Oversold Adalah ? Strategi & Analisanya

oversold adalah
oversold adalah

Apa Itu Oversold ?

Oversold adalah kondisi dimana suatu aset atau saham diperjual belikan atau diperdagangkan dengan harga yang berada lebih lebih rendah dari harga standart atau harga wajarnya. Kebanyakan pada saat suatu saham mengalami kondisi ini, maka kemungkinan harganya akan melambung tinggi di waktu yang akan datang. Dimana kondisi oversold ini bisa saja berlangsung dalam waktu yang lama, karena itu oversold tidak berarti harganya kan segera mengalami pembalikan arah.

Oversold dibedakan menjadi 2 jenis yaitu oversold fundamental dan oversold teknikal. Dinamakan sebagai oversold fundamental adalah ketika harga saham berada dibawah harga wajar atau nilai intriknya. Oversold teknikal diketahui berdasarkan analisa teknikal yang mengacu pada indikator teknikal, ketika indikator tersebut menunjukkan oversold. Kedua oversold ini memang menggunakan pendekatan yang berbeda untuk dapat menentukan suatu sahan disebut sebagai oversold.

Oversold Fundamental

Suatu saham yang dianggap oversold adalah saham yang berdasarkan menurut para investor adalah saham yang diperdagangkan dengan harga dibawah harga sebenarnya. Dimana ketika hal ini terjadi maka akan berdampak buruk bagi perusahaan tersebut. Misalnya seperti prospek perusahaan dimasa depan akan memburuk, industri yang tidak menarik, atau juga terjadi karena karena pemasaran keseluruhan memang sedang mengalami penurunan.

Indikator yang paling umum dan sederhana untuk menilai saham yaitu dengan PER (Price to Earning Ratio). Dimana ketika PER saham turun pada tingkat terendah PER, atau mungkin turun dari rata-rata niali PER. Maka kebanyakan investor akan melihat harga saham tersebut terlalu rendah yang artinya dapat diadikan sebagai peluang membeli untuk investasi jangka panjang mereka.

oversold adalah

Contohnya misal ketika suatu saham secara historis memiliki nilai PER atara 10 sampai 15, dan seumpama saat ini yang diperdagangkan pada PER 5, anda bisa saja melakukan analisa lebih mendalam. Apabila perusahaan tersebut masih kuat, maka kemungkinan saham tersebut akan oversold. Dan hal tersebut dapat menjadi peluang  bagus untuk membeli saham. Namun tetap membutuhkan analisis lebih lanjut terkait mengapa para investor tidak lagi menyukai perusahaan tersbeut. Kira – kira karena apa perlu dianalisis.

Oversold Teknikal

Jika menggunakan cara Teknikal maka suatu saham dikatakan oversold harus menggunakan indikator Oscillator. Dimana Oscillator adalah suatu indikator yangt mampu mengidentifikasi suatu pola cycle yang terbentuk dalam diagram pergerakan harga. Yang mana menunjukkan harga saat ini berada diatas, bawah atau ditengah dari kurva.

Selama ini kebanyakan orang menggunakan Oscillator RSI (relative Strenght Index) untuk mengidentifikasi kondisi oversold.

Strategi Saham Oversold

Banyak sekali orang yang berpendapat saat terjadi oversold, maka langkah atau cara terbaik yang dapat dilakukan yaitu dengan membeli saham. Pasalnya ketika suatu saham mengalami penurunan maka akan cenderung kembali terjadi kenaikan. Jadi dengan hal ini anda dapat membeli saham yang murah dan bisa mendapatkan keuntungan yang besar.

Disarankan untukmu saat oversold untuk terlebih dahulu menunggu RSI untuk mencapai paling taidak angka 40 terlebih dahulu baru anda membeli saham tersebut. Tetap saja seorang investor tidak dapat mengambil langkah dengan gegabah dan harus tetap berhati – hati. Karena hal tersebut tidak selalu terjadi.

oversold adalah

Tak sedikit investor yang mengalami kerugian besar karena harga saham yang dia beli justru terus mengalami penurunan. Karena itu untuk membeli saham oversold sangat penting untuk mengetahui aspek fundamental perusahaan tersebut terlebih dahulu sebelum berinvestasi. Jadi tidak selamanya oversold merupakan sinyal untuk inverstor membeli saham banyak – banyak. Anda tetap perlu mengetahui dan memahami indikator fundamental untuk memutuskan membelinya atau tidak. Jangan terkecoh dengan harganya yang murah.

Perbedaan Oversold dengan Overbought

Jika oversold adalah keadaan dimana aset atau saham diperdagangkan dibawah kisaran harga terkini atau mendekati posisi terendah data fundamental yang ada. Maka overbought sendiri diartikan sebagai kebalikan dari oversold, yaitu ketika suatu aset diperdagangkan diatas harga terkininya atau mendekati harga tertinggi data fundamental yang ada.

Perbedaan lainnya yaitu untuk dapat dilihat dari pembacaan indikator teknis overbought yang akan muncul ketika harga aset atau saham diperdagangkan di bagian atas dari harga saat ini. Berkebalikan dngan  pembacaan indikator oversold. Juga adanya tanpa pembacaan overbought tidak serta merta menjadi sinyal atau pemberitahuan anda untuk segera menjual aset tersebut. Namun hal ini juga dapat menjadi pertanda atau sinyal untuk anda melihat apa yang sekiranya sedang terjadi.

Batas Pembacaan Oversold

Banyak sekali investor dan orang yang keliru dengan menganggap adanya oversold merupakan peringatan atau sinyal untuk membeli saham. Sebaliknya seorang investor harus mengetahui bahwasannya dengan adanya oversold hal ini memberitahu bahwa perdagangan suatu aset perdagangan saat ini sedang berada dibawah harga biasa atau terbarunya. Banyak sekali saham yang mengalami oversold nyatanya malah terus mengalami penurunan hingga menyebabkan banyak kerugian.

Bahkan sudah diketahui bahwasannya banyak seklai saham yang mengalami oversold dan ini berlangsung sangat lama. Karena itu sangat dibutuhkan pembacaan oversold yang baik, sebelum anda memutuskan untuk membelinya.

Indikator Untuk Menganalisa Oversold

Relative Strenght Index (RSI)

RSI merupakan indikator paling umum yang dapat digunakan untuk menganalisa oversold. Dimana indikator ini dapat mengukur momentum perubahan harga saham dimana dia juga merupakan isolator terikat rentang. Yang mana berarti nilai fluktuasi yang dimilikinya berada dikisaran antara 0 sampai dengan 100 bergantung dengan kinerja dan dasar keuntungan rata – rata berbanding dengan kerugian periode sebelumnya.

Stochastics

Katika RSI menghitung berdasar kepada keuntungan dan juga kerugian rata – rata. Dengan Scotastic perhitungannya didasarkan kepada tingkar harga saat ini dengan kisaran harga dalam poriode waktu tertentu. Suatu saham akan cenderung ditutup ketika mendekati harga tertinggi dalam tren naik dan mendekati harga terendahnya ketika tren tersebut turun. Karena itu pergerakan harga yang bergerak jauh lebih ekstrem menuju pada area tengah yang dapat diartikan sebagai habisnya momentum dari tren.

Menjadi seorang investor tentu saja terkadang memiliki untung yang sangat besar. Karena sanking menariknya tak sedikit orang yang lupa bawasannya melakukan investasi atau bermain saham itu sangat berisiko. Bahkan lebih berisiko jika dibandingkan alat investasi yang ada lainnya. Karena itu sangat penting untuk menemukan profil risiko investasi yang tentunya akan membantu untuk memilih alat investasi yang tepat.

JojoPayroll dari Jojonomic akan mempermudah pekerjaan anda dalam mengatur dan mengelola Payroll Perusahaan. Menggunakan cara yang lebih mudah, cepat dan efisien dalam mengorganisir perusahaan anda dengan lebih baik. Membantu meningkatkan produktivitas karyawan dan juga pertumbuhan perusahaan anda. Semua manfaat tersebut sudah terkumpul menjadi satu yaitu dikemas dalam aplikasi JojoPayroll.

Pekerjaan di perusahaan anda tidak perlu semrawut lagi dan lebih efisien. anda hanya tinggal menyerahkan kebutuhan administratif dengan JojoPayroll. Semua administratif akan diproses dengan otomatis dan membuat karyawan anda lebih fokus pada tugas-tugas yang lebih penting. pada akhirnya akan membantu perusahaan Anda tumbuh secara eksponensial. Yuk ,mau tunggu apa lagi ???!! Segera pakai aplikasi payroll dari jojonomic sekarang juga !!! Dapatkan gratis demo 14 hari dan nikmati semua manfaatnya !