Mengetahui Operating Cost untuk Tingkatkan Laba Perusahaan

Kegiatan bisnis tidak bisa dilepaskan dari bagaimana kita menyusun anggaran dalam melakukan operasional kegiatan seharian atau yang dikenal dengan operating cost. 

Walau dalam kegiatan bisnis operating cost sudah banyak dikenal, namun banyak yang masih salah kaprah tentang apa saja yang menjadi bagian dari operating cost dan masuk dalam biaya lainnya. Nah, agar tidak salah lagi, mari kita bahas tuntas dalam artikel kali ini.

Pengertian Operating Cost

Mengutip dari business dictionary, operating cost adalah biaya per unit produk atau layanan, atau biaya tahunan yang dikeluarkan untuk proses prduksi yang berkelanjutan.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Biaya operasi tidak termasuk dalam biaya modal atau biaya yang dikeluarkan dalam fase implementasi untuk produk baru. Ini adalah pengeluaran bisnis sehari-hari yang diperlukan.

Total operating cost  untuk suatu perusahaan termasuk cost of goods sold, operating expenses serta overhead expenses.

Operating cost sering tercantum pada laporan laba rugi, yang dicatat untuk perusahaan setiap tahun; laporan laba rugi mengkaji indikator keuangan yang luas seperti pendapatan keseluruhan, harga pokok penjualan, biaya operasi dan laba bersih.

Menghitung Operating Cost

Agar dapat dengan tepat menentukan berapa besarnya operating cost kita bisa gunakan rumus berikut untuk menghitung operating cost bisnis. Kita juga akan menemukan informasi ini dari laporan laba rugi perusahaan yang digunakan untuk melaporkan kinerja keuangan untuk periode akuntansi.

Operating cost=Cost of goods sold+Operating expenses

  1. Dari laporan laba rugi perusahaan, ambil cost of goods sold yang merupakan biaya langsung (biaya bahan baku dan tenaga kerja) suatu barang yang kita produksi;
  2. Temukan total operating expenses, yang biasanya ada dibagian bawah dari laporan laba rugi;
  3. Tambahkan total operating expenses dan cost of goods sold atau COGS untuk sampai pada total operating cost untuk periode tersebut.
  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Menguraikan Operating Cost

Bisnis harus melacak biaya operasi serta biaya yang terkait dengan kegiatan non-operasional, seperti biaya bunga pinjaman. Kedua biaya tersebut dicatat secara berbeda dalam pembukuan perusahaan, yang memungkinkan analis untuk menentukan bagaimana biaya dikaitkan dengan kegiatan yang menghasilkan pendapatan dan apakah bisnis dapat berjalan lebih efisien atau tidak.

Secara umum, manajemen perusahaan akan berusaha untuk memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan. Karena laba ditentukan baik dari pendapatan yang diperoleh perusahaan maupun juga jumlah yang dihabiskan perusahaan untuk beroperasi, laba dapat ditingkatkan baik dengan meningkatkan pendapatan maupun dengan mengurangi biaya operasi. Manajer lebih suka memilih metode memangkas biaya operasi untuk meningkatkan laba. 

Namun, dengan mengurangi hal tersebut, bisa berdampak pada kemungkinan kapasitas perusahaan untuk menghasilkan bisnis baru dan pendapatan di masa depan akan sulit dicapai. Idealnya, perusahaan berupaya menjaga biaya operasi serendah mungkin dengan tetap mempertahankan kemampuan untuk meningkatkan penjualan.

Komponen Operating Cost

Masih banyak perusahaan yang memasukan pengeluaran modal pada operating cost, padahal jelas sekali bahwa hal tersebut sesuatu yang berbeda. Lalu apa saja yang termasuk dalam komponen biaya operasi?

  • Akunting dan biaya legal 
  • Bank
  •  Sales dan marketing 
  • Biaya perjalanan
  • Biaya hiburan
  • Penelitian dan pengembangan non-kapital
  • Pasokan kantor
  • Penyewaan
  • Biaya perawatan dan perbaikan
  • Biaya utiliti
  • Gaji dan pesangon

Biaya operasi dapat mencakup cost of goods sold, yaitu biaya-biaya yang secara langsung terkait dengan produksi barang dan jasa. Beberapa biaya yang termasuk di dalamnya seperti:

  • Biaya bahan baku langsung
  • Tenaga kerja
  • Sewa pabrik atau fasilitas produksi
  • Fasilitas dan gaji untuk pekerja produksi
  • Biaya perbaikan peralatan
  • Biaya utilitas dan pajak produksi

Jenis- jenis Biaya Operasi

Setelah kita jabarkan apa saja yang termasuk dalam komponen biaya operasi atau operating cost, selanjutnya mari kita jabarkan tentang jenisnya.

Secara umum dalam bisnis  biaya operasi terdiri dari dua jenis, fix cost dan variable cost, yang punya perbedan dalam hal-hal penting.

Fix Cost

Biaya tetap atau yang lebih umum disebut fix cost adalah biaya yang tidak berubah dengan kenaikan atau penurunan penjualan atau produktivitas dan harus dibayar terlepas dari aktivitas atau kinerja perusahaan. Misalnya, perusahaan manufaktur harus membayar sewa untuk ruang pabrik, terlepas dari berapa banyak yang diproduksi atau dihasilkan.

Meskipun dapat mengalami kenaikan dan pengurangan biaya pembayaran sewa, itu tidak dapat menghilangkan biaya-biaya ini, sehingga mereka dianggap fix cost. Biaya tetap umumnya mencakup overhead cost, asuransi, keamanan, dan peralatan.

Fix cost dapat membantu dalam mencapai skala ekonomi, seperti ketika semakin besar fix cost yang dikeluarkan, perusahaan dapat membuat lebih banyak keuntungan per unit karena memproduksi lebih banyak unit.

Skala ekonomis dapat memungkinkan perusahaan besar untuk menjual barang yang sama dengan perusahaan kecil dengan harga lebih rendah.

Variable Cost

Variable cost, seperti namanya, terdiri dari biaya yang bervariasi dengan produksi. Tidak seperti fix cost yang akan tetap, biaya variable bersifat berubah-ubah mengikuti ketentuan yang kita inginkan, biaya bisa meningkat karena produksi meningkat dan menurun dengan menurunnya produksi. Contoh variable cost termasuk biaya bahan baku, penggajian.

Biasanya, perusahaan dengan proporsi variable cost relatif tinggi daripada fix cost, dianggap kurang stabil, karena keuntungan mereka lebih tergantung pada keberhasilan penjualan mereka. Dengan cara yang sama, profitabilitas dan risiko untuk perusahaan yang sama juga lebih mudah untuk diukur.

SG&A vs Operating cost

Selling, general, and administrative expense (SG&A) juga akan dilaporkan dalam laporan laba rugi sebagai jumlah dari semua biaya langsung dan tidak langsung, general, and administrative expense (GA) perusahaan. Biaya ini merupakan biaya yang tidak terkait langsung dengan proses produksi, melainkan biaya yang diperuntukan untuk menjual dan pengiriman produk dan biaya untuk mengelola perusahaan.

Jika SG&A mencakup hampir semua yang tidak termasuk dalam cost of goods sold (COGS) tapi operating cost termasuk COGS ditambah semua biaya operasi termasuk SG&A.

Keterbatasan Operating Cost

Seperti halnya metrik keuangan apa pun, operating cost harus dibandingkan selama beberapa periode pelaporan untuk memahami tren apa yang terjadi. Perusahaan terkadang dapat memangkasoperating cost untuk kuartal tertentu sehingga menggembungkan pendapatan mereka untuk sementara waktu. Dalam hal ini lah investor harus memantau biaya untuk melihat apakah mereka meningkat atau menurun dari waktu ke waktu sambil juga membandingkan hasil tersebut dengan kinerja pendapatan dan laba.

Namun, hal tersebut sering diabaikan karena memakan banyak waktu dengan melihat berlembar-lembar kertas dan deretan angka-angka. Sementara kita masih punya kesibukan lainnya yang menunggu. 

Cara tradisional seperti itu bisa ditiadakan dengan menggunakan JojoExpense dari Jojonomic. Jojonomic mengerti waktu kamu begitu berharga, dengan mendigitalisasi segala jenis pencatatan keuangan perusahaan kamu menggunakan JojoExpense kamu dapat merasakan efisiensi hingga 76% dan pencatatan keuangan yang lebih rapih dan terorganisir baik.

Selain itu juga, kamu bisa menerima laporan keuangan real time, bisa memangkas pengeluaran untuk pembelian kertas dan masih banyak keunggulan lainnya. Tertarik? Coba demo gratis di sini!