Jika mempunyai sebuah bisnis atau perusahaan, pastinya tidak hanya memperhatikan untung rugi, produksi, dan juga sumber daya manusia. Namun, sebagai pelaku bisnis harus juga bisa menjalankan, mengontrol, dan mengevaluasi segala macam kebijakan yang ada di perusahaan tersebut. Salah satu hal yang perlu untuk diperhatikan adalah penyusunan laporan keuangan, termasuk pula laporan keuangan perusahaan manufaktur.
Dalam sebuah perusahaan, laporan keuangan sangat penting karena bisa digunakan sebagai pengevaluasi bisnis. Dengan laporan keuangan, bisa tahu apakah di bulan itu mengalami keuntungan ataupun kerugian, dan juga bisa membandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Sehingga seluruh perusahaan baik itu di bidang jasa, dagang, hingga manufaktur membutuhkan laporan keuangan. Dan laporan keuangan di setiap jenis perusahaan, terdapat beberapa komponen yang berbeda.
Pengertian Perusahaan Manufaktur
Hampir semua orang pastinya membutuhkan dan menggunakan barang-barang dari perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur adalah sebuah usaha atau bisnis yang menjual bahan mentah atau barang setengah jadi, yang akan di kirim ke produsen untuk pembuatan produk mereka.
Perusahaan manufaktur memproduksi beberapa bahan pelengkap atau pendukung untuk pembuatan barang seperti perusahaan smartphone yang membutuhkan dukungan perusahaan manufaktur dalam pembuatan chip prosesor, perusahhaan jam tangan membutuhkan perusahaan kulit, perusahaan baju membutuhkan perusahaan tekstil, dan bahkan perusahaan alat transportasi yang membutuhkan perusahaan gear atau pendukung lainnya. Karena perusahaan-perusahaan tersebut tidak membuat semua bagiannya sendiri, namun bekerja sama dengan perusahaan manufaktur dalam penyediaan barang atau bahan yang diperlukannya.
Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 1 (2015 : 1), laporan keuangan merupakan penyajian yang terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Sehingga Laporan keuangan bisa diartikan sebagai laporan yang bisa menunjukkan posisi dan kondisi keuangan dari sebuah perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Di dalam laporan keuangan, biasanya terdiri dari laporan neraca, laporan arus kas, laporan laba rugi, dan juga laporan perubahan.
Laporan keuangan perusahaan manufaktur memiliki format yang berbeda secara umumnya dengan jenis perusahaan lainnya seperti perusahaan jasa ataupun dagang. Perbedaannya adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur cenderung lebih homogen dibandingkan laporan keuangan perusahaan dagang yang variatif. Laporan keuangan perusahaan manufaktur juga lebih detail pada bagian tertentu seperti pada bagian persediaan dan pembelian barang. Selain itu, terdapat bagian yang hanya ada di laporan keuangan perusahaan manufaktur yang tidak ada di laporan perusahaan jenis lainnya, yaitu terdapat laporan harga pokok produksi.
Beberapa Contoh Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur, setidaknya terdapat lima jenis komponen laporan yang harus ada di dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur. Berikut ini penjelasan dari hal tersebut, yaitu :
1. Laporan Harga Pokok Produksi
Dibandingkan dengan perusahaan dagang dan jasa atau lainnya, laporan harga pokok produksi menjadi pembeda dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan manufaktur. Laporan ini harus ada karena dengan ini, perusahaan manufaktur bisa mengidentifikasi tentang jumlah nilai persediaan yang digunakan dalam sebuah proses produksi, kemudian jumlah nilai biaya yang digunakan dalam proses produksi, dan juga jumlah nilai biaya overhead pabrik yang keluar dalam sebuah proses produksi. Biaya tersebut terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, serta biaya overhead pabrik.
Sehingga, mengetahui berbagai biaya dan nilai yang telah disebutkan, perusahaan bisa menentukan nilai harga pokok yang akan digunakan untuk barang jadi yang telah selesai dengan pasti. Dan hal itu akan berpengaruh pada nilai jual yang digunakan untuk menjual produk jadi dari hasil produksi tersebut.
Faktor penentu dari harga pokok produksi adalah nilai jual dari suatu produk di mata kalangan konsumen atau pelanggan. Semakin banyak orang yang mencari produk tersebut, maka semakin besar pula harga dari produk itu. Contoh laporan harga poko produksi bisa dilihat pada gambar berikut ini :
2. Laporan Laba Rugi
Pada laporan keuangan perusahaan manufaktur, isi laporan laba rugi hampir sama seperti laporan perusahaan lainnya. Laporan laba rugi biasanya terdiri dari nilai pendapatan dan beban yang selisihnya akan menunjukkan nilai laba atau nilai rugi yang didapatkan oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu. Terdapat empat elemen dasar yang menjadi indikator penting dalam penetapan laporan laba rugi, yaitu :
- Pendapatan (Revenues), yaitu pendapatan perusahaan yang didapatkan dari penjualan produk yang dibuat. Pendapatan atau revenues ini bukan keuntungan murni, karena masih belum dikurangi dengan biaya yang diperlukan untuk menghasilkan barang yang dijual.
- Biaya (Expense), yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa dalam memperoleh pendapatan.
- Keuntungan (Profit), yaitu keadaan dimana pendapatan hasil penjualan melebihi biaya total yang dikeluarkan. Sehingga Pendapatan lebih besar dari biaya.
- Kerugian (Loss), yaitu kebalikan dari keuntungan, sehingga dalam keadaan ini biaya yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang lebih besar daripada pendapatan yang diperoleh.
Contoh laporan laba rugi dalam laporan perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut:
3. Laporan Neraca
Laporan neraca perusahaan adalah laporan yang di dalamnya terdapat dua bagian penting, yaitu aktiva dan pasiva. Aktiva merupakan sumber utama keuangan perusahaan karena semua aset perusahaan akan dicatat pada laporan ini. Aktiva terdiri dari seperti kas, bank, piutang, persediaan, dan sebagainya. Sedangkan pasiva adalah kewajiban atau hutang yang dimiliki perusahaan. Berikut ini contoh laporan neraca perusahaan manufaktur.
4. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah laporan yang dibuat untuk memberikan informasi tentang perubahan nominal modal. Hal ini bisa disebabkan karena adanya pembagian dividen kepada pemegang saham, terutama untuk perusahaan manufaktur yang sudah besar dan hal lain yang berkaitan dengan modal. Isi laporan perubahan modal pada perusahaan manufaktur sama dengan laporan perubahan modal jenis perusahaan lainnya. Contoh penyusunan laporan perubahan modal bisa dilihat pada gambar berikut ini.
5. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas akan menginformasikan tentang segala arus transaksi dari tiga aktivitas utama perusahaan. Tiga aktivitas tersebut yaitu operasional, investasi, serta pendanaan. Sehingga, dengan adanya laporan ini, bisa diketahui tentang pendapatan kas, pembayaran kas, dan sebagainya. Selain itu, dengan laporan arus kas, perusahaan bisa memprediksi apakah di periode berikutnya perusahaan bisa menghasilkan arus kas yang bersih atau tidak.
Dalam penyusunan laporan arus kas, harus terdapat tiga sumber utama yaitu laporan laba rugi periode berjalan, laporan neraca, dan juga data-data transaksi. Berikut ini adalah contoh laporan arus kas perusahaan manufaktur.
Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan, bisa diketahui bahwa laporan keuangan untuk perusahaan manufaktur tidak jauh beda dengan laporan perusahaan jenis lainnya. Namun ada laporan yang membedakan dengan laporan perusahaan lainnya, yaitu laporan harga pokok produksi. Jika berbicara tentang keuangan bisnis, memang pengelolaan keuangan juga sangat penting. Saat ini, terdapat cara yang termudah untuk melakukan pengelolaan keuangan, yaitu dengan menggunakan aplikasi Jojo Expense.
Jojo Expense adalah software yang bisa mengelola pengeluaran perusahaan, mengontrol anggaran hingga memudahkan proses pengajuan reimbursement karena dapat dilakukan secara online tanpa harus mengisi berkas-berkas. Dengan aplikasi ini, seluruh manajemen perusahaan dapat dilakukan dengan cara yang lebih praktis dan efisien.
Jadi apa yang perlu diragukan? Yuk segera coba dan gunakan Jojo Expense untuk mempermudah pengelolaan keuangan bisnis anda.
