Pengaruh Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja Beserta Serba-Serbi Nya

Setiap kesuksesan pasti ada peran penting karyawan nya yang dicapai oleh sebuah perusahaan. Tingginya kinerja dan produktivitas yang dimiliki oleh setiap karyawan tersebut, tidak terlepas dari dari motivasi kerja yang mereka miliki, yakni motivasi untuk memberikan yang terbaik kepada perusahaan.

Motivasi tersebut pada proses produksi berguna sebagai pemberi semangat dalam menjalankan eksistensi perusahaan. Itulah mengapa motivasi pada perusahaan sangat berperan penting dalam menginspirasi karyawan untuk mencapai tujuan.

Oleh karena itu, seorang pemimpin harus bisa menjalankan perannya untuk membangkitkan semangat pada karyawannya. Motivasi kerja yang diberikan ini tentunya akan berpengaruh pada peningkatan kinerja karyawan.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Pada artikel berikut ini akan menjelaskan tentang seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Tanpa berlama-lama lagi dibaca yuk!

Apa Motivasi Pada Kinerja Karyawan?

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi kinerja pada karyawan salah satu nya adalah sebagai berikut.

Karyawan Menjadi Lebih Produktif

Karyawan yang mendapatkan motivasi yang baik pasti akan memberikan energi yang baik pula bagi lingkungan kerja nya sendiri.

Selain itu, mereka yang mendapatkan motivasi kerja yang baik pasti akan mendapatkan kepuasan tersendiri akan hasil kinerja nya sendiri sehingga bisa menularkan motivasi kepada karyawan lainnya. Sehingga hal itu bisa menjadikan budaya perusahaan yang penuh motivasi.

Proses Pengambilan Keputusan

Dalam pengambilan suatu keputusan perusahaan, diperlukan pertimbangan yang melibatkan karyawan. Sehingga karyawan yang memiliki motivasi untuk mengembangkan perusahaan, biasanya dapat mengemukakan pendapatnya mengenai apa yang diinginkannya.

Mempermudah Deskripsi Pekerjaan dan Fleksibilitas

Tumbuhnya motivasi juga akan membantu karyawan dalam melakukan pekerjaannya dengan baik dan tepat sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya.

Untuk itu manajemen harus memastikan bahwa setiap karyawan memiliki deskripsi pekerjaan yang sesuai. Sebuah lingkungan kerja yang aman dan nyaman juga diperlukan untuk mempertahankan tingkat motivasi karyawan.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Kebijakan sumber daya manusia yang fleksibel atau waktu fleksibel (seperti kebijakan boleh bekerja dari rumah) dan peduli dengan anak karyawan juga akan berdampak positif pada pekerja. Sehingga mereka lebih bahagia dan lebih termotivasi

Gaji dan Benefit

Perusahaan juga bisa menjaga karyawannya tetap termotivasi, dengan pemberian beberapa benefit. Memberikan benefit kadang lebih mudah dibandingkan dengan memberikan kenaikan gaji.

Bila perusahaan sulit untuk memberikan gaji yang besar, maka bisa dicoba dengan memberikan benefit lain untuk mempertahankan karyawan.

Budaya Perusahaan

Menciptakan budaya perusahaan yang positif dan ramah terhadap karyawan adalah alat motivasi yang besar.

Karena kadangkala budaya perusahaan menjadi salah satu faktor, mengapa karyawan senang untuk menjalankan tugas sehari-hari dan betah untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

perseroan terbatas

Pada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adanya hipotesis bahwa variabel gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan didasari oleh sejumlah pemaparan dari beberapa sumber. Dibaca yuk!

Menurut pendapat Sudarmanto (2009)

Kepemimpinan adalah salah satu dimensi kompetensi yang sangat menentukan terhadap kinerja atau keberhasilan organisasi.

Menurut Armstrong (2003)

Mengutarakan bahwa kepemimpinan adalah proses memberi inspirasi kepada semua karyawan agar bekerja sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang diharapkan. Semakin kepemimpinan dalam sebuah organisasi maka akan meningkatkan kinerja karyawan.

Anoraga (dalam Sutrisno, 2010)

Mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi bawahan, melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk menggerakkan orang-orang agar dengan penuh pengertian, kesadaran, dan senang hati bersedia mengikuti kehendak pimpinan.

Menurut Alberto et al. (2005)

Kepemimpinan berpengaruh positif kuat terhadap kinerja, juga berpengaruh signifikan terhadap learning organisasi.

Temuan ini memberikan indikasi bahwa gaya kepemimpinan seorang pemimpin sangat berpengaruh terhadap kinerja bawahannya, di samping itu untuk mendapatkan kinerja yang baik diperlukan juga adanya pemberian pembelajaran terhadap bawahannya.

Pengaruh positif tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan, atau dengan kata lain dengan gaya kepemimpinan baik maka kinerja karyawan tinggi.

Sedangkan pengaruh yang signifikan ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh nyata (berarti) terhadap kinerja karyawan.

Pemimpin mempunyai tanggung jawab menciptakan kondisi-kondisi yang merangsang anggota agar dapat mencapai tujuan yang ditentukan.

Gaya kepemimpinan menjadi cermin kemampuan seseorang dalam mempengaruhi individu atau kelompok. Seorang pemimpin harus mampu menjaga keselarasan antara pemenuhan kebutuhan individu dengan pengarahan individu pada tujuan organisasi.

Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang mengakui kekuatan-kekuatan penting yang terkandung dalam individu atau kelompok, serta fleksibel dalam cara pendekatan yang digunakan demi meningkatkan kinerja seluruh organisasinya.

Gaya kepemimpinan dalam perusahaan merupakan hal penting dalam sebuah era organisasi modern yang menghendaki adanya demokratisasi dalam pelaksanaan kerja dan kepemimpinan perusahaan.

Gaya kepemimpinan adalah suatu seni mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki dalam upaya mencapai tujuan dengan setrategi yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan.

Akibat yang mungkin timbul dari adanya gaya kepemimpinan yang buruk adalah penurunan kinerja karyawan yang akan membawa dampak kepada penurunan kinerja total perusahaan.

Pengaruh Stress Kerja Pada Kinerja

Pada setiap pekerjaan pasti terkadang kita bisa merasa stress pada sesuatu yang dilakukan. Menurut Soesmalijah Soewondo (Devi S, 2003:19) menyatakan bahwa stres kerja adalah suatu kondisi dimana terdapat satu atau beberapa faktor di tempat kerja yang berinreaksi dengan pekerja sehingga mengganggu kondisi fisiologis, dan perilaku.

Stres kerja akan muncul bila terdapat kesenjangan antara kemampuan individu dengan tuntutan-tuntutan dari pekerjaannya. Stres merupakan kesenjangan antara kebutuhan individu dengan pemenuhannya dari lingkungan.

Stres kerja dikonseptualisasi dari titik pandang, yaitu stres sebagai stimulus, stres sebagai respond dan stres sebagai stimulus-respon.

Stres sebagai stimulus merupakan pendekatan yang menitikberatkan pada lingkungan. Definsi stimulus memandang stres sebagai suatu kekuatan yang menekan individu untuk memberikan tanggapan terhadap stressor.

Kehidupan saat ini dengan persaingan yang ketat bisa membuat orang mengalami stres, salah satu penyebabnya adalah beban pekerjaan yang semakin menumpuk.

Adapun beberapa indikator yang bisa dijadikan acuan untuk mengetahui stres yang disebabkan oleh pekerjaan, diantaranya :

Peran dalam organisasi

Setiap tenaga kerja bekerja sesuai dengan perannya dalam organsasi, artinya setiap tenaga kerja mempunyai kelompok tugasnya yang harus dilakukan sesuai dengan aturan-aturan yang ada sesuai dengan yang diharapkan oleh atasannya.

Namun demikian tenaga kerja tidak selalu berhasil untuk memainkan perannya tanpa menimbulkan masalah.

Beberapa hal yang merupakan pembangkit stres meliputi : konflik peran dan ketidaksamaan peran (role ambiguity).

Konflik peran (role conflict)

Konflik peran timbul jika seorang tenaga kerja mengalami adanya :

  • Pertentangan antara tugas-tugas yang harus ia lakukan dan antara tanggungjawab yang ia miliki.
  • Tugas-tugas yang harus ia lakukan yang menurut pandangannya bukan merupakan bagian dari pekerjaannya.

Beban Kerja

Jika seorang pekerja tidak memilki cukup informasi untuk dapat melaksanakan tugasnya, atau tidak mengerti atau merealisasi harapanharapan yang berkaitan dengan peran tertentu. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan peran yang tidak jelas meliputi:

  • Ketidakjelasan dari saran-saran (tujuan-tujuan kerja).
  • Kesamaran tentang tanggung jawab.
  • Ketidakjelasan tentang prosedur kerja.
  • Kesamaran tentang apa yang diharapkan oleh orang lain.

Pengembangan Karir

      Unsur-unsur penting pengembangan karir meliputi :

  • Peluang untuk menggunakan keterampilan jabatan sepenuhnya
  • Peluang mengembangkan keterampilan yang baru.

Nah, untuk memudahkan karyawan agar tidak stress untuk menerima gajian telat Jojonomic menghadirkan fitur seperti JojoPayroll yang memudahkan pendigitalisasi sistem payroll untuk efisiensi yang lebih baik dalam penggajian perusahaan. Ayo coba!