, di antaranya:

1. Sistem peringatan dini

Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal penting seperti, faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi mudah terbakarnya vegetasi, tingkat penyebaran di suatu wilayah, kesulitan pengendalian, dan faktor klimatologis.

Jika sudah terdapat adanya indikasi sedikit kebakaran, peringatan dini bisa dilakukan melalui penyebaran informasi melalui media berita nasional dan lain-lain.

2. Memantau aktivitas di sekitar hutan

Patroli rutin perlu dilakukan dengan disertai persiapan, pelatihan terkait pencegahan hingga penyegaran untuk semua petugas dalam usaha-usaha pemadaman kebakaran.

3. Peningkatan partisipasi masyarakat

Hal yang bisa dilakukan dalam langkah ini contohnya adalah kampanye peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya kebakaran. Selain itu penegakan hukum melalui dialog langsung yang dilakukan lewat berbagai media seperti buku, seminar, penyuluhan terbuka juga dapat dijadikan pilihan.

4. Memasyarakatkan teknik-teknik ramah lingkungan

Salah satu teknik mencegah kebakaran hutan yang sedang banyak digalakkan adalah zero burning. Dikutip dari Wetlands, “Teknik zero burning adalah sebuah metode pembersihan lahan dengan cara melakukan penebangan tegakan pohon pada hutan sekunder atau pada tanaman perkebunan yang sudah tua (misal Kelapa sawit) kemudian dilakukan pencabikan (shredded) menjadi bagian-bagian yang kecil, ditimbun dan ditinggalkan disitu supaya membusuk/terurai secara alami”.

Jika pencegahan telah dilakukan, kemungkinan terjadinya kebakaran hutan hingga dampak buruk bagi lingkungan dan perekonomian negara pun dapat lebih ditekan.

Penutup

Jojo expense

Demikianlah artikel mengenai kebakaran hutan hingga pengaruhnya terhadap kondisi ekonomi suatu negara. Mengingat banyak kerugian yang terjadi dari peristiwa alam yang satu ini, maka sangat dianjurkan untuk setiap warga negara turut membantu pemerintah dalam menjaga ekosistem lingkungan.

Salah satu contoh yang bisa dilakukan adalah dengan menghindari membuang puntung rokok di sembarang tempat. Terlebih jika itu adalah tempat yang mudah terbakar seperti lahan hutan.

Bagi perusahaan yang mendirikan kantornya di sekitar area perhutanan, pastikan untuk tidak melakukan penebangan secara ilegal atau hal-hal yang ke depannya dapat merugikan. Karena selain dapat dikenai sanksi hukum juga bisa berdampak pada operasional bisnis yang dihentikan oleh negara.

Selain itu untuk mengantisipasi kerugian yang terjadi karena sektor hutan yang terbakar. Perusahaan yang bergerak di bidang komoditi juga perlu mengelola keuangan mereka. Salah satunya adalah dengan menggunakan Jojo Expense. Sebuah software manajemen pengeluaran yang dapat meningkatkan efisiensi pekerjaan hingga 76 persen.

Aplikasi ini juga dilengkapi ragam fitur yang dapat membantu Anda dalam mengelola keuangan perusahaan seperti Budget Controlling, Cash Advance, Capture Expense, Reimbursement Online dan masih banyak lagi lainnya. Tak hanya itu, Jojo Expense juga dibekali teknologi mutakhir berupa Intelligence OCR dan Realtime Geotagging yang memungkinkan Anda dapat terhindar dari risiko fraud financial. Menarik, kan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Jojo Expense dan permudah cara Anda dalam mengelola keuangan perusahaan sekarang juga!