Pengertian ideologi tidak memiliki definisi tunggal yang jelas dan digunakan dalam berbagai cara. Penggunaannya yang paling umum dalam bahasa sehari-hari adalah untuk mendeskripsikan serangkaian ide dan keyakinan politik yang luas dan kohesif (misalnya liberalisme, sosialisme, konservatisme, dll.)
Kamu akan menemukan pengertian ideologi yang digunakan dengan cara ini dalam sosiologi. Tetapi kamu juga akan menemukan ideologi yang digunakan dengan cara lain, terutama oleh kaum Marxis.
Pengertian Ideologi Adalah
Pengertian ideologi adalah seperangkat keyakinan dan nilai yang dianut oleh individu atau sekelompok orang. Seringkali kita menganggap bahwa ideologi akan dibantu oleh sekelompok orang, ini memvalidasi ideologi tersebut. Ideologi adalah keyakinan tentang proses sosial, ekonomi, budaya, politik atau agama dalam masyarakat yang dianut oleh mayoritas orang.
Pengertian ideologi menjadi dasar untuk proses-proses ini. Dengan demikian kita sering melihat keberadaan praktis dari sebuah ideologi sebanyak keberadaan teoritis. Tetapi pada saat yang sama harus diingat bahwa sebuah ideologi tidak selalu memiliki landasan faktual sebagai ideologi adalah cara pandang atau pandangan dunia.
Ideologi membentuk tindakan, pemikiran, interaksi, dll. Yang pada gilirannya membentuk proses masyarakat. Ideologi sering kali muncul dari struktur sosial dan mengekspresikan kepentingan sosial masyarakat. Istilah ideologi diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy, yang merupakan filsuf Perancis, ia menciptakan istilah ini pada abad ke – 18. Ia menggunakan istilah tersebut untuk menunjukkan apa yang disebut ‘ilmu gagasan’ yang merupakan studi tentang alam dan asal-usul. Atau bahkan pengetahuan tentang berbagai hal.
Kami menggunakan istilah ideologi hari ini untuk merujuk pada ide-ide politik mereka yang berkuasa. Yang dengan demikian menjadi ideologi dominan masyarakat.
Misal demokrasi adalah ideologi politik yang kita lihat dalam prakteknya di India saat ini, rezim totaliter mengikuti ideologi totalitarianisme seperti di Uni Soviet di bawah kepemimpinan Joseph Stalin.
Ketika kita melihat kembali pada para sarjana masa lalu kita menemukan bahwa Karl Marx adalah sarjana pertama yang memberikan pemahaman teoritis tentang istilah ideologi dalam disiplin sosiologi. Marx mengatakan bahwa ideologi akan muncul dari corak produksi masyarakat, fokus studinya adalah masyarakat di mana kapitalisme menjadi corak produksi.
Teori Ideologi
Teorinya dibentuk atas pemikiran bahwa dalam masyarakat terdapat basis atau substruktur dan suprastruktur. Sedangkan basis adalah relasi produksi suprastruktur terdiri dari budaya, institusi, struktur kekuasaan politik, dll dari masyarakat. Superstruktur ini tumbuh dari basis dan sering kali mewakili kepentingan kelas dan apa yang disebut Marx sebagai ideologi dominan. Yaitu ideologi kelas pemilik atau borjuis. Menurut Marx basis dan suprastruktur memiliki hubungan dialektis, efek satu sama lain dan ideologi dominan dikenakan pada kelas pekerja. Begitu kelas pekerja menyadari ideologi ini, mereka akan bertindak di atasnya, yang akan mengarah pada kesadaran kelas. , sehingga mengarah ke revolusi.
Sebagian besar ideologi Marx didasarkan pada terjadinya revolusi ini yang didasarkan pada pergeseran ideologi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ideologi memiliki kekuatan untuk membentuk seluruh basis yang dapat menjadi landasan proses-proses sosial.
Kaum Marxis berargumen bahwa jika proletariat benar-benar memahami sifat eksploitatif masyarakat kapitalis dan tempat mereka di dalamnya, maka akan terjadi revolusi. Apa yang mencegah revolusi adalah ideologi: seperangkat ide yang menciptakan ilusi. Itu meyakinkan para pekerja (atau cukup dari mereka) bahwa kapitalisme itu adil; bahwa mereka tidak dieksploitasi oleh sistem dan mereka yang kaya telah bekerja keras dan pantas untuk sukses. Kaum Marxis berpendapat bahwa ideologi ini diperkuat oleh berbagai institusi dalam masyarakat (yang oleh Althusser disebut sebagai aparatus ideologis negara). Agama merupakan bagian dari aparatur negara ideologis, seperti yang akan kita lihat di bagian selanjutnya.
Mengevaluasi pandangan Marxis tentang ideologi
- Ironisnya, Marxisme sendiri dapat dikatakan telah melakukan peran yang digambarkan oleh Marx di Uni Soviet dan negara-negara komunis lainnya.
- Karl Popper berpendapat bahwa pandangan Marxis tentang ideologi tidak mungkin dipelajari secara ilmiah, karena efeknya tidak mungkin dipalsukan. Jika seorang pekerja mengungkapkan kepuasan dengan situasi atau sistem mereka. Bagaimana ini bisa secara ilmiah terbukti sebagai kesadaran palsu sebagai hasil dari ideologi. Bagi kaum Marxis tradisional ini hampir merupakan sebuah artikel keyakinan. Karena jelas merupakan kasus bahwa pandangan seperti itu akan bertentangan dengan kepentingan material pekerja itu sendiri.
- Beberapa neo-Marxis berpendapat bahwa gagasan bahwa kelas pekerja tidak mengetahui pikiran mereka sendiri. Dan telah diindoktrinasi oleh ideologi borjuis adalah menggurui dan melemahkan. Banyak feminis (selain feminis radikal) yang memiliki pandangan serupa mengenai gagasan bahwa perempuan telah dicuci otak oleh ideologi patriarki. Dan karena itu tidak tahu apa yang mereka inginkan. Bisa dibilang, anggapan bahwa ideologi mengarah pada kesadaran palsu. Hanyalah penjelasan yang tepat karena tidak dapat meyakinkan orang tentang kekuatan argumen mereka!
- Saran dalam pendekatan Marxis tradisional adalah bahwa hanya ada satu ideologi dalam masyarakat. Tetapi beberapa neo-Marxis berpendapat bahwa ini hanyalah ideologi yang dominan. Ada seperangkat gagasan lain yang saling bersaing dalam masyarakat, beberapa di antaranya dapat dikembangkan sebagai lawan dari kelas penguasa. Ide ini dikembangkan khususnya oleh Antonio Gramsci dan konsepnya tentang hegemoni dan kontra-hegemoni.
Contoh Ideologi
Di Amerika Serikat modern, ideologi dominan adalah ideologi yang, sesuai dengan teori Marx, mendukung kapitalisme dan masyarakat yang terorganisir di sekitarnya. Prinsip utama ideologi ini adalah bahwa masyarakat AS adalah masyarakat di mana semua orang bebas dan setara, dan dengan demikian, dapat melakukan dan mencapai apa pun yang mereka inginkan dalam hidup. Prinsip pendukung utama adalah gagasan bahwa pekerjaan itu berharga secara moral, apa pun pekerjaannya.
Bersama-sama, keyakinan ini membentuk ideologi yang mendukung kapitalisme dengan membantu kita memahami mengapa beberapa orang mencapai begitu banyak dalam hal kesuksesan dan kekayaan sementara yang lain mencapai sangat sedikit. Dalam logika ideologi ini, mereka yang bekerja keras dijamin akan sukses. Marx berpendapat bahwa ide, nilai, dan asumsi ini berfungsi untuk membenarkan kenyataan di mana sekelompok kecil orang memegang sebagian besar otoritas di dalam perusahaan, firma, dan lembaga keuangan. Keyakinan ini juga membenarkan kenyataan di mana sebagian besar orang hanyalah pekerja di dalam sistem.
Meskipun ide-ide ini mungkin mencerminkan ideologi dominan di Amerika modern, sebenarnya ada ideologi lain yang menantang mereka dan status quo yang mereka wakili. Gerakan buruh radikal, misalnya, menawarkan ideologi alternatif ideologi yang mengasumsikan bahwa sistem kapitalis secara fundamental tidak setara dan bahwa mereka yang telah mengumpulkan kekayaan terbesar belum tentu layak mendapatkannya. Ideologi yang bersaing ini menegaskan bahwa struktur kekuasaan dikendalikan oleh kelas penguasa dan dirancang untuk memiskinkan mayoritas demi keuntungan minoritas yang memiliki hak istimewa. Kalangan buruh sepanjang sejarah telah memperjuangkan undang-undang dan kebijakan publik baru yang akan mendistribusikan kembali kekayaan dan mempromosikan kesetaraan dan keadilan.
Penutup
Kamu bekerja sesuai dengan kebutuhan kamu, jangan berlebihan. Jika kamu merasakan kekurangan dalam gaji, maka kamu bisa melakukan negosiasi dengan atasan kamu untuk menaiki gaji kamu sesuai dengan nilai kemampuan yang kamu punya.
Jika kamu sebagai pebisnis, kamu harus memperhatikan juga kebutuhan-kebutuhan dari karyawan kamu agar mereka tidak melakukan KKN ini. Mungkin kamu bisa memakai aplikasi dari Jojonomic yaitu JojoExpense. Disitu kamu dapat mengelola keuangan kamu secara transparan saat kapanpun dan dimanapun.
