Keputusan Investasi, Wajib Dipahami Agar Tak Salah Langkah

Keputusan dalam bidang apapun pastinya tidak bisa terlepas dari pertimbangan yang matang. Termasuk dalam berinvestasi di sektor manapun. Berinvestasi memang kini menjadi tren pintu pemasukan pribadi atau perusahaan. Namun, bukan berarti mengambil keputusan pun juga sekadar mengikuti tren. Sebelum mengambil keputusan investasi, investor harus memperhitungkan dahulu beberapa variabel. Masing-masingnya akan menjadi patokan ukuran yang dapat dipertimbangkan.

Tentunya ini bukan proses yang mudah, karena harus memperhatikan banyak hal. Tidak hanya soal keuntungan besar yang mendasari keputusan investasi, tetapi juga menyangkut risiko. Langkah-langkahnya pun tidak hanya sebatas analisis risiko. Begitu pula dengan sifat investasi yang harus anda ketahui terlebih dahulu sebelum yakin menempatkan dana.

Maka dari itu agar tak salah langkah, yuk simak selengkapnya ulasan di bawah ini. Dan agar pemahaman anda lebih sempurna, Jojonomic akan memulainya dengan pengertian keputusan investasi yang ternyata tidak sesederhana itu, lho.

Pengertian Keputusan Investasi

Keputusan Investasi

Layaknya sebuah keputusan, hakikat keputusan investasi pun sama krusialnya. Secara umum keputusan ini diambil untuk menempatkan dana pada suatu instrumen investasi. Dari keputusan tersebut investor pasti mengharapkan adanya laba dalam jangka waktu yang cukup panjang. Oleh karenanya, sebelum yakin mendapatkan sebuah keputusan, investor perlu membuat pertimbangan menyeluruh yang baik dan matang. Karena salah sedikit saja, dampak merugikan sangat mungkin terjadi pada penempatan investasi.

Di samping itu, beberapa pakar juga turut memberikan gambaran singkat mengenai keputusan investasi. Berikut ini diantaranya :

Martono dan Harjito (2010)

Keputusan investasi berkaitan erat dengan aset yang dikelola perusahaan. Sehingga keputusan yang diambil akan memberikan dampak terhadap tingkat rentabilitas investasi dan arus kas perusahaan di masa depan.

Sutrisno (2003)

Keputusan ini biasa disebut capital budgeting. Dimana proses perencanaan sampai pengambilan keputusan tentang pengeluaran keuangan dan waktu pengembaliannya di atas satu tahun. Atau dengan kata lain memiliki periode jangka panjang.

Purnamasari (2009)

Keputusan investasi berbicara mengenai penempatan dana baik dari dalam maupun luar perusahaan ke dalam instrumen investasi.

Hansen (2005)

Keputusan investasi memiliki kaitan pada proses perencanaan lalu penetapan tujuan. Selanjutnya adalah peletakan prioritas, alokasi pendanaan, serta penerapan karakteristik tertentu agar dapat dipilih instrumen jangka panjang

Ketahui Sifatnya Sebelum Ambil Keputusan Investasi

Keputusan Investasi

Sebelum yakin mengalokasikan dana investasi di instrumen dan bidang tertentu, pahamilah investasi juga memiliki sifatnya sendiri. Sebagai investor, tugas anda adalah membedakan dan menyortirnya agar ditemukan proyek investasi yang tepat dan menguntungkan. Dari kaca mata perusahaan penerima investasi, sifat ini menjadi pijakan yang menentukan nasib investasi si penanam modal.

Independent Project

Ketika memutuskan untuk berinvestasi di suatu entitas usaha, investor yakin investasinya akan tepat guna. Alasannya bisa datang dari penerapan proyek investasi perusahaan tersebut memang dirancang memiliki kamar tersendiri. Atau karena fungsi proyek investasi setiap investor yang berbeda satu sama lain. Sehingga tidak menutup peluang banyak investor lain, termasuk anda.

Mutually Exclusive Project

Kebalikan dari sifat independen, sifat ini akan memberikan keputusan investasi yang lebih selektif. Sebab satu-satunya adalah persoalan fungsi proyek investasi yang sama antara investor satu sama lain. Jika anda mengincar suatu entitas usaha untuk berinvestasi, pastikan dana alokasi investasi kuat agar peluang untuk diterima juga besar.

Alasan Mengambil Keputusan Investasi

Keputusan Investasi

Adanya laba atau return

Tidak lain tidak bukan perolehan laba atau return adalah alasan utama investor menanamkan modalnya ke dalam usaha produktif. Saat mempertimbangkan banyak hal, investor tentu memiliki tingkat laba yang harapan di masa depan. Maka dengan asumsi mengalokasikan dana yang cukup besar pada instrumen jangka panjang, pendapatan laba juga diproyeksikan tinggi. Setelah diperoleh laba dalam jangka waktu tertentu, barulah laba tersebut menjadi return yang aktual.

Pertimbangan risiko

Disamping adanya return yang menggiurkan, mengambil keputusan investasi juga tidak bisa melupakan adanya risiko. Dalam berinvestasi, risiko adalah hal yang sangat erat berkaitan bahkan menyangkut berbagai sektor. Mulai dari sektor perizinan sampai kondisi perekonomian nasional.

Memperhatikan dan memperhitungkan seluruh risiko menjadi langkah yang wajib dilakukan setiap investor sebelum memberikan keputusan. Karena secara teoritis tingkat risiko memiliki perbandingan yang sejalan dengan perolehan laba. Maka untuk meraih harapan laba yang tinggi, investor pun harus berani ambil risiko yang juga tinggi. Dengan analisis yang mendalam, maka nantinya langkah penanggulangan pun akan tepat dan melindungi investasi anda.

5 Langkah Pengambilan Keputusan Investasi

Keputusan Investasi

Tentukan sasaran investasi

Penentuan sasaran investasi terlebih dahulu dapat dilakukan dengan membandingkannya bersama tujuan investasi. Apabila investor bertujuan untuk memiliki investasi secara keanggotaan, maka investasi dapat diarahkan pada kepemilikan saham. Atau jika ingin dalam bentuk penyaluran kredit, investor dapat mengarahkan investasi ke sektor perbankan. Beberapa diantaranya seperti lembaga keuangan bank atau menjadi anggota financial technology peer to peer lending. Dengan menentukan arah sasaran di awal, investor pun akan lebih mudah mencari informasi bahan pertimbangan karena jauh lebih spesifik.

Merancang kebijakan investasi

Untuk investasi yang terdiversifikasi, sasaran yang dituju sangat mungkin lebih dari satu sektor. Maka dari itu kebijakan investasi sangat diperlukan setelah memilih sektor yang diinginkan. Tahap ini akan membutuhkan kecermatan analisis mengenai pengelolaan dana. Di sini investor harus mampu membagi dana dari aset saham, obligasi, atau aset investasi lainnya sehingga hasilnya mampu diperoleh kembali.

Melakukan strategi portofolio

Sebagai investor, anda dapat memilih salah satu diantara dua alternatif. Strategi pertama adalah investasi yang aktif. Pilihan ini memberikan konsekuensi pada investor untuk selalu agresif mencari informasi dan portofolio yang paling tepat. Sebaliknya, strategi kedua merupakan investasi pasif, dimana investor hanya perlu mempertimbangkan rata-rata reaksi pasar. Sehingga keputusannya pun juga sesuai dengan kondisi pasar

Penentuan asset

Dari seluruh tahapan, langkah ini menjadi yang paling dinanti. Setelah membuat perencanaan beberapa hal sebelumnya, di tahap ini investor dapat mengaktuaktualisasikan dalam bentuk pemilihan jenis asset. yang memberikan return tinggi namun tetap sesuai dengan pertimbangan keputusan sebelumnya.

Evaluasi kinerja

Keputusan investasi tidak berhenti saat setelah memilih instrumen yang sesuai. Proses ini akan berlanjut hingga evaluasi keputusan yang diambil, apakah kinerja sesuai dengan harapan di awal atau justru belum. Apabila masih kurang, setidaknya lakukan perbaikan antisipatif yang menyeluruh. Dengan begitu, potensi kerugian pun tidak begitu besar dan investor tetap mendulang keuntungan.

Penutup

Setelah membaca penjelasan di atas, ternyata mengambil keputusan investasi tidak sesederhana menempatkan dana, ya. Ada banyak hal yang harus dianalisis, dipertimbangkan, dan ditentukan sebelumnya. Belum lagi urutan langkah yang harus diikuti agar tidak menimbulkan salah prosedur atau bahkan kerugian. Baiknya poin-poin di atas diikuti secara baik dan menyeluruh agar keputusan yang dihasilkan ikut mengarahkan anda pada pilihan yang tepat. Dan tak lupa, jadikan proses pengambilan keputusan yang telah lalu sebagai pengalaman untuk kedepannya.

Nah, semua poin penting di atas tidak hanya berlaku bagi investor perorangan. Tetapi juga bagi investor berbentuk perusahaan seperti bisnis yang anda jalankan. Untuk itu sebaiknya persiapkan tim agar kompeten dan cekatan dalam mengambil keputusan dalam aktivitas investasi. Dan untuk menjamin kinerja tim 100% optimal, Jojo Times menjadi jawaban yang tepat bagi bisnis anda.

Jojo Times

Dengan mengandalkan seluruh fitur di dalamnya, tingkat prodiktivitas dan efisiensi kerja karyawan lebih baik dibandingkan sistem manual. Salah satunya bisa didapat dari layanan Check In dan Check Out Monitoring yang langsung mencatat jam masuk dan pulang setiap karyawan. Anda pun dengan mudah mengecek kehadiran cukup dari gadget.

Tak hanya itu, dikala ada pekerjaan yang menuntut cepat diselesaikan, bukan lagi waktunya kesal menunggu berhari-hari. Jojo Times cukup untuk menjadi satu platform terpadu tempat semua proyek bisnis dikelola. Semua rekam jejak dokumen dan kinerja tim pun juga ikut terlacak. Didukung dengan fitur Task Management Tools, inilah saatnya tinggalkan sistem kerja yang lambat dan berujung merugikan bisnis. Sebab semua pekerjaan bisa langsung anda bagi secara merata pada seluruh karyawan.

Menarik, bukan? Yuk coba layanan Jojo Times gratis selama 14 hari untuk pengalaman me­-manage yang lebih praktis dan efektif!