Memahami Laporan Keuangan Bank Beserta Jenis-Jenisnya

Laporan keuangan adalah salah satu bagian dari proses pelaporan keuangan suatu instansi. Di bank, laporan keuangan harus dibuat dengan memenuhi syarat mutu dan kualitatif berdasarkan akuntansi perbankan. Sehingga laporan keuangan bank tersebut bisa dijadikan pertanttungjawaban atas apapun yang telah dicapai dalam periode tertentu. Pastinya Laporan keuangan bank memiliki beberapa jenis dan komponen yang harus ada di dalamnya, yang juga membedakan antara laporan keuangan bank dengan laporan keuangan perusahaan.

Tentang Laporan Keuangan Bank

Laporan keuangan bank merupakan suatu laporan keuangan yang disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban dari manajemen bank terhadap seluruh pihak yang bekepentingan dengan kinerja keuangan bank. Pertanggungjawaban yang dilaporkan adalah selama satu periode yang telah ditentukan.

Supaya tidak terjadi keraguan dalam penggunaan laporan keuangan ketika dijadikan sebagai pedoman penyelenggaraan akuntansi, laporan keuangan bank yang dibuat harus memenuhi syarat mutu dan kualitatif akuntansi perbankan. Dan laporan keuangan bank ini tidak hanya ditujukan bagi bank komersial, namun juga untuk bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR).

Jenis Laporan Keuangan di Bank

Berdasarkan waktunya, terdapat tiga jenis laporan keuangan bank, yaitu :

  1. Laporan Keuangan Bulanan, yaitu laporan keuangan yang disiapkan setiap akhir bulan selama satu tahun. Dan laporan ini merupakan gugusan antara kantor pusat bank dengan seluruh cabang atau perwakilan bank.
  2. Laporan Keuangan Triwulanan, yaitu laporan keuangan yang disiapkan setiap 3 bulan, misalkan di bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Nah laporan ini harus disajikan sesuai dengan peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan yang mempublikasikan hasil usaha, kinerja, dan posisi keuangan bank berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia, dan peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
  3. Dan Laporan Keuangan Tahunan, yaitu laporan keuangan yang dirilis setiap tahun yang berfungsi untuk menginformasikan kondisi keuangan bank secara menyeluruh. Sehingga dengan laporan ini, baik nasabah maupun publik bisa mendapatkan gambaran tentang kinerja dan performa bank di tahun tersebut. Selain itu, laporan keuangan tahunan akan menumbuhkan transparansi, dan juga akan disampaikan kepada Bank Indonesia dan pemegang saham, serta lembaga lain yang terlibat dalam perkembangan usaha Bank.

Komponen Laporan

Supaya bisa menyajikan laporan keuangan bank secara detail dan terperinci, laporan keuangan harus berisi beberapa komponen. Komponen dari laporan keuangan di Bank tersebut ialah :

1. Laporan Neraca Bank

Pertama, adalah laporan neraca bank yang merupakan laporan yang menggambarkan jumlah kekayaan, kewajiban/hutang, dan juga modal dari suatu perusahaan. Dalam laporan neraca bank, terdapat hal-hal berikut :

  1. Penempatan pada Bank Indonesia yang disajikan secara terperinci. Hal ini dilakukan agar bisa menginformasikan tentang posisi giro BI dan SBI yang dimiliki suatu bank yang nantinya akan bersangkutan dengan sumber likuiditas.
  2. Giro, dalam laporan neraca bank disajikan dalam mata uang asing dan rupiah secara terpisah, agar bisa memudahkan user untuk mendeteksi Net Open Position (NOP).
  3. Surat Berharga dan Obligasi, disajikan menurut durasi waktu kepemilikannya, supaya bisa mendeteksi jumlah yang difokuskan untuk mencari pendapatan dan jumlah yang bisa menjadi sumber likuiditas melalui perdagangan obligasi. Selain itu, surat berharga juga disajikan terpisah menurut valuta asing dan rupiah sehingga bisa mudah mendeteksi NOP.
  4. Kredit, merupakan aktiva yang paling sensitif. Kredit disajikan secara terpisah menurut keterkaitan dan ketidak keterkaitan kredit dengan bank, dengan tujuan untuk pengawasan kinerja bank. Dengan pemisahan tersebut, bank harus lebih transparan sehingga nantinya bisa membuktikan jika ada kemungkinan pelanggaran BMPK.
  5. Pos Deposito, disajikan dengan memisahkan antara deposito pihak terkait dengan bank, dan pihak lainnya, dengan tujuan untuk mendeteksi terjadinya penghimpunan dana yang berasal dari kelompok perusahaan sendiri. Deposito yang besar menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat. Namun jika berasal dari kelompok perusahaan itu sendiri, maka bisa berbahaya jika suatu saat dana tersebut ditarik.
  6. Penyisihan penghapusan aktiva, yang disajikan terpisah menurut jenis aktiva produktifnya, dengan tujuan agar bisa mendeteksi kualitas dari aktiva produktif masing-masing jenis aktiva produktif. Besarnya penyisihan aktiva produktif akan mencerminkan kualitas aktiva produktif.
Format Laporan Neraca Bank

PT BANK XXX
Neraca Bulanan
Per ……

AKTIVA:

  • Kas
  • Penempatan pada Bank Indonesia
    • Giro Bank Indonesia
    • Sertifikat Bank Indonesia
    • Lainnya
  • Giro pada bank lain
    • Rupiah
    • Valuta asing
  • Penempatan pada bank lain
    • Rupiah
    • Valuta asing
  • Surat berharga yang dimiliki
    •  Rupiah
      • Diperdagangkan
      • Tersedia untuk dijual
      • Dimiliki hingga jatuh tempo
    • Valuta asing
      • Diperdagangkan
      • Tersedia untuk dijual
  • Obligasi pemerintah
    • Diperdagangkan
    • Tersedia untuk dijual
    • Dimiliki jatuh tempo
  • Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)
    • Rupiah
    • Valuta asing
  • Tagihan derivatif
  • Kredit yang diberikan
    • Rupiah
      • Pihak terkait dengan bank
      • Pihak lain
    • Valuta asing
      • Pihak terkait dengan bank
      • Pihak lain
  • Tagihan akseptasi
  • Penyertaan
  • Pendapatan yang masih akan diterima
  • Biaya dibayar di muka
  • Uang muka pajak
  • Aktiva pajak tangguhan
  • Aktiva tetap bersih
  • Agunan yang diambil alih
  • Aktiva lain-lain

PASIVA:

  • Giro
    • Rupiah
    • Valuta asing
  • Kewajiban segera lainnya
  • Tabungan
  • Simpanan Berjangka
    • Rupiah
      • Pihak terkait dengan bank
      • Pihak lain
    • Valuta asing
      • Pihak terkait dengan bank
      • Pihak lain
  • Sertifikat deposito
    • Rupiah
    • Valuta asing
  • Simpanan dari bank lain
  • Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo)
  • Kewajiban derivatif
  • Kewajiban akseptasi
  • Surat berharga yang diterbitkan: Rupiah dan valuta asing
  • Pinjaman yang diterima: Rupiah dan valuta asing
  • Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
  • Kewajiban sewa guna usaha
  • Beban yang masih harus dibayar
  • Taksiran pajak penghasilan
  • Kewajiban pajak tangguhan
  • Kewajiban lain-lain
  • Pinjaman subordinasi
  • Modal pinjaman
  • Hak minoritas
  • Ekuitas
    • Modal disetor
    • Agio (disagio)
    • Modal sumbangan
    • Selisih penjabaran laporan keuangan
    • Selisih penilaian kembali aktiva tetap
    • Saldo laba rugi

2. Laporan Laba Rugi Bank

Laporan laba rugi ialah laporan yang menggambarkan jumlah pendapatan suatu perusahaan pada periode tertentu. Dalam laporan laba rugi bank, biasanya disajikan dalam bentuk multiple step atau berjenjang. Pendapatan bunga bersih akan diketahui setelah menghitung pendapatan bunga dan biaya bunga. Dan jumlah pendapatan bunga bersih akan mengindikasikan tentang tingkat penyebaran yang terjadi di bank.

Format Laporan Laba Rugi Bank

PT BANK XXX
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir pada ……

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

  • Pendapatan bunga
    • Hasil bunga: rupiah dan valuta asing
    • Provisi dan komisi: rupiah dan valuta asing
  • Beban bunga
    • Beban bunga: rupiah dan valuta asing
    • Komisi dan provisi
  • Pendapatan operasional lainnya
    • Pendapatan provisi, komisi, fee
    • Dan Pendapatan transaksi valuta asing
    • Pendapatan kenaikan nilai surat berharga
    • Pendapatan lainnya
  • Beban (pendapatan) penghapusan aktiva produktif
  • Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
  • Selanjutnya Beban operasional lainnya:
  • Beban administrasi dan umum
  • Beban personalia
  • Selanjutnya Beban penurunan nilai surat berharga
  • Beban transaksi valas
  • Beban lainnya

LABA (RUGI) OPERASIONAL

  • Pendapatan Non-operasional
  • Beban Non-operasional
  • Pendapatan/beban luar biasa
  • Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan
  • Taksiran Pajak Penghasilan

LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

4. Laporan Komitmen Kontigensi

Laporan komitmen kontigensi dikenal juga dengan rekening administratif, yang disajikan terpisah antara komitmen dan kontinjensi. Untuk mempermudah deteksi transaksi off balanced dan posisinya, komitmen dan kontinjensi dirinci menurut tagihan dan kewajiban secara urut, serta memperhatikan kemungkinan pengaruhnya terhadap neraca atau laba rugi bank.

Dengan adanya laporan ini, maka masyarakat bisa mengetahui para pengurus bank, dan juga sejauh mana integritas pengurus dan pemilik bank tersebut.

Format Laporan Komitmen Kontigensi

PT BANK XXX
Laporan Komitmen dan Kontinjensi
Per …..

KOMITMENT

  • Tagihan Komitmen
    • Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum digunakan
      • Rupiah
      • Valas
    • Lainnya
  • Kewajiban Komitmen
    • Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
      • Rupiah
      • Valas
    • Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor
    • Lainnya
  • Jumlah komitmen bersih

KONTINJENSI

  • Tagihan Kontinjensi
    • Garansi yang diterima: rupiah dan valas
    • Pendapatan bunga dalam penyelesaian: rupiah dan valas
    • Lainnya
  • Kewajiban Kontinjensi
    • Garansi yang diberikan
      • Bank garansi: dalam valas dan Rp
    • Revocable L/C yang masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor

JUMLAH KONTINJENSI BERSIH

Contoh Laporan Keuangan Beberapa Bank

Kesimpulan

Laporan keuangan merupakan suatu hal yang penting dan bisa digunakan sebagai pertanggungjawaban atas segala kegiatan yang dilakukan dalam suatu periode tertentu. Tidak hanya perusahaan dagang, namun laporan keuangan juga diperlukan untuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa, seperti bank.

Nah sebagai pimpinan perusahaan, pastinya butuh untuk mengawasi karyawannya agar nantinya tidak terjadi kemerosotan kinerja. Selain itu, karyawan bisa tetap bertanggungjawab menyelesaikan pekerjaannya walaupun tidak berada di tempat yang sama dengan pimpinannya. Nah cara pengawasan yang mudah saat ini bisa dilakukan adalah dengan Jojo Times.

Jojo times adalah sebuah software yang bisa mempermudah dalam pemantauan kinerja karyawan. Software ini tidak hanya dapat digunakan sebagai perangkat yang mempermudah akses check-in dan check-out karyawan saat melakukan absensi. Namun juga dapat dijadikan solusi untuk memantau karyawan dari mana pun secara real time.

Jadi tunggu apa lagi? Yuk coba Jojo Times agar bisa dengan mudah memantau absensi karyawan perusahaan dari manapun secara real time.