Cara Mudah Melacak Omzet Penjualan dalam Bisnis

melacak omzet

Omzet atau revenue merupakan istilah untuk menyebut pendapatan yang diperoleh sebuah bisnis selama ia beroperasi. Dalam hal ini, seluruh pendapatan yang dimaksud tersebut meliputi dari hasil penjualan produk, piutang maupun hasil investasi. 

Keberadaan omzet menjadi salah satu yang terpenting dalam operasional sebuah bisnis. Mengingat bisnis Anda tidak akan bisa terus beroperasi jika tidak mendapatkan penghasilan atau tidak menghasilkan penjualan. Untuk itu, pada saat awal merintis sebuah bisnis Anda harus memastikan bahwa produk yang akan dijual nantinya dibutuhkan masyarakat dan dapat diterima oleh mereka.

Maka dari itu, perusahaan memerlukan strategi pemasaran yang tepat untuk menghasilkan omzet penjualan. Di sisi lain, saat mendapatkan omzet pun perusahaan juga dituntut untuk bisa mengelolanya dengan baik. Karena di sini omzet berbeda dengan profit (keuntungan).

Di mana omzet secara sederhana merupakan pendapatan kotor yang diperoleh sebuah bisnis selama beroperasi. Sedangkan profit adalah keuntungan yang nominalnya didapat dari omzet dikurangi dengan biaya operasional perusahaan yang meliputi tagihan utilitas (listrik, air, sewa tempat), gaji karyawan, modal bahan baku dan lain sebagainya.

Nah, pada artikel kali ini Jojonomic akan mengajak Anda untuk memahami cara mengelola dan melacak omzet dengan baik. Terlebih jika Anda memiliki cabang bisnis yang cukup banyak. Penasaran bagaimana caranya, kan? Simak lengkap artikelnya hingga tuntas, ya.

Cara Melacak Omzet Penjualan dalam Bisnis

cara melacak omzet penjualan
Accountant calculating profit with financial analysis graphs. Notebook, glasses and calculator lying on desk. Accountancy concept. Cropped view.

1. Membagi pendapatan menjadi beberapa aliran yang berbeda

Cara pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan membagi omzet tersebut dari sumber penghasilan yang berbeda-beda. Seperti yang telah disebutkan di awal bahwa pendapatan perusahaan bisa diperoleh tak hanya dari hasil penjualan saja. Melainkan juga dari piutang, investasi, royalti dan masih banyak lagi lainnya.

Nah, untuk memudahkan Anda melacak omzet perusahaan, ada baiknya masing-masing pendapatan tersebut dibagi berdasarkan sumbernya tersendiri. Misalnya, untuk pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan produk dipisahkan dengan pendapatan dari investasi perusahaan. Dengan demikian, Anda bisa mengetahui seberapa besar omzet yang didapat dari aktivitas operasional penjualan.

Selain itu, cara ini juga dianggap cukup efektif bagi Anda yang memiliki banyak cabang usaha di berbagai tempat. Dengan memisahkan masing-masing omzet dari setiap cabang akan memudahkan Anda mengetahui mana saja produk yang lebih optimal dijual pada cabang-cabang tersebut. Mengingat masing-masing wilayah memiliki demografi konsumen yang berbeda. Sehingga minat mereka dalam berbelanja produknya pun bisa berbeda pula.

Contoh saja jika Anda memiliki usaha yang bergerak di bidang distribusi buah dan sayuran. Anda pun memiliki dua cabang usaha tersebut di kota besar seperti Jakarta dan Bandung.

Pada cabang yang terletak di Jakarta, penjualan sayur jauh lebih tinggi dibandingkan buah-buahan. Sedangkan di Bandung hal tersebut berlaku sebaliknya. Di mana buah-buahan jauh lebih diminati masyarakat di sana.

Mengetahui besaran omzet yang didapat dari masing-masing cabang berdasarkan kategori produk yang terjual tersebut dapat membantu Anda menentukan mana langkah yang sekiranya paling efektif. 

Misalnya dengan data bahwa penduduk Jakarta jauh lebih menikmati sayuran sehingga penjualan produk tersebut bisa 2-3 kali lipat dibandingkan produk buah Anda. Dengan demikian, Anda bisa mengurangi stok buah untuk cabang di Jakarta dan memaksimalkan stok sayur untuk meningkatkan penjualan.

2. Lakukan analisis trend bisnis tiap bulan

Berikutnya, Anda bisa melacak omzet perusahaan dengan cara melakukan analisis trend tiap bulan. Apa saja produk yang sedang banyak diminati dan dicari pelanggan pada bulan tersebut nantinya bisa Anda jadikan modal untuk menghadapi waktu mendatang.

Contoh saja berdasarkan kasus bisnis distributor sayur dan buah-buahan di atas. Anda bisa mencari tahu apa saja jenis buah atau sayur yang banyak dicari oleh konsumen dalam satu bulan tersebut. Tujuannya adalah untuk mempelajari trend yang ada di pasar sehingga nantinya Anda bisa menyiapkan stok lebih banyak untuk mencukupi permintaan pelanggan dan mengurangi stok produk yang kurang diminati.

Lewat analisa ini juga Anda bisa menentukan target bulanan yang lebih masuk akal dengan berlandaskan data penjualan dari bulan-bulan sebelumnya.

3. Menggunakan faktur penjualan

Melacak omzet bisnis juga dapat dilakukan dengan menggunakan faktur penjualan. Cara ini efektif untuk diterapkan pada lini bisnis ritel yang menjual banyak jenis produk. Lewat faktur penjualan ini, Anda sebagai pemilik bisnis dapat dengan mudah mengetahui apa saja barang maupun jasa yang terjual dan banyak diminati pelanggan dalam satu periode.

Selain itu, faktur penjualan ini juga akan membantu Anda dalam memantau persediaan stok barang. Sehingga pada saat suatu produk nyaris kehabisan stok, Anda bisa langsung menyuplainya kembali agar tidak terjadi kehabisan dan berujung pelanggan kecewa karena tidak mendapatkan produk yang diinginkannya.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Cara Menghitung Omzet Penjualan Bisnis

Cara menghitung omzet penjualan

Setelah mengetahui beberapa cara melacak omzet di atas. Kami juga akan memberikan Anda informasi mengenai cara menghitung omzet penjualan dalam bisnis pada satu periode waktu tertentu. Perhitungan omzet ini dapat dilakukan dengan cara yang mudah tanpa harus menggunakan rumus akuntansi yang rumit.

Contoh saja Anda menjadi distributor buah-buahan segar. Dalam sebulan bisnis Anda tersebut berhasil menjual produk-produk sebagai berikut:

1. 100 kg buah apel dengan harga Rp 20 ribu/kg

2. 250 kg buah jeruk dengan harga Rp 10 ribu/kg

3. 50 kg buah kiwi dengan harga Rp 70 ribu/kg

Nah, untuk mengetahui berapa besar omzet yang didapatkan oleh bisnis Anda tersebut, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

1. 100 kg apel x Rp 20.000 = Rp 2.000.000 

2. 250 kg jeruk x Rp 10.000 = Rp 2.500.000

3. 50 kg kiwi x Rp 70.000 = Rp 3.500.000

Kemudian hasil akhir dari masing-masing penjualan tersebut dijumlahkan menjadi Rp 2.000.000 + Rp 2.500.000 + Rp 3.500.000 = Rp 8.000.000.

Jumlah tersebut merupakan omzet atau penghasilan kotor dari bisnis yang Anda jalankan. Untuk mengetahui seberapa besar profit atau keuntungan yang Anda peroleh, Anda harus menguranginya dengan biaya beban yang dikeluarkan perusahaan selama beroperasi. Seperti biaya ekspedisi, gaji karyawan, sewa tempat gudang, air, listrik, dll.

Cukup mudah bukan?

Penutup

Jojo Expense

Demikianlah artikel mengenai cara mudah melacak omzet penjualan dalam bisnis dan cara menghitungnya. Bagaimana pun, omzet tersebut harus dikelola dengan baik agar bisnis Anda dapat terus berkembang dan melakukan ekspansi ke depannya.

Untuk memudahkan Anda dalam mengelola omzet bisnis yang dijalankan, Jojo Expense dapat dijadikan partner terpercaya untuk mengatasi semuanya. Aplikasi ini dilengkapi berbagai macam fitur yang dapat membantu Anda dalam mengelola keuangan perusahaan dengan cara yang lebih praktis dan efisien. 

Sebut saja dengan fitur Budget Controlling-nya, di mana Anda dapat merencanakan anggaran perusahaan dengan cara yang lebih tepat dengan menyesuaikan kondisi keuangan internal dalam bisnis. Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi fitur lain seperti Mobile Approval, Cash Advance, Reimbursement Online, Transfer Realtime dan masih banyak lagi lainnya.

Jojo Expense juga dibekali teknologi mutakhir seperti Intelligence OCR dan Realtime Geotagging, di mana fitur tersebut memungkinkan Anda terhindar dari risiko fraud financial. Menarik, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Jojo Expense dan permudah cara Anda dalam mengelola keuangan perusahaan!