Pasar Oligopoli: Definisi, Ciri dan Jenis-jenisnya yang Perlu Diketahui

pasar oligopoli

Istilah pasar oligopoli mungkin terdengar asing bagi orang yang tidak menyelami dunia bisnis atau usaha. Namun bagi mereka yang sudah terjun ke dalam dunia bisnis sejak lama, jenis pasar yang satu ini tentu sudah bukan hal yang asing lagi.

Oligopoli merupakan sebuah istilah yang cukup sering digunakan dalam aktivitas perdagangan atau dalam dunia pasar. Istilah ini merujuk pada sebuah kondisi persaingan pasar yang tidak sempurna. Mengapa demikian? 

Pada artikel kali ini, Jojonomic akan mengajak Anda untuk mengulik lebih jauh mengenai pasar oligopoli lengkap dengan ciri serta jenis-jenisnya yang perlu Anda ketahui. Penasaran, kan? So, simak lengkap artikel dari kami kali ini, ya.

Definisi Pasar Oligopoli

Definisi pasar oligopoli

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pasar oligopoli juga kerap disebut juga dengan pasar persaingan  yang tidak sempurna. Hal ini dikarenakan jumlah produsen yang ada dalam pasar tersebut tidak sebanding dengan jumlah konsumen yang membutuhkan produknya. 

Dengan demikian, persaingan dalam market tersebut terjadi sangat ketat. Di mana beberapa  perusahaan saling berebut konsumen satu sama lain. Mereka berlomba-lomba memberikan penawaran menarik yang dapat mengambil hati calon konsumen agar mau memilih produknya dan loyal terhadap brand bisnis mereka.

Itulah kenapa dalam pasar ini, kualitas pelayanan serta produk yang akan dijual harus selalu dipertahankan atau malah ditingkatkan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya perpindahan hati konsumen dari satu produk ke produk yang lain. Jika hal tersebut sampai terjadi, risiko penurunan omset pun menjadi salah satu momok yang cukup menghantui para pelaku bisnis dalam pasar oligopoli ini.

Salah satu contoh pasar oligopoli adalah segmen rokok. Di mana Anda dapat melihat persaingan antar brand yang ketat karena muncul banyaknya permintaan konsumen. Selain itu brand yang bersaing pun hanya itu-itu saja. Kebanyakan dari mereka sudah memiliki target marketnya masing-masing lewat produk rokok yang dihasilkan dan rata-rata memiliki nama yang sudah cukup besar di dalam pasar.

Ciri-ciri Pasar Oligopoli

Ciri pasar oligopoli

Jenis pasar yang satu ini memiliki karakteristik atau  ciri tertentu. Di mana Anda dapat dengan mudah membedakannya dengan jenis persaingan pasar yang lain. Secara umum berikut adalah beberapa ciri pasar oligopoli yang perlu Anda ketahui:

1. Terdiri dari dua produsen atau lebih

Dalam prakteknya, pasar oligopoli biasanya terdiri dari persaingan yang ketat antar perusahaan. Di mana persaingan ini biasanya terjadi dengan melibatkan dua perusahaan atau lebih dalam sektor yang sama. Namun demikian, pada umumnya persaingan ini tidak akan melibatkan lebih dari 10 produsen. 

Nah, karena sedikitnya produsen dalam sektor industri tersebut (dalam hal ini bisa rokok, penerbangan, semen, kendaraan, dll) membuat persaingan pun menjadi kurang imbang. Di mana jumlah konsumen jauh lebih banyak dibandingkan produsennya.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

2. Jenis produk yang homogen

Ciri pasar oligopoli yang berikutnya adalah produk yang dijual biasanya seragam atau bersifat homogen. Dan jika dilihat dari fungsionalnya, produk-produk yang dipasarkan ini biasanya dapat menggantikan satu sama lain. 

Sebagai contoh saat ini kendaraan bermotor memiliki banyak jenis yang bisa dijadikan pilihan oleh konsumen. Mulai dari motor matic, motor bebek, motor sport dan masih banyak lagi lainnya.

Nah, jika dalam satu perusahaan produk motor bebek tidak begitu laku. Maka dapat digantikan dengan penjualan dari motor beat yang belakangan banyak digemari berbagai kalangan.

3. Kebijakan produsen pusat menjadi acuan bagi yang lain

Selanjutnya, pasar oligopoli juga identik dengan kebijakan dari produsen utama yang sering dijadikan bahan acuan. Sehingga produsen lain hanya perlu mengikuti kebijakan yang telah ditentukan sebelumnya tersebut.

Kebijakan ini meliputi penarikan kembali produk yang sudah usang atau lama dan diganti dengan produk-produk inovasi terbaru. Selain itu juga disusul oleh pergantian fungsi maupun harga pada sebuah produk yang akan dijual di pasar nantinya.

4. Harga produk yang ditawarkan di pasar kurang lebih sama

Ciri pasar oligopoli yang berikutnya berkaitan dengan harga produk yang ditawarkan di pasaran. Di mana masing-masing perusahaan biasanya membandrol produk mereka dengan harga yang kurang lebih sama. Walaupun terdapat selisih harga, nominalnya pun tidak akan terlalu besar. 

Hal ini dikarenakan naik turunnya harga dipengaruhi oleh produsen utama. Sehingga produsen lain yang berada di bawahnya hanya perlu mengikuti aturan harga yang berlaku jika tidak ingin kalah saing dengan kompetitor lain. Mengingat persaingannya yang sedikit membuat selisih harga tak terlalu besar. 

Sebab jika selisih nominalnya terlalu signifikan, hal ini dapat membuat konsumen menghindari membeli produk dari perusahaan tersebut.

5. Sulitnya pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar

Mereka yang ingin terjun ke dalam pasar oligopoli ini juga harus kuat dalam menghadapi persaingan pangsa pasar yang didominasi oleh brand besar. Artinya, kemungkinan brand baru masuk dan memenangkan persaingan sangatlah kecil. Namun hal ini bukan berarti tidak mungkin. 

Seperti contoh brand gadget Xiaomi yang hadir di tengah persaingan pasar yang ketat dengan dominasi dari brand-brand besar lain seperti Samsung, Oppo, Vivo, ASUS, Huawei, dll. Namun ia berhasil membesarkan namanya untuk bersaing dengan brand yang sudah memiliki kredibilitas di tengah pasar global.

6. Membutuhkan strategi pemasaran yang matang

Ciri yang terakhir dari pasar jenis ini adalah karena persaingannya yang ketat membuat semua perusahaan yang terlibat dalam perdagangan harus menyiapkan strategi marketing yang matang. Terlebih jika produsen lain tak henti-hentinya mengeluarkan berbagai macam inovasi yang menarik pelanggan. Sehingga untuk mengimbangi dan mempertahankan pendapatan perusahaan, maka diperlukan marketing yang inovatif.

Jenis-jenis Pasar Oligopoli

Jenis pasar oligopoli

Setelah membahas mengenai ciri dari pasar oligopoli, berikutnya Anda juga harus mengetahui bahwa pasar yang satu ini juga memiliki beberapa jenisnya. Kira-kira apa saja itu?

1. Pasar oligopoli murni 

Jenis pasar oligopoli yang pertama ialah pasar murni alias homogen. Di mana dalam jenis pasar yang satu ini, produk yang dijual terdiri dari satu macam namun memiliki banyak variasi. Misalnya, jika produk yang dijual adalah rokok maka variasi yang biasa ditemukan adalah rokok mentol, rokok kretek, rokok filter dan masih banyak lagi lainnya.

Biasanya, pada jenis pasar yang satu ini ketika terdapat satu produsen yang melakukan kenaikan harga, produsen lain pun mengikutinya.

2. Pasar oligopoli terdiferensiasi

Berikutnya ada jenis pasar terdiferensiasi. Agak berbeda dengan pasar homogen, di mana dalam jenis pasar yang satu ini harga produk dari suatu produsen tidak akan terpengaruh meskipun produsen lain melakukan perubahan. Sehingga misalkan perusahaan A menaikkan harga untuk produk rokok yang mereka hasilkan, perusahaan B tidak akan terpengaruh dengan hal tersebut.

3. Pasar oligopoli non kolusi

Jenis pasar yang satu ini ditunjukkan dengan suatu produsen yang melakukan permainan harga namun tetap melihat kondisi serta perkembangan kompetitornya. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa permainan harga yang mereka lakukan cukup efektif dan dapat mengembangkan bisnisnya. Selain itu, produsen yang melakukan kenaikan harga ini juga akan melihat pesaingnya apakah mereka mengikuti langkah yang sama.

4. Pasar oligopoli kolusi

Terakhir ada jenis pasar kolusi. Di mana satu produsen dengan produsen yang lain saling melakukan perubahan harga bersama-sama atau membiarkan harganya tetap stabil di tempat. Ini dilakukan untuk menjaga persaingan agar tetap sehat.

Penutup

Jojo Expense

Demikianlah artikel mengenai pasar oligopoli mulai dari definisi, ciri dan karakteristik hingga jenis-jenisnya. Lewat penjelasan singkat di atas, Anda sudah mengetahui bahwa jenis pasar yang satu ini merupakan salah satu yang paling sulit untuk diselami oleh para pelaku usaha pemula. Terlebih jika tidak memiliki budget atau anggaran yang besar untuk menjalankan strategi pemasaran secara masif.

Nah, untuk memudahkan Anda dalam membantu mengontrol anggaran perusahaan, Jojo Expense dapat dijadikan solusi jitu untuk mengatasinya. Perangkat ini merupakan sebuah aplikasi manajemen pengeluaran dalam perusahaan yang digadang-gadang dapat meningkatkan efisiensi pekerjaan hingga 76 persen.

Selain itu, Jojo Expense juga dilengkapi dengan berbagai macam fitur pendukung seperti Reimbursement Online, Cash Advance, Mobile Approval hingga Transfer Real Time antar bank online.

Tak hanya sampai di situ, aplikasi ini juga dibekali teknologi mutakhir berupa Intelligence OCR dan Realtime Geotagging yang memungkinkan perusahaan dapat terhindar dari risiko fraud financial (penipuan keuangan). Menarik, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Jojo Expense dan permudah cara Anda dalam mengelola keuangan perusahaan sekarang juga!