Kebijakan Moneter Kuantitatif, Unsur Penting Pengaruhi Bisnis Anda

Dalam berbisnis, menganalisis pasar, menyusun strategi marketing, sampai membuat rencana cashflow memang menjadi pekerjaan utama. Seluruh unsur ini yang menjadikan sebuah perusahaan mampu menjalankan bisnisnya. Namun, tahukah anda, ada faktor eksternal yang ikut mempengaruhi berjalannya bisnis anda. Salah satunya adalah kebijakan moneter kuantitatif.

Pada dasarnya, kebijakan moneter kuantitatif merupakan bagian dari komponen ekonomi makro disamping kebijakan moneter kualitatif. Dalam hal ini, negara direpresentasikan oleh Bank Indonesia sebagai Bank Sentral. Sehingga lebih lanjut kebijakan moneter kuantitas dapat dimaknai sebagai paket kebijakan yang dibentuk oleh bank sentral untuk satu tujuan tertentu.

Nah, apa tujuan tertentu tersebut? Pastinya tetap dalam kerangka perekonomian nasional yang akan mempengaruhi ekonomi mikro di setiap keputusannya. Mungkin ini akan menjadi pembahasan yang cukup rumit jika dihubungkan dengan bisnis anda. Namun, kali ini Jojonomic akan mencoba meringkasnya dalam satu artikel lengkap yang akan menyajikan pemahaman lebih baik untuk anda. Catat poin-poinnya ya!

Apa itu Kebijakan Moneter Kuantitatif?

Kebijakan Moneter Kuantitatif

Secara kebahasaan, kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang menggunakan basis angka dan dinyatakan dalam bentuk jumlah atau banyaknya suatu data. Maka segala sesuatu yang menyematkan model pendekatan ini bisa diartikan sebagai sebuah upaya untuk mendapatkan suatu hasil berupa nilai.

Sama halnya dengan bagaimana kebijakan moneter menggolongkan langkah strateginya ke dalam pendekatan kuantitatif. Di sini sudah cukup terlihat sekilas, jenis kebijakan ini memiliki cara yang melihat data berupa nilai. Selain itu orientasi akhirnya pun untuk mencapai suatu nilai yang mempengaruhi tingkat kestabilan peredaran uang.

Lebih jelasnya, kebijakan moneter kuantitatif ditujukan untuk memberikan pengaruh pada jumlah penawaran uang yang selanjutnya berefek pada suku bunga. Sebagai contoh, ketika uang beredar banyak di masyarakat (inflasi), maka perlu penyeimbangan. Sementara titik keseimbangan akan tercapai saat Bank Indonesia menurunkan penawaran uang yang juga berdampak pada peningkatan suku bunga. Sebaliknya, meningkatkan penawaran uang akan berdampak pada penurunan suku bunga.

Belum berhenti sampai di situ, keadaan-keadaan ini selanjutnya memiliki efek berantai pada perkembangan aktivitas ekonomi. Di sinilah tingkat kesempatan kerja dan pengangguran ikut tekena dampak dari suatu langkah kebijakan. Dan muaranya pun tidak terkecuali bisnis anda yang terpengaruh. Pengaruhnya pun antara dua pilihan, apakah itu bersifat menunjang atau justru merontokkan.

Jenis-jenis dari Kebijakan Moneter Kuantitatif

Kebijakan Moneter Kuantitatif

Operasi Pasar Terbuka

Fokus utama pada jenis kebijakan ini langsung mengarah pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Sebagai surat yang tergolong surat berharga dan mampu diperjualbelikan, SBI dapat menjadi penyelamat di saat kondisi perekonomian tidak stabil.

Mekanisme bank sentral untuk menggunakan SBI harus diawali dari pengamatan terhadap jumlah uang beredar. Seperti misalnya, ketika kondisi peredaran uang secara nasional cukup tinggi. Jika hal ini terjadi berkepanjangan, akibatnya harga barang meningkat di tengah persediaan yang tidak bertambah.

Di sinilah upaya mengoptimalkan surat berharga dijalankan dengan menjual surat berharga. Langkah ini akan menjadikan cadangan pada bank umum berkurang. Dan selanjutnya program penyaluran dana pun lebih dikurangi. Begitupun kondisi sebaliknya yang juga bertujuan untuk menyeimbangkan tingkat peredaran uang.

Menerapkan politik diskonto

Bagaimana dengan diskonto, apa sudah pernah dengar sebelumnya? Membahas perekonomian, istilah ini cukup sering disebut. Menurut KBBI, diskonto merupakan bunga yang harus dibayarkan. Dalam penerapan kebijakan moneter, diskonto dimaksudkan pada bunga pinjaman bank umum kepada bank sentral. Sehingga politik diskonto diartikan sebagai pengaturan bunga pinjaman bank untuk menentukan jumlah uang beredar.

Bank sentral akan menaikkan bunga bank demi menurunkan jumlah uang beredar di masyarakat. Maka di fase ini, pinjaman dana menjadi sangat sulit. Sebaliknya, bunga bank akan diturunkan saat peredaran uang sangat sedikit. Pinjaman kepada masyarakat menjadi lebih mudah dan angka investasi pun meningkat.

Mengatur giro wajib minimum

Alternatif lain untuk mengatur jumlah uang diterapkan dengan mengatur rasio giro perbankan di bank sentral. Peningkatan atau pengurangan rasio giro wajib tetap bertolok ukur pada data peredaran uang.

Sama seperti penetapan politik diskonto, untuk mengurangi jumlah uang beredar bank sentral akan menaikkan rasio giro. Keputusan ini menyebabkan bank-bank umum tidak dapat menyalurkan dana pinjaman pada mayarakat secara maksimal. Demikian pula dengan keadaan tingkat uang beredar yang rendah. Rasio giro minimum terus menurun dan pintu penyaluran pinjaman bank-bank umum terbuka lebih leluasa.

Perbedaan Kebijakan Moneter Kuantitatif Dengan Kualitatif

Kebijakan Moneter Kuantitatif

Lain kuantitatif, beda halnya dengan kualitatif. Pada kebijakan moneter kualitatif, negara memiliki misi untuk mengawasi pinjaman dan investasi yang ditawarkan oleh bank-bank. Pada mekanisme ini bank sentral tidak secara langsung turun tangan menangani. Cara ini dinilai cukup efektif untuk mengarahkan pertumbuhan ekonomi yang dimaksud oleh bank sentral.

Supaya terlihat perbedaan yang signifikan, di bawah ini adalah strategi yang dilakukan pada kebijakan kualitatif :

Mengawasi pinjaman terpilih

Di dalam tugas mengawasi, Bank Indonesia mampu mengarahkan bank-bank untuk memberikan penyaluran dana pinjaman atau investasi. Tentunya jumlah kedua program tersebut akan diselaraskan dengan kondisi perekonomian, sehingga tidak terus menerus di dorong atau dibatasi.

Sosialisasi imbauan moral

Selain mengawasi, bank sentral dapat melakukan upaya lain berupa imbauan. Metodenya pun dapat dilakukan secara langsung menyapa bank-bank umum atau secara tertulis melalui publikasi.

Meski cara yang dilakukan terkesan satu arah, namun arah tujuannya tetaplah untuk mampu mempengaruhi aktivitas bank. Baik dalam menyalurkan pinjaman dana ataupun aktivitas ekonomi lain yang bisa memberikan kontribusi efek pada perekonomian nasional.

Pengaruh Kebijakan Moneter Kuantitatif Terhadap Bisnis

Kebijakan Moneter Kuantitatif

Saat kondisi perekonomian tidak mencapai angka yang stabil, bank sentral akan bergerak cepat mengembalikan keadaan. Beberapa opsi tindakan yang dapat dipilih terdapat pada kebijakan moneter kuantitatif. Atau bahkan jika perlu sekaligus melakukan pendekatan kualitatifnya.

Sekilas, setelah melihat jenis kebijakan yang diterapkan, bisa dikatakan seluruh pola interaksi hanya melibatkan bank sentral dan bank umum. Namun, jika berlangsung dalam waktu yang cukup panjang, tidak menutup kemungkinan skala bisnis dalam lingkup ekonomi mikro ikut terdampak.

Dilihat dari sisi kebutuhan finansial bisnis terhadap pinjaman bank, kebijakan moneter kuantitatif dapat mengantarkan bisnis pada dua jalan. Apakah itu mendongkrak produktivitas bisnis atau justru menekan.

Kedua kondisi moneter nasional, baik yang berada pada fase optimal, maupun degradasi tentu akan dirasakan oleh setiap pelaku usaha. Namun, untuk terus mengembangkan bisnis melalui pemodalan bank, cara-cara pengajuan strategis dapat dilakukan sembari mengamati pergerakan ekonomi nasional. Sehingga keputusan untuk melakukan pinjaman usaha tidak semakin menyulitkan bisnis.

Penutup

Itulah ragam informasi mengenai kebijakan moneter kuantitatif yang cukup penting bagi anda. Meskipun tidak terdampak langsung, namun sebagai bagian dari penggerak perekonomian, ada kalanya bisnis anda menjadi salah satu yang terdampak. Untuk itu selalu baca setiap kondisi bersama divisi keuangan anda agar dapat merencanakan kebutuhan finansial secara lebih bijak.

Masalah finansial memang urusan yang cukup sensitif sekaligus penting bagi entitas bisnis. Oleh karenanya perlu untuk dipersiapkan dengan matang, terstruktur, dan rapi. Bukan apa-apa, melainkan pertanggungjawaban keuangan harus dilakukan sesuai dengan data sebenarnya. Namun, kini anda tidak perlu khawatir lagi. Dengan bantuan Jojo Expense, anda dan tim dapat membuat data secara otomatis, terstruktur dan rapi hanya dalam satu aplikasi.

Jojo Expense

Seluruh catatan keuangan mulai dari debit, kredit, sampai catatan lainnya tercatat rapi dan terstruktur. Lebih dari itu, Jojo Expense ikut meringankan manajemen finansial bisnis anda dengan fitur integrasi API. Database all-in-one yang tergabung langsung dengan sistem akuntasi seperti Xero, SAP, dan Zahir mengefisienkan waktu secara lebih cepat.

Sangat membantu pekerjaan keuangan anda bukan? Yuk, jangan lagi menunda-nunda untuk segera mencoba Jojo Expense. Meng-handle pekerjaan di manapun bukan masalah!