7 Kompensasi Non-Finansial yang Karyawan Perusahaan Dapatkan

Kompensasi non-finansial memang tak lazim di telingan masyarakat Indonesia. Kebanyakan kita menganggap bahwa kompensasi berarti sebuah pengganti atas sesuatu yang diberikan atau dikorbankan. Dan, jika itu berhubungan dengan dunia kerja, sudah pasti dalam bentuk uang. Nyatanya, ada bentuk-bentuk kompensasi non-finansial dalam dunia usaha dan pekerjaan.

Kompensasi dalam dunia kerja secara garis besar terbagi 2 (jurnalmanajemen.com), kompensasi finansial dan non-finansial. Kompensasi finansial rasanya tak perlu dibahas terlalu banyak. Orang sudah sering mendengar istilah gaji, upah, bonus, komisi, dan tunjangan. Bentuk kompensasi tersebut menjadi sebuah hal yang lumrah dalam dunia kerja.

Nah, untuk kompensasi non-finansial sendiri dapat digolongan ke dalam 3 bagian besar. Jika diturunkan lagi, paling tidak ada 7 kompensasi non-finansial yang perusahaan berikan ke karyawan. Apa saja bentuk kompensasi tersebut?

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

1.      Pekerjaan

Pekerjaan termasuk ke dalam komponen kompensasi non-finansial. Kegiatan dan kesibukan kerja merupakan sesuatu yang perusahaan berikan kepada karyawan. Karyawan mendapatkan beban kerja tertentu di suatu bidang pekerjaan. Adapun bentuknya dapat dikembangkan lagi menjadi 2 pokok.

kompensasi non finansial1.      Pekerjaan yang Sesuai Minat

Mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat merupakan impian setiap orang. Karyawan sebenarnya pun berhak memilih untuk melamar pekerjaan tertentu  yang sesuai dengan minatnya. Adapun jika diterima, berarti keberuntungan untuknya atas kompensasi non-finansial tersebut. Sedangkan jika tidak, ia dapat mencari pekerjaan di tempat lain.

Namun, perlu diingat, bahwa setelah ia mengajukan lamaran kerja, karyawan tersebut harus mematuhi segala persyaratan dan ketentuan. Pun, begitu diterima bekerja, ia juga wajib menjalankan kultur dan budaya kerja di perusahaan itu. Karena sejak awal, ia telah memilih untuk melamar kerja di tempat tersebut.

2.      Pekerjaan yang Sesuai Keterampilan

Bentuk kompensasi non-finansial ini sangat bermanfaat bagi karyawan maupun perusahaan. Karyawan yang bekerja di bidang yang ia terampil di dalamnya akan menunjukkan performa yang bagus. Ini karena dia sudah ahli dan berpengalaman di bidang tersebut. Sehingga, semua kemampuan dan keterampilannya dapat berguna dan efektif.

Bagi perusahaan, bentuk kompensasi  ini tentu memberikan dampak yang positif. Karena kinerja karyawan yang tinggi akibat menempatkan karyawan di posisi yang berdampak besar. Oleh karena itu, sebelum memberikan posisi atau jabatan, perusahaan perlu memahami skill dan keterampilan karyawannya. Dengan demikian, setiap jabatan dapat diisi oleh orang yang tepat.

3.      Pelatihan untuk Meningkatkan Keterampilan

Tanggung jawab untuk mengembangkan diri tidak hanya terletak di pundak karyawan saja. Perusahaan juga berkepentingan dan berkewajiban mengembangkan keterampilan dan kepribadian karyawannya. Pengadaan pelatihan dan pendidikan singkat dapat menjadi salah satu bentuk kompensasi non-finansial yang paling baik dilakukan oleh perusahaan.

Keterampilan yang dikembangkan dapat berupa hal-hal teknis yang terkait dengan operasional perusahaan. Bisa juga hal-hal non-teknis yang terkait dengan soft skill dan kemampuan untuk bekerja sama. Perusahaan juga dapat menyusun jadwal pelatiah secara teratur atau insidental sesuai masalah yang sedang dihadapi.

kompensasi non-finansial

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HR Suites hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

2.      Lingkungan Pekerjaan

Lingkungan kerja juga dapat dihitung sebagai bentuk kompensasi non-finansial. Karena, ketika seseorang melamar pekerjaan di suatu perusahaan, tentu ia akan menghadapi lingkungan kerja yang bisa jadi berbeda. Perbedaan ini dapat terkait dengan budaya kerja ataupun personal yang berada di dalamnya.

4.      Budaya Kerja yang Berbeda

Kultur kerja dalam perusahaan dapat saja serupa, tapi pasti memiliki ciri khas yang membedakan antara perusahaan. Di perusahaan yang lama mungkin mulai kerja jam setengah 7, selesai jam setengah 4. Di perusahaan baru, bisa saja mulai kerja jam setengah 8 selesai jam setengah 5 sore. Perusahaan satu mungkin memberi jeda waktu shalat, perusahaan lain mungkin tidak.

Sekali lagi, saat karyawan mau melamar kerja, ia memiliki pilihan untuk maju ataupun tidak. Namun, begitu diterima, ia harus mau mematuhi kultur dan budaya kerja di tempat yang baru. Oleh karena itu, sebelum mengajukan lamaran kerja, hendaknya memahami seperti apa ketentuan di perusahaan tersebut.

5.      Rekan Kerja dan Atasan yang Mendukung

Untuk mampu bertumbuh dan berkembang, seseorang tidak bisa melakukannya sendirian. Ia membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Dalam lingkungan perusahaan, itu berarti rekan kerja, atasan, dan bawahan yang sevisi dengan perusahaan. Dukungan dari mereka menjadi  suatu hal yang penting dan dianggap sebagai satu kompensasi non-finansial.

Kita tentu pernah mendengar orang berpindah kerja karena tidak cocok dengan rekan kerjanya. Ada juga cerita orang yang berpindah kerja karena di perusahaan lama, atasannya sering marah-marah secara berlebihan. Well, mendapatkan lingkungan sosial yang nyaman di bidang pekerjaan memang sesuatu yang penting bagi setiap orang.

kompensasi non-finansial3.      Fleksibilitas Pekerjaan

Istilah fleksibilitas pekerjaan merujuk kepada kemampuan pekerjaan atau perusahaan tersebut untuk bersikap fleksibel. Dalam artian, perusahaan dapat lebih lentur dalam menyikapi hal-hal tertentu. Ini bukan berarti perusahaan menurunkan standar kedisiplinan. Bagaimanapun, nilai-nilai yang perusahaan yakini, tidak boleh terdegradasi.

6.      Fleksibilitas terkait Hal Non-Esensial

Beberapa perusahaan mungkin memiliki nilai-nilai yang berbeda, tergantung bidang apa dan pelanggan seperti apa yang dihadapi. Contoh saja, ada perusahaan yang mewajibkan karyawannya menggunakan seragam model dan warna tertentu. Biasanya jika lokasinya merupakan perkantoran atau agar dapat dikenali dengan cepat.

Namun, ada juga perusahaan yang tidak mementingkan kostum, yang penting pekerjaan selesai dengan tepat waktu dan tepat pesanan. Contoh saja perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan. Tak masalah mau pakaian seperti apa, yang penting target omset tercapai semua.

Ini membutuhkan pendefinisian nilai yang jelas dari perusahaan tersebut. Hal-hal Esensial seperti disiplin soal waktu dan target memang tak boleh dikurangi sama sekali. Namun, hal lain dapat saja ditoleransi sebagai bentuk kompensasi non-finansial.

7.      Fleksibilitas terkait Lokasi Kerja

Tempat kerja juga dapat menjadi berbeda bagi setiap perusahaan. Beberapa perusahaan mungkin mewajibkan karyawannya selalu datang ke kantor setiap pagi dan sore. Mereka harus melakukan absen entah dengan kartu atau sidik jari, sebelum atau sesudah waktu kerja selesai. Biasanya ini pekerjaan yang berbasis waktu seperti pelayanan jasa.

Namun, perusahaan lain mungkin menerapkan strategi berbeda. Ia tidak berbasis waktu, tapi berbasis hasil, omset, dan semacamnya. Selama target yang diberikan tercapai dan terpenuhi, tak masalah ia berada di mana. Perusahaan ini memilliki kompensasi non-finansial dalam bentuk fleksibilitas lokasi kerja.

Fleksibel dengan Teknologi

Di masa depan, kemungkinan perusahaan akan mempekerjakan karyawan dengan basis hasil alias result oriented. Teknologi memungkinkan absensi tidak harus dilakukan di tempat tertentu pada waktu tertentu. Misalnya saja dengan JojoTimes.

Flexibilitas dengan JojoTimes sebagai kompenasiDengan fitur biometrik dan geolokasi yang akurat, JojoTimes dapat menerapkan sistem pengabsenan yang fleksibel. Meski fleksibel, namun validitas dan akurasi data tetap terjaga. Penyusunan laporan hingga payroll pun dapat terjamin berjalan adil. Kompensasi non-finansial karyawan pun dapat terpenuhi dengan memuaskan. Coba demo gratisnya di sini.