Introvert, ekstrovert dan ambivert adalah tiga istilah yang menunjukkan tipe kepribadian seseorang. Adalah Carl Gustav Jung, sosok yang memperkenalkan istilah introvert dan ekstrovert. Nah, untuk istilah ambivert tidak diperkenalkan Carl Gustav lantaran baru muncul belakangan ini.
Perntanyaannya, tahukah Anda perbedaan dari introvert, ekstrovert dan ambivert? Mungkin saat ini Anda baru sekadar mengetahui ciri-ciri sederhana dari ketiga tipe kepribadian tersebut. Misalnya, introvert kerap diciri-cirikan sebagai kepribadian yang senang menyendiri. Sedangkan ekstrovert adalah kepribadian yang suka keramaian. Adapun ambivert adalah gabungan dari kedua tipe kepribadian itu.
Ya, ciri-ciri sederhana di atas memang benar demikian. Namun, Anda perlu mengetahui lebih jauh apa saja ciri-ciri dari ketiga kepribadian itu, berikut definisinya. Mari kita simak pembahasan selengkapnya di bawah ini!
Mengenal Introvert, Ekstrovert dan Ambivert
Di bawah ini, kami akan memaparkan definisi dan ciri-ciri kepribadian introvert, ekstrovert dan ambivert. Dengan mengetahui definisi dan ciri-cirinya, Anda nantinya bisa mengetahui mana tipe kepribadian yang selama ini melekat pada diri Anda.
1. Introvert
Hingga saat ini, masih banyak orang yang melabeli kepribadian introvert sebagai anti-sosial. Padahal, kedua hal itu tidaklah sama. Sekalipun seseorang memiliki kepribadian introvert, bukan berarti dia tidak berinteraksi dengan orang lain. Namun, benar adanya jika introvert lebih memilih sendiri dibandingkan bertemu dengan banyak orang.
Introvert adalah tipe kepribadian yang lebih menyukai dan merasa nyaman saat sendiri. Sebaliknya, seorang introvert akan merasa tidak nyaman atau bahkan terganggu saat berada di lingkungan yang banyak orang atau ramai.
Oleh karenanya, seorang introvert biasanya identik dengan pendiam yang lebih menyukai komunikasi lewat tulisan. Misalnya, ingin menyampaikan sesuatu ke temannya, seorang introvert lebih memilih melakukannya via WhatsApp, Direct Message (DM) dan sejenisnya. Sebaliknya, ia tidak menyukai komunikasi via telepon, alih-alih bicara langsung.
Berikut ciri-ciri introvert selengkapnya:
- Suka berbicara to the point dan sebisa mungkin menghindari basa-basi atau bertele-tele.
- Kerap merasa kesepian ketika berada di tengah banyak orang atau keramaian. Hal ini terkadang membuat Anda lebih memilih diam dan mendengarkan percakapan orang lain.
- Memiliki lingkup pertemanan yang kecil atau sedikit namun sangat berarti. Ya, seorang introvert akan menganggap teman-temannya sebagai orang spesial dan terbaik.
- Sering merasa lelah saat bersama dengan banyak orang. Misalnya, jalan-jalan bareng sekelas yang jumlahnya 30-an orang.
- Sering melakukan instropeksi diri.
- Memikirkan dan mempertimbangkan hal tertentu sebelum melakukan suatu pekerjaan. Terkadang hal ini membuat Anda sering disebut orang yang suka melamun.
2. Ekstrovert
Ektrovert merupakan lawan dari introvert. Ya, seseorang yang menyukai hal-hal yang lebih terbuka dalam hal bersosialisasi bisa dikatakan sebagai sosok ekstrovert.
Seorang ekstrovert digambarkan sebagai sosok yang suka berbicara (bahkan ada yang menyebut ‘bicaranya banyak’), lebih berenergi dibandingkan introvert dan lebih menyukai situasi sosial. Tidak ada ‘rasa lelah’ bagi seorang ektrovert saat berada di tengah banyak orang atau keramaian, layaknya seorang introvert.
Seorang ekstrovert juga digambarkan sebagai sosok yang suka mencari pengalaman baru dan menyukai aktivitas yang padat. Tentunya, seorang ekstrovert juga suka berteman. Bahkan memiliki banyak teman dan merasa puas dengan hal itu.
Berikut ciri-ciri ekstrovert selengkapnya:
- Lebih menyukai berkumpul dengan banyak orang. Bahkan, seorang ekstrovert akan lebih bergairah saat berada di tengah banyak orang.
- Menyendiri adalah sesuatu yang membsosankan. Ya, seorang ekstrovert tidak menyukai kesepian.
- Seorang ekstrovert identik dengan memiliki banyak teman. Bahkan, terkadang hal itu membuat teman Anda merasa heran lantaran saking banyaknya teman yang Anda miliki.
- Seorang introvert selalu bersemangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari dan menyukai tantangan serta tidak suka berlama-lama dengan persoalan.
- Optimis dalam melakukan suatu pekerjaan.
3. Ambivert
Di atas telah dijelaskan mengenai introvert dan ekstrovert. Lantas, apa yang dimaksud ambivert? Perlu ditekankan lagi bahwa istilah ambivert tidak datang dari Carl Gustav, melainkan istilah yang baru muncul belakangan ini.
Istilah ambivert digunakan untuk menjelaskan seseorang yang memiliki peribadian introvert dan ekstrovert yang seimbang. Dengan kata lain, seorang ambivert kerap digambarkan sebagai sosok yang berada di antara kedua tipe kerpibadian itu.
Namun, karena hal itu, masih banyak orang yang menganggap seorang ambivert adalah sosok yang plin-plan alias tidak memiliki kepribadian yang tegas. Padahal, hal itu tidaklah benar, justru seorang ambivert mampu menempatkan dirinya sesuai dengan situasi yang ada di depannya alias ‘pandai’ bermain peran ‘ganda’.
Berikut ciri-ciri ambivert selengkapnya:
- Seorang ambivert identik dengan sosok yang mengetahui kapan berbicara dan kapan mendengar. Oleh karenanya ambivert kerap dijuluki sebagai pembicara dan pendengar yang baik.
- Mampu beradaptasi dengan segala situasi dan kondisi baru. Seorang ambivert bahkan bisa menegambil suatu keputusan di tengah situasi dan kondisi yang baru alias belum pernah dirasakan sebelumnya.
- Suka berada di tengah banyak orang/teman, di sisi lain juga senang ‘me time’. Ya, bagi seorang ambivert, menyendiri bukan kegiatan yang membosankan, seperti anggapan seorang ekstrovert.
- Bisa dan siap bekerja atau beraktivitas sendiri maupun tim/kelompok.
Pekerjaan yang Cocok untuk Introvert, Ekstrovert dan Ambivert
Bagi Anda yang saat ini sudah menginjak usia kerja, pastinya Anda bertanya-tanya pekerjaan apa yang cocok berdasarkan kepribadian yang melekat pada diri Anda. Untuk mengetahui hal itu, sebelumnya Anda terlebih dahulu harus mengindetifikasi diri Anda sendiri, apakah Anda termasuk introvert, ekstrovert atau ambivert.
Introvert yang identik dengan karakter suka menyendiri lebih cocok dengan pekerjaan yang bisa dilakukan dengan sendiri (bukan tim). Misalnya penulis, editor video, desainer grafis, komposer dan lainnya.
Sementara itu, ekstrovert yang identik dengan karakter suka bersosialisasi lebih cocok dengan pekerjaan yang menuntut kerja tim atau kelompok. Misalnya, pebisnis, manajer, politisi, pengajar dan lainnya.
Lantas, pekerjaan apa yang cocok bagi seorang ambivert? Seperti dijelaskan di atas bahwa ambivert identik dengan sosok yang tidak ada masalah dengan adaptasi. Oleh karenanya, segala pekerjaan atau profesi cocok bagi seorang ambivert.
Itulah pembahasan tentang introvert, ekstrovert dan ambivert. Anda termasuk orang yang memiliki kepribadian yang mana?
Apapun tipe kepribadian Anda, jika Anda saat ini berprofesi sebagai pebisnis maka kami sarankan untuk menggunakan aplikasi HRIS JojoTimes dari Jojonomic. Aplikasi HRIS JojoTimes ini dapat membantu Anda dalam mengoptimalkan kinerja tim hingga 100 persen.
Dengan berbagai fitur unggulan yang tersedia, seperti mobile check in and out. Pemantauan real-time yang akurat, pengaturan tugas, sistem kehadiran terintegrasi dan lainnya, Anda dapat menikmati sejumlah benefit yang sangat penting untuk mengembangkan operasi bisnis Anda.
Benefit yang dimaksud di antaranya: Anda dapat memantau kegiatan karyawan Anda yang berkaitan dengan pengoperasian bisnis baik di dalam maupun luar tempat kerja/kantor, mengatur proyek bisnis dengan baik dan akurat, meningkatkan produktivitas dan efisiensi kinerja dan lain sebagainya.
Tunggu apa lagi, yuk gunakan aplikasi HRIS JojoTimes dari Jojonomic sekarang juga! Dapatkan gratis demo 14 hari dengan cara klik di sini.
