Manajemen Keuangan Syariah: Definisi, Ruang Lingkup, dan Sejarahnya

Manajemen Keuangan Syariah

Manajemen keuangan merupakan sebuah aktivitas mengelola dana yang dimiliki oleh pribadi maupun bisnis tertentu yang meliputi pembuatan anggaran, perencanaan, pemeriksaan hingga penyimpanan yang bertujuan untuk memastikan bahwa arus kasnya berjalan dengan baik. Dalam prakteknya, manajemen keuangan merupakan satu komponen penting yang harus senantiasa diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari maupun saat Anda menjalankan operasional sebuah bisnis.

Sebab dengan manajemen keuangan yang baik, maka dapat dipastikan keuangan pribadi maupun bisnis Anda pun akan berada dalam kondisi yang aman. Anda pun dapat mengantisipasi kemungkinan terburuk dalam hidup lewat manajemen keuangan ini.

Nah, selain manajemen keuangan konvensional, ada juga sistem manajemen keuangan syariah yang perlu Anda ketahui definisinya. Pada artikel kali ini, Jojonomic akan memberikan Anda ulasan lengkap mengenai definisi dari manajemen keuangan syariah lengkap dengan ruang lingkup maupun sejarahnya. Penasaran, kan?

Definisi Manajemen Keuangan Syariah

Definisi Manajemen Keuangan Syariah

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, manajemen keuangan merupakan suatu upaya pengelolaan terhadap kondisi finansial pribadi maupun bisnis dengan cara melakukan penganggaran, perencanaan, pengontrolan hingga penyimpanan. Tujuan dari diadakannya manajemen keuangan adalah untuk memudahkan kita dalam mencapai goals yang telah ditentukan sebelumnya.

Nah, untuk manajemen keuangan syariah sendiri dapat didefinisikan sebagai upaya pengelolaan kondisi finansial dengan memperhatikan prinsip syariat agama Islam. Tentu yang membedakan aktivitas manajemen keuangan konvensional dengan syariah ini dapat dilihat dari bagaimana cara melakukannya serta apa saja komponen penting dalam aktivitas tersebut.

Manajemen keuangan syariah biasanya memiliki beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar karena tidak sesuai dengan prinsip agama Islam. Seperti di antaranya tidak menganjurkan untuk memberikan pinjaman atau mengajukan pinjaman yang berbunga (riba).

Dalam prakteknya, seorang manajer keuangan harus mengetahui secara pasti cara mengelola keuangan perusahaan dengan baik. Tentunya hal ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan terkait kondisi finansial perusahaannya saat itu serta tujuan jangka pendek maupun jangka panjangnya. Pengelolaan keuangan yang baik tersebut wajib dilakukan karena seperti yang kita tahu, kondisi keuangan dalam perusahaan merupakan satu hal krusial yang tak boleh dianggap remeh.

Fungsi Manajemen Keuangan

Fungsi Manajemen Keuangan Syariah

Berikut adalah penjelasan singkat tentang fungsi manajemen keuangan:

1. Merencanakan keuangan

Fungsi manajemen keuangan yang pertama adalah melakukan perencanaan. Hal ini dapat meliputi pembuatan rencana jangka pendek maupun jangka panjang, membuat rencana pengeluaran yang akan dilakukan dalam satu periode waktu tertentu dan lain sebagainya.

2. Budgeting

Berikutnya adalah budgeting atau pembuatan anggaran. Ini dilakukan dengan mengalokasikan dana yang dimiliki perusahaan untuk memenuhi kebutuhannya dalam satu periode. Dengan demikian, setiap pengeluaran akan terstruktur dan terhindar dari alokasi dana yang tidak perlu.

3. Pengelolaan Keuangan

Selanjutnya adalah pengelolaan keuangan yang biasa dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan dana dalam perusahaan tersebut. 

4. Pencarian Keuangan

Lalu ada juga pencarian keuangan yang biasa dilakukan lewat eksplorasi sumber dana yang ada dalam perusahaan.

5. Penyimpanan Keuangan

Sesuai namanya, penyimpanan keuangan adalah aktivitas menyimpan dan mengamankan dana perusahaan.

6. Pengendalian Keuangan

Kemudian ada juga pengendalian keuangan yang merupakan aktivitas mengevaluasi serta perbaikan terhadap sistem keuangan perusahaan.

7. Pemeriksaan Keuangan

Berikutnya adalah pemeriksaan keuangan yang merupakan aktivitas melakukan audit internal atas keuangan perusahaan.

8. Pelaporan Keuangan

Terakhir ada pelaporan keuangan yang biasanya akan menyediakan berbagai macam informasi terkait kondisi keuangan perusahaan sekaligus menggunakannya sebagai bahan evaluasi ke depan.

Sejarah dan Latar Belakang

Sejarah Keuangan Syariah

Kemunculan sistem manajemen ini tentu tidak tiba-tiba. Berikut adalah cerita di balik kemunculan manajemen keuangan syariah yang perlu kita ketahui. Manajemen keuangan syariah diperkenalkan oleh Rasulullah SAW pada umatnya dan juga ke kepala negara dari berbagai negara. Dalam sistem tersebut, semua penghimpunan kekayaan negara harus dikumpulkan terlebih dahulu baru kemudian dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan negara.

Pada saat itu, sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terdiri dari kharaj, zakat, khumus, jizyah, dan lainnya termasuk kaffarah dan harta waris. Konon kabarnya, tempat pengumpulan dana itu dikenal dengan nama bait al mal yang pada masa Nabi SAW terletak di Masjid Nabawi.

Pemasukan negara yang sangat sedikit tersebut disimpan di lembaga ini dalam jangka waktu yang pendek agar selanjutnya didistribusikan seluruhnya pada masyarakat luas. Dana yang telah terkumpul tersebut kemudian dialokasikan untuk keperluan penyebaran ajaran islam, pengajaran dan pendidikan, dan juga pengembangan kebudayaan.

Meski demikian, penerimaan negara secara keseluruhan belum tercatat secara sempurna karena beberapa keterbatasan pada masa itu seperti minimnya jumlah orang yang bisa membaca, menulis, dan melakukan penghitungan aritmatika sederhana. Jadi bahwasanya pada zaman nabi pun sudah mulai diperkenalkan cara manajemen keuangan syariah.

Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Syariah

Manajemen keuangan yang menggunakan prinsip syariah tentu memiliki perbedaan dibandingkan manajemen keuangan pada umumnya. Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya Anda ketahui tentang manajemen keuangan syariah.

Yang pertama adalah tentang aktivitas perolehan dana. Dalam sistem ini, manajemen harus memanajemen harta sesuai dengan syariah. Hal tersebut berarti bahwa setiap hal yang dilakukan sebagai upaya dalam rangka memperoleh harta semestinya memperhatikan cara cara yang sesuai dengan syariah Islam misalnya mudharabah, musyarakah, murabahah, salam, istishna, ijarah, dan lain sebagainya.

Yang kedua yaitu tentang aktivitas perolehan. Maksud poin ini adalah dalam hal ingin menginvestasikan uang juga wajib memperhatikan prinsip prinsip “uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditi yang diperdagangkan”, dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung melalui lembaga intermediasi seperti bank syariah maupun reksadana syariah. (QS.Al-Baqarah: 275)

Selanjutnya adalah tentang aktivitas penggunaan dana. Penjelasan poin ini adalah bahwa harta yang diperoleh harus digunakan untuk hal-hal yang tidak dilarang seperti membeli barang barang konsumtif dan tidak bernilai guna. Dana tersebut boleh digunakan untuk hal-hal yang dianjurkan seperti infaq, waqaf, shadaqah, selain itu juga boleh digunakan untuk hal-hal yang diwajibkan misalnya zakat. (QS.Al- Dzariyat: 19 dan QS. Al-Baqarah: 254)

Bagaimana Potret Kondisi Ekonomi Islam Sekarang Ini?

Kondisi Ekonomi Syariah Islam Saat Ini

Sekarang ini, bisa dikatakan bahwa kondisi ekonomi Islam sekarang ini belum bisa mendominasi. Hal tersebut dapat terjadi tentu karena berbagai faktor. Satu hal yang bisa dijadikan patokan untuk masalah ini adalah banyaknya bank bank non syariah dibandingkan dengan bank syariah. Dominasi ekonomi tentu sulit dilakukan apabila kondisinya masih terus demikian.

Bahkan, dalam pelaksanaannya, manajemen keuangan syariah di Indonesia pun agak sulit untuk dikontrol jika dalam jumlah besar mengingat luas dan beragamnya wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan dari masyarakat luas di negeri ini tentang prinsip prinsip manajemen sistem keuangan syariah.

Penutup

Jojo Expense

Demikianlah artikel mengenai manajemen keuangan syariah yang perlu Anda ketahui. Lewat informasi di atas, semoga Anda dapat dengan mudah mendapatkan gambaran mengenai apa itu definisi dari manajemen keuangan syariah hingga hal-hal yang berkaitan dengannya. 

Pada dasarnya, manajemen keuangan merupakan satu aktivitas yang penting dan harus diperhatikan dalam perusahaan. Mengingat perkembangan bisnis tersebut sangat bergantung terhadap bagaimana cara pengelolaan uang di dalamnya.

Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk mempermudah manajemen keuangan dalam perusahaan adalah menggunakan aplikasi yang sudah marak tersebar di pasaran. Jojo Expense merupakan salah satu produk aplikasi pengelolaan keuangan yang dapat dengan mudah meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan. 

Perangkat ini bahkan digadang-gadang dapat meningkatkan efektivitas kinerja manajemen pengeluaran perusahaan hingga 76 persen.

Selain itu, Jojo Expense juga dibekali ragam fitur yang cukup lengkap. Sebut saja mulai dari Capture Expense, Reimbursement Online, Cash Advance, Mobile Approval dan masih banyak lagi lainnya. Aplikasi ini juga dibekali teknologi canggih berupa Intelligence OCR dan Realtime Geotagging yang memungkinkan perusahaan dapat terhindar dari aksi penipuan keuangan. Menarik, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Jojo Expense dan permudah cara Anda dalam mengelola keuangan perusahaan sekarang juga!