Kinerja Karyawan Buruk, Bagaimana Cara Memperbaikinya?

Adakalanya dalam sebuah perusahaan menemukan kinerja karyawan buruk. Dimana hal tersebut akhirnya berimbas pada perusahaan seperti misalnya banyak komplain pelanggan atau misalnya laba perusahaan menurun karena banyak pekerjaan tidak tepat waktu. Hal ini tentu merugikan perusahaan dan tidak dapat dibiarkan terus menerus. Sehingga perlu diambil beberapa langkah penting untuk menghindari resiko terjadinya kinerja karyawan buruk tersebut. Apabila hal ini adalah sedikit banyak yang sedang dihadapi oleh perusahaan Anda, maka sebaiknya simak informasi berikut yang bisa membantu menghindari resiko tersebut.

Penyebab Kinerja Karyawan Buruk

Tentunya ada beberapa penyebab yang sering kali membuat kinerja karyawan tidak bisa maksimal. Baik karena faktor internal maupun eksternal. Oleh sebab itu ada baiknya jika perusahaan memahami apa saja faktor-faktor ini, sehingga di kemudian hari bisa memberikan solusi yang sesuai dengan persoalan tersebut. Berikut ini beberapa penyebab yang bisa diketahui.

Faktor Internal

Beberapa hal bisa jadi penyebabnya datang dari lingkungan kantor itu sendiri. Sehingga tanpa disadari terdapat masalah pada kinerja karyawan. Tentu saja dalam hal ini perusahaan harus memahami apa yang sedang terjadi dan memberikan solusi yang nyata. Beberapa faktor internal memang mudah terjadi dalam sebuah perusahaan seperti misalnya:

Pertengkaran antar karyawan

Ini adalah hal yang sering kali terjadi di dalam suatu perusahaan. Tanpa disadari perbedaan pendapat dan argument bisa jadi membuat dua orang karyawan berselisih paham. Sehingga pada akhirnya salah satu tidak meningkatkan kinerjanya karena ada rasa marah dan malas menghadapi orang yang berselisih paham. Hal ini sering kali terjadi dalam suatu kantor, hanya berawal pada perdebatan namun berakhir dengan penurunan kinerja yang membahayakan posisi dan produktivitas perusahaan.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Remunerasi yang kurang sesuai

Banyak perusahaan tidak memperhatikan kesesuaian pendapatan dengan beban kerja yang diterima oleh karyawan. Sehingga akhirnya karyawan tidak bekerja secara maksimal karena merasa mendapatkan upah yang kurang atau minim. Oleh sebab itu pemerintah sendiri mengatur upah karyawan melalui UMR. Sehingga ada baiknya perusahaan selalu mengacu pada upah minimum tersebut untuk memastikan karyawan memperoleh upah sesuai dengan pekerjaan dan standar yang berlaku di daerah tersebut.

Fasilitas yang tidak memadai

Beberapa perusahaan tidak memberikan cukup fasilitas untuk karyawannya. Sehingga karyawan bekerja asal-asalan dan tidak maksimal. Contohnya tidak ada sarana jaminan kesehatan. Sehingga saat karyawan merasa sakit tidak dapat berobat. Padahal kinerja karyawan yang kesehatannya memburuk umunya menjadi tidak baik.

Apresiasi yang minim

Bisa jadi hal ini karena karyawan tidak mendapatkan apresiasi yang sesuai dari atasannya. Ada banyak atasan menyepelekan pekerjaan bawahannya dan membuat bawahan tidak nyaman. Hal ini harus diketahui oleh perusahaan. Jangan hanya kinerja atasan yang dinilai, tetapi kinerja bawahan juga harus diperhatikan. Supaya tercapai keseimbangan dan kinerja yang baik dari semua pihak dalam perusahaan tersebut.

Faktor Eksternal

Selain dari faktor internal di dalam perusahaan itu sendiri, ada pula beberapa hal yang membuat kinerja karyawan buruk dan berasal dari faktor eksternal di luar perusahaan. Berikut ini yang umumnya menjadi faktor eksternal penghalang kinerja karyawan yang maksimal.

• Masalah keluarga, sedikit banyak beban dan masalah keluarga bisa membuat karyawan tidak fokus dalam mengerjakan tugas di kantor. Sehingga akhirnya hal ini mempengaruhi hasil kerja dan performanya. Sebaiknya berikan waktu karyawan yang memiliki masalah dalam keluarga untuk menyelesaikan lebih dulu. Sehingga performanya tidak mengganggu produktivitas kantor.

• Motivasi minim, ada banyak orang yang sering kali bekerja dengan motivasi minim atau bahkan tanpa motivasi. Sehingga sering kali mereka bekerja asal-asalan saja dan tidak ingin memberikan hasil yang baik. Sebagian orang berpikir bahwa tidak perlu bekerja yang baik, toh hasilnya begitu saja. Paradigma ini yang harus diperbaiki, misalnya melalui pelatihan EQ dan mental, sehingga di ke depannya hal tersebut tidak terjadi kembali.

• Sifat dasar, sangat penting memahami sifat dasar calon karyawan sebelum melakukan perekrutan. Karena ada yang pada dasanya tidak suka bekerja secara teliti atau memang memiliki tingkat kemalasan yang tinggi. Tentu saja orang dengan sifat dasar tersebut kurang cocok direkrut menjadi karyawan. Karena hal ini nantinya bisa merugikan kinerja dan produktivitas dalam perusahaan.

 

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HR Suites hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Mengatasi Kinerja Karyawan Buruk

Tentu saja jika mengalami hal-hal di atas atau melihat adanya kinerja karyawan buruk, maka sebaiknya lakukan beberapa langkah yang bisa memberikan solusi terhadap masalah yang timbul tersebut. Ada beberapa poin yang bisa dilakukan perusahaan untuk membantu supaya karyawan bisa bersemangat bekerja kembali dan meningkatkan produktivitasnya. Misalnya yaitu dengan jalan sebagai berikut:

  • Memberikan pujian yang sesuai, usahakan supaya atasan memberikan pujian terhadap bawahannya supaya dapat memberikan semangat untuk terus melakukan pekerjaan yang baik. Dengan sedikit pujian maka ada apresiasi hasil kerja yang memadai. Sehingga karyawan merasa senang dan puas serta berniat untuk bekerja lebih baik lagi di kemudian hari.
  • Menyediakan bonus untuk karyawan berprestasi, hal ini sering kali berhasil menjadi pemicu semangat karyawan untuk bekerja lebih produktif dan maksimal. Dengan adanya penghargaan materiil yang sesuai tentu karyawan akan terpicu untuk lebih semangat dalam bekerja.
  • Mengadakan team gathering, yang mana hal ini bisa memperkuat kebersamaan para karyawan dalam perusahaan. Bekerja sama sebagai tim dalam memajukan perusahaan adalah konsep yang harus diutamakan. Sehingga dalam bekerja nantinya tidak terbeban pada satu dua orang saja, tetapi semua karyawan juga sebisa mungkin ikut bertanggung jawab.

Faktor Penting yang Memengaruhi Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut sangat penting untuk diperhatikan agar kinerja para karyawan tetap optimal demi kemajuan dan kelancaran bisnis perusahaan. Berikut ini adalah faktor penting yang memengaruhi kinerja karyawan.

1.      Sikap Disiplin

Sikap disiplin bagi karyawan sangat diperlukan demi kelancaran bisnis perusahaan. Setiap karyawan diharapkan memiliki sikap disiplin, melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, mengikuti seluruh aturan perusahaan. Perusahaan juga dapat membuat kebijakan yang akan memengaruhi sikap disiplin karyawan.

2.      Motivasi Kerja

Ini merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi pada setiap karyawan tentu berbeda-beda. Ada karyawan yang termotivasi bekerja demi meningkatkan jabatannya da nada karyawan yang termotivasi untuk bekerja demi uang agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

3.      Kompensasi atau Insentif

Hal ini juga memengaruhi kinerja karyawan. Kompensasi bisa dalam bentuk bonus yang akan meningkatkan kinerja karyawan. Selain itu, kenaikan jabatan juga akan menjadi suatu penghargaan dari perusahaan bagi karyawan yang bekerja sangat baik. Hal ini diharapkan dapat memacu karyawan untuk dapat bekerja lebih baik lagi.

4.      Gaya Kepemimpinan

Karyawan yang memiliki leader baik, maka biasanya juga akan memengaruhi performa kinerja karyawan tersebut. Gaya atasan dalam memimpin karyawan akan sangat memengaruhi kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan yang baik dengan mengayomi karyawannya agar dapat menyelesaikan tugas masing-masing tanpa memberi tekanan yang berlebihan. 

5.      Lingkungan Kerja

Faktor yang terakhir yaitu lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman akan membuat suasana hati karyawan tenang dan lebih fokus pada pekerjaannya. Ketersediaan peralatan kerja yang lengkap juga akan meningkatkan performa karyawan agar lebih maksimal dalam bekerja. Perusahaan juga perlu memperhatikan kesehatan dan keamanan karyawannya dengan menyediakan lingkungan kerja yang aman dan aman sesuai kebutuhan.

Langkah HRD Dalam Menangani Karyawan Dengan Kinerja Buruk

Berikut ini adalah langkah tepat bagi HRD dalam menangani karyawan dengan kinerja yang buruk.

1.      Cari Tahu Apa Penyebab Kinerja Karyawan Tersebut Buruk

Langkah pertama yaitu mencari tahu apa penyebab kinerja karyawan tersebut buruk dalam bekerja. Apakah karena kendala dalam perusahaan yang tidak diketahui HRD atau karena masalah pribadi karyawan tersebut.

Cara yang bisa dilakukan adalah mulai untuk mendekati karyawan yang bersangkutan untuk mencari tahu alasan kenapa dia berkinerja buruk. Dengan mengetahui apa penyebab kinerja karyawan tersebut buruk akan mempermudah pihak HRD dalam menentukan langkah terbaik untuk mengatasi masalah kinerja karyawan yang buruk.

2.      Memberikan Fasilitas Konsultasi Masalah

Langkah kedua yang bisa dilakukan oleh pihak HRD yaitu dengan memberikan fasilitas konsultasi masalah kepada karyawan. Karena bisa saja setelah karyawan berkonsultasi, maka HRD bisa mendapatkan akar atau penyebab mengapa kinerja karyawan tersebut berkinerja buruk, Maka HRD perlu memberikan ruang untuk karyawan tersebut berkonsultasi dan berbagi masalah.

3.      Menunjukan Perhatian Khusus

Setelah mengetahui kinerja buruk dari salah satu karyawan, cobalah untuk mengecek apakah ada banyak karyawan yang mempunyai kinerja yang buruk? Jika ya, maka tim HRD dan perusahaan harus memberikan perhatian khusus kepada para karyawan.

Jika salah satu karyawan mengatakan penurunan kinerja mereka karena kelelahan dengan beban kerja yang berat, cobalah untuk mengeceknya kembali. Buatlah rapat yang melibatkan pimpinan perusahaan dan tim HRD untuk melakukan evaluasi mengenai buday kerja di perusahaan dengan mengundang karyawan yang berperforma buruk tersebut.

Karyawan tersebut dapat memberikan usul supaya budaya kerja di perusahaan dapat diperbaiki. Mengadakan rapat seperti ini dapat menunjukan kepedulian perusahaan kepada karyawan tersebut

4.      Menetapkan Tujuan Bersama

Setelah melakukan pendekatan dengan karyawan dan memperleh akar permasalahannya, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan bersama. HRD perlu mengevaluasi apakah keputusan yang dibuat ini tidak berdasarkan keputusan sepihak.

Selain itu, diskusikanlah apakah mereka membutuhkan sebuah pelatihan pekerjaan tertentu untuk meningkatkan skill. Melalui cara ini, karyawan bisa merasa dihargai daripada perusahaan. Jika mereka merasa dihargai, maka mereka akan termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi.

5.      Mencari Solusi yang Tepat

Solusi adalah kebutuhan dari setiap permasalahan yang ada. Misalnya karyawan yang memiliki kinerja buruk karena masalah pribadi yang mengganggunya dalam bekerja atau karena kurang menguasai keahlian dalam bidang pekerjaannya. Hal ini bisa disebabkan saat awal masuk, tidak ada arahan atau pelatihan khusus yang diberikan perusahaan. Untuk itu, HRD bisa coba merancang solusi yang tepat seperti membuat pelatihan untuk mengasah skill yang dibutuhkan, atau mencoba memberikan saran kepada karyawan sebagai solusi terkait penyelesaian masalahnya

6.      Menerima Kritik Karyawan

Karyawan yang menunjukkan kinerja buruk selama bekerja bisa terjadi karena ada hal yang tidak didukung oleh perusahaan. Seperti alat kerja yang kurang mendukung, hal tersebut sangat berkaitan dengan hasil atau target pekerjaanya . Cobalah untuk menerima kritik mereka, bila memang memungkinkan maka perusahaan dan tim HRD harus mencari solusi yang tepat.

7.      Membuat Rencana untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan

Rencana untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah hal yang wajib dilakukan tim HRD. Hal ini bertujuan untuk terus meningkatkan kapasitas karyawan dan menambah produktivitas para karyawan.

Rencana untuk meningkatkan kinerja karyawan disebut dengan Perfomance Improvement Plan (PIP) dan Perfomance Action Plan (PAP). PIP atau PAP sebaiknya dibuat berdasarkan masukan dari karyawan dan tim HRD.Iidealnya diberikan secara tertulis kepada karyawan. PIP berisi mengenai tujuan yang spesifik dan dapat diukur atau dinilai.

8.      Memberikan Sanksi yang Tegas

Jika seluruh usaha telah dilakukan tim HRD, namun tidak menjamin 100% karyawan tersebut memberikan kinerja yang lebih baik. Seluruh usaha untuk mengubah kinerja karyawan berakhir dengan 3 keputusan, pertama tim HRD bisa sukses mengubah kinerja karyawan menjadi lebih baik, kedua usaha dari tim HRD tidak merubah apapun dari perubahan kinerja karyawan, atau ketiga seluruh usaha tim HRD tidak berarti sama sekali bagi karyawan.

Mengubah kinerja karyawan dari buruk menjadi baik tidaklah mudah karena memerlukan komitmen dari kamu dan mereka sendiri. Jika mereka tidak ada keinginan untuk berubah maka kamu akan sulit mengubah mereka.

Kesimpulan

Melalui penjelasan di atas, sudah tentu bisa disimpulkan bahwa kinerja karyawan buruk adalah suatu hal yang perlu dihindari. Jangan biarkan perusahaan merugi akibat hal tersebut. Sama halnya jangan pula biarkan perusahaan merugi akibat sistem keuangan yang tidak jelas. Jangan ambil resiko membiarkan perusahaan mundur dan tidak memperoleh laba yang tepat karena kerugian dalam keuangan. Gunakan segera JojoExpense yang bisa membantu menghindari hal yang buruk pada keuangan perusahaan Anda.

Dengan mempercayakan sistem keuangan perusahaan pada JojoExpense, maka sudah tentu sistem keuangan akan berjalan lebih sistematis dan terarah. Yang paling penting ada banyak poin yang bisa dipantau secara maksimal termasuk dapat dipertanggung jawabkan secara optimal. Tidak ada kebocoran dalam keuangan dan mudah untuk mengatur serta mengakses biaya-biaya yang ditimbulkan oleh operasional perusahaan.
Hal ini berkat berbagai macam fitur yang diberikan dalam JojoExpense, termasuk melalui adanya fitur berikut ini:

  • Capture Expense
  • Budget Controlling
  • Cash Advances
  • Data Analytics
  • Sync With Various Finance
  • Dan masih banyak lagi

Dengan fitur-fitur hebat tersebut, maka keuangan perusahaan Anda jauh lebih terkontrol. Oleh sebab itu tidak perlu ragu atau berpikir dua kali untuk menggunakannya. Jangan tunggu hingga keuangan perusahaan Anda tidak dapat dikontrol secara optimal. Segera lakukan coba gratis JojoExpense di perusahaan Anda dan dapatkan sistem keuangan yang lebih optimal serta terarah. Yuk, buktikan sekarang juga!