Manajemen Aset, Jadikan Bisnis Lebih Sukses

Aset memiliki peran penting dalam suatu perusahaan. Aset adalah segala sesuatu yang bernilai moneter yang dimiliki seseorang atau bisnis. Sehingga sebelum mengumpulkan aset, terlebih dahulu harus mengetahui apa itu aset dan manajemen aset untuk menghindari misleading atau miskonsepsi.

Pengertian Aset

Dalam akuntansi dan pembukuan, aset perusahaan bisa didefinisikan sebagai sumber daya atau hal-hal yang bernilai yang dimiliki perusahaan sebagai hasil transaksi perusahaan. Diartikan pula sebagai biaya dibayar dimuka yang belum habis atau belum kadaluarsa. Dan juga biaya yang memiliki nilai masa depan yang dapat diukur. Sehingga bisa disimpulkan bahwa aset adalah segala sesuatu yang bernilai atau sumber nilai yang bisa diubah menjadi uang tunai. Individu, perusahaan, dan pemerintah memiliki aset. Karena aset merupakan sumber daya dengan nilai ekonomi yang dimiliki individu, perusahaan, ataupun negara, harapannya bisa memberikan manfaat di masa depan.

Jenis-jenis Aset

1. Aset lancar

Sumber daya yang diharapkan bisa dikonsumsi dalam periode berjalannya perusahaan diklasifikasikan sebagai aset lancar. Aset lancar bisa berupa uang tunai atau yang setara dengan itu, baik berupa uang tunai di kasir, uang di bank, atau uang di brankas dan bisa digunakan untuk membeli sumber daya lain, melunasi hutang, atau membayar investor. Aset lancar juga bisa berupa accounts receivable, yaitu IOU dari pelanggan.

2. Aset tetap

Sumber daya yang diharapkan akan digunakan di masa mendatang disebut aset jangka panjang. Aset jangka panjang bisa berupa tanah, bangunan, dan peralatan.

3. Aset tak berwujud

Aset tidak berwujud adalah kelas lain dari kedua aset sebelumnya, yang berkaitan dengan kekayaan intelektual yang dimiliki atau dikendalikan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dari waktu ke waktu. Contoh aset tidak berwujud ini adalah paten, merk dagang, dan juga hak cipta.

4. Aset lain

Kategori aset terakhir adalah aset lainnya, contohnya adalah investasi, seperti saham, obligasi, dan properti yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari satu tahun. Aset tidak dinilai atau dicatat dalam pembukuan perusahaan. Setiap sumber daya dinilai agak berbeda tergantung sifatnya dan bagaimana sumber daya itu diperoleh.

Manajemen Aset

Seperti yang telah dijelaskan bahwa aset merupakan sebuah investasi bagi suatu perusahaan. Sehingga agar bisa bermanfaat dengan optimal, dibutuhkan pengelolaan yang baik terhadap manajemen aset.

Manajemen aset sendiri adalah suatu ilmu yang memandu pengelolaan kekayaan perusahaan mulai dari perencanaan hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien untuk memelihara, memperbarui, dan mengoperasikan dengan baik yang memang masih belum sepenuhnya berkembang di lingkungan pemerintah atau instansi.

Manajemen aset diperlukan untuk memutuskan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai suatu tujuan bisnis perusahaan, mendapatkannya, dan mempertahankan aset selama masa pakai aset.

Tujuan Manajemen Aset

Sebenarnya, tujuan utama manajemen aset adalah membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang tepat sehingga aset bisa dikelola dengan efektif dan efisien. Ada beberapa tujuan lain dari manajemen aset, yaitu :

  • Memastikan kepemilikan aset
  • Penjagaan agar nilai aset tetap tinggi dan memiliki usia hidup yang panjang
  • Melakukan inventarisasi kekayaan dan masa paket aset
  • Meminimalisir biaya selama usia hidup suatu aset
  • memastikan suatu aset bisa menghasilkan keuntungan yang semaksimal mungkin
  • Mencapai penggunaan dan pemanfaatan terhadap aset dengan cara yang optimal

Siklus Manajemen Aset

Terdapat beberapa siklus atau tahapan dalam pelaksanaan manajemen aset yang harus dilakukan secara berurutan agar menghasilkan hasil yang maksimal. Siklus manajemen aset tersebut adalah :

1. Perencanaan Aset

Langkah awal adalah perencanaan kebutuhan aset, yang harus bisa memberikan informasi mengenai segala macam kebutuhan perusahaan terhadap aset tetap yang akan dikelola, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang. Sehingga dengan adanya perencanaan yang matang akan meningkatkan keuntungan dan mengurangi resiko kerugian. Contohnya adalah kebutuhan inventarisasi, pengadaan, perawatan dan sebagainya.

2. Pengadaan Aset

Selanjutnya adalah pengadaan aset, yang merupakan suatu kegiatan untuk mendapatkan aset yang dibutuhkan yang dilakukan oleh pihak perusahaan maupun pihak penyedia aset. Pengadaan aset bisa berupa barang atau jasa yang diperoleh dengan biaya sendiri ataupun pihak lain.

3. Inventarisasi Aset

Tahap selanjutnya adalah inventarisasi, yang merupakan kegiatan identifikasi kualitas dan kuantitas aset, pendataan dan pencatatan aset. pemberian kode dan keterangan aset tentang lokasi, luas, harga, peruntukan, bukti kepemilikan, spesifikasi, serta identifikasi penanggung jawab aset. Data inventarisasi nantinya akan dilaporkan dan didokumentasikan untuk memperoleh data seluruh aset, dan dilakukan baik secara yuridis atau legal.

4. Legal Audit Aset

Legal Audit atau uji tuntas hukum merupakan tahapan pemeriksaan status kepemilikan aset, sistem dan prosedur pengadaan, sistem dan alur pengalihan, dan mencari jika terdapat masalah hukum terkait aset yang dipunyai, serta mencari solusi jika terdapat masalah hukum tersebut.

5. Pengoperasian dan Pemeliharaan Aset

Pada tahap ini perusahaan bisa menggunakan setiap aset yang dipunyai untuk melakukan tugas dan pekerjaan sesuai dengan fungsinya untuk mencapai misi dan tujuan perusahaan. Namun penggunaan aset tersebut juga diimbangi dengan pemeliharaan aset agar bisa berjalan lancar dan optimal.

6. Penilaian Aset

Perusahaan atau pihak manajemen memberikan penilaian aset yang dimiliki sehingga perusahaan bisa mengetahui nilai kekayaan yang dimiliki, yang dialihkan, atau dihapuskan.

7. Penghapusan dan Pengalihan Aset

Ketika dalam tahap penilaian terdapat aset yang sudah tidak bisa dimanfaatkan kembali, perusahaan bisa memutuskan untuk menghapus aset dengan mengalihkan atau memusnahkannya. Pengalihan aset adalah pemindahan hak dan tanggungjawab, wewenang dan pemanfaatan suatu unit kerja ke unit kerja lainnya atau divisi lain dalam lingkungannya sendiri. Contohnya seperti penyertaan modal. Sedangkan pemusnahan aset adalah tindakan memusnahkan atau menghancurkan aset yang sudah dianggap tidak bisa dimanfaatkan lagi untuk mengurangi aset yang dipunyai.

8. Pembaruan Aset

Ketika dalam tahap penilaian ditemukan aset yang tidak bisa bekerja secara optimal namun masih bisa dikembangkan, maka dilakukan pembaruan aset. Pembaruan bisa dilakukan dalam hal perbaikan atau penggantian suku cadang sehingga aset bisa berfungsi seperti semula.

Kisah Sukses Manajemen Aset

Salah satu tokoh yang memiliki bisnis perusahaan yang sukses karena pengelolaan manajemen aset yang baik adalah Steven Cohen/ Beliau adalah miliader Amerika dan salah satu orang terkaya di dunia berkat fokus perusahaannya terhadap manajemen aset. Setelah pernah menjalani hukuman pengelolaan uang investor, Steven membuka Point72 Asset management untuk uang luar dan menjadi sebuah perusahaan hedge fund senilai USD16 milyar. Dan kekayaan Cohen sendiri saat ini bisa mencapai USD14,6 milyar.

5 Tips Cara Efektif Dalam Manajemen Aset Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Perusahaan

Mengelola sebuah asset – biasanya berupa asset tetap yang berisikan sejumlah property untuk menghasilkan pendapatan – merupakan sebuah tantangan yang ‘mendebarkan’. Dimana tingkat ‘pertempuran’ tersebut akan selalu sebanding dengan pertumbuhan bisnis itu sendiri.

Perlu diketahui bahwa dalam menjalankan sebuah manajemen asset memerlukan alat – alat terbaik dan sistem yang terbaik pula. Pun, kegiatan tersebut harus dibarengi dengan banyak ‘latihan’ agar mampu merajai pasar bisnis tanpa tergerser oleh pesaing. Jika anda sedang bertugas dibagian pelacakan manajemen asset atau sejenisnya, sangat disarankan untuk melakukan semua pekerjaan tersebut dengan hati – hati dan teliti.

Hal ini dikarenakan, setiap pelacakan atau monitor dari perkembangan asset yang anda lakukan terhadap asset akan berpotensi menyebabkan kerugian secara finansial bagi perusahaan. Dimana hal tersebut secara tidak langsung akan menambah beban dari bagian administrasi manajemen asset itu sendiri. Bahkan, anda juga bisa membawa perusahaan ke dalam jurang ‘pajak’ dan masalah – masalah legal lainnya yang merugikan.

Perlu diketahui bahwa dalam setiap dunia bisnis terdapat Lembaga yang selalu memantau perkembangan bisnis perusahaan itu sendiri. Dimana Lembaga tersebut akan mampu memberikan penilaian serta ‘denda’ yang sesuai dengan pelanggaran yang mungkin anda lakukan.

Artikel kali ini akan berfokus pada upaya – upaya yang bisa dilakukan agar terhindar dari yang namanya ‘kerugian’ akibat pengelolaan manajemen asset yang salah. Tidak peduli asset apapun yang dimiliki anda miliki, atau dimiliki oleh suatu perusahaan, baik asset yang mengikat ataupun yang tidak mengikat, manajemen prosesnnya tidaklah semudah yang anda bayangkan.

manajemen aset

Berikut adalah beberapa tips yang bisa anda lakukan untuk membuat alur manajemen asset menjadi lebih sederhana dan efisien bagi perusahaan, antara lain adalah :

Menunjuk Orang yang Tepat Dalam Mengurus Asset Perusahaan

Anda – sebagaimana seluruh pebisnis lainnya – mungkin diwajibkan untuk ‘memikirkan’ banyak hal. Sadari bahwa ‘anda’ sendirian tidak akan mampu menguasai bahkan mengontrol seluruh elemen yang ada di perusahaan itu sendiri. Manajemen asset – asset perusahaan harus diserahkan kepada orang yang tepat agar sebuah organisasi mampu berjalan dengan baik.

Hal inilah yang membuat pilihan untuk menemukan kandidat yang tepat dalam mengelola asset anda merupakan suatu keharusan. Dimana dengan ‘bantuan’ pegawai atau karyawan tersebut, anda bisa setidaknya ‘meringankan’ banyaknya tanggungan yang harus dipikirkan.

Jika bisnis yang anda tangani masih cukup sederhana, mungkin anda hanya perlu memperkerjakan satu atau dua orang saja dalam menangani seluruh asset yang anda atau perusahaan miliki. Sedangkan, jika anda memegang sebuah perusahaan atau organisasi yang besar, sangat disarankan untuk memiliki tim khusus yang fokus mengelola serta merawat asset yang ada untuk dijual atau mendapat keuntungan – keuntungan lainnya.

Mengenal Bagaimana Siklus Asset Anda Bekerja

Yang perlu anda lakukan dalam meringankan ‘beban’ pengelolaan manajemen asset adalah dengan mengetahui siklus masing – masing asset itu sendiri. Identifikasi yang dimaksut harus dimulai dari yang paling bawah seperti memahami darimana asset itu berasal. Hingga yang paling atas seperti berapa lama asset tersebut mampu bertahan di perusahaan.

Diharapkan dengan adanya pemahaman yang memadai, anda akan mampu menentukan kapan waktu terbaik untuk ‘merawat’ asset – asset tersebut. Pun, dengan mengerti siklus asset itu sendiri, anda akan mengetahui mana asset terbaik yang harus terus dipertahankan atau diperbarui dan mana asset yang harus dilepas atau ditinggalkan.

Contoh sederhananya adalah Ketika anda membeli sebuah computer terbaru dengan durabitilitas yang lama akan lebih menguntungkan daripada membeli computer yang murah namun berumur pendek.

manajemen aset

Selalu Mengevaluasi Asset Secara Rutin

Tanpa adanya sistem tracking asset yang rutin, perusahaan anda bisa mengalami kerugian secara finansial yang cukup besar. Tergantung seberapa parah sistem tracking asset perusahaan anda bekerja. Salah satu contoh dari kerugian finansial yang bisa terjadi dengan tidak adanya evaluasi asset yang tepat adalah pembayaran pajak yang berlebihan untuk asset yang sudah terdepresiasi atau asset – asset yang sudah tidak dimiliki oleh perusahaan.

Anda juga bisa mengalami yang namanya ‘kewalahan’ Ketika asset yang anda jual ternyata tidak memadai untuk memenuhi permintaan pelanggan. Oleh karena itu, sangat penting untuk suatu perusahaan atau organisasi memiliki sistem pelacakan atau evaluasi jumlah asset yang anda miliki serta berapa jumlah asset yang tertulis di buku.

manajemen aset

Memahami Pola Depresiasi Asset

Sangat penting bagi perusahaan untuk memahami bagaimana depresiasi asset itu bekerja. Anda perlu mengetahui asset mana yang sudah tidak sesuai dengan perusahaan atau yang sudah tidak digunakan. Lebih lanjut lagi, anda juga harus mengetahui apa sebab atau mengapa asset tersebut sudah tidak bisa digunakan.

Anda mungkin tidak tahu atau ‘kelewatan’ beberapa item yang ada ternyata sudah expired atau kadaluarsa. Bahkan mungkin banyak juga yang belum tahu kalau item tersebut ternyata telah digunakan jauh dari masa berlaku yang seharusnya.

Hal ini secara tidak disadari akan memperlambat laju produksi. Dimana produksi yang lama atau kinerja yang tertahan akan menghasilkan kerugian besar bagi perusahaan. Membuat perusahaan menjadi kurang efisien dan lain sebagainya.

Hal inilah yang mendasari mengapa pengecekan atau evaluasi depresiasi secara rutin perlu dilakukan. Dimana hal tersebut bisa menjadi acuan kapan perusahaan harus membeli item atau alat yang baru.

manajemen aset

Mengimplementasikan Solusi Manajemen Asset Secara Otomatis

Pengoptimalan atau pengelolaan asset yang dilakukan secara manual pasti melelahkan. Bukan hanya tenaga yang terkuras tapi juga waktu bahkan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan juga lumayan. Padahal, dikatrenakan prosesnya yang masih manual, hasil yang diperolehpun jauh dari yang namanya sempurna.

Untuk mengoptimalkan pengelolaan asset itu sendiri anda bisa menggunakan sistem yang sudah dirancang secara otomatis. Software – software tersebut biasanya telah dirancang sedemikian rupa untuk mampu mengelola asset anda dalam proses yang sudah bekerja otomatis. Contoh beberapa kasus yang bisa ditangani secara otomatis adalah nilai asset – pelacakan depresiasi, pengelolaan asset, manajemen kontrak, cost analysis, serta pembuatan laporan yang mendalam.

Dengan menggunakan sistem yang otomatis untuk pengaturan asset – asset yang kompleks, anda akan mampu meningkatkan efisiensi dari perusahaan itu sendiri. Dimana tingkat efektifitas tersebut nantinya juga akan berpengaruh terhadap tingkat Kesehatan suatu organisasi atau perusahaan.

Kesimpulan

Nah itulah sekilas tentang pentingnya manajemen aset dalam suatu perusahaan. Dengan manajemen aset yang dilakukan sesuai siklusnya, perusahaan bisa menjaga nilai aset agar berjalan secara optimal dan stabil, sehingga bisa meningkatkan keuntungan dan meminialisir kerugian. Selain itu, dengan manajemen aset, bisa mengetahui penyusutan aset hingga resiko-resiko yang dihadapi di masa depan.

Apalagi Ketika perusahaan atau organisasi tersebut memiliki jumlah asset yang besar. Atau perusahaan yang menggunakan asset tersebut untuk diperjual belikan. Meskipun sedikit ‘ruwet’ dan beresiko besar dengan tantangan – tantangan yang ada, namun tidak ada yang tidak mungkin untuk membuat sebuah proses manajemen asset tersebut bisa dibuat lebih mudah – lebih sederhana.

Selain manajemen aset, dalam menjalankan bisnis perusahaan perlu juga dilakukan pengelolaan anggaran agar arus kas bisnis tetap lancar. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengelola kas perusahaan adalah dengan menggunakan aplikasi Jojo Expense.

Dengan Jojo Expense, anda bisa mengontrol anggaran keuangan perusahaan dengan mudah, hanya dengan sebuah software yang didesain khusus. Jojo Expense juga bisa membantu anda untuk proses pengajuan dan persetujuan reimbursement secara online.

Fitur lainnya yang dipunyai Jojo Expense adalah fitur Cash Advance, Mobile Approval, dan Budget Controlling yang pastinya bisa semakin memudahkan pengelolaan keuangan bisnis. Software ini juga mempunyai teknologi modern berupa OCR Intelligence dan Real-Time Geotagging yang bisa menghindarkan anda dari resiko penipuan atau fraud.

Sangat mena kan? Jadi tunggu apa lagi. Yuk coba gratis Jojo Expense selama 14 hari untuk mengetahui kecanggihan teknologi ini dan perpanjang kapanpun kamu mau!