Pengertian Rancangan Anggaran Biaya – Fungsi, Tujuan, Dan Tahap Penyusunannya

Dalam dunia pengadaan, terdapat istilah Pengertian Rancangan Anggaran Biaya. Dalam pelaksanaan proyek baik proyek pemerintah maupun swasta tentu Rancangan Anggran Biaya sangat diperlukan untuk memperoleh estimasi biaya total yang diperlukan agar dapat menyelesaikan proyek yang sedang dijalankan tersebut.

Pada proyek yang sedang dijalankan, Rancangan Anggaran Biaya (RAB) menjadi dasar untuk menentukan apakah kontraktir dapat memberikan penawaran atau tidak. Karena semkain menjanjikannya rencana yang dibuat maka kontraktor semakin tertarik untuk memberikan penawarannya. Rencana anggaran meliputi beberapa tahap mulai dari perencanaa, pemilihan material dan biaya-biaya lain.

Rancangan Anggaran Biaya

Pengertian Rancangan Anggaran Biaya (RAB) merupakan suatu upaya perhitungan biaya yang dilakukan sebelum dilakukannya pekerjaan proyek konstruksi ataupun proyek bisnis. Dengan melakukan perhitungan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) maka pemilik atau pihak yang bertanggung jawab terhadap proyek tersebut bisa mengetahui perkiraan total biaya pengerjaan proyek yang diperlukan dari mulai hingga selesainya proyek tersebut.

Fungsi Rancangan Anggaran Biaya

Melakuakan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) sebelum proyek dilakukan merupakan hal yang penting. Mengapa? Karena Rancangan Anggaran Biaya (RAB) sangat berfungsi bagi proyek antara lain sebagai berikut:

1.      Menetapkan Jumlah Total Biaya

Dengan melakukan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) maka dapat berfungsi menetapkan jumlah total biaya yang dapat menguraikan masing-masing item pekerjaan yang hendak dilakukan. Hal ini dikarenakan Rancangan Anggaran Biaya harus menguraikan semua jumlah upah kerja, material, peralatan dan biaya lainnya.

2.      Menetapkan Daftar dan Jumlah Material yang Dibutuhkan

Dalam perhitungan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) harus dipastikan jumlah dari masing-masing bahan yang dibutuhkan dalam setiap komponen pekerjaan. Jumlah material yang ada dihitung berdasarkan volume pekerjaan. Jadi, pada perhitungan Rancangan Anggaran Biaya ini pastikan tidak ada yang salah karena kesalahan dalam perhitungan ini akan mempengaruhi jumlah material yang dibutuhkan.

3.      Menjadi Dasar Dalam Penentuan Kontraktor Pelaksana

Berdasarkan Rancangan Anggaran Biaya yang telah dibuat maka dapat diketahui jenis dan besarnya pekerjaan yang dilaksanakan. Kemudian akan terlihat juga pekerja dan keahlian apa yang dibutuhkan dalam proyek tersebut serta apa saja kebutuhan kontraktor. Dengan begitu bisa menentukan berapa jasa kontraktor yang diperlukan sesuai dengan seluruh pekerjaan.

4.      Mengetahui Peralatan yang Dibutuhkan

Dengan melakukan Rancangan Anggaran Biaya, maka dapat diketahui peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek tersebut. Orang yang mengestimasi anggaran tersebut harus memikirkan peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam melaksanakan proyek tersebut.

Dari melakukan Rancangan Anggaran Biaya juga dapat diketahui peralatan apa saja yang perlu dibeli atau disewa. Selain itu, kebutuhan peralatan juga dapat diketahui berdasarkan jenis, jumlah dan lama pemakaian sehingga akan mudah untuk diketahui jumlah biaya yang dibutuhkan.

Tujuan Rancangan Anggaran Biaya

Pembuatan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) sangat penting dilakukan dalam pelaksanaan proyek tertentu. Dari Rancangan Anggaran Biaya dapat memungkinkan pemilik bisnis tidak hanya merencanakan pengeluaran saja melainkan juga harus dapat menganalisis pengeluaran dan membuat perubahan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Dengan adanya Rancangan Anggaran Biaya (RAB). ,maka kepatuhan terhadap rencana yang telah dibuat akan membuat perusahaan jauh dari hutang. Hal ini dikarenakan pengelolaan uang dan perhitungan uang dilakukan secara matang bukan hanya asal saja.

Sebaliknya, jika tanpa Rancangan Anggaran Biaya dalam proyek maka sangat mungkin terjadi adanya pembengkakan biaya. Pembengkakan biaya yang dimaksud adalah pemborosan karena pembelian bahan bangunan yang tidak sesuai dengan volume pekerjaan, pengadaan perlengkapan dan peralatan yang tidak tepat serta berbagai kerugian lainnya.

Tahap Penyusunan Rancangan Anggaran Biaya

diversifikasi pendapatan

Penyusunan Rancangan Anggaran Biaya tidak bisa dikatakan sulit namun tidak juga dapat dikatakan mudah. Karena pada dasarnya kegiatan RAB ini merupakan hanya perkalian dari volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan saja.

Namun, yang membuat penyusunan  ini sulit karena adanya jenis pekerjaan yang mengharuskan untuk mendaftar sesuai dengan item atau jenis pekerjaan untuk disertakan dalam RAB. Oleh karenanya, dalam pembuatan Rancangan Anggaran Biaya memerlukan ketelitian dalam penyusunannya. Adapun tahapan penyusunan RAB adalah sebagai berikut:

1.      Mempersiapkan Gambar Kerja

Jika RAB digunakan untuk pekerjaan konstruksi, maka dibutuhkan gambar kerja detail untuk beberapa keperluan proyek. Gambar ini nantinya bisa digunakan untuk membuat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan pembuatan Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPK). Penggunaan gambar pada penyusunan RAB ini perlu digunakan untuk menentukan berbagai jenis pekerjaan, spesifikasi dan ukuran material bangunan.

Namun, berbeda jika yang dibutuhkan adalah proyek pengadaan barang, jika proyek pengadaan barang maka tidak dibutuhkan gambar kerja. Sedangkan pada proyek konstruksi gambar kerja sangat dibutuhkan untuk mempermudah melakukan perhitungn volume pekerjaan.

2.      Menghitung Volume Pekerjaan

Perhitungan volume pekerjaan dilakukan dengan cara menghitung banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan misalnya per unit atau per meter persegi. Volume pekerjaan ini nantinya akan dikalikan dengan harga satuan pekerjaan sehingga dapat menentukan jumlah biaya pekerjaan.

3.      Menentukan Harga Satuan Pekerjaan

Untuk proyek konstruksi maka harga satuan pekerjaan dapat dipisahkan menjadi harga upah dan material. Disini hanya dibutuhkan untuk memasukkan harga berdasarkan harga survey pasar yang berlaku di daerah. Namun, dalam tahap ini pastikan kita melakukan antisipasi peningkatan harga apabila pekerjaan bangunan atau renovasi memang belum dimulai.

4.      Menghitung Jumlah Biaya Pekerjaan

Setelah menemukan volume dan harga satuan kerja, maka tahap selanjutnya adalah mengalikan angka tersebut agar mendapat jumlah biaya dari masing-masing pekerjaan. Adapun rumusnya adalah (volume pekerjaan x harga satuan).

Rekapitulasi

Rekapitulasi artinya adalah merekapitulasi seluruh perhitungan yang telah dibuat sebelumnya. Adapun pengertian dari rekapitulasi adalah jumlah total dari masing-masing sub pekerjaan seperti persiapan pekerjaan, pondasi, atap dan lain-lain.

Jadi, sub pekerjaan tersebut diuraian lagi secara lebih rinci atau detai. Kemudian setiap pekerjaan ditotalkan sehingga akan mendapatkan jumlah total biaya pekerjaan yang kemudian hasilnya dikurangi dengan biaya pajak.

Jadi, dengan membuat Pengertian Rancangan Anggaran Biaya (RAB) maka biaya pekerjaan proyek bangunan atau renovasi proyek baik pemerintah maupun swasta akan menjadi lebih jelas dan terperinci. Rancangan Anggaran Biaya (RAB) juga dapat membantu dalam memilih bahan bangunan yang sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.

Anggaran merupakan perencanaan biaya-biaya yang akan dikeluarkan perusahaan selama periode tertentu. Anggaran ini meliputi beberapa biaya yang harus dikeluarkan, biaya tenaga kerja tidak langsung,pengawasan mesin produksi,pajak,asuransi,hingga fasilitas tambahan yang diperlukan dalam proses produksi.

Pada semua jenis anggaran yang telah disebutkan, memang akan dibuat dan diuji kebenarannya oleh perusahaan. Namun faktanya, dalam beberapa perusahaan seringkali terjadinya penipuan atau penyalah gunaan anggaran yang telah dibuat. JojoExpense dapat menjadi jalan keluar dalam mengurangi tingkat penipuan.  Kontrol laju pengeluaran perusahaan dengan lebih efisien dan hemat waktu dalam manajemen pengeluaran perusahaan, menjadi salah satu kelebihan dari sekian banyak manfaat yang dihasilkan oleh JojoExpense. Coba gratis aplikasi JojoExpense, dan bandingkan dengan penganggaran manual yang Anda gunakan, lalu liat hasilnya!