Pengertian Lobbying Itu Apa? Simak Penjelasannya!

Lobbying dalam tujuan berbisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh pelaku bisnis dalam mempengaruhi pihak lain supaya pihak tersebut memiliki kepentingan dan pendapat yang sama dengan kita, dalam hal ini tentunya yang berhubungan dengan bisnis.

Pengertian Lobbying

Menurut Anwar (1997) definisi yang lebih luas adalah suatu upaya informal dan persuasif yang dilakukan oleh satu pihak (perorangan, kelompok, Swasta, pemerintah) yang memiliki kepentingan tertentu untuk menarik dukungan dari pihak pihak yang dianggap memiliki pengaruh atau wewenang, sehingga target yang diinginkan tercapai.

Pendekatan secara persuasif menurut pendapat ini lebih dikemukakan pada pihak pelobi dengan demikian dibutuhkan keaktifan untuk pelobi untuk menunjang kegiatan tersebut

Menurut Pramono (1997) lobi merupakan suatu pressure group yang mempraktekkan kiat-kiat untuk mempengaruhi orang-orang dan berupaya mendapatkan relasi yang bermanfaat.

Pola ini lebih menekankan bahwa lobby  untuk membangun koalisi dengan organisasi- organisasi lain dengan berbagai tujuan dan kepentingan untuk melakukan usaha bersama. Digunakan pula untuk membangun akses guna mengumpulkan informasi dalam isu-isu penting dan melakukan kontak dengan individu yang berpengaruh.

Maschab (1997) lebih menekankan bahwa lobbying adalah segala bentuk upaya yang dilakukan oleh suatu pihak untuk menarik atau memperoleh dukungan pihak lain.

Etika Lobbying

Pandangan ini mengetengahkan ada dua pihak atau lebih yang berkepentingan atau yang terkait pada suatu obyek, tetapi kedudukan mereka tidak sama. Dalam arti ada satu pihak yang merasa paling berkepentingan atau atau paling membutuhkan, sehingga kemudian melakukan upaya yang lebih dari yang lain untuk memcapai sasran atau obyek yang diinginkan. Pihak yang paling berkepentingan inilah yang akan aktif melakukan berbagai cara untuk mencapai obyek tersebut dengan salah satu caranya melakukan lobbying.

Dengan demikian ada upaya dari pihak yang berkepentingan  untuk aktif  melakukan pendekatan kepada pihak lain agar bisa  memahami pandangan atau keinginanmya dan kemudian menerima dan mendukung apa yang diharapkan oleh pelaku lobbying.

Meskipun betuknya berbeda, pada esensinya lobbying dan negosiasi mempunyai tujuan yang sama yaitu menggunakan tehnik komunikasi untuk mencapat target tertentu. Dibandingkan dengan negosiasi yang merupakan suatu proses resmi atau formal, lobbying merupakan suatu pendekatan informal.

Apakah lobbying melanggar etika bisnis? Kegiatan lobi bisnis adalah kegiatan yang sah dan legal, karena menjadi bagian dalam proses demokrasi dan kebebasan bisnis. Pelaku lobbying bisa mengembangkan bisnisnya dan mengkomunikasikan maksud dan tujuannya ke pihak yang di lobi.

Ada banyak pertanyaan tentang lobi dan negosiasi, seperti apakah lobi dan negosiasi itu sama? Terdapat sedikit perbedaan antara keduanya. Dalam negosiasi lebih kepada sebuah proses diskusi antar kedua belah pihak yang mencoba untuk mencari jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi, sementara lobi itu sarat akan kepentingan salah satu pihak yang ingin mempengaruhi pihak lain.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Karakteristik  Lobbying

1.      Bersifat tidak resmi/ Informal dapat dilakukan diluar forum atau perundingan yang secara resmi disepakati .

2.      Bentuk dapat beragam dapat berupa obrolan yang dimulai dengan tegursapa, atau dengan surat

3.      Waktu dan tempat dapat kapan dan dimana saja sebatas dalam kondisi wajar atau suasana memungkinkan. Waktu yang dipilih  atau dipergunakan  dapat mendukung dan menciptakan suasan yang menyenangkan, sehingga orang dapat bersikap rilek dan

4.      Pelaku /aktor atau pihak yang melakukan lobbying dapat beragam dan siapa saja yakni pihak yang bekepentingan dapat pihak eksekutif atau pemerintahan, pihak legislatif, kalangan bisnis, aktifis LSM, tokoh masyarakat atau ormas, atau pihak lain yang terkait pada obyek lobby.

5.      Bila dibutuhkan dapat melibatkan pihak ketiga untuk perantara

6.      Arah  pendekatan dapat bersifat satu arah pihak yang melobi harus aktif mendekati pihak  yang dilobi. Pelobi diharapkan tidak bersikap pasif atau menunggu pihak lain sehingga terkesan kurang perhatian.

Contoh Lobbying

Contoh percakapan lobi bisnis antara pelaku bisnis perusahaan kelapa sawit dengan Tokoh masyarakat atau LSM yang sudah dikenal dalam hal upaya pembebasan lahan dengan masyarakat. Dalam hal ini perusahaan meloby tokoh masyarakat untuk dapat memberikan persetujuan hak guna tanah kepada mereka. Karena tokoh masyarat memegang peranan penting dalam setiap keputusan di suatu desa, misalnya.

Contoh lain adalah lobby pihak Humas perusahaan kepada Kalangan jurnalis (wartawan, reporter, redaktur) yang berpengaruh dan memiliki kekuatan untuk membentuk opini, dalam menghasilkan pemberitaan yang positif terhadap perusahaan, sehingga bisa meningkatkan brand dan menjadi promosi yang efektif untuk target konsumen.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Teknik Lobbying Bisnis

Lobbying dalam komunikasi bisnis sendiri merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan maksud untuk mencapai tujuan bukan melalui suatu kekuasaan tetapi melalui teknik komunikasi persuasif atau kegiatan saling meyakinkan satu sama lain. Tujuannya adalah untuk melindungi kepentingan pemegang bisnis dengan membuka komunikasi pada pihak lain yang bersangkutan dan memiliki wewenang dalam mengambil keputusan.

Oleh sebab itu, dalam melakukan lobbying diperlukan teknik yang perlu di perhatikan. Berikut ini ada 5 teknik lobbying dalam komunikasi bisnis yang wajib anda ketahui.

Menentukan Lawan dan Kawan

Teknik lobbying dalam komunikasi bisnis yang pertama adalah kemampuan menentukan lawan dan kawan. Artinya bahwa sebelum melakukan lobi terhadap pihak yang bersangkutan atau pihak pembuat keputusan, anda harus dapat mengetahui dan menentukan terlebih dahulu mana pihak yang menjadi lawan anda maupun pihak mana yang menjadi kawan anda.

Teknik ini merupakan teknik yang wajib dilakukan demi keberhasilan lobbying yang dilakukan. Jangan sampai anda salah menyampaikan informasi kepada pihak yang salah pula.

Menetapkan Tujuan

Selain mengetahui pihak mana yang menjadi lawan dan kawan, perlu diperhatikan juga teknik lobbying yang satu ini, yaitu menetapkan tujuan.

Hal ini dimaksudkan agar lobi yang anda lakukan tidak hanya sekedar omongan kosong semata, tetapi jelas dan terarah karena memiliki tujuan yang jelas pula. Tujuan yang telah ditetapkan tersebut pula yang menjadi patokan anda dalam upaya mencapai keberhasilan lobbying yang dilakukan.

Membentuk Koalisi

Teknik lobbying dalam komunikasi bisnis yang selanjutnya adalah dengan membentuk koalisi. Mengapa membentuk koalisi penting dalam melakukan lobi? Hal ini disebabkan karena adanya kemungkinan rasa kurang percaya oleh pihak lawan pada apa yang anda sampaikan.

Oleh sebab itu, membentuk koalisi dengan menawarkan pencapaian tujuan yang sama juga penting adanya. selain itu, jika anda memiliki koalisi atau hubungan yang baik dengan pihak lain juga dapat memperkuat posisi anda.

Mengembangkan Kasus

Dalam melakukan lobi dengan pihak yang pengambil keputusan, pasti terdapat topik pembicaraan atau kasus yang didiskusikan.

Oleh sebab itu mengembangkan kasus menjadi penting pula sebagai salah satu teknik lobbying dalam komunikasi bisnis. Anda dapat mengembangkan kasus pembicaraan dengan mengetahui latar belakang masalah dan tujuan yang ingin dicapai bersama.

Seperti bagaimana anda akan mengatasi masalah tersebut, melakukan inovasi dengan ide-ide baru, rencana jangka pendek, dan lain sebagainya.

Memperhitungkan media

Teknik lobbying dalam komunikasi bisnis yang terakhir adalah dengan memperhitungkan media. Anda perlu memperbesar situasi media dan juga menyusun rancangan penekan media sebaik mungkin dalam melakukan lobi dengan pihak yang bersangkutan.

Hal ini juga dikaitkan dengan besarnya penggunaan media sosial dalam komunikasi bisnis yang disebabkan karena adanya perubahan zaman yang semakin maju dan modern.

Teknik Negosiasi Bisnis yang Baik dan Benar

Dalam melaksanakan teknik negosiasi ada 4 pendekatan yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis yaitu bergaining, kompromi, win-lose dan win-win solution. Namun teknik yang paling efektif adalah win win Solution dimana kedua belah pihak memperoleh manfaat yang sama.

Dalam teknik win win Solution pihak lawan tidak dipandang sebagai kompetitor bisnis tetapi dipandang sebagai Mitra bisnis yang pada akhirnya akan memunculkan hubungan jangka panjang yang harmonis.

Namun teknik win win solution tidak akan tercapai apabila kedua belah pihak terjadi konflik kepentingan yang berupaya menggunakan pendekatan negosiasi Win lose. Terdapat empat pendekatan dan gaya negosiasi tergantung dari situasi yang dikelompokkan dalam kategori di bawah ini :

  • Kerja sama dengan kompetisi
  • Kekuasaan dengan kepercayaan
  • Distorsi komunikasi dengan keterbukaan
  • Egoisme dengan kepentingan bersama

Lalu Apa hubungan antara lobi dengan negosiasi dalam bisnis? Kedua konsep tersebut sangat erat hubungannya dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya merupakan bagian dari konsep komunikasi secara umum yang bertujuan untuk mempengaruhi menarik perhatian dan simpati kepada pihak lain. Keberhasilan Keduanya dapat dicapai dari proses komunikasi yang baik.

Teknik Lobbying dalam Komunikasi Bisnis

Dalam komunikasi bisnis biasanya tidak terlepas dari negosiasi atau lobbying. Bahkan aktivitas lobbying menjadi kunci suksesnya dalam suatu komunikasi bisnis. tidak heran, jika saat ini banyak perusahaan yang memperkerjakan para pelobi yang sudah professional agar melancarkan kesuksesan komunikasi bisnis yang dilakukan.

Lobbying dalam komunikasi bisnis sendiri merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan maksud untuk mencapai tujuan bukan melalui suatu kekuasaan tetapi melalui teknik komunikasi persuasif atau kegiatan saling meyakinkan satu sama lain. Tujuan dari lobbying ini adalah untuk melindungi kepentingan pemegang bisnis dengan membuka komunikasi dengan pihak lain yang bersangkutan dan memiliki wewenang dalam mengambil keputusan.

Oleh sebab itu, dalam melakukan lobbying diperlukan teknik-teknik yang perlu di perhatikan oleh para pelobi. Berikut ini ada 5 teknik lobbying dalam komunikasi bisnis yang bisa kamu lakukan untuk meyakinkan pihak lain yang bersangkutan.

1.      Menentukan Lawan dan Kawan

Teknik lobbying dalam komunikasi bisnis yang pertama adalah kemampuan dalam menentukan mana lawan dan kawan. Hal ini berarti bahwa sebelum melakukan lobi kepada pihak lain yang bersangkutan atau pihak pembuat keputusan, sebelum itu kamu perlu mengetahui dan menentukan terlebih dahulu mana pihak yang menjadi lawan anda maupun pihak mana yang menjadi kawan. Teknik penentuan ini merupakan teknik yang wajib kamu lakukan demi keberhasilan dalam melobi pihak yang bersangkutan. Jangan sampai kamu menyampaikan informasi kepada pihak yang salah.

2.      Menetapkan Tujuan

Setelah mengetahui mana pihak yang menjadi kawan dan lawan. Selanjutnya perlu diperhatikan teknik lobbying yang satu ini, yaitu menetapkan tujuan terlebih dahulu agar lobi yang kamu lakukan bukan hanya sekedar omongan. Agar tetap jelas dan memiliki tujuan yang jelas pula. Tujuan yang sudah ditetapkan kemudian menjadi patokan kamu dalam upaya mencapai keberhasilan lobbying yang kamu lakukan.

3.      Membentuk Koalisi

Teknik lobbying yang ketiga dalam komunikasi bisnis selanjutnya adalah dengan membentuk koalisi. Mengapa membentuk koalisi penting dalam melakukan lobi? Hal ini disebabkan untuk menghindari ketidakpercayaan dari pihak lawan mengenai apa yang kamu sampaikan.

Oleh sebab itu, membentuk koalisi dengan menawarkan pencapaian tujuan yang sama juga penting adanya. selain itu, jika kamu memiliki koalisi atau hubungan yang baik dengan pihak lain juga dapat memperkuat posisi kamu.

#1 Aplikasi HR Suites di Indonesia

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

4.      Mengembangkan Kasus 

Dalam melakukan lobbying kepada pihak pengambil keputusan, pasti terdapat pembicaraan atau kasus yang di diskusikan. Oleh karena itu, dalam mengembangkan kasus, penting pula sebagai salah satu teknik lobbying dalam komunikasi bisnis. kamu dapat mengembangkan kasus tersebut dengan mengetahui latar belakang dan tujuan yang akan dicapai bersama. Seperti bagaimana anda akan mengatasi masalah tersebut, melakukan inovasi dengan ide-ide baru, dan rencana jangka pendek sebagainya.

5.      Memperhitungkan Media

Teknik lobbying dalam komunikasi bisnis selanjutnya yang terakhir adalah dengan memperhitungkan media. Disini kamu perlu menyusun rancangan penekan media sebaik mungkin dan memperbesar situasi media dalam melakukan lobi dengan pihak yang bersangkutan.

Contoh lobbying dalam kegiatan bisnis

Contoh percakapan lobi bisnis antara pelaku bisnis perusahaan kelapa sawit dengan Tokoh masyarakat atau LSM yang sudah dikenal dalam hal upaya pembebasan lahan dengan masyarakat. Dalam hal ini perusahaan meloby tokoh masyarakat untuk dapat memberikan persetujuan hak guna tanah kepada mereka. Karena tokoh masyarat memegang peranan penting dalam setiap keputusan di suatu desa.

Contoh lain adalah lobby pihak Humas perusahaan kepada Kalangan jurnalis (wartawan, reporter, redaktur) yang berpengaruh dan memiliki kekuatan untuk membentuk opini, dalam menghasilkan pemberitaan yang positif terhadap perusahaan, sehingga bisa meningkatkan brand dan menjadi promosi yang efektif untuk target konsumen.

Teknik lobby bisnis yang baik dan benar

Beberapa teknik loby dalam bisnis antara lain adalah :

  • Menganalisis kondisi atau keadaan saat itu
  • Menentukan partnert dan kompetitor bisnis
  • Mengidentifikasi kelompok kecil yang akan menentukan iklim opini
  • Membentuk koalisi atau partner bisnis
  • Menetapkan tujuan bisnis
  • Menganalisis dan merumuskan penyebab masalah dalam bisnis
  • Menganalisis berbagai macam segmen pasar
  • Memperhitungkan media, termasuk media sosial dan media massa
  • Mengembangkan kasus
  • Menjaga fleksibilitas

Teknik negosiasi bisnis yang baik dan benar

Dalam melaksanakan teknik negosiasi ada 4 pendekatan yang bisa dilakukan oleh pelaku bisnis yaitu dengan kompromi, bargaining, win-lose dan win-win solution. Namun teknik yang paling efektif adalah win win Solution dimana kedua belah pihak dapat memperoleh manfaat yang sama.

Karena dengan menggunakan teknik win win Solution pihak lawan tidak dipandang sebagai kompetitor bisnis tetapi dipandang sebagai Mitra bisnis, dengan begini akan memunculkan hubungan harmonis yang berlanjut jangka panjang.

Namun teknik win win solution tidak akan tercapai apabila kedua belah pihak terjadi konflik  kepentingan yang berupaya menggunakan pendekatan negosiasi Win lose. Terdapat empat pendekatan dan gaya negosiasi tergantung dari situasi yang dikelompokkan dalam kategori berikut diantaranya:

  • Kerja sama dengan kompetisi
  • Kekuasaan dengan kepercayaan
  • Distorsi komunikasi dengan keterbukaan
  • Egoisme dengan kepentingan bersama

Lobbying dan Negosiasi

Terdapat hubungan antara lobi dengan negosiasi dalam bisnis karena kedua konsep ini erat hubungannya dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya merupakan bagian dari konsep komunikasi secara umum yang bertujuan untuk menarik perhatian dan simpati kepada pihak lain. Keberhasilan lobbying  dan negosiasi bisnis dapat dicapai dari proses komunikasi yang baik.

Lobbying terkesan ‘menyeramkan’ untuk dibicarakan. Tidak sedikit pula yang beranggapan bahwa lobbying merupakan suatu tindakan illegal yang tidak boleh dilakukan. Namun benarkah demikian?

Setelah mengenal apa itu lobbying dari utas sebelumnya, ulasan berikut akan berfokus pada kemampuan apa saja yang harus dimiliki oleh seorang lobbyist untuk menjadi seorang pelobi yang handal.

Meski sering di salah artikan oleh sebagian besar orang sehingga dianggap sebagai the real modern villain. Atau penjahat nyata mode jaman sekarang. Lobbying tidak lebih dari kumpulan cara untuk ‘memperngaruhi’ orang lain agar mereka percaya – sepemikiran  atau sependapat dengan kita.

Kata ‘lobbying’ itu sendiri mencakup makna yang sangat luas karna bisa diaplikasikan dimana saja dan dalam situasi apapun. Tidak hanya sekedar berputar di dunia politik atau industri. Namun, dari semua perbedaan yang ada, inti utama dari lobbying itu sendiri adalah mempengaruhi orang terhadap suatu ide, pendapat serta tindakan yang akan diambil.

lobbying

Karakter yang Harus Dimiliki Seorang Pelobi

Amerika bahkan sampai sekarang masih melegalkan lobbying dan itu bukan suatu tindakan yang salah. Meski terdengar menyeramkan, berikut adalah beberapa fakta unik dan menarik dari lobbying yang bisa membuat anda mempertimbangkan ulang serta melihat lobbying dari sudut pandang yang lainnya.

Best Speakers

Bicara seorang pelobi harus pandai berbicara. Dan bukan hanya sekedar pandai, pelobi harus master dalam bidang komunikasi.

Kemampuan utama dari seorang lobbyist adalah mampu menguasai Teknik komunikasi. Mereka disebut sebagai marter komunikasi, pembicara yang baik dan mampu menangkal sanggahan dari lawan tanpa melupakan tujuan awal.

Mampu membaca keadaan dan secara objective melihat situasi serta menggunakannya untuk memenuhi goal yang ada.

lobbying

Best Understanding

Seorang pelobi yang berpengalaman akan melakukan riset yang mendalam, mereka akan melihat bagaimana perusahaan atau organisasi lawan bekerja, dimana celahnya dan apa saja yang terjadi disana.

Hal tersebut digunakan untuk membuat set tujuan, mengira – ngira hasil dan cara yang harus dilakukan agar kata ‘deal’ berada di tangan.

Para lobbyist bahkan bisa memprediksi hasil akhir tawar menawar karna mengetahui situasi yang sebenarnya. Hal inilah yang digunakan sebagai senjata untuk menawarkan apa yang ia inginkan sejak awal.

Fokus Pada Sebab

Meski data dan hasil penelitian sangat manjur serta penting untuk digunakan ketika melakukan lobbying, akan ceroboh jiika menganggapnya sebagai senjata utama yang menjual. Hal pertama yang harus dilakukan sebelum memaparkan data adalah membuat klien (atau calon klien) merasa tertarik dengan suatu cerita.

Merasa penasaran tentang sebab sebuah data muncul atau sebuah penelitian dilakukan, baru memukulnya dengan data yang sebenarnya.

lobbying

Berani dan Tegas

Jangan di bayangkan dunia lobbying bisa dirumuskan dengan angka. Pada kenyataannya, lobbying jauh dari kata perhitungan. Ia bahkan hampir tidak bisa diukur atau diperkirakan. Hal inilah yang membuat seorang lobbyist harus berani mengambil resiko.

Seorang lobbyist harus berani menggunakan cara yang berbeda dan baru. Biasanya, seorang lobbyist akan memiliki karakter yang tegas ‘tidak tahu malu’ tentang apa yang mereka inginkan dan bagaimana cara mendapatkannya.

Meski hasil akhir yang didapatkan mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan. Namun seorang lobbyist selalu persisten, tekun dan menjalankan apapun yang bisa dilakukan agar tujuannya tercapai.

Scandal Lobbying Populer

Nah, setelah membahas pengertian, fungsi, serta Teknik – Teknik yang harus dilakukan dalam melakukan lobbying, berikut adalah beberapa kasus scandal lobby yang cukup menghebohkan di politik dunia.

Kasus Scandal Peter Cruddas

Pada tahun 2012 lalu di bulan Maret anggota partai konservatif yang sangat terkenal bernama Peter Cruddas, mengundurkan diri dari jabatannya setelah memvideokan beberapa footage dirinya yang sedang memberikan akses kepada perdana mentri David Cameron untuk melakukan bantuan amal. Bantuan amal yang dimaksut bukan sekedar bantuan, namun uang yang memiliki nilai total 250.000 euro per tahunnya untuk ‘disumbangkan’.

Pada wartawan Sunday times, peter mengaku bahwa sumbangan tersebut hanyalah uang untuk akses Premiere League dan makan malam dengan David Cameron. Dan bukan yang lainnya.

Padahal, di kala itu Cruddas juga sedang menjalankan badan aman untuk membantu anak muda yang mengalami kesusahan financial. Hingga akhirnya, Cruddas juga mengatakan bahwa tidak ada donasi atau akses tertentu yang diterima.

lobbying

Kasus Tim Collins

Bagi yang belum mengenal siapa itu Tim Collins, ia merupakan bagian dari Conaservatif MP di tahun 1997 hingga 2005. Dimana, pada saat kejadian atau scandal tersebut berlangsung, ia sudah bukan lagi MP yang menjabat.

Pada tahun 2011 di sekitar bulan Desember, Tim Collins menyatakan pada media bahwa Bell Pttinger telah melakukan usaha lobbying ke Perdana Menteri David Cameron untuk mengangkat permasalahan pelanggaran copyright.

Scandal Mantan Menteri Kabinet

Pada tahun 2010 di bulan Maret, Sunday times mengeluarkan sebuah berita yang sangat mengejutkan. Dalam keterangannya tertulis bahwa 3 orang mantan anggota cabinet ternyata membuka peluang untuk siapapun yang membutuhkan bantuan dalam melobby seseorang asalkan dibayar.

Stephen byers yang merupakan seorang mantan sekertaris transportasi terciduk mengatakan bahwa ia merupakan “car for hire” yang diberi upah hingga 5000 euro per hari.

Sedangkan mantan sekertaris pertahanan mengatakan bahwa ia akan dan mau menggunakan pengetahuan serta kenalan – kenalannya untuk menghasilkan uang dan boleh dibayar hingga 3.000 euro per harinya.

Satu lagi dari sekertaris kesehatan yang bernama Patricia Hewitt dituduh telah membranding dirinya sendiri karna bisa memberikan posisi serta lobbying ke grup penasehat kenegaraan asalkan dibayar hingga 3.000 euro per harinya.

Hukuman dari ketiganya adalah diberhentikan sementara dan keterangan lebih lanjut menyebutkan bahwa pada akhirnya, Byers dan Hoon dinyatakan telah melakukan pelanggaran berat sedangkan Hewitt bebas dari tuduhan. Klarifikasi yang dilakukan keduanya pada media menyebutkan bahwa itu hanya kesalahpahaman.

Kesimpulan

Nah, diatas adalah beberapa contoh scandal lobbying yang cukup menghebohkan pada masanya. Sejatinya, seorang lobbyist memang dituntut untuk mampu membuat klien menerima tawaran yang diberikan. Namun bukan berarti dengan menggunakan segala cara yang salah.

Bahkan, pada tahun 2019 sendiri, diperkirakan para lobbyist mengeluarkan 3,47 Billion dollar Amerika untuk melobby para pejabat.

Lobbying legal di Amerika karna dilindungi oleh pasal – pasal dalam first amandemen.

Dampak Positif Lobbying

Tahukah anda bahwa lobbying mampu membawa dampak positif terhadap pertumbuhan politik suatu negara. Berikut adalah beberapa dampak positif dari diberlakukannya lobbying secara legal, antara lain adalah :

  • Masyarakat mampu menyuarakan pendapatnya dengan lebih lantang dengan bantuan lobbying
  • Memberikan tekanan kepada legislasi pemerintahan untuk kembali pada topik yang lebih diinginkan oleh masyarakat
  • Masyarakat akan mudah dikelompokkan menurut interest-nya masing – masing.

Selain itu, lobbying juga menyebarkan informasi dengan lebih merata. Ketika setiap isu dibawa oleh pelobi ke badan legislasi hal ini akan mendorong untuk dilakukannya riset yang lebih mendalam serta mendapatkan jawaban terbaik yang bisa dilakukan.

Kumpulkan data secara otomatis, tingkatkan produktivitas dan cegah penipuan keuangan serta pegang kendali penuh anggaran perusahaan dengan mudah dan kapanpun dimanapun dengan JojoExpense. Lebih cepat, mudah, tanpa perlu repot. Mulai sekarang, kendali penuh di tangan Anda. Kelola seluruh anggaran perusahaan hanya dengan ponsel Anda. Setujui maupun tolak pengajuan reimbursement dan cash advance kapanpun dimanapun. Pantau pula penggunaan budget karyawan. Yuk, mulai beralih ke JojoExpense sekarang juga