Mengenal Apa itu Efikasi Diri Serta Cirinya Pada Karyawan

efikasi diri

Setiap karyawan dalam perusahaan biasanya ditempatkan sesuai dengan bidang yang dikuasai serta latar belakang pendidikannya. Namun untuk mencapai kesuksesan dalam karir setiap karyawan perlu memiliki efikasi diri agar yakin dengan apa yang dikerjakannya bisa mencapai tujuan.

Untuk itu perlu memiliki Self-efficacy, atau keyakinan diri yang kuat pada diri kita, serta pada kemampuan kita sendiri untuk berhasil memainkan peran dalam cara kita berpikir, bagaimana kita bertindak, dan bagaimana perasaan kita tentang tempat kita di dunia,  juga menentukan tujuan apa yang kita pilih untuk dikejar, bagaimana kita mencapai tujuan tersebut serta bagaimana kita merefleksikan kinerja diri kita sendiri.

Agar lebih mudah mengenali apa itu Self-Efficacy atau efikasi yang berkaitan dengan pembelajaran keyakinan diri sendiri, dibawah ini kita akan bahas lebih lengkap.

Apa itu Efikasi Diri ?

Apa yang dimaksud dengan Self-Efficacy adalah keyakinan serta kepercayaan yang kuat dalam diri seseorang terhadap hasil interaksi antara lingkungan disekitar. untuk itu interaksi antara lingkungan eksternal memiliki pengaruh yang besar dalam peningkatan efikasi diri kita.

Efikasi diri menjadi keyakinan seseorang mengenai kemampuan dirinya dalam melakukan tugas atau tindakan yang diperlukan demi mencapai hasil tertentu. Bandura menjelaskan bila efikasi diri adalah hasil proses kognitif berupa keputusan, keyakinan, atau penghargaan tentang sejauh mana seseorang memperkirakan kemampuan dirinya dalam menyelesaikan atau melangsungkan tugas atau mencapai hasil yang diharapkan. Efikasi diri bertumpu pada keyakinan seseorang.

Seseorang dengan efikasi diri percaya bahwa mereka mampu melakukan sesuatu untuk mengubah kejadian-kejadian di sekitarnya, sedangkan seseorang dengan efikasi diri rendah menganggap dirinya pada dasarnya tidak mampu mengerjakan segala sesuatu yang ada disekitarnya. Dalam situasi yang sulit, orang dengan efikasi yang rendah cenderung mudah menyerah. Sementara dengan orang dengan efikasi diri yang tinggi akan berusaha keras untuk mengatasi tantangan yang menghalang.

Sehingga kepercayaan dapat menjelaskan bagaimana seorang individu dalam menilai (mengevaluasi) suatu kejadian yang kemudian akan disampaikan melalui tindakannya, seperti poin-poin berikut ini :

  • Efikasi Diri lebih mendekati pada kepercayaan seorang individu akan kemampuannya untuk sukses dalam melakukan sesuatu (Bandura, 1986)
  • Efikasi Diri  adalah kepercayaan diri seseorang atas kemampuannya dalam menguasai situasi dan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan (Santrock, 2007)
  • Memiliki rasa Efikasi Diri adalah hasil interaksi antara lingkungan eksternal, mekanisme penyesuaian diri serta kemampuan personal, pengalaman dan pendidikan (Niu, 2010)
  • Efikasi Diri adalah kepercayaan seseorang atas kemampuannya sendiri (Stipek 2001, dalam Santrock, 2007)

Dari keempat pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa :

Apabila seseorang memiliki Self-Efficacy atau keyakinan diri yang terlalu kuat atau tinggi maka akan berdampak pada produktivitas kerja, tingkat stres, dan kesehatan mental karyawan.

Hal tersebut dikarenakan dalam pekerjaannya banyak tuntutan yang harus selalu mereka penuhi. Sebaliknya jika semakin rendahnya tingkat efikasi diri, berarti semakin tinggi tekanan yang dia rasakan. Hal inilah yang mempengaruhi kinerja seorang karyawan, karena terlalu banyaknya tekanan menyebabkan karyawan menjadi mudah sakit, mengalami gangguan tidur, dan lainnya.

Efikasi diri dalam kelompok akan mempengaruhi misi dan tujuan kelompok tersebut karena kekuatan komitmen dari anggota sangat mempengaruhi kinerja sebuah organisasi.

Efikasi atau keyakinan diri atau kepercayaan diri seseorang pada kemampuannya untuk melakukan tugas tertentu, telah dikorelasikan dengan kinerja di tempat kerja, kelelahan, pengalaman stres dan penyesuaian peran. Mengingat perannya yang sangat berpengaruh pada kinerja karyawan, penting bagi manajer untuk meningkatkan Efikasi Diri di tempat kerja.

efikasi diri

Efikasi diri dan Pengaruhnya pada Kinerja Kerja

Kepercayaan diri seseorang mengacu kepada apa yang mereka yakini tentang diri mereka sendiri. Efikasi diri yang tidak seimbang mempengaruhi produktivitas. Seorang karyawan dengan efikasi diri yang rendah, berisiko untuk melakukan pekerjaan yang berada di bawah tingkat kemampuan dia yang sebenarnya.

Sebab dia sendiri cenderung meyakini bahwa dia hanya dapat pekerjaan yang berada di tingkat tersebut dan merasa tidak percaya diri untuk mengambil pekerjaan dengan intensitas yang lebih tinggi.

Menurut Alfred Bandura (psikolog dari Stanford University), Self-Efficacy atau keyakinan diri yang terlalu kuat akan mempengaruhi pembelajaran dan kinerja di tempat kerja dalam lima cara, yaitu :

1. Tujuan yang Dipilih Karyawan 

Sikap keyakinan yang dimiliki akan mempengaruhi pilihan karyawan, tingkat tantangan tujuan dan tingkat komitmen mereka terhadap tujuan yang dipilih. Karyawan dengan tingkat Efikasi Diri tinggi cenderung akan memilih tujuan yang menantang untuk diri mereka sendiri maupun sebaliknya.

2. Pembelajaran dan Upaya yang Dilakukan Karyawan

Seorang Karyawan yang rajin dalam belajar, selalu baik dalam melakukan tugas, dan mengerahkan seluruh upaya serta kemampuan secara konsisten menggunakan keyakinan diri mereka. Karyawan yang memiliki tingkat self-efficacy yang tinggi akan bekerja keras dalam belajar bagaimana melakukan tugas-tugas baru, karena mereka yakin akan berhasil.

3. Kegigihan dalam Melaksanakan Tugas Baru dan Sulit

Efikasi atau keyakinan diri mempengaruhi berapa lama karyawan akan bertahan ketika terlibat dengan tugas-tugas baru yang lebih menantang dan sulit. Karyawan dengan Efikasi Diri tinggi akan bertahan lebih lama dalam menghadapi tugas baru yang sulit karena mereka lebih percaya diri bahwa mereka akan belajar dan berhasil melaksanakan tugas tersebut.

4. Sikap Karyawan dalam Menghadapi Situasi Buruk

Efikasi atau keyakinan diri yang tinggi mempengaruhi bagaimana karyawan dalam menanggapi kegagalan. Karyawan yang memiliki Efikasi yang tinggi akan lebih cepat pulih (bangkit) dari kegagalan yang dihadapi.

5. Tingkat Kecemasan dan Stres Ketika Terlibat dalam Tugas

Keyakinan diri atau Efikasi bisa mempengaruhi pengalaman fisiologis stres. Karyawan dengan tingkat Efikasi yang tinggi jarang mengalami reaksi stres fisiologis ketika menghadapi tugas. Mereka cenderung menentukan tujuan yang menantang dan berkomitmen terhadap tujuan tersebut.

Usaha yang penuh keyakinan tersebut menghasilkan prestasi pribadi, mengurangi stres, kecemasan, dan menurunkan kerentanan terhadap depresi. Dan nantinya akan mempengaruhi kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan sejauh mana mereka bertahan dalam menghadapi tantangan.

Manfaat Efikasi Diri Bagi Karyawan

Berikut adalah beberapa manfaat bagi karyawan jika memiliki keyakinan diri yang tinggi, diantaranya adalah :

  • Lebih giat, bersemangat, dan tekun dalam usaha yang dilakukannya untuk menguasai tantangan (Bandura, 1986)
  • Memiliki kecenderungan memilih tugas yang lebih sukar dan mengandung tantangan (Pervin & John, 1997).
  • Memiliki suasana hati lebih baik yang ditunjukkan dengan rendahnya tingkat kecemasan atau depresi ketika mengerjakan tugas (Pervin & John 1997).
  • Dapat menentukan usaha dan ketekunan, terutama dalam menghadapi hambatan dan pengalaman yang kurang menyenangkan (Compeau & Higgins, 1995)
  • Tidak merasa ragu dan takut bila dihadapkan pada tantangan baru yang sulit dalam pekerjaannya
  • Lebih berkomitmen pada pekerjaan
  • Lebih cepat pulih (bangkit) dari kegagalan dan kekecewaan
  • Tidak mudah menyerah dan putus asa dalam menghadapi suatu masalah

Karyawan dengan tingkat Efikasi Diri rendah akan merasa tidak yakin pada kemampuan dirinya dalam mengatasi tuntutan lingkungan tempat kerja, dan akan memandang kesulitan menjadi lebih hebat daripada yang sebenarnya. (Bandura, 1986)
Mereka meragukan kemampuan dirinya sendiri, sehingga mereka akan cenderung menghindari tugas-tugas yang sulit dan memandangnya sebagai ancaman. Tingkat aspirasinya rendah dan komitmen yang dimilikinya pun lemah dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Usaha yang dilakukan menurun dan lebih cepat menyerah saat menghadapi kesulitan maupun tantangan. Mereka terpaku pada kelemahan diri dan lambat (lama) bangkit dari kegagalan karena menganggap performa yang kurang sebagai kemampuan yang tidak memadai. Karyawan seperti ini mudah terkena stres dan depresi.

Sikap Terlalu Yakin Akan berdampak dalam dunia kerja

Dalam dunia kerja, beliefs merupakan sebuah keyakinan dari individu yang ditampilkan pada apa yang dikatakan atau dilakukan. Beliefs dapat menjelaskan bagaimana individu dapat menilai atau mengevaluasi suatu kejadian yang kemudian disampaikan melalui perilaku dirinya.

Efikasi diri berdampak pada produktivitas, tingkatan stres dan kesehatan mental karyawan karena ada tuntutan pekerjaan yang harus mereka penuhi.

Semakin rendah efikasi diri seseorang, berarti semakin tinggi tekanan yang dia rasakan. Hal inilah yang mempengaruhi produktivitas seorang pekerja, karena dapat menyebabkan pekerja menjadi mudah sakit, mengalami gangguan tidur dan lain-lain.

Efikasi diri dalam sebuah kelompok akan mempengaruhi misi dan tujuan kelompok karena kekuatan komitmen dari anggota sangat mempengaruhi kinerja organisasi.

efikasi diri

Empat sumber Pengembangan Efikasi Diri

Mastery Experience

Adalah pengalaman bahwa seseorang mampu menguasai keterampilan tertentu. Penghayatan efikasi diri membutuhkan pengalaman dalam mengatasi rintangan-rintangan melalui usaha yang ulet atau terus menerus.

Hanbatan yang ada dianggap sebagai sebuah tujuan untuk menyadari dibutuhkannya upaya yang terus-menerus dalam menghadapinya.

Setelah yakin bahwa mereka memiliki apa yang dibutuhkan untuk berhasil, maka mereka mampu bertahan dalam menghadapi sesuatu yang tidak nyaman dan cepat bangkit saat menghadapi kesulitan.

Vicarous Experience

Merupakan pengalaman yang diperoleh dengan mengamati model sosial. Melihat orang lain yang serupa dengan dirinya mengalami kesuksesan akan memotivasi individu untuk mencapai hal yang serupa.

Semakin besar kesamaan yang dianggap ada, semakin besar pula pengaruh kesuksesan dan kegagalan model efikasi diri mereka.

Verbal Persuasion

Individu yang dipersuasi secara verbal bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk menguasai aktivitas tertentu, cenderung melakukan usaha yang lebih besar.

Mereka akan meningkatkan pengembangan keterampilan dan penghayatan mengenai efikasi diri. Sementara itu, individu yang kurang dipersuasi, cenderung untuk menghindari aktivitas-aktivitas yang menantang dan mudah menyerah.

Physiological and Affective States

Sebagian orang bergantung pada keadaan fisik dan emosional dalam menilai kemampuan diri. Mereka menginterpretasikan reaksi stres dan ketegangan mereka sebagai tanda-tanda kerentanan terhadap hasil kerja yang tidak memuaskan.

Di samping itu, suasana hati juga mempengaruhi penilaian seseorang baik positif maupun negatif. Dalam aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan fisik dan stamina, orang menilai keadaan kelelahan, rasa sakit dan nyeri adalah sebuah penurunan fisik.

Kenali lebih dalam Efikasi diri

Penghayatan yang kuat mengenai efikasi dapat mendorong prestasi seseorang dan kesejahteraan pribadi dalam banyak cara.

Orang dengan keyakinan yang kuat terhadap kemampuan mereka, menganggap tugas yang sulit sebagai tantangan yang harus dikuasai dan bukan sebagai ancaman.

Mereka justru menentukan tujuan yang menantang dan berkomitmen terhadap tujuan tersebut. Usaha yang penuh keyakinan itu menghasilkan prestasi pribadi, mengurangi stres dan menurunkan kerentanan terhadap depresi.

Sebaliknya, orang yang meragukan kemampuan akan menghindari tugas-tugas yang sulit dan memandangnya sebagai ancaman. Aspirasinya rendah dan komitmen yang dimiliki lemah terhadap tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Usaha yang dilakukan menurun dan cepat menyerah saat menghadapi kesulitan. Mereka terpaku pada kelemahan diri dan lambat bangkit dari kegagalan karena menganggap performa yang kurang sebagai kemampuan yang tidak memadai. Individu seperti ini mudah terkena stres dan depresi.

Aplikasi JojoPayroll Mampu Kelola Payroll Secara Otomatis

Berikut adalah cara JojoPayroll membantu proses penggajian karyawan perusahaan Anda :

Memakai Sistem Perhitungan Payroll Otomatis

Kelola penggajian bulanan perusahaan menjadi mudah dengan aplikasi otomatis JojoPayroll. Semua perhitungan telah disesuaikan dengan Kebijakan Perburuhan Indonesia, di mana basis data karyawan dapat diintegrasikan dengan pajak pribadi, asuransi, tunjangan, dan reimbursement.

Otomatis bisa mencetak Slip Gaji

Dapatkan slip gaji Anda dengan cepat menggunakan dashboard JojoPayroll yang disertakan dengan Take Home Pay, Deduction, Benefit, dan semua detail lainnya untuk dokumen pribadi Anda.

Memudahkan transaksi dan transfer gaji

Aplikasi JojoPayroll memudahkan Anda melakukan transfer gaji secara real time ke 150+ akun bank di Indonesia, otomatis dengan satu klik.

Membuat Laporan Kehadiran secara Otomatis

Dengan HRIS Integration, JojoPayroll menjadikan perhitungan Anda lebih mudah karena dapat dilakukan integrasi data untuk otomatisasi kehadiran sehari-hari, cuti, lembur, dan workshift.

Memudahkan Sistem Laporan dengan Slip Gaji Digital

Laporan payroll real-time dan input otomatis ke e-spt perusahaan & karyawan mengurangi waktu proses untuk dokumentasi manual perusahaan.

Database Komprehensif

Aplikasi berbasis cloud ini membuat semua data tersimpan dengan rapi dalam tempat yang aman dan mudah untuk dikelola secara terpusat. Semua data dapat dengan mudah diakses kapan saja di mana saja.

efikasi diri

Satu Aplikasi Untuk Semua Kebutuhan Human Resources Perusahaan Anda

Payroll Berbasis Cloud
Digitalisasi sistem payroll untuk efisiensi yang lebih baik dalam penggajian perusahaan.

Perhitungan Payroll Akurat
Proses penghitungan gaji bulanan dan harian untuk SMB dan Perusahaan.

Perhitungan Prorate Otomatis
Hitung gaji secara akurat dengan berbagai tanggal masuk untuk biaya yang lebih efisien.

Analitik untuk Pengambilan Keputusan Manajemen
Memiliki database yang ditambang otomatis untuk semua kebutuhan pengambilan keputusan perusahaan Anda.

Komponen Add-on Payroll yang Fleksibel
Konfigurasikan pemanfaatan data untuk tunjangan, deduction, dan lembur.

Perhitungan Pajak dan BPJS Otomatis
Perhitungan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan serta PPH21 setiap karyawan yang secara otomatis dan praktis.

Kelola penggajian bulanan perusahaan menjadi mudah dengan aplikasi otomatis JojoPayroll. Semua perhitungan telah disesuaikan dengan Kebijakan Perburuhan Indonesia, di mana basis data karyawan dapat diintegrasikan dengan pajak pribadi, asuransi, tunjangan, dan reimbursement. JojoPayroll dapat melakukan transfer gaji secara real time ke 150+ akun bank di Indonesia, otomatis dengan satu klik.

Aplikasi JojoPayroll memiliki kelebihan yang jarang ditemukan pada aplikasi lain

Solusi yang bisa membantu kesulitan saat penggajian karyawan jika dilakukan dengan cara manusal. Proses penggajian perusahaan bebas Masalah, Anda bisa mengelola data penggajian serta transfer gaji hanya dengan sentuhan jari Anda, kapan saja dimana saja.

Solusi Payroll yang berbasis Cloud ini akan siap membantu dan mendukung bisnis Anda karena terintegrasi dengan sistem akuntansi perusahaan serta transfer bank yang real-time.

Nikmati beberapa Fitur Populer yang mudah digunakan

  1. Sistem payroll yang terkalkulasi dengan otomatis dengan slip gaji yang dikeluarkan secara otomatis.
  2. Sistem Penggajian Terhitung Otomatis dengan slip gaji yang dihasilkan secara otomatis
  3. Integrasi yang mudah ke sistem HRIS saat ini, Basis Data Komprehensif untuk Analisis.

Dapatkan kemudahan laporan keuangan dan proses penggajian yang otomatis hanya dengan satu sentuhan jari, kenali kinerjanya sebelum memesan silahkan klik Coba Gratis Sekarang