Pemimpin dan Manajer Ternyata Berbeda, Lho! Ini Faktanya

Pernahkah kamu mendapat amanah sebagai pemimpin atau manajer dalam sebuah project perusahaan tempat kamu bekerja? Atau mungkin organisasi yang pernah kamu ikuti? Jika kamu pernah mengambil peran itu, tentu saja istilah pemimpin atau pun manajer sudah tidak asing lagi di telingamu. Sekilas, keduanya seperti memiliki makna yang sama. Namun sebenarnya, kedua istilah tersebut memiliki banyak perbedaan yang signifikan.

Nah, sebelum kita membahas perbedaan pemimpin dan manajer, sebaiknya ketahui dulu definisi di balik kedua istilah tersebut.

Apa itu pemimpin?

Dalam setiap organisasi atau perusahaan tentu terdapat seorang pemimpin. Bisa dikatakan, pemimpin adalah orang yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain dalam mengarahkan ataupun mengkoordinasi untuk meraih tujuan suatu organisasi atau perusahaan.

Selain itu, pemimpin bisa didefinisikan sebagai orang yang menetapkan tujuan, motivasi, dan perbuatan kepada orang lain. Pemimpin juga kerap diartikan sebagai orang yang memimpin secara resmi (formal) ataupun tidak resmi (informal).

Apa itu manajer?

Berdasarkan definisinya, manajer merupakan satu orang yang harus menciptakan beberapa orang lainnya dalam suatu organisasi atau perusahaan. Biasanya, penciptaan ini disesuaikan dengan latar belakang, karakteristik, dan ciri budaya yang berbeda sesuai teknologi serta tujuannya.

Pada dasarnya, tugas seorang manajer adalah mengintegrasi berbagai jenis variabel. Mulai dari karakteristik, pendidikan, budaya, dan lain sebagainya ke dalam suatu tujuan organisasi atau perusahaan yang identik melalui penerapan berbagai mekanisme adaptasi.  

Perbedaan pemimpin dan manajer secara umum

Yuk kita cari tahu apa saja sih perbedaan antara pemimpin dan manajer!

pemimpin dan manajer

Pemimpin Menuntun Manusia, Manajer Mengatur Pekerjaan

Dalam praktiknya, pemimpin fokus untuk memberi pengarahan atau menuntun setiap karyawan yang ada di dalam perusahaan untuk mencapai visi perusahaan. Sedangkan manajer fokus mengatur pekerjaan setiap karyawan untuk melaksanakan misi yang dimiliki perusahaan.

Pemimpin Bisa Mempengaruhi, Manajer Justru Meniru

Kuatnya kharisma yang dimiliki oleh seorang pemimpin perusahaan biasanya berhasil mempengaruhi karyawan untuk melakukan hal yang diinginkan oleh pemimpin. Bahkan karyawan yang sudah sangat terpengaruh oleh pemimpinnya akan bersikap atau berpenampilan seperti pimpinannya.

Oops! We could not locate your form.

Di sisi lain, manajer justru akan meniru dan menjadikan orang lain sebagai role model dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Manajer akan memperhatikan oranglain yang dianggap hebat, kemudian seorang manajer akan meniru bagaimana strategi yang diterapkan orang tersebut dalam mengatur perusahaan.

pemimpin dan manajer

Pemimpin Akan Memotivasi, Manajer Hanya Memerintah

Jika membagikan sebuah tugas seorang pemimpin akan memotivasi karyawannya untuk mengerjakan pekerjaan tersebut dengan sepenuh hati dan diiringi dengan performa yang sebaik-baiknya. Sedangkan manajer hanya memerintah tugas apa saja yang harus dikerjakan tanpa memberi motivasi kepada staffnya.

Pemimpin Memberikan Ide, Manajer Mewujudkan Ide

Ide yang bertebaran dalam imajinasi pemimpin akan diberikan kepada karyawan agar ide tersebut bisa segera diwujudkan secara nyata. Meski ide yang diberikan terkadang bisa di luar nalar manusia dan mustahil untuk diwujudkan, namun hal tersebut tak menghalangi keinginan pemimpin untuk mewujudkannya. Justru hal tersebut bisa mengasah dan menambah kemampuan karyawannya untuk berpikir kreatif.

Sementara itu, manajer akan berusaha keras untuk mewujudkan ide yang telah diberikan oleh pimpinan. Manajer akan membuat daftar kerja dan membagikannya kepada setiap staff untuk dijalankan. Manajer pun akan terus mengawasi setiap staff untuk mengerjakan tugasnya dengan baik dan benar. Semua komponen dalam perusahaan pun saling bekerjasama satu sama lain untuk mewujudkan impian perusahaan

Pemimpin Senang Mengambil Resiko, Manajer Justru Mengatur Resiko

Resiko yang besar tidak menghalangi pemimpin untuk mencapai suatu tujuan. Bukankah dalam prinsip bisnis ada yang namanya high risk high return? Jadi, semakin besar resiko yang akan ditanggung peusahaan maka semakin besar pula hasil yang akan didapatkan oleh perusahaan.

Berbeda halnya dengan manajer yang justru takut menanggung resiko yang besar. Sehinga ia membuat analisis dan strategi dengan sebaik mungkin untuk meminimalisir resiko kegagalan yang mungkin akan dialami oleh perusahaan.

Pemimpin Idealis, Manajer Realistis

Idealisme yang kuat biasanya dimiliki oleh pemimpin karena pemimpin ingin segala sesuatunya berjalan dengan sempurna dan sesuai dengan ekspektasi. Sedangkan manager yang biasanya lebih mengetahui keadaan atau kondisi di lapangan cenderung realistis dalam menyikapi suatu hal. Manajer berpikir begitu karena terkadang apa yang diharapkan oleh pemimpin tidak bisa dilaksanakan dengan baik oleh para staff di lapangan.

Pemimpin Cenderung Dinamis, Manajer Cenderung Statis

Pemimpin tidak takut menghadapi perubahan yang terjadi di dalam perusahaan. Baik perubahan yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Pemimpin pun akan mudah sekali beradaptasi dengan peristiwa yang sedang terjadi tanpa mengalami hambatan sedikit pun.

Lain halnya dengan manajer yang cenderung mempertahankan sesuatu yang telah ada di dalam perusahaan. Manajer juga mengalami kesulitan jika menghadapi sebuah perubahan. Hal ini bisa saja terjadi, karena manajer terlalu nyaman dengan keadaan atau sistem yang sudah ada sebelumnya.

pemimpin dan manajer

Pemimpin Penuh Imajinasi, Manajer Penuh Analisis

Pemimpin memiliki berjuta-juta ide kreatif di dalam kepalanya untuk melakukan inovasi demi kemajuan sebuah perusahaan. Imajinasi yang dimiliki pemimpin tidak terbatas. Hal tersebut biasanya karena pemimpin memiliki pengetahuan yang begitu luas akan suatu hal. Sehingga hal tersebut melahirkan ide-ide kreatif yang siap diwujudkan.

Lain pikiran pemimpin, lain pula pikiran manajer yang dipenuhi dengan hal-hal detail atau analisis terhadap suatu hal. Biasanya hal tersebut berkaitan dengan hasil kerja karyawan yang manajer awasi. Manajer pun sangat teliti saat memeriksa tugas-tugas yang telah diberikan dan memperhatikan setiap detail pekerjaan yang dilakukan oleh staffnya. Hal tersebut dilakukannya untuk mendapatkan hasil yang baik. Dan tentu saja mencapai target perusahaan.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Pemimpin Memiliki Pengikut, Manajer Memiliki Bawahan

Pengaruh yang kuat mampu membuat seorang pemimpin memiliki pengikut yang banyak. Bagaimana tidak? Jika apapun yang dilakukan atau diucapkan seorang pemimpin selalu ditiru oleh karyawannya. Para karyawan selalu siap siaga mengikuti setiap instruksi atau arahan dari pemimpinnya karena para karyawan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan.

Sedangkan manajer hanya memiliki bawahan karena sebuah struktur perusahaan. Bukan karena manajer menjadi panutan para karyawan seperti pemimpin perusahaan. Staff pun hanya bekerja sesuai dengan arahan manajer untuk mencapai target yang dimiliki perusahaan.

jojonomic

Pemimpin Melibatkan Perasaan, Manajer Melibatkan Logika

Dalam memandang suatu hal, pemimpin cenderung melibatkan perasaannya. Oleh karena itu rasa empati yang dimiliki pemimpin sangat tinggi. Ia selalu mencoba memahami apa yang dirasakan oleh orang   lain, terutama karyawannya. Begitu pun dalam memutuskan suatu perkara, ia akan mempertimbangkan baik buruknya suatu keadaan berdasarkan perasaannya.

Bertolak belakang dengan manajer yang akan melibatkan logikanya saat menghadapi suatu masalah. Manajer akan menimbang baik-buruknya suatu hal dengan lebih objektif dan mengindahkan perasaannya. Bahkan manajer akan memperkuat keputusannya berdasarkan data-data yang telah dikumpulkannya.

Pemimpin Memikirkan Proses, Manajer Memikirkan Hasil

Dalam sebuah project perusahaan tentu saja ada proses yang harus dilewati oleh setiap karyawan. Entah proses itu membawa kegagalan atau keberhasilan bagi perusahaan, seorang pemimpin akan melihat proses yang dialami oleh karyawan adalah sebuah pembelajaran. Jika gagal hal tersebut bisa dijadikan bahan evaluasi dan jika berhasil hal tersebut bisa terus digunakan untuk kemajuan perusahaan di masa mendatang.

Namun, bagi manajer proses bukanlah sesuatu yang berarti karena manajer fokus pada hasil yang baik. Dengan segala daya dan upaya, manajer akan berusaha keras untuk mencapai target. Manajer akan mengerahkan kekuatan timnya dan membuat strategi yang baik untuk mendapatkan hasil yang memuaskan perusahaan.

Pemimpin Mengandalkan Kepercayaan, Manajer Mengandalkan Kekuasaan

Kepercayaan menjadi modal utama seorang pemimpin, ia bisa dengan mudahnya memberi instruksi kepada karyawan. Karyawan pun sangat percaya pada setiap arahan yang diberikan oleh pemimpinnya. Dan tentu saja, karyawan selalu melaksanakan pekerjaan tersebut dengan penuh semangat.

Pemimpin Ingin Meningkatkan Target, Manajer Hanya Memenuhi Target

Ketika mencapai sebuah target pemimpin ingin terus meningkatkan kualitas perusahaan dan membuat target baru, sedangkan manajer cenderung puas dengan target yang berhasil dicapai.

pemimpin dan manajer

Pemimpin Melanggar Aturan, Manajer Menegakkan Aturan

Jika suatu aturan menghambat kinerja para karyawan maka seorang memimpin akan meminta karyawannya untuk melanggar saja aturan yang ada. Bahkan mungkin, membuat aturan baru yang bisa meningkatkan kinerja karyawan.

Sedangkan, manajer justru akan mentaati setiap aturan yang telah ada sebelumnya. Bahkan  seorang manajer akan sangat berhati-hati dalam melaksanakan setiap pekerjaan dan tetap berada pada alur yang sesuai aturan perusahaan.

Pemimpin Menantang Keadaan, Manajer Menerima Keadaan

Ketika seorang pemimpin dihadapkan pada suatu hal, ia tidak bisa tinggal diam dan selalu ingin menantang keadaan yang sebenarnya sudah baik dan relatif stabil. Pemimpin melakukan hal tersebut demi mengupayakan kemajuan perusahaan di masa mendatang.

Berbeda dengan pemimpin, manajer justru cenderung menerima keadaan dan tidak terlalu bersemangat untuk meningkatkan target perusahaan karena menurutnya ia sudah berhasil memenuhi target yang telah diminta oleh perusahaan.

Tips menjadi pemimpin dan manajer yang baik

Pada setiap perusahaan, terdapat hirarki manajemen yang mampu menjaga seluruh prosesnya supaya berjalan dengan sebagaimana mestinya. Dengan kata lain, manajer yang baik mampu bertindak sebagai fasilitator ketika berada di lingkungannya dan menyesuaikan berbagai hal untuk menghasilkan dampak yang luar biasa.

Nah, salah satu cara menjadi manajer yang baik dan sukses adalah memimpin menggunakan kepala dingin dan memberikan contoh-contoh bijak. Tentu saja, pekerjaan ini cukup sulit untuk dilakukan. Pasalnya, di satu sisi kamu harus mengatur ego dan juga ekspektasi.

Kendati demikian, ada beberapa trik yang bisa membantu kamu supaya berhasil mengatur semua tanggung jawab sekaligus trik menjadi manajer yang baik seperti berikut ini.

Mendelegasi secara bijak

Salah satu kunci sukses dalam leadership dan jadi seorang manajer yang baik adalah belajar untuk mendelegasikan secara efektif, baik tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas ataupun otoritas yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.

Tak sedikit manajer yang merasa, bahwa mereka perlu mengontrol setiap hal kecil yang dilakukan oleh karyawannya. Padahal, sikap semacam ini justru bisa memicu bencana. Ketahuilah, saat kamu mendelegasikan pekerjaan kepada bawahanmu, kamu justru akan terbantu dan secara otomatis mengembangkan kepercayaan diri mereka.

Tentukan tujuan secara pasti

Pastinya, setiap karyawan memiliki tujuan bekerja. Bukan hanya sekadar membuat tujuan sendiri, tapi tugas manajer juga mengarahkan para karyawan tersebut kepada tujuan yang dimaksud. Namun pastikan, bahwa karyawan tersebut bekerja sesuai tujuan organisasi perusahaan. Tak ada salahnya, jika kamu membuat tujuan spesifik dan monitor secara teratur perkembangan mereka dalam mencapai target tersebut.

Komunikasi

Tak sedikit manajer yang kurang fokus terhadap poin satu ini. Padahal, komunikasi adalah salah satu aspek dari cara menjadi manajer yang baik dan sukses di suatu perusahaan.

Komunikasi yang dimaksud bukan sekadar bicara dengan bawahan kamu ketika ingin memberikan tugas. Melainkan, komunikasi harus terjadi dua arah atau saling bertukar informasi. Ada saatnya mereka yang bicara dan kamu benar-benar mendengar aspirasi yang disampaikan.

Ketahuilah, komunikasi bukan hanya bisa membuat setiap proses pekerjaan jadi lebih mudah, hubungan kamu dengan para bawahan pun bakal tercipta dengan baik.

Meluangkan waktu untuk tim

Meluangkan waktu untuk tim atau bawahan ternyata bukan hanya sekadar menunjukkan sisi leadership yang kamu miliki saja. Melalui diskusi tim dan waktu yang lebih banyak diberikan kepada tim tersebut, kamu bisa mendapat beragam ide dan solusi masalah dari pekerjaan yang dihadapi sehari-hari.

Mengenali setiap pencapaian dan memberikan apresiasi

Setiap karyawan pasti ingin melakukan pekerjaan dengan baik. Nah, ketika mereka melakukan hal tersebut, tentu saja mereka juga ingin bosnya tahu. Namun sayangnya, ada beberapa bos atau manajer justru tidak fokus pada hal tersebut. Padahal, dengan mengenali pencapaian yang dilakukan oleh karyawan sekaligus memberikan apresiasi tentu bisa membuat semangat tim meningkat.

Memberi motivasi pada setiap karyawan

Salah satu tugas utama manajer adalah menanyakan secara teratur pada karyawan, bagaimana mereka menyukai pekerjaannya. Tak ada salahnya jika kamu mendorong mereka untuk berkata jujur, lalu ambil tindakan berdasarkan apa yang telah diutarakan. Kamu bisa menawarkan bonus yang bisa membuat para karyawan tersebut menghargainya.

Tak segan mengambil tanggung jawab atas kesalahan karyawan

Saat salah satu bawahan membuat kesalahan, sebaiknya jangan bersikap seolah-olah kamu yang paling berkuasa atas mereka. Ambil kesalahan itu sebagai kesalahan kamu, bahkan meskipun secara teknis bukan kesalahan kamu. Langkah ini bakal menciptakan suatu budaya di mana karyawan akan merasa nyaman ketika melakukan kesalahan.

Konsep ini cukup penting karena memungkinkan setiap karyawan untuk berinovasi dan pada akhirnya belajar untuk terus berkembang. Para pekerja yang belajar dari kesalahannya bakal tumbuh menjadi pekerja yang lebih baik. Sementara mereka yang tidak membuat kesalahan di tahap awal, biasanya akan bermain terlalu aman, tidak pernah berani terjun ke dalam hal yang lebih menantang.  

Tidak membeda-bedakan karyawan

Banyak dari kita yang tidak bisa bersifat egaliter seperti yang diinginkan. Seringkali, kita melakukan tindakan pilih kasih yang memang umumnya terjadi secara tidak sadar. Tendesi dari sikap tersebut adalah memberikan pengakuan yang lebih positif pada orang yang mengingatkan kita tentang diri kita sendiri dan pada sebagian orang yang telah membuat kontribusi terbesar untuk organisasi.

Dalam jangka panjang, orang yang telah memberikan sejumlah kontribusi tersebut yang bakal membuat progress paling besar dalam mencapai tujuan suatu organisasi. Jadi, pastikan kamu telah memperlakukan setiap karyawan dengan setara sehingga tidak menciptakan konflik ataupun kecemburuan.

Berorientasi pada perkembangan karyawan

Tips menjadi manajer yang baik dan sukses lainnya adalah tetap fokus untuk membantu karyawan supaya bisa lebih maju, baik secara individu ataupun kolektif. Kenali mereka secara pribadi sehingga kamu juga bisa berperan dalam meningkatkan minat dan bakat mereka. Identifikasi juga setiap hambatan yang mereka hadapi sehingga mereka bisa melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya.

Memberi contoh positif

Memberi contoh yang positif bagi karyawan juga bisa jadi salah satu perbedaan pemimpin dan manajer paling mencolok. Seorang manajer yang baik sudah pasti akan dicari oleh karyawannya dan dihormati pula. Oleh sebab itu, kamu pun perlu mengevaluasi diri dan memperhatikan bagaimana cara kamu dalam menampilkan diri serta berinteraksi dengan karyawan.

Beri contoh yang baik dengan membuktikan pengetahuan, keterampilan, dan juga prestasimu sebagai seorang pemimpin. Tunjukkan juga sikap yang mengayomi dengan mendukung, memperhatikan kekhawatiran setiap karyawan, menjadi orang yang bisa dipercaya, dan mendorong mereka untuk memperlakukan satu sama lain dengan cara yang sama.

Meminta umpan balik dari eksekutif lainnya

Evaluasi diri sangat penting artinya supaya kamu bisa mengetahui apakah kinerja kamu selama ini sudah tepat. Salah satu upaya yang bisa kamu lakukan adalah meminta umpan balik dari sesama manajer atau eksekutif lainnya yang mungkin sudah memiliki waktu kerja lebih lama.

Tak ada salahnya meminta saran tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Kamu juga bisa mencari mentor dari manajer yang lebih senior yang bisa dijadikan tempat belajar dan mampu memberi kamu inspirasi untuk terus berusaha menjadi seorang manajer yang baik untuk tim dan perusahaan.

Setelah mengetahui definisi dan  perbedaan yang ada pada pemimpin dan manajer, kira-kira kamu termasuk yang mana? Apakah senang menuntun manusia atau mengatur pekerjaannya? Mengatur banyak karyawan bukankah sesuatu hal yang tidak mudah?

Jojonomic

Tenang saja, kamu tidak perlu khawatir karena JojoTimes akan membantumu mengatur para karyawan-mu. JojoTimes akan membantumu meningkatkan kinerja tim hingga 100% dengan sistem pengawasan aktivitas real-time, anti-fraud, dan pengelolaan administrasi HR otomatis. JojoTimes merupakan solusi untuk semua kebutuhan Mobile HR. Segera coba demo gratis dari JojoTimes!