Sebagian besar orang ingin terjun dalam bidang investasi. Memang sudah banyak orang yang sudah ahli sebagai investor, namun untuk pemula, ada baiknya jika mengetahui mekanismenya ketika ingin investasi saham. Investasi saham adalah sebuah kegiatan menanamkan modal pada suatu perusahaan yang tercatat dalam bursa efek atau pasar modal. Dan dana yang terkumpul melalui saham akan digunakan perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya.
Sebagai investor pemula, menanam saham bisa dibilang cukup rumit, namun jika ditekuni dengan baik, akan menjanjikan imbal balik yang tinggi dalam waktu yang lama. Nah untuk mencapai keadaan tersebut, perlu diketahui dasar-dasar dan seluk beluk tentang investasi saham. Hal ini dilakukan untuk melindungi aset agar terhindar dari resiko yang bisa merugikan. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan tentang pasar modal dan investasi saham yang paling sering ditanyakan.
1. Apa itu pasar modal?
Pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi atau jual beli instrumen keuangan antara para penerbit surat berharga dengan para investor. Sering juga disebut dengan pasar saham, ataupun bursa efek. Pasar modal adalah salah satu pilar ekonomi negara. Melalui pasar modal, yang didalamnya bisa melakukan aktivitas penggalangan dana masyarakat. Dana masyarakat yang dihimpun ini nantinya akan digunakan untuk keperluan pengembangan dan pembangunan, sehingga akan terbuka banyak kesempatan kerja bagi masyarakat luas dan bisa mengembangkan sistem ekonomi nasional.
Pasar modal di Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan. Salah satu indikatornya adalah jumlah emiten atau perusahaan publik yang hingga saat ini berjumlah lebih dari 500 perusahaan yang telah mencatatakan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan jumlah yang demikian banyak, maka jelas bahwa bahwa perkembangan Pasar Modal di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat baik dan tentunya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.
2. Bagaimana cara investasi saham di pasar modal?
Investasi saham bisa dimulai dengan membuat rekening efek di perusahaan sekuritas yang telah terdaftar. Rekening efek adalah rekening yang digunakan untuk menyimpan saham (rekening saham) dan menyimpan dana (Rekening Dana Investor, RDI).
Pembuatan rekening efek harus dilakukan di perusahaan sekuritas terpercaya yang bisa dilihat daftarnya di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), atau mengikuti sekolah pasar modal (SOM). Dan dokumen-dokumen yang harus disiapkan adalah formulir rekening saham, RDI, fotokopi KTP, NPWP, buku tabungan, dan materai Rp 6000.
3. Mengapa suatu perusahaan menerbitkan saham?
Perusahaan akan berstrategi untuk menerbitkan saham karena ingin mengembangkan usahanya. Namun kadangkala dana menjadi masalah, dan membutuhkan sumber pendanaan baru. Sumber pendanaan tersebut akan diperoleh setelah perusahaan sudah menerbitkan saham untuk dijual. Selain mendapatkan pendanaan, dengan menerbitkan saham, perusahaan juga akan mendapatkan perhatian atau awareness dari media, komunitas keuangan, dan masyarakat. Sehingga citra perusahaan dan nilai brand perusahaan juga bisa meningkat.
4. Apa alasan seseorang untuk membeli saham?
Seseorang akan membeli saham dengan alasan untuk investasi. Investasi banyak dilakukan seseorang karena mudah diperjualbelikan dan bisa dikontrol dan diawasi dengan mudah, karena prosesnya sangat transparan. Dan jika berinvestasi di tempat yang tepat, ketika harga saham tersebut naik, maka bisa jadi uang investasi anda akan meningkat sehingga bisa memperoleh keuntungan.
5. Bagaimana cara memilih saham yang bagus?
Pemilihan saham yang paling utama harus disesuaikan dengan dana yang tersedia. Selain itu juga harus mencari informasi tentang emiten dari saham tersebut. Ada beberapa ketentuan umum dalam memilih saham, yaitu memilih perusahaan yang memiliki fundamental yang bagus, memahami prospek bisnis perusahaan yang akan dibeli sahamnya, perusahaan yang dipilih didukung dengan manajemen perusahaan yang baik, dan harga saham murah.
6. Bagaimana ciri-ciri saham yang murah itu?
Untuk mengetahui saham yang murah, bisa dilihat dari Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). PER dihitung dari harga saham terbaru dibagi harga per lembar saham. PBV dihitung dari jumlah total nilai dibagi jumlah saham yang beredar. Jika nilai PER rendah berarti valuasi saham murah, tetapi bandingkan nilai PER emiten-emiten dari sektor yang sama. Nilai PER tinggi, valuasi saham mahal. Namun hal itu tidak mengindikasikan bahwa harga saham tidak bisa naik dan/atau prospek masa depan emiten stagnan. Hal ini juga berlaku pada PBV.
7. Apakah investasi saham di pasar modal benar-benar bisa mendatangkan keuntungan?
Investasi saham bisa mendatangkan keuntungan. Terdapat dua jenis sumber keuntungan yang bisa didapat, yaitu capital gain dan dividen. Capital gain adalah keuntungan yang akan didapatkan dari selisih harga jual dengan harga beli saham yang dipunyai. Sedangkan dividen adalah keuntungan yang bisa didapat jika perusahaan yang telah dibeli sahamnya sedang mendapatkan keuntungan besar, dan sebagai salah satu pemegang saham, akan mendapatkan bagian keuntungan juga.
8. Apakah akan benar-benar mendapatkan dividen setelah membeli saham?
Ketika membeli saham, bisa jadi investor akan mendapatkan dividen. Namun bisa juga tidak mendapatkannya. Dividen akan didapatkan ketika perusahaan memiliki laba dan disepakati untuk dibagikan kepada pemegang saham. Sedangkan jika pemegang saham menyetujui jika laba digunakan untuk menambah modal dan mengembangkan bisnis perusahaan, maka dividen tidak ada dibagi. Karena bisa jadi nantinya keuntungan didapatkan bukan dari dividen, namun dari kenaikan harga saham.
9. Apa saja resiko berinvestasi di pasar modal?
Setiap hal yang dilakukan pasti memiliki resiko, termasuk berinvestasi di pasar modal. resiko tersebut bisa tinggi ataupun rendah. Namun untuk berinvestasi di pasar modal, resikonya cukup besar jika langsung terjun di dalamnya tanpa melalui manajer investasi yang sudah berpengalaman. Resiko yang bisa dialami adalah resiko capital loss dan juga likuidasi.
Capital loss adalah resiko yang diterima karena mengalami kerugian yang harus ditanggung akibat adanya selisih harga jual saham yang lebih rendah daripada harga belinya. Sedangkan resiko likuidasi adalah resiko yang terjadi jika emiten yang sahamnya kita miliki dinyatakan pailit dan dilikuidasi. Investor akan menjadi prioritas terakhir untuk dikembalikan dananya.
10. Kapan harga saham akan naik atau turun?
Harga saham bisa naik dan turun karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya. Faktor internal yang mempengaruhi harga saham adalah seperti fundamental perusahaan, aksi korporasi, dan juga kinerja perusahaan. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi adalah kondisi ekonomi makro, kebijakan pemerintah, kekuatan rupiah terhadap mata uang asing, faktor panik, serta faktor manipulasi pasar.
Kesimpulan
Nah, jadi jika anda pemula dan ingin belajar berinvestasi, sebaiknya mengetahui beberapa manajemen dan seluk beluk tentang investasi di pasar modal. Karena investasi tidak hanya memberikan keuntungan, namun bisa juga malah mengalami kerugian. Untuk pemula, sebaiknya berinvestasi jangan terlalu banyak dahulu, karena pemula sejujurnya akan lebih besar potensi mengalami rugi daripada untung.
Memang jika berbicara tentang keuangan, pasti akan mengalami kesusahan, karena keuangan merupakan hal yang rumit. Apalagi jika harus melakukan pengelolaan keuangan. Namun saat ini, pengelolaan keuangan perusahaan atau bisnis bisa dipermudah dengan software Jojo Expense.
Jojo Expense merupakan sebuah software yang dapat diandalkan dalam mengelola pengeluaran perusahaan, mengontrol anggaran hingga memudahkan proses pengajuan reimbursement karena dapat dilakukan secara online tanpa harus mengisi berkas-berkas. Dengan aplikasi ini, seluruh manajemen perusahaan dapat dilakukan dengan cara yang lebih praktis dan efisien.
Tertarik untuk mencobanya? Yuk segera coba Jojo Expense dan rasakan kemudahannya!
