Mengenal Lebih Jauh Konsep Bagi Hasil

Mengenal Lebih Jauh Konsep Bagi Hasil

Apa itu konsep bagi hasil? mungkin sebagai orang awam, Anda akan mengatakan bahwa konsep bagi hasil merupakan sistem yang lazim digunakan oleh perbankan syariah untuk memberikan pembayaran hasil keuntungan sesuai kesepakatan. Ya, secara sederhananya bisa dikatakan seperti itu.

Agar lebih jelas dan tahu lebih jauh tentang konsep bagi hasil, simak ulasan berikut ini!

Mengenal Konsep Bagi Hasil

Sistem bagi hasil merupakan sistem yang biasa digunakan dalam perekonomian syariah. Tidak hanya dalam dunia bisnis, konsep bagi hasil juga sering diterapkan dalam dunia perbankan berbasis syariah.

Bagi hasil merujuk pada tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana. Dalam keuangan syariah, sistem bagi hasil ini mengacu pada sistem musyarakah dan mudarabah.

Musyarakah adalah perjanjian bagi hasil dalam bisnis, di mana beberapa orang menyetorkan modal untuk menjalankan usaha. Sedangkan mudarabah adalah pemberian modal oleh seorang investor kepada pengelola usaha.

Dalam dunia perbankan, sistem bagi hasil diberikan dalam bentuk bunga oleh bank konvensional dan pembayaran bagi hasil atas keuntungan sesuai dengan kesepakatan oleh bank syariah. Jumlah yang diberikan pun bergantung pada kesepakatan tingkat rasio atau nisbah.

Di dunia bisnis, konsep ini merupakan bentuk dari perjanjian kerja sama antara pemberi modal dengan pengusaha yang menjalakan kegiatan usaha. Konsep ini menjadi pengikat kontrak untuk membagikan hasil jika mendapat keuntungan maupun kerugian sesuai kesepakatan yang telah ditetapkan.

Nah, sekarang Anda sudah mulai memahami tentang kosep bagi hasil, kan?

Mekanisme pada Konsep Bagi Hasil

Setelah sedikit memahami tentang apa yang dimaksud konsep bagi hasil, kini Anda perlu memahami mekanisme yang biasanya digunakan. Di antaranya sebagai berikut:

1. Profit sharing

Mekanisme ini adalah sebuah kesepakatan yang dibuat oleh pemilik dana dan pengelola dana terkait pembagian keuntungan dari suatu usaha.

Keuntungan yang dibagikan berasal dari keuntungan bersih yang merupakan hasil perhitungan dari pendapatan total dikurangi dengan biaya produksi atau biaya operasional.

2. Gross profit sharing

Dalam konsep bagi hasil, gross profit sharing merupakan pembagian keuntungan hasil usaha yang dihitung berdasarkan pendapatan yang diterima dikurangi harga pokok penjualan.

Hasil usaha yang dibagikan belum termasuk pengurangan pajak, biaya administrasi dan biaya pemasaran lainnya. Dengan mekanisme ini, Anda akan mendapatkan pembagian hasil usaha dalam bentuk laba kotor.

3. Revenue Sharing

Mekanisme ini menghitung pendapatan yang belum dikurangi dengan biaya operasional dan komisi dalam sistem perbankan. Penghitungan yang dilakukan bersumber dari total pendapatan pengelolaan dana.

Dalam perekonomian syariah, konsep ini dapat digunakan sebagai pemenuhan keperluan distribusi hasil usaha lembaga keuangan syariah.

Prinsip Menjalankan Konsep Bagi Hasil

Dalam melakukan akad bagi hasil, Anda harus memahami prinsip dalam menjalankan konsep bagi hasil tersebut. Hal ini bertujuan agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan di kemudian hari.

Adapun prinsip yang patut Anda pahami adalah sebagai berikut:

1. Adanya Kejelasan Usaha

Sebelum menentukan akad bagi hasil, jenis usaha yang dijalankan haruslah dilakukan dan diketahui secara pasti oleh kedua pihak. Pemilihan jenis usaha harus didasarkan pada kesepakatan bersama.

Kalau pun si pengelola usaha  memutuskan untuk mengganti atau mengembangkan usahanya juga harus diketahui dan melalui kesepakatan bersama.

Hal ini sangat penting agar dalam prosesnya tidak terjadi perselisihan ataupun salah paham.

2. Adanya Ketentuan Bagi Hasil

Ini berkaitan dengan mekanisme pembagian hasil usaha. Sejak pertama menjalankan kerja sama dalam sebuah usaha harus ditentukan juga bagaimana mekanisme pembagian hasil yang akan dilakukan.

konsep bagi hasil

Dengan ketentuan bagi hasil yang jelas akan mempermudah dalam pembagian secara adil sesuai kesepakatan.

3. Tercipta Kesepakatan yang Jelas

Dalam membuat akad atau kesepakatan pembagian hasil, harus ada kejelasan bagaimana hal tersebut dilaksanakan. Terutama dalam hal permodalan, kesepakatan yang dibuat harus jelas apakah pihak investor memberikan seluruh modalnya atau sebagian saja.

Jika dalam proses permodalan pihak yang bersepakat sama-sama menyetorkan modal, maka perlu adanya persentase bagi hasil jika rasio modal yang disetorkan berbeda-beda.

4. Terdapat Ketentuan Waktu

Dalam menerapkan konsep bagi hasil harus dibicarakan dan disepakati terkait waktu pembagian hasil usaha.

Proses pembagian hasil usaha kepada semua pihak dapat dilakukan setiap bulan atau rentang waktu tertentu seperti yang sudah disepakati bersama.

Apabila suatu ketika terjadi keterlambatan, maka sudah sewajarnya semua pihak mau menerima dan bisa memahami kondisi bisnis yang ada. Seluruh pihak juga harus bersepakat untuk menerima keterlambatan pemberian hasil yang terjadi.

Akad pada Konsep Bagi Hasil

Pada sistem perbankan syariah, rasio keuntungan yang diberikan kepada kedua pihak sudah diputuskan ketika akad akan ditandatangani. Terdapat tiga akad atau perjanjian dalam pembagian hasil usaha dalam sistem syariah, antara lain:

1. Mudharabah

 kad mudharabah merupakan akad kerja sama usaha di mana nasabah akan memberikan modal, dan bank menjadi pihak penyelenggara investasi atau usaha. Dalam prosesnya, keuntungan akan diberikan secara rinci kepada kedua pihak. Sementara jika terjadi kerugian, maka kerugian tersebut akan ditanggung sendiri oleh masing-masing pihak yang melakukan kesalahan.

Akad ini pada umumnya dilakukan dalam bentuk deposito syariah. Dengan deposito tersebut, bank akan menggunakan dana di dalamnya untuk investasi atau usaha.

2. Musyarakah

Dalam akad musyarakah, perjajian kerja sama antara dua pihak atau lebih dilakukan untuk suatu usaha tertentu. Pihak pemodal atau bank sama-sama mengeluarkan modal dengan porsi yang sama dan akan menanggung risiko secara bersama juga.

konsep bagi hasil

Pada bank konvensional, akad ini termasuk dalam kredit modal kerja, yang mana perbankan syariah akan memberikan kredit.

3. Murabahah

Prinsip akad ini berdasarkan aktivitas jual beli barang dengan tambahan keuntungan untuk pihak bank sesuai kesepakatan kedua pihak.

Akad murabahah lazim dilakukan untuk perjanjian penggunaan produk kredit pembelian rumah, properti, kendaraan bermotor, tempat usaha dan lain sebagainya.

Keuntungan dan Kekurangan Konsep Bagi Hasil

Keuntungan utama yang terdapat pada konsep bagi hasil adalah adanya transparansi terhadap apa yang dilakukan dan keuntungan yang didapatkan dari usaha yang dijalankan. Hal tersebut sangat penting agat suatu ketika tidak memberikan kerugian pada kedua pihak.

Sementara itu, kekurangan dari konsep bagi hasil dibandingkan konsep lainnya adalah diperlukannya supervisi terhadap pengelola usaha terutama untuk menurunkan risiko munculnya itikad yang kurang baik. Ketika pihak yang menjalin kerja sama tidak mengenal satu sama lain maka akan rentan menghadapi risiko tersebut.

Itulah pembahasan tentang konsep bagi hasil. Memahami konsep bagi hasil sama pentingnya dengan menggunakan aplikasi JojoPayroll dari Jojonomic. Dengan fitur unggulan yang tersedia, seperti Payroll berbasis cloud, perhitungan payroll akurat, perhitungan prorate otomatis dan lainnya, aplikasi JojoPayroll dapat membantu perusahaan Anda mengelola penggajian dengan mudah, cepat dan akurat. Perusahaan bisa melakukan semua ini cukup dengan smartphone saja.

Yuk gunakan aplikasi JojoPayroll dari Jojonomic sekarang juga! Dapatkan gratis demo 14 hari dengan cara klik disini.