Mencegah dan Mengatasi Burnout pada Karyawan

Mengatasi burnout syndrome sebagai salah satu kondisi stres yang berhubungan dengan pekerjaan sangat penting. Itu sebabnya, kondisi kesehatan yang satu ini juga dikenal sebagai occupational burnout atau job burnout.

Kondisi ini ditandai dengan kelelahan secara fisik dan emosional akibat ekspektasi dan kenyataan karyawan di posisinya tidak berjalan sesuai yang dibayangkan. Stres berkepanjangan akibat masalah pekerjaan juga terjadi ketika Anda merasa kewalahan dengan perintah atasan yang terus-menerus datang, namun Anda tak dapat memenuhinya.

Ketika kondisi ini terus terjadi dan dibiarkan, biasanya Anda mulai kehilangan minat pada pekerjaan dan tak lagi menemukan motivasi untuk terus melakukannya. Produktivitas kerja pun jadi menurun

Oops! We could not locate your form.

Burnout mengacu pada kelelahan kronis yang dialami karyawan. Burnout dapat mempengaruhi produktivitas, angka bolos kerja hingga turnover pada karyawan. Hal ini tentu akan berpengaruh pada anggaran perusahaan untuk mengatasi masalah burnout. Berdasarkan review dari Harvard Business, burnout karyawan disebabkan karena masalah dengan perusahaan dan bukan karena orangnya.

Anda bisa mengidentifikasi burnout pada karyawan melalui beberapa tanda, meski begitu burnout dapat muncul secara bervariasi pada individu dan lingkungan yang berbeda. Anda bisa lebih berhati-hati ketika karyawan menunjukkan beberapa tanda burnout seperti kurang minat terhadap pekerjaan, pelupa, tidak mudah konsentrasi dan sering membuat kesalahan. Tanda juga sangat mungkin muncul pada keadaan fisik karyawan seperti ekspresi karyawan. Namun, beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa mereka yang menunjukkan tanda-tanda burnout syndrome, mengaku bahwa pekerjaan mereka bukan penyebabnya. Sindrom stres kerja ini membuat Anda merasa kehabisan energi, tak ada yang dapat membantu pekerjaan Anda, putus asa, sinis dan mudah marah. Anda merasa bahwa Anda tak lagi bisa berbuat apa-apa di pekerjaan Anda.

Indikator Burnout Pada Karyawan

Burnout memiliki empat indikator yang terdiri atas kelelahan fisik atau physical exhaustion, kelelahan emosional atau emotional exhaustion, dan kelelahan mental atau mental exhaustion, serta rendahnya penghargaan diri atau low of personal accomplishment (Baron & Greenberg, 2003).

Physical Exhaustion

Kekurangan energi pada diri seseorang dengan merasa kelelahan dalam kurun waktu yang panjang dan menunjukkan keluhan fisik seperti sakit kepala, mual, susah tidur, dan mengalami perubahan pada nafsu makan yang diekspresikan dengan kurang bergairah dalam bekerja, lebih banyak melakukan kesalahan, merasa sakit padahal tidak terdapat kelainan pada fisiknya (Baron & Greenberg 2003).

Emotional exhaustion

Merupakan suatu indikator dari kondisi burnout yang berwujud perasaan sebagai hasil dari excessive psychoemotional demands yang ditandai hilangnya perasaan dan perhatian, kepercayaan, minat dan semangat (Pines & Aronson,1989). Orang yang mengalami kelelahan emosional atau emotional exhaustion ini akan merasa hidupnya kosong, lelah dan tidak dapat lagi mengatasi tuntutan pekerjaannya.

Diminished personal accomplishment

Merupakan indikator dari kurangnya aktualisasi diri, rendahnya motivasi kerja dan penurunan rasa percaya diri. Seringkali kondisi ini terlihat pada kecenderungan dengan rendahnya prestasi yang dicapainya (Cordes & Dougherty, 1993; dan Maslach, 2001).

Depersonalization

Adalah tendensi kemanusiaan terhadap sesama yang merupakan pengembangan dari sikap sinis terhadap karier,dan kinerjanya sendiri (Cordes & Dougherty, 1993; dan Maslach, 2001). Seseorang yang mengalami masalah depersonalisasi merasa tidak ada satupun aktivitas yang dilakukannya bernilai atau berarti. Sikap ini ditunjukkan melalui perilaku masa bodoh, bersikap sinis, tidak berperasaan dan tidak memperhatikan kepentingan orang lain.

Beban kerja yang berlebihan dapat menjadi salah satu faktor dari suatu pekerjaan yang berdampak pada timbulnya burnout (Schaufeli, Maslach & Marek, 1993). Selain itu Santrock (2003) menegaskan bahwa apabila pemberian tugas yang sangat berlebihan berlangsung terus menerus tentu dapat menimbulkan burnout pada diri seseorang yang terberdayakan di mana perasaan overload dari kelelahan fisik dan mental merupakan suatu akumulasi stres dalam jangka waktu yang panjang.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Langkah Mengatasi Burnout Oleh Perusahaan

Jika kondisi ini terus dibiarkan, kehidupan pribadi Anda juga bisa terganggu. Terlebih lagi, stres yang berlarut-larut juga bisa membuat Anda rentan terkena penyakit fisik, seperti demam dan flu.

Burnout syndrome dapat terjadi karena beberapa kemungkinan penyebab berikut, yaitu:

  • Tidak mampu mengontrol apa yang terjadi dan yang memengaruhi pekerjaan Anda.
  • Bayangan tentang pekerjaan yang tidak jelas.
  • Dinamika tempat kerja yang buruk, seperti menghadapi bully di kantor.
  • Jenis pekerjaan yang monoton atau bahkan terlalu dinamis, bisa membuat Anda mengalami job burnout.
  • Tidak ada dukungan sosial, karena pekerjaan Anda mungkin terlalu mengisolasi diri Anda dari orang lain atau kehidupan pribadi.
  • Kehidupan pekerjaan yang tidak seimbang, sehingga membuat Anda tidak memiliki waktu untuk hal lain selain pekerjaan.
Umumnya, terdapat 3 ciri job burnout yang dialami seseorang, simak sebagai berikut:
  • Seseorang kerap kali merasa lemas dan lelah secara emosional, kehabisan energi, stuck mengatasi masalah kerja. Gejala fisik yang juga menyertai biasanya berupa sakit perut atau masalah pencernaan.
  • Mengasingkan diri dari aktivitas di tempat kerja. Orang yang mengalami burnout biasanya merasa bahwa pekerjaannya amat banyak sehingga membuat stres dan frustrasi. Akibatnya ia menjadi tidak peduli pada lingkungan dan rekan kerjanya. Di sisi yang sama, biasanya ia juga merasa bahwa dirinya sudah muak dengan pekerjaannya.
  • Kinerja menurun. Stres akibat kerja bisa memengaruhi pekerjaan itu sendiri dan membuat tidak produktif. Biasanya orang yang mengalami burnout akan sangat sensitif jika ditanya soal pekerjaannya, sulit berkonsentrasi, dan menjadi tidak terarah dalam bekerja

Lalu bagaimana mengatasi Burnout pada karyawan anda, berikut kami jelaskan beberapa cara mengatasi sekaligus mencegahnya, simak sebagai berikut:

Ciptakan lingkungan yang lebih santai dan mendukung

Anda bisa menciptakan lingkungan yang lebih santai dan positif. Lingkungan yang positif juga akan memberikan kesempatan antar karyawan untuk melakukan interaksi sosial serta membentuk jaringan antar rekan kerja yang saling mendukung. Anda juga perlu memastikan bahwa beban kerja sesuai dengan kemampuan karyawan. Rancanglah pekerjaan dengan stimulasi sehingga karyawan dapat menggunakan dan mengembangkan keterampilan yang mereka miliki. Anda juga dapat memberi kesempatan pada karyawan untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan atau menentukan tindakan yang akan mempengaruhi pekerjaan mereka.

Berikan contoh pada karyawan

Karyawan cenderung mencontoh atasan mereka. Tidak ada yang ingin tampil kurang berkompeten terutama ketika seseorang khawatir terhadap keamanan kerja mereka. Manajer perlu menciptakan tim yang saling peduli dan saling mendukung dengan menjadi pemimpin yang memiliki kepedulian serta dukungan kepada karyawannya.

Kenali kepribadian karyawan

Manajer harus mengetahui kepribadian masing-masing karyawan, mulai dari  siapa yang sensitif terhadap kritik, siapa yang cenderung skeptis, siapa perfeksionis atau berprestasi tinggi. Pimpinan harus mengetahui strategi terbaik untuk menangani berbagai kepribadian ini.

Ciptakan kesempatan bagi karyawan untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang mempengaruhi pekerjaan mereka. Burnout bisa memiliki dampak yang buruk bagi perusahaan, seperti menghambat produktivitas dan meningkatkan turnover karyawan. Mengingat hal tersebut, mengatasi burnout menjadi hal yang perlu diperhatikan.

Cari tahu mengenai tekanan karyawan

Anda bisa mengajak karyawan untuk membantu mengidentifikasi serta mengatasi burnout. Lakukan diskusi kelompok antara karyawan dan manajer secara bersama-sama. Anda juga bisa melakukan survei pada karyawan untuk mengetahui persepsi mereka mengenai kondisi kerja, stres, kesehatan kerja maupun keamanan kerja. Anda perlu mengumpulkan data dan menganalisisnya untuk mengidentifikasi letak masalah dan kondisi kerja bagaimana yang menyebabkan tekanan bagi karyawan.

Mencegah dan mengatasi burnout pada karyawan sudah seharusnya diketahui oleh setiap orang. Terlebih lagi burnout ini sebaiknya dicegah sejak awal agar jangan sampai terjadi. Bahkan lebih baik dilakukan pencegahan daripada mengatasi burnout. Sindrom burnout sendiri pada dasarnya merupakan suatu kondisi stres yang memiliki keterkaitan dengan masalah pekerjaan.

Tentunya hal ini bisa berdampak pada segala hal yang ada pada diri manusia termasuk pula masalah kesehatan dan lainnya. Jadi burnout ini mengacu pada suatu kondisi kelelahan kronis yang dialami oleh pekerja atau pegawai atau karyawan. Maka segala hal yang dilakukan oleh karyawan ini nantinya cenderung berdampak buruk baik pada kinerja maupun produktivitasnya. Bahkan kondisi ini juga dapat menyebabkan karyawan menjadi bermasalah dengan perusahaan.

Tips Mencegah Burnout Saat Bekerja

Olahraga ringan menghindarkan burnout

Tidak jarang kondisi Lelah menghampiri Anda yang sedang bekerja di suatu perusahaan. Mungkin pekerjaan memimbulkan stres pada pikiran. Hal ini bisa berdampak pula pada kondisi fisik sehingga karyawan menjadi lebih mudah Lelah dan letih. Tubuh menjadi terasa lebih lemah bahkan bisa saja nafsu makan menurun karena adanya stres. Bila kelelahan ini menyerang saat sedang bekerja maka sebaiknya lakukan olahraga ringan.

Saat berada di tempat kerja mungkin olahraga ringan yang dimaksud bisa dilakukan dengan cara menggerakkan tubuh. Mulai dari bagian kepala dan tangan hingga kaki bisa digerakkan sebentar sebagai kegiatan olahraga ringan. Setelah pulang dari tepat kerja maka Anda bisa bergegas melakukan olahraga yang sebenarnya di rumah. Mungkin olahraga bisa dilakukan dengan cara jogging atau bersepeda dan berjalan santai. Atau bisa juga mengikuti club gym jika memang ada waktu kosong yang tersedia.

Konsumsi makanan sehat

Melakukan pencegahan terhadap burnout juga dapat dilakukan misalnya dengan cara mengonsumsi makanan sehat. Yang dimaksud dengan makanan sehat sudah pasti makanaan yang jauh dari kandungan kalori dan zat lainnya yang dapat menyebabkan penyakit dalam diri manusia. Biasnaya makanan sehat berupa buah dan juga sayuran. Jadi Anda bisa membawa bekal berupa makanan sehat untuk dimakan di tempat kerja.

Selain itu konsumsilah pula makanan yang mengandung asam lemak omega 3. Sebab makanan yang mengandung asam lemak omega 3 ini bisa berfungsi sebagai antidepresan alami. Omega 3 dapat diperolah pada beberapa jenis makanan antara lain seperti ikan dan lainnya. Maka nantinya mood Anda akan membaik dengan sendirinya dan stres akan jauh dari pikiran. Jangan lupa pula untuk selalu mengonsumsi air mineral dalam jumlah yang cukup.

Istirahat sejenak

Istirahat juga dapat dijadikan sebagai suatu upaya untuk mencegah burnout. JIka memang kelelahan terjadi pada saat kerja maka jangan sia-siakan waktu untuk istirahat. Sebaliknya manfaatkan waktu istirahat selain untuk makan siang juga untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran sejenak. Berhentilah bekerja dan biarkan tubuh beristirahat. Selain itu kosongkan pikiran agar pikiran nantinya bisa disegarkan kembali.

Saat istirahat mungkin gunakan waktu ini untuk tidur siang sejenak sekitar 10 sampai 15 menit. Maka nantinya setelah bangund ari tidur siang tentunya tubuh dan pikiran akan menjadi segar kembali dan fit. Tentu nantinya perasaan Lelah dan jenuh serta stres tidak akan melanda. Maka setiap pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih baik dan dengan maksimal. Demikian pula saat berada di rumah sebaiknya milikilah waktu tidur malam yang berkualitas aagr tubuh dan pikiran bisa selalu segar.

Meminta bantuan supaya tidak burnout

Jika memang sudah tak mampu mengerjakan segala tugas dari tempat kerja maka sebaiknya segeralah meminta bantuan dari pihak lain. Mungkin meminta bantuan bisa dilakukan pada rekan kerja terutama jika memang Anda masih belum menguasai pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda. Atau mungkin bisa juga bertanya ke senior atau pimpinan agar apa yang dikerjakan bisa menjadi lebih mudah.

Meminta bantuan mungkin terkesan merepotkan orang lain. Namun bila memang kewalahan dapat menghadapi pekerjaan maka sebaiknya jangan ragu untuk bertanya dan meminta pertolongan. Termasuk meminta bantuan anggota keluarga saat berada di rumah.

Mengatasi Burnout Oleh Karyawan Sendiri

Buat skala prioritas

Hal pertama yang harus dilakukan saat Anda harus menerima berbagai macam tugas dan pekerjaan yang bisa membuat jenuh adalah membuat skala prioritas. Membuat skala prioritas akan membantu setiap orang untuk menjalankan setiap tugasnya tanpa harus bingung untuk memulainya. Dengan membuat skala prioritas maka nantinya setiap orang bisa mengerti tugas mana dulu yang harus dikerjakan dan diselesaikan.

Tugas mana yang sangat penting akan diketahui dengan lebih mudah sehingga nantinya penyelesaian tugas yang paling penting dan paling urgent bisa segera diselesaikan sebelum deadline. Jadi jika kejenuhan dan stres melanda maka segera buatlah daftar pekerjaan yang harus diselesaikan sehingga Anda bisa jadi lebih focus.

Komunikasikan dengan atasan

Keberatan dalam hal pekerjaan juga harus dikomunikasikan dengan atasan. JIka memang segala tugas sudah menumpuk dan hal ini bisa menjadi beban bagi Anda maka sebaiknya segera temui pimpinan atau atasan perusahaan. Bicaralah mengenai pekerjaan yang menumpuk tersebut agar jajaran atasan perusahaan bisa mengetahui kondisi pekerjaan Anda saat itu. Sampaikan hal yang sekiranya sudah tak sanggup lagi dikerjakan agar pihak pimpinan bisa mencari solusi untuk mengatasi hal tersebut.

Dengan adanya solusi maka setidaknya pekerjaan akan menjadi lebih ringan. Maka pikiran tidak lagi menjadi tertekan dan stres. Oleh karena itu jangan ragu untuk menyampaikan aspirasi kepada pihak pimpinan terutama jika memang pekerjaan yang dibebankan pada Anda sangatlah membuat diri menjadi kewalahan.

Lakukan sosialisasi

Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial. Oleh karena itu manusia sudah pasti membutuhkan kehadiran orang lain di sisinya. Mungkin tidak selalu setiap orang membutuhkan pertolongan. Ada kalanya seseorang hanya membutuhkan teman untuk bisa diajak bcara atau untuk menjadi pendengar dari segala keluh kesahnya.

Untuk itu jika memang burnout terjadi pada diri Anda maka segeralah istirahat sejenak dan bersosialisasi dengan rekan kerja. Melalui kegiatan sosialisasi ini maka nantinya Anda bisa melepas Lelah dan penat. Bertegur sapa dengan teman dan saling bercerita setidaknya bisa meringankan beban baik beban di hati maupun pikiran.

Mencegah dan mengatasi burnout mungkin bukanlah hal yang sangat mudah. Namun bagaimanapun juga kondisi ini haruslah segera diatasi. Bahkan sebisa mungkin harus dicegah agar burnout tidak sampai dialami. Sebab jika hal ini terjadi dan dibiarkan secara terus-menerus maka karyawan tidak akan lagi bisa bekerja dengan baik.

Tentu pada akhirnya hal ini akan memberikan dampak buruk pada perusahaan karena karyawan tidak mampu lagi memberikan kontribusi sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu sudah seharusnya sebuah perusahaan turut mendukung para karyawannya agar tidak sampai mengalami kondisi burnout. 

Nah,  Apakah sekarang anda  menjadi semakin paham dengan pencegahan dan pengobatan Burnout bagi karyawan anda? Bagi anda yang ingin mulai merintis perusahaanmu sendiri, tidak ada salahnya untuk mempelajari istilah Burnout ini. Selain itu, anda juga bisa menggunakan JojoTimes yang bisa membantumu untuk tingkatkan kinerja tim hingga 100% dengan sistem monitoring aktivitas real-time, anti-fraud dan pengelolaan administrasi HR otomatis. JojoTimes solusi untuk semua kebutuhan Mobile HR. Keuntungan lain yaitu dengan JojoTimes Anda dapat memantau aktivitas karyawan remote, mendeteksi “late comers” dan “early leavers”, serta otomatisasi tugas administrasi HR. Jadi tunggu apalagi? Ayo rintis perusahaanmu sendiri dan segera gunakan fitur digital untuk mempermudah kinerjamu di perusahaan yang sedang anda rintis.